Sintaksis Dewi Puspitasari
Tata bahasa (gramatika) Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika)
Morfologi Sintaksis Struktur intern kata Tata kata Struktur antar kata Tata kalimat Sintaksis
Struktur antar kata Urutan kata Frasa dan kalimat
Contoh 1 Frasa Buku baru Putri cantik Kalimat Adi menunggu Ani Ani menunggu Adi
Contoh 2 Kemarin kami membeli penggaris di toko buku. Kemarin di toko buku kami membeli penggaris. Kami membeli penggaris kemarin di toko buku. Kami membeli penggaris di toko buku kemarin. Di toko buku kami membeli penggaris kemarin. Di toko buku kemarin kami membeli penggaris.
Kesimpulan Kadang-kadang perubahan urutan kata tidak berpengaruh terhadap makna. Jadi, meskipun urutan kata dalam kalimat 1 di atas diubah menjadi seperti pada kalimat 2, 3, 4, 5, dan 6, maka makna kalimat tidak berubah.
GRAMATIKAL & TIDAK GRAMATIKAL
Rangkaian kata yang... ...mematuhi kaidah sintaksis disebut apik (well-formed) ...TIDAK mematuhi kaidah sintaksis disebut tidak apik (ill-formed)
Kami bertemu. Kami mempertemukan. Kami mempertemukan mereka.
4. Mereka memperlakukan 5. Mereka memperlakukan kami. 6 4. Mereka memperlakukan 5. Mereka memperlakukan kami. 6. Mereka memperlakukan kami dengan baik. 7. Adi menganggap. 8. Adi menganggap Ani. 9. Adi menganggap Ani benar. 10. Adi menganggap Ani wanita paling cantik di dunia.
Penjelasan 1 Kaidah-kaidah sintaksis yang menjelaskan kemampuan untuk memberi penilaian terhadap kegramatikalan pada rangkaian kata tersebut meliputi sejumlah aturan selain kaidah tentang urutan kata.
Penjelasan 2 Kaidah yang mengharuskan kehadiran objek setelah kata seperti pada kalimat 3: Kami mempertemukan mereka.
Penjelasan 3 Kata memperlakukan pada kalimat 6, objek (kami) membutuhkan keterangan (dengan baik). 6. Mereka memperlakukan kami dengan baik.
Penjelasan 4 Kata menganggap pada kalimat 9 dan 10 berikut masing-masing memiliki ciri klausa. 9. Adi menganggap Ani benar. 10. Adi menganggap Ani wanita paling cantik di dunia.
Kemampuan untuk menilai kegramatikalan kalimat tidak bergantung pada pernah tidaknya seseorang mendengar kalimat itu sebelumnya. Bila kita melihat kalimat di samping berikut ini... Didampingi istri pertamanya, presiden terpilih Pardamean Tobing akan melakukan kunjungan muhibah ke kerajaan Humbang Barat di Tapanuli. ...maka kita akan menerimanya sebagai kalimat yang gramatikal.
Tafsir Ganda Ketaksaan Ambiguity
1. Laki-laki dan perempuan tua nomor 1... 1. Laki-laki dan perempuan tua 2. Istri kolonel yang nakal itu
a. Laki-laki dan (perempuan tua) Atribut tua pada perempuan saja b. (Laki-laki dan perempuan) tua Atribut tua pada laki-laki dan perempuan
a. (Istri kolonel) yang nakal itu nomor 2... a. (Istri kolonel) yang nakal itu Atribut yang nakal pada istri b. Istri (kolonel yang nakal itu) Atribut yang nakal pada kolonel
Kesimpulan Ketaksaan di sini adalah ketaksaan struktural, yakni ketaksaan yang timbul karena perbedaan struktur.
Hubungan gramatikal Di dalam kalimat Subjek atau objek
Perhatikan contoh kalimat berikut... 1. Adi menunggu Ani 2. Ani menunggu Adi 3. Ani ditunggu Adi
1. Adi menunggu Ani Adi menjadi subjek sebagai pelaku perbuatan atas verba menunggu. Ani adalah objek yang dikenai atau menjadi sasaran perbuatan atas perbuatan menunggu.
2. Ani menunggu Adi Pada contoh kalimat di atas, Ani menjadi subjek sebagai pelaku perbuatan atas verba menunggu, sedangkan Adi adalah objek yang dikenai atau menjadi sasaran perbuatan atas perbuatan menunggu.
3. Ani ditunggu Adi Pada contoh kalimat di atas, Ani menjadi subjek yang dikenai atau menjadi sasaran perbuatan atas perbuatan menunggu, sedangkan Adi adalah objek sebagai pelaku perbuatan atas verba menunggu.
Kaidah sintaktis dalam tata bahasa meliputi... Kegramatikalan kalimat Urutan kata Ketaksaan struktural Hubungan gramatikal Makna struktural Aspek produktif bahasa
Struktur kalimat Urutan & pengelompokan kata Subjek dan predikat
Gadis itu memamerkan baju barunya memamerkan baju barunya Diagram Pohon Gadis itu memamerkan baju barunya Gadis itu memamerkan baju barunya Gadis itu memamerkan baju barunya baju baru -nya baju baru
Diagram di atas disebut Diagram Pohon Diagram pohon itu menunjukkan bahwa memamerkan baju barunya bercabang 2, yaitu memamerkan dan baju barunya. Bila memamerkan baju barunya bercabang menjadi memamerkan baju dan barunya, maka akan terasa janggal.
Bila baju barunya bercabang menjadi baju dan barunya, juga akan terasa tidak wajar. Hal itu karena bentuk –nya sebenarnya lebih dekat hubungannya dengan baju daripada dengan baru, meskipun urutannya [baik dalam bentuk lisan maupun dalam tulisan] disambungkan pada kata baru.
Kategori Gramatikal Golongan ujaran yang dapat saling dipersulihkan (dipergantikan atau dipertukarkan) tanpa kehilangan kegramatikalannya.
Kategori gramatikal meliputi... Kata Frasa Klausa Kalimat
Kategori gramatikal yang mengisi tempat-tempat tertentu di dalam konstruksi bahasa, disebut dengan fungsi gramatikal, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K).
Kata Kombinasi morfem sebagai satuan terkecil yang bebas dan bermakna Partikel Kata Penuh yang dari ke di pada Nomina Verba Adjektiva Adverbia Preposisi Konjungsi Numeralia dll
Frasa Frasa yang berbentuk preposisi, contohnya di pasar Frasa Eksosentris Frasa Endosentris Frasa yang berbentuk preposisi, contohnya di pasar Dia berdagang di Dia berdagang pasar di pasar = preposisi. Frasa yang memiliki inti frase / induknya. kucing hitam Dia memiliki kucing hitam. Dia memiliki kucing. kucing = induk nomina
Frasa endosentris berinduk tunggal Frasa endosentris berinduk ganda Frasa yang salah satu konstituennya memiliki prilaku sintaksis yang sama dengan seluruh konstruksi itu, Contohnya frasa nominal kucing hitam Frasa yang salah satu konstituennya memiliki prilaku sintaktis yang sama dengan konstituen lain. Contohnya ayah (dan) ibu tua (dan) muda
Frasa Endosentris Berinduk Ganda Frasa Koordinatif Frasa Apositif Frasa endosentris berinduk ganda yang bagian2nya secara potensial maupun aktual dapat dihubungkan dengan penghubung tunggal, seperti dan, atau, tetapi. Contohnya ayah (dan) ibu tua (dan) muda Frasa endosentris berinduk ganda TIDAK dihubungkan dengan penghubung (seringkali dengan jeda) Contohnya Amin, teman saya, sedang menuju kampus.
Klausa Klausa yang dapat berdiri sendiri, contohnya.. Dia cantik. Klausa Bebas Klausa Terikat Klausa yang dapat berdiri sendiri, contohnya.. Dia cantik. Dia di sini. Dia seorang guru. Dia belum datang. Klausa yang tidak dapat berdiri sendiri. Biasanya ditandai dengan konjungsi tertentu, seperti bahwa, sehingga, dll. Contohnya Kami datang sebelum pertunjukan dimulai. Kami datang = klausa bebas Pertunjukan dimulai = klausa terikat, diikat dgn konjungsi sebelum didepannya.
Kalimat Kalimat dikategorikan dalam 5 kriteria, yaitu: Jumlah dan macam klausa Struktur intern klausa Jenis tanggapan yang diharapkan Sifat hubungan pelaku dan perbuatan Ada atau tidaknya unsur ingkar di dalam predikat utama.
1a. Jumlah dan macam klausanya Kalimat sederhana atau tunggal Kalimat bersusun atau jamak Kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas, contohnya Mereka menikah kemarin. Kalimat yang terdiri satu klausa bebas dan sekurang2nya satu klausa terikat, contohnya Mereka sadar bahwa berita itu tidak benar. Mereka sadar = klausa bebas Berita itu tidak benar = klausa terikat, diikat dgn konjungsi bahwa didepannya.
1b. Jumlah dan macam klausanya Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk bersusun Kalimat yang terdiri dari lebih dari satu klausa bebas. Ditandai dengan konjungsi seperti sedangkan, dan, atau, tetapi. Contohnya: Kami masuk kelompok pertama, sedangkan mereka masuk kelompok kedua. Kalimat yang terdiri atas gabungan kalimat majemuk dan kalimat bersusun atau sebaliknya, contohnya Mereka sadar bahwa berita itu tidak benar, tetapi mereka sudah tidak mau peduli lagi. Mereka sadar bahwa berita itu tidak benar = kalimat bersusun Mereka sudah tidak mau peduli lagi = kalimat majemuk
2. Struktur Intern Klausa Kalimat Lengkap Kalimat Tak Lengkap Kalimat yang memiliki unsur-unsur pengisi fungsi gramatikal yang lengkap, terutama subjek dan predikat. Contohnya: Dia makan S P Kalimat yang salah satu unsur pengisi fungsi gramatikalnya tidak ada. Contohnya: Baik! Sedang makan.
3. Jenis tanggapan yang diharapkan Kalimat Pernyataan Tanggapan berupa perhatian Alfi sedang menuju kemari Kalimat Pertanyaan Tanggapan berupa jawaban Mengapa dia terlambat? Kalimat Perintah Tanggapan berupa perintah Ayo kita berangkat!
4a. Sifat hubungan antara pelaku dan perbuatan Kalimat Aktif Kalimat Pasif Kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai pelaku. Contohnya: Adik menendang anjing itu. Adik adalah pelaku perbuatan atas verba menendang. Kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai tujuan atau sasaran perbuatan. Contohnya: Anjing itu ditendang adikku. Anjing itu menjadi sasaran perbuatan atas verba ditendang.
4b. Sifat hubungan antara pelaku dan perbuatan Kalimat Tengah Kalimat Netral Kalimat yang subjeknya merupakan pelaku dan tujuan. Contohnya: Dia sedang bercukur. Subjek dia adalah pelaku yang tengah melakukan perbuatan bercukur. Kalimat yang tidak berstruktur pelaku-perbuatan. Contohnya: Aming pelawak. Kalimat di atas tidak berstruktur pelaku-perbuatan, karena subjek tidak melakukan suatu perbuatan.
5. Ada tidaknya unsur ingkar dalam predikat Kalimat Afirmatif Kalimat positif Kalimat Ingkar Kalimat negatif (tidak dan bukan)
Kesimpulan Kalimat Klausa Frasa Kata
Istilah dalam sintaksis Fungsi sintaksis: Subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kategori sintaksis: Nomina, verba, ajektiva, dsb. Peran sintaksis: Pelaku, penderita, dan penerima.
Diagram pohon dan keterangannya Gadis itu memamerkan baju barunya (S) Gadis itu (FN) (P) memamerkan baju barunya (O) Gadis (N) itu (Pr) (P) memamerkan (O) baju barunya (FN) baju baru (FN) -nya (Pr) baju (N) baru (A)