“S” CURVE SCHEDUL (SKEDUL KURVE “S” Disebut skedul kurve S, karena grafik linier yang terjadi pada skedul tersebut harus menyerupai huruf S miring. Hal ini terjadi karena 3 tahapan proses pelaksanaan dengan akselerasi yang berbeda, yaitu: Tahap pekerjaan persiapan, akselerasi prestasi berjalan lambat. Tahap pekerjaan konstruksi, akselerasi prestasi relatif cepat dengan bobot cukup besar. Tahap pekerjaan finishing, akselerasi dan bobot pekerjaan kecil, proses lambat.
Penyusunan “S” Curve Schedule Fungsi scheduling dengan curve S adalah untuk Pengendalian dan monitoring laju kemajuan pekerjaan (biasanya dalam satuan/lingkup perminggu). Dengan demikian, evaluasi prestasi pekerjaan perminggu adalah dengan membandingkan prestasi rieel pada minggu ybs dengan prestasi rencana yang telah ditentukan dalam skedul (time schedule/kurve S/bar chart). Untuk menyusun schedule dengan curve S, diperlukan komponen-komponen: Harga & volume total satuan pekerjaan (dari RAB) Nilai bobot satuan pekerjaan Nilai bobot tiap kelompok pekerjaan.
SKEMA PENYUSUNAN “S” CURVE SCHEDULE
Rencana Jaringan Kerja (Network Schedule) Net Work Planning: Salah satu model yang digunakan dalam penyelenggaraan proyek Produknya adalah kegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek. Informasi yang dihasilkan adalah sumber daya yang digunakan. Type: Presedence Diagram Method (PDM) Met: Jalur kritis/Critical Path Method (CPM) Prog. Evaluation & Review Technique (PERT) Graf. Evaluation & Review Technique (GERT) Dalam merencanakan untuk pelaksanaan suatu proyek konstruksi selain Barchart / diagram balok sebagai pedoman waktu pelaksanaan dapat juga digunakan Net Work Planning.
Kegunaan Network Planning: Mengkoordinasikan berbagai pekerjaan. Mengetahui apakah suatu pek. Bebas atau tergantung dengan pek. Lainnya. Mengetahui logika proses yang berlangsung. Proses penyusunan Net work planning: Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek. Menyusun hubungan logika ketergantungan antar kegiatan. Memberikan perkiraan waktu untuk setiap kegiatan. Mengidentifikasi jalur kritis dan float. Menentukan jadwal yang paling ekonomis dan meminimalkan fluktuasi pemakaian sumber daya. Jenis jaringan kerja: Kegiatan pada anak panah (Activity on Arrow=AOA) CPM, Pert, Gert. Kegiatan dalam kotak (Activity on Node=AON) – Preseden.
PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING/NWP) Perencanaan Diagram Panah Prinsip: Membuat gambaran urut-urutan bagian pekerjaan secara logis, sehingga membentuk suatu sistem kerja yang jelas, logis dan terstruktur. Untuk itu harus lebih dulu diketahui daftar aktifitas kegiatan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan suatu proyek/pekerjaan. Adakah kegiatan-kegiatan lain yang dapat dikerjakan bersamaan. Hal ini sangat diperlukan dalam menyusun diagram ini.
ISTILAH DAN SIMBOL PADA PERENCANAAN DIAGRAM PANAH
1 , 2 , 3 didalam lingkaran adalah event. 2 Cara memulai membuat Net Work Planning (NWP) A = Pek. Persiapan dengan waktu 4 hari B = Pek. Galian tanah pondasi dg waktu 14 hari 4 & 14 = waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. B A 1 2 3 4 14 1 , 2 , 3 didalam lingkaran adalah event. 2
Kegiatan (Activity): Bersifat: selalu memerlukan sumber daya, yaitu sumber daya waktu, manusia, biaya, peralatan, bahan/material dan metoda (Sumber 5 M), waktu mulai dan berakhir dapat diukur/diberi tanda, dapat berdiri sendiri atau dikelompokkan menjadi paket kerja. Aktivitas Dummy: Hubungan ketergantungan antar peristiwa (Event) yang tidak memerlukan waktu dan sumber daya (kegiatan fiktif). Dummy digambarkan dalam jaringan kerja sebagai anak panah dengan garis putus : Aktivitas yang tidak memerlukan sumber daya (aktifitas semu).
Untuk menggambarkannya, pertama-tama pertimbangkan suatu diagram dengan logika sangat sederhana berikut ini: A adalah pekerjaan yang pertama B dan C mengikuti A D tidak bisa dimulai sebelum B dan C telah diselesaikan seperti pada gambar berikut: Kegiatan B dan C keduanya dimulai bersamaan dari kejadian 2 (event) dan selesai pada kejadian 3, dan kedua-duanya diberi nama sebagai kegiatan (2-3). Hal yang demikian akan membingungkan, sehingga untuk mendapatkan urutan penomeran secara khas atas hal tersebut maka dikenalkan kegiatan dummy.
Kegiatan dummy tidak akan merubah logika rangkaian kegiatan, kegiatan B dinamakan kegiatan (2-3), kegiatan C (2-4). Kegiatan dummy tidak berbeda dengan kegiatan nyata sejauh dilibatkan dalam logika jaringan kerja dan harus selalu diperlakukan sebagai kegiatan tanpa dimensi waktu serta sumber daya. Kegiatan dummy adalah untuk menjelaskan keadaan khusus seperti contoh dalam logi berikut: A dan B dikerjakan pada saat bersamaan C tidak bisa dimulai sebelum A dan B diselesaikan. D tidak bisa dimulai sebelum B selesai.
Pada gambar berikut terlihat bahwa D tidak dapat dimulai sebelum A selesai, dengan adanya sebuah kegiatan dummy kesalahan tersebut dapat dikoreksi, dan menunjukkan bahwa sementara kegiatan C tergantung pada penyelesaian A dan B, maka D dapat dimulai segera setelah B selesai.
Peristiwa/Kejadian (Event) Peristiwa tidak memerlukan kurun waktu maupun sumber daya. Event adalah suatu keadaan atau situasi pada suatu saat (satu kejadian/peristiwa). Contoh: Bahan mentah sampai digudang Siap mulai berproduksi Cor beton siap dimulai Pemeriksaan selesai. Simbol Event adalah lingkaran Event dipergunakah sebagai tanda kapan suatu aktifitas dapat mulai dilaksanakan (start event) juga sebagai tanda kapan suatu aktifitas dinyatakan selesai (finish event). Aktifitas adalah kegiatan atau pekerjaan apa yang harus dilakukan diantara 2 event.
Simbol-simbol Peristiwa (event) Kegiatan (aktivitas) Kegiatan semu (Dummy) A B Rangkaian 2 kejadian Hubungan seri kegiatan A & B C Hubungan paralel kegiatan A & B Hubungan A dan B selesai bersama-sama, saat mulai tidak saling tergantungan
HUBUNGAN LOGIKA ANTAR KEGIATAN/AKTIVITAS Prinsip: Untuk menyusun hubungan logika antar kegiatan, perlu benar-benar dipahami. Kegiatan bebas (independent) Kegiatan tergantung (dependent) Pintu garasi harus dibuka lebih dahulu sebelum dapat mengeluarkan mobil
Selesai
Jaringan Kerja (Network Schedule) Critical Path Method (CPM) atau Activity on Arrow (AOA) Precedence Diagram Method (PDM) atau Activity on Node (AON) Yang terdiri dari anak panah dan lingkaran/segi empat. Anak panah menggambarkan kegiatan/aktivitas, sedangkan lingkaran/segiempat menggambarkan kejadian (event). Kejadian (event) di awal anak panah disebut “I”, sedangkan kejadian (event) diakhir anak panah disebut node “J”.
Jaringan Kerja (Network Schedule) Pedoman dalam pembuatan network diagram adalah: Dalam penggambaran, network diagram harus jelas dan mudah untuk dibaca. Harus dimulai dari event/kejadian dan diakhiri pada event/kerjadian. Kegiatan disimbolkan dengan anak panah yang digambar garis lurus dan boleh patah. Dihindari terjadinya perpotongan antar anak panah. Penggunaan kegiatan semu ditunjukkan dengan garis putus-putus dan jumlahnya seperlunya saja.
Jaringan Kerja (Network Schedule) Penulisan kejadian dan kegiatan ES = Earliest Start Time (wkt paling awal suatu kegiatan) Nomor EET= Earlist Event Time Kejadian LS= Latest Allowable Start Time (Waktu paling akhir) Nomor 0 Kejadian 0 Gambar: Simbol Kejadian 0 0 Kegiatan 1 0 durasi 0 0 Gambar: Simbol antar kejadian
Jaringan Kerja (Network Schedule) Network Schedule ini mampu memberikan informasi mengenai : Perkiraan durasi penyelesaian proyek Kegiatan-kegiatan yang bersifat kritis dan hubungannya dengan penyelesaian proyek Pengaruh kelambatan dari suatu kegiatan terhadap jadwal penyelesaian proyek
Metode Jalur Kritis (Critical Path Method, CPM) Metode Jalur Kritis adalah salah satu metode yang menggambarkan rangkaian kegiatan atau pekerjaan suatu proyek secara grafis. Ketentuan dalam CPM :Kegiatan atau pekerjaan (activity) digambarkan dengan anak panah (activity on arrow), contoh: Kegiatan A A B 4 14 Durasi kegiatan atau pekerjaan dituliskan pada batang anak panah, contoh durasi kegiatan A. adalah dA = 4 hari , sedang durasi kegiatan B adalah dB = 14 hari.
(Critical Path Method, CPM) lanjutan Awal atau akhir suatu kegiatan/pekerjaan disebut kejadian (event) dan digambarkan dengan node. bentuk Node = Node pada ujung anak panah menggambarkan akhir suatu kegiatan, contoh: akhir kegiatan A = node 2 dan pangkal anak panah menggambarkan awal suatu kegiatan, contoh awal kegiatan A adalah Node 1 A B
(Critical Path Method, CPM) lanjutan Hubungan ketergantungan antar kegiatan atau pekerjaan adalah hubungan akhir pekerjaan ke awal pekerjaan (Finish to Start, FS). Contohnya akhir kegiatan A sama dengan awal kegiatan B. 2. Kejadian (Event) Jenis-jenis kejadian (event): Earliest Event Time (EET), adalah waktu atau saat suatu kejadian paling cepat dapat terjadi. Latest Event Time (LET), adalah waktu atau saat suatu kejadian paling lambat harus terjadi.
3. Model Kegiatan (Activity) (Critical Path Method, CPM) lanjutan 3. Model Kegiatan (Activity) Model kegiatan adalah suatu kegiatan (activity) yang diawali dan diakhiri oleh suatu kejadian (event). Selain durasi (d), model kejadian memiliki informasi: Earliest Start (ES), adalah waktu atau saat suatu kegiatan paling cepat dapat dimulai. Earliest Finish (EF), adalah waktu atau saat suatu kegiatan paling cepat dapat diselesaikan, dimana EF = ET + d Latest Start (LS), adalah waktu atau saat suatu kejadian paling lambat harus dimulai. Latest Finish (LF), adalah waktu atau saat suatu kejadian paling lambat harus diselesaikan, LF = LS + d
4. Hubungan Ketergantungan (Critical Path Method, CPM) lanjutan 4. Hubungan Ketergantungan CPM hanya memiliki satu hubungan ketergantungan, yaitu: Finish to Start (FS), artinya setiap kegiatan baru dapat dimulai setelah kegiatan sebelumnya selesai (tidak boleh overlap). Akibatnya: Bila ada 2 atau lebih kegiatan yang menghubungkan 2 node yang sama maka durasi kegiatan paralel tersebut harus sama. Maka dA harus sama dengan dB
5. Kegiatan Dummy (Critical Path Method, CPM) lanjutan Bila terdapat kegiatan 2 kegiatan yang durasinya berbeda namun menghubungkan 2 node yang sama, maka dibutuhkan kegiatan dummy. Kegiatan dummy digambarkan dengan anak panah yang garisnya putus-putus. Contoh: Kegiatan pemasangan plafond (d=3) didahului oleh kegiatan pemasangan instalasi listrik (d=1) dan pemasangan rangka plafond (d=3) Kegiatan dummy adalah kegiatan fiktif atau kegiatan yang mempunyai durasi nol yang berfungsi untuk membantu ketergantungan logis antar kegiatan.
6. Penyusunan CPM (Critical Path Method, CPM) lanjutan 1. Identifikasi kegiatan, dapat dilakukan melalui rencana kerja dan rencana anggaran biaya pekerjaan. 2. Perhitungan produktivitas dan estimasi durasi tiap kegiatan. 3. Analisis ketergantungan antar kegiatan. 4. Menggambarkan jaringan kerja berupa panah seluruh kegiatan dan node seluruh kejadian. 5. Melakukan analisis (perhitungan) dengan dua cara: a. Perhitungan ke depan b. Perhitungan ke belakang 6. Penentuan jalur kritis.
(Critical Path Method, CPM) lanjutan Menggambarkan jaringan kerja berupa panah seluruh kegiatan dan node seluruh kejadian
(Critical Path Method, CPM) lanjutan 7. Perhitungan CPM a. Perhitungan ke depan. Dilakukan untuk mengetahui EET dari kejadian atau ES dan EF dari masing-masing kegiatan. Perhitungan dimulai dari kegiatan paling awal dengan me-ngambil harga nol dan diteruskan ke depan dengan menjum-lahkannya dengan durasi kegiatan berikutnya hingga kegiatan terakhir. Jika terdapat dua atau lebih durasi menuju pada node yang sama, maka ambil angka yang terbesar. b. Perhitungan ke belakang. Dilakukan untuk mengetahui LET dari kejadian atau LS dan LF dari masing-masing kegiatan. Perhitungan dimulai dari kegiatan terakhir dengan mengam-bil harga LET kegiatan terakhir sama dengan EET-nya, diterus-kan ke depan dengan mengurangkannya dengan durasi tiap kegiatan hingga kegiatan paling awal. Jika terdapat dua atau lebih durasi menuju pada node yang sama, maka ambil angka yang terkecil.
Perhitungan ke depan (Critical Path Method, CPM) lanjutan Net work planning dengan Earliest Event Time ( EET )
Perhitungan ke belakang (Critical Path Method, CPM) lanjutan Perhitungan ke belakang Net work planning dengan Latest Event Time ( LET )
(Critical Path Method, CPM) lanjutan 8. Waktu Ambang (Float) Jenis-jenis waktu ambang (float) dalam CPM adalah: Total Float (TF). Adalah berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Bila TF suatu kegiatan terpakai maka TF kegiatan lainnya mungkin berubah. TFij = LETj – EETi – dij = LFij – ESij – dij Free Float (FF). Adalah berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat tanpa mempengaruhi TF kegiatan sesudahnya. FFij = EETj – EETi – dij = EFij – ESij – dij Independent Float (IF). Adalah berapa lama suatu kegiatan boleh terlambat tanpa mempengaruhi TF kegiatan sebelum dan sesudahnya. IFij = EETj – LETi – dij = EFij – LSij – dij Start Float (SF). Adalah waktu ambang pada awal kegiatan. SF = LS – ES Finish Float (FiF). Adalah waktu ambang pada akhir kegiatan. FF = LF – EF Note: Bila waktu ambang < 0 maka dianggap 0.
9. Jalur Kritis (Critical Path Method, CPM) lanjutan Jalur kritis atau jalur kegiatan pekerjaan kritis adalah jalur yang menggambarkan semua kegiatan pada kondisi kritis atau pada akhir suatu kegiatan harus dimulai kegiatan berikutnya (tidak memiliki toleransi keterlambatan atau waktu ambangnya sama dengan nol). Bila kegiatan kegiatan kritis mengalami keterlambatan maka keseluruhan proyek akan mengalami keterlambatan. Suatu kegiatan disebut kritis jika: EETi = LETi EETj = LETj Total Float (TF) = 0.
Perhitungan EET dan LET dengan lintasan kritis (Critical Path Method, CPM) lanjutan Perhitungan EET dan LET dengan lintasan kritis Net work planning dengan Lintasan kritisnya
Istilah-istilah: Jalur kritis: jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam lingkup proyek, yang bila terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Float adalah tenggang waktu suatu kegiatan tertentu yang non kritis dari proyek.
Total Float (TF) Total Float: jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh ditundah, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian secara keseluruhan. Waktu selesai paling akhir, dikurangi waktu selesai paling awal atau waktu mulai paling akhir dikurangi waktu mulai paling awal dari kegiatan tersebut. (TF=LF-EF=LS-ES) atau (TF=Lj-Ei-D(i-j)).
Free Float (FF) Bilamana semua kegiatan pada jalur bersangkutan dimulai seawal mungkin. Waktu mulai paling awal dari kegiatan berikutnya dikurangi waktu selesai paling awal dari kegiatan dimaksud. (FF sebelum = ES sesudah – EF sebelum) Interference float (IF) = Total Float dikurangi free float. (IF = TF – FF).
Critical Path Method (CPM) CPM merupakan AOA (Activity on Arrow) karena kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang menghubungkan dua lingkaran yang mewakili dua peristiwa Gambar1. Hubungan Peristiwa dan kegiatan pada CPM
Terminologi Critical Path Method ES : Earliest Start Time adalah waktu paling awal suatu kegiatan EF : Earliest Finish Time adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan LS : Latest Allowable Start Time adalah waktu paling akhir suatu kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan LF : Latest Allowable Finish Time adalah waktu paling akhir suatu kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat penyelesaian proyek D : adalah durasi dari suatu kegiatan.
Selesai