KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

INTEGUMEN Membentuk lapisan terluar tubuh.
SISTEM EKSKRESI LOADING
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
KULIT DAN ADNEKSA   H. CHAIRUL ANWAR  .
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
KULIT.
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Sistem Ekskresi t K i u l by : Beryl Sadewa.
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM INTEGUMEN Ananda PB.
Sistem ekskresi pada manusia
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
JARINGAN HEWAN.
EMBRIOLOGI SUSUNAN KULIT
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
Ekskresi Melalui Kulit
Oleh : maria poppy herlianty
JARINGAN IKAT Kelompok 1 : Anggraini Dwi I (02)
OLEH: dr. Fina Purwaningtyas
SIFAT KIMIA KULIT Pengetahuan tentang sifat kimiawi pada kulit sangat penting dalam proses penyamakan kulit, karena sebagian besar proses tersebut melibatkan.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KAMIS, 18 Agustus 2011
SISTEM INTEGUMEN Retno Sumara.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan ( Integument )
Anatomi dan Fisiologi Kulit dan Jaringan Penunjang
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
KULIT DAN ADNEKSA    .
AIR.
SIFAT FISIK DAN KIMIA KULIT
SISTEM EKSKRESI MANUSIA DAN KESEHATAN
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
Sifat Fisik Kimia Hasil Ikutan Ternak Kulit
2. LAPISAN DERMIS Batas dermis sukar ditentukan krn lapisan ini menyatu dg lapisan subkutis (hipodermis) dan ketebalannya antara 0,5 – 3 mm. Derivat dermis.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
KOMPOSISI KIMIAWI KULIT
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEUGUMEN
ANATOMI & FISIOLOGI.
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
2. STRUKTUR dan KIMIAWI KULIT
SISTEM INDERA PERABA.
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
JARINGAN HEWAN Apa itu Jaringan ?
HISTOLOGI KULIT.
BAB 8 Sistem Ekskresi.
SISTEM EKSKRESI KULIT.
Embriologi : Kulit Gina Puspa Endah
Nur Auliyah Firdaus, S.ST
FISIOLOGI INTEGUMEN/KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Anatomi Kulit Jati Nurwigati B1.
Histologi sistem kulit dan rangka
Sistem Integumen.
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
KULIT / INTEGUMEN.
2. STRUKTUR dan KIMIAWI KULIT
JARINGAN PADA KULIT.
ANATOMI DAN FISIOLOGI RAMBUT
KOMPOSISI KIMIAWI KULIT
Disusun oleh : Tri Hesti Prihatini. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan ciri-ciri jaringan ikat 2. Menjelaskan fungsi jaringan.
Transcript presentasi:

KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 % FUNGSI KULIT : Melindungi hewan dari pengaruh luar (bakteri, tekanan fisik, radiasi sinar ultra violet). Melindungi jaringan yang ada di bawahnya Memberi bentuk Menerima rangsang dari lingkungan Mengatur suhu tubuh Menyimpan cadangan bahan pakan

HISTOLOGI KULIT 1. EPIDERMIS : STRUKTUR KULIT : Epidermis (berasal dari ektoderm) atau kulit ari Dermis atau Korium (berasal dari mesoderm) atau kulit jangat Hipodermis atau Subkutis (jaringan ikat longgar). 1. EPIDERMIS : Tersusun dari epitel pipih kompleks Tersusun dari 4 lapisan yaitu : Stratum germinativum Stratum spinosum Stratum granulosum Stratum lucidum Stratum korneum

1. EPIDERMIS Stratum germinativum/stratum basale/lapisan benih, merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel silinder dan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Stratum spinosum atau lapisan malpigi, tdd. Sel-sel yangberisi filamen- filamen kecil yg tdd serabut protein. Stratum granulosum/lapisan berbutir, tersusun atas sel keratinosit, tampak palingjelas pada kulit telapak tangan dan kaki. Stratum lucidum/lapisan bening/lapisan barrier, terletak tepat dibawah lapisan tanduk, tdd prptoplasma sel-sel jernih yang kecil daan berdifat transulent shg tembus cahaya. Stratum corneum/lapisan tanduk merupakan lapisan epidermis yang paling atas dan menutupi semua lapisan epidermis lebih ke dalam. Lapisan ini sebagian besar tdd keratin yaitu protein yang tidak larut dalam air.

2. DERMIS : Dermis atau korium atau kulit jangat merupakan jaringan ikat padat tidak beraturan, memperkuat lapisan epidermis dan berhubungan erat dengan sub kutis, disebut pula kulit sebenarnya dan 95% kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Tersusun dari : Stratum papilare, mrupakan bagian korium sebelah atas, permukaannya berbatasan dengan epidermis. Stratum reticulare, merupakan bagian dermis bagian bawah, bagian terbawahnya berbatasan dengan hipodermis. Sel-sel yang terdapat pada Dermis/Korium yaitu fibroblast dan mast sel. Serabut-serabut yang ada dalam Dermis/Korium : Serabut elastis Retikuler Kolagen

Jaringan-jaringan lain yang terdapat pada Kulit : Rambut : tersusun oleh jaringan protein fibrus keratin merupakan derivat dari dermis, dan terdiri dari kutikula, korteks dan medula. Kelenjar Minyak /Sebasea: termasuk tipe kelenjar holocrine atau apocrine, minyak yang dihasilkan disebut sebum yang mengandung lipida, berfungsi melumasi sel rambut dan stratum corneum. Kelenjar keringat : bentuk spiral atau tubular, dikelilingi oleh sel-sel myoephitel dan membrana basalis. Keringat keluar lewat bagian ekskretorius bermuara di permukaan epidermis. Cairan yang keluar mengandung air, garam, urea, amonia dan asam urat. Pembuluh darah dan Syaraf : pembuluh darah mengalirkan darah dan mensuplai zat-zat makanan lewat 2 bentuk plexus, kapiler darah dan syaraf berakhir pada stratum germinativum.

SUSUNAN KIMIA KULIT Kulit terdiri dari : Air 64 % Protein 33 % Lemak 2 % Karbohidrat Mineral

AIR Dibagi dalam 3 golongan : Air bebas : mudah menguap pada proses pengeringan kulit Air berasosiasi : air yang bergabung dengan zat- zat kulit, agak sukar menguap pada proses pengeringan kulit. Air terikat : air yang terikat kuat pada protein, sangat sukar menguap pada proses pengeringan kulit. Air terikat menentukan sifat-sifat fisik kulit, a.l pengaruh suhu kerut, kekuatan tarik, kemuluran dan kuat fisik.

PROTEIN Berdasar struktur protein kulit dikelompokkan menjadi : Protein fibrous : kolagen (80%), retikulin, keratin dan elastin, tidak larut dalam air, larutan asam, basa atau garam. Protein globular : albumin, globulin, mucin dan mukoid, larut dalam air maupun larutan garam encer.

Lemak Lemak berfungsi meminyaki/melumasi sel-sel rambut dan lapisan korneum epidermis. Lemak pada kulit terdapat sebagai lipida sederhana a.l trigliserida fosfolipid, sterol. Jumlah lemak menentukan kelemasan kulit dan mempengaruhi kualitas kulit a.l kekuatan tarik, kuat tekuk.

Karbohidrat Karbohidrat kulit terdapat dalam jumlah kecil, dan berasosiasi dengan protein dan lemak. Karbohidrat di dalam sel-sel epidermis disimpan dalam bentuk glikogen. Karbohodrat berfungsi sebagai pelumas dan pelindung jaringan.

Mineral Kandungan mineral kulit mentah berbeda tergantung pada umur dan jenis ternak. Mineral yang terdapat dalam kulit yaitu K, Na,Ca,Mg,P,Cu,Zn,Fe.

SIFAT-SIFAT KULIT Kekuatan tarik dan kemuluran : adalah besarnya beban (kg) yang dibutuhkan untuk menarik contoh kulit berukuran panjang 5 cm, lebar 1 cm serta kecepatan penarikan 25m per menit hingga contoh kulit putus. Kuat tekuk : adalah besarnya beban (kg) yang dibutuhkan untuk menekuk contoh kulit hingga mencapai sudut 60o. Ketahanan bengkuk : banyaknya tekukan yang dibutuhkan untuk membuat retak permukaan lapisan papilare. Suhu kerut : adalah suhu tertentu yang mengakibatkan contoh kulit mengalami pengkerutan.