Perencanaan & Desain Fisik Rumah Sakit

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SIKLUS HIDUP PROYEK dan MANAJEMEN
Advertisements

Pendekatan Situasional
KEBIJAKAN IZIN TATA RUANG PADA KAWASAN PERUMAHAN
BIRO HUKUM DAN HUMAS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
TUGAS BESAR PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Perencanaan Kota Minggu 8.
MODUL PROYEK KONSTRUKSI
REAL ESTATE DEVELOPMENT I
Apa yang dimaksud dengan AMDAL?
TUGAS Arsitek lingkungan Oleh : Daud.E.H.Nussy Nim :
Hukum dan Pranata Pembangunan
D I V I S I P E M B A N G U N A N & P 2 L
ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN
PROSES PERENCANAAN & PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN AIR MINUM
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 4
Survey Pertemuan 5 Matakuliah : R0464 / Perancangan Tapak
Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18
Hukum dan Pranata Pembangunan Materi Pertemuan Minggu I.
RUMAH SEHAT.
PIHAK-PIHAK YG TERLIBAT DLM PROYEK Yang dimaksud pihak-pihak yg terlibat dlm proyek adalah orang-orang/badan/ instansi atau perusahaan yg ikut terlibat.
MANAJEMEN KONSTRUKSI I
UNSUR-UNSUR PROYEK Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pekerjaan/Proyek Konstruksi : Peran Pemilik (Owner) Peran Konsultan (Engineer) Peran Kontraktor (Contractor)
PIHAK-PIHAK YG TERLIBAT DLM PROYEK Yang dimaksud pihak-pihak yg terlibat dlm proyek adalah orang-orang/badan/ instansi atau perusahaan yg ikut terlibat.
FASE INISIALISASI MPSI sesi 3.
TAHAPAN SUATU PROYEK KONSTRUKSI
SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL BIDANG PERUMAHAN (Dalam Rangka Dekonsentrasi Perencanaan Bidang Perumahan Tahun 2015) Permenpera No. 22 Tahun.
TAHAPAN SUATU PROYEK KONSTRUKSI
FASE INISIALISASI MPSI sesi 3.
TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA
System Planning Parno, SKom. ,MMSI
Manajemen Proyek IT oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20
ANALISIS LINGKUNGAN FISIK TAPAK
ANALISIS PRODUKSI.
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
SIKLUS HIDUP PROYEK dan MANAJEMEN
FASE INISIALISASI MPSI sesi 3.
TATA CARA PELAKSANAAN KERJA SAMA PEMANFAATAN BMN
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
Teknologi Pembangunan Perumahan
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
Analisa Tapak (1). Menentukan letak Main Entrance dan Side
PERILAKU DAN DINAMIKA PROYEK
SPB 3.1: TATA CARA SURVEI & PERANCANGAN
Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D.
Perencanaan Pendirian YANKES (RS)
FORMAT BAGIAN UTAMA SKRIPSI
MANAJEMEN PROYEK Pengantar.
Pengelolaan drainase.
REAL ESTATE DEVELOPMENT I Proses Pengembangan Real Estate.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
REGULASI PENGELOLAAN SAMPAH DI PROVINSI JAWA TENGAH
Kurnia Fajar Islamto( )
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
Penggunaan GIS dalam berbagai Aplikasi. Gis Banyak dimanfaatkan oleh : Perencana Tata Guna lahan ( Ilmu Tanah ) Arsitektur Lanskap Ahli-ahli Teknik Sipil.
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
Disusun Oleh: Fredericus Adrian S.P Dodi Firmansyah Muhammad Ilham R Muhammad Ardhan H
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
KONSEP PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TERPADU DI DIY
FASE INISIALISASI MPSI sesi 3.
DASAR HUKUM REKLAMASI RAWA
AMDAL - SKB.
KONSEP PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TERPADU DI DIY
FASE INISIALISASI MPSI sesi 3.
Regulasi Rumah Sakit Izin Mendirikan RS dan Izin Operasional RS
Transcript presentasi:

Perencanaan & Desain Fisik Rumah Sakit Iyul Syaaf - URINDO Nov 2009 Perencanaan & Desain Fisik Rumah Sakit Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit Program Pascasarjana - URINDO 2011 Syafiul A. Syaaf, Ir., MARS

Tujuan Umum Memahami proses pendirian maupun pengembangan rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan, serta mampu menjalankan dan mengorganisir proses perencanaan RS Memahami operasional rumah sakit sejalan dengan kaidah manajemen dan kaidah pelayanan medik secara umum

Tujuan Khusus Dapat menyusun program pembangunan maupun pengembangan rencana rumah sakit Agar peserta dapat melakukan kajian atau menilai perencanaan pembangunan dan pengembangan suatu rumah sakit yang dilakukan oleh pihak ke tiga

Proses Perancangan Rumah Sakit Iyul Syaaf - URINDO Nov 2009 Proses Perancangan Rumah Sakit

Proses Perancangan Tahap 1 & 2

Tahap 3 & 4

Tahap 5

Skematik Tahapan Perancangan

Tahap 2  Studi Kelayakan Tahap 1 Ide atau konsep Pemilik mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu rumah sakit dengan maksud dan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan demikian visi dan misi dari rumah sakit tersebut secara umum harus sudah ada terlebih dahulu untuk dilanjutkan kedalam bentuk studi, apakah keinginan tersebut layak atau tidak (Stakeholder) Tahap 2  Studi Kelayakan Keinginan pemilik ditindak lanjuti bersama dengan end user dan planners untuk dituangkan dalam bentuk studi, disebut dengan Studi Kelayakan (Feasibility Study) yang ditinjau dari berbagai aspek, seperti kependudukan, sosio-ekonomi, morbiditas dan mortalitas, fasilitas layanan serta seberapa besar biaya investasi yang dibutuhkan, apakah investasi tersebut layak atau tidak. (Stakeholder, End user and Planners)  Ijin Prinsip  UKL-UPL/AMDAL yang sesuai dengan tingkatan dari rumah sakit.

Tahap 3a Rencana Operasional Mengacu dari hasil studi kelayakan, Organisasi/Operator bersama dengan end user serta planners menyusun rencana operasional rumah sakit yang biasanya dibuat untuk kurun waktu 5 tahun. Mencakup perlatan (medik & non medik), SDM, Keuangan dan strategi pencapaian. Tahap 3b  Master Plan & Detail desain Bersamaan dengan rencana operasional, dibuat Master Plan fisik dan Detail Disain dari rumah sakit, pada tahapan ini team yang terlibat juga adalah organisasi/operator, end user dan arsitek serta ahli teknik lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan fisik rumah sakit.

Tahap 4a Pra-Operasional Pada tahapan ini, merupakan tindak lanjut dari persiapan operasional rumah sakit yang telah dibuat bersama oleh organisasi/operator, end user dan planners dalam hal sistem dan prosedur serta persiapan sumber daya manusia (recruitment, diklat dll). Tahap 4b  Konstruksi Fisik Pada tahap pembangunan fisik oleh kontraktor dan masa pemeliharaan ini berkaitan erat dengan kegiatan pra-operasi, karena pada waktu selesainya konstruksi bangunan akan diadakan serah terima bangunan ke pemilik yang diwakili oleh organisasi/operator untuk digunakan dalam pelaksanaan kegiatannya.

Tahap 5  Pembukaan & Peresmian Merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses pembangunan rumah sakit untuk diteruskan dalam kegiatan layanan kesehatan sesuai dengan maksud dan tujuan awal pendirian rumah sakit yang akan dijalankan oleh Organisasi/operator pelayanan kesehatan dalam hal ini adalah pengelola rumah sakit  Ijin Operasional UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009  TENTANG RUMAH SAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147/MENKES/PER/I/2010 TENTANG PERIZINAN RUMAH SAKIT

Kriteria Lokasi & Luasan Rumah Sakit Iyul Syaaf - URINDO Nov 2009 Kriteria Lokasi & Luasan Rumah Sakit Syafiul A. Syaaf, Ir., MARS Program Pasca Sarjana URINDO Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit

Kriteria Pemilihan Lokasi PPARS (Depkes) Dapat dijangkau dengan mudah Tersedianya infra struktur (air, listrik, gas, komunikasi dst) Tidak tercemar dan tidak mencemari lingkungan Tersedia area untuk pengembangan Memenuhi PerDa setempat (Peruntukan, KDB, KLB, parkir, dst) DHGD (WHO) 15 – 30 menit perjalanan Dalam kelompok pelayanan umum Tersedianya infra struktur (air, listrik, gas, komunikasi, pembuangan limbah) Ratio TT/lahan 25 tt  2 ha (800m2/tt) 100 tt  4 ha (400m2/tt) 200 tt  7 ha (350m2/tt) 300 tt  10 ha (333m2/tt)

Pertimbangan Lahan Peruntukan Lahan (sosial, campuran/mixed use) KDB (Koefisien Dasar Bangunan) / BC (Building Coverage) /Plot Ratio  areal lahan yang diijinkan untuk dibangun (20% - 70%) KDH (Koefisien Dasar Hijau) areal hijau yang diharuskan/tanah KLB (Koefisien Lantai Bangunan) / FAR (Floor Area Ratio)  Luas lantai total bagunan yang diijinkan (1 – 5) GSB (Garis Sempadan Bangunan) Ketinggian Bangunan (Maks 4 Lantai, maks 8 Lantai atau lebih) Topografi (kontur tanah  datar atau miring) Kondisi Tanah (struktur bangunan)  Soil Test

Contoh Building Coverage KDB (Koefisien Dasar Bangunan) / BC (Building Coverage) /Plot Ratio  areal lahan yang diijinkan untuk dibangun (30% - 60%) KDB = Luas Lahan x Ijin = (100 x 200) x 50% = 20.000 x 50% = 10.000 m2 Luas lantai dasar yang boleh dibangun Luas Lt. Dsr  10.000 m2 200 m GSB (Garis Sempadan Bangunan) 100 m

Contoh Koefisien Lantai Bangunan KLB (Koefisien Lantai Bangunan) / FAR (Floor Area Ratio)  Luas lantai total bagunan yang diijinkan 1.5 - Ketinggian Maksimal 10 Lantai KLB = Luas Lahan x Ijin = 20.000 x 1.5 = 30.000 m2 Luas lantai Seluruhnya yang boleh dibangun (tidak termasuk basement / parkir) Luas Podium (1 lt)  10.000 m2 Luas per Lantai Tower (8 lt)  2.500 m2 GSB (Garis Sempadan Bangunan)

Etimasi Luas Bangunan

Standar/dasar luasan

Standar/dasar luasan

Estimasi luasan & Bya

Terima Kasih Syafiul A. Syaaf, Ir., MARS Program Pasca Sarjana URINDO Iyul Syaaf - URINDO Nov 2009 Terima Kasih Syafiul A. Syaaf, Ir., MARS Program Pasca Sarjana URINDO Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit