TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ## Raswan Udjang ## Pertemuan 4 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ## Raswan Udjang ##
Teori perdagangan bermanfaat karena menolong untuk menjelaskan : Apa yang dapat diproduksi secara kompetitif pada lokasi tertentu, Dimana perusahaan dapat memproduksi dengan efisiensi produksi tertentu Apakah praktek-praktek pemerintahan mengganggu arus perdagangan bebas antara negara-negara Teori perdagangan berhubungan dengan : Apa yang terjadi dengan ketidakhadiran campur tangan pemerintah dalam perdagangan internasional
Bagaimana pemerintah harus mencampuri arus perdagangan internasional guna mencapai tujuan nasional tertentu. Teori-teori utama : 1. Merkantilisme 2. Neomerkantilisme 3. Keunggulan Absolut 4. Ukuran negara 5. Keunggulan Komparatif 6. Faktor-proporsi 7. Product Life Cycle (PLC) 8. Kesamaan Negara 9. Ketergantungan
TEORI MERKANTILISME Negara harus mencoba untuk mencapai Balance of Trading yang positif (Ekspor > Impor) untuk menerima keuntungan dari emas. TEORI NEOMERKANTILISME Kebijakan pemerintah juga diarahkan kepada Balance of Trading yang positif tetapi juga dengan mengejar tujuan-tujuan sosial dan politik. KEUNGGULAN ABSOLUT (Adam Smith) Konsumen akan lebih baik/diuntungkan jika mereka dapat membeli produk-produk luar negeri yang lebih murah harganya dibandingkan produk-produk domestik yang sama.
Suatu negara dapat memproduksi barang-barang dengan lebih efisien karena keunggulan alami (misalnya memiliki sumber daya alam) atau karena keunggulan yang diambil alih (misalnya penguasaan teknologi). KEUNGGULAN KOMPARATIF (David Ricardo) Total output dapat ditingkatkan dengan perdagangan dengan luar negeri, namun demikian suatu negara dapat saja memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi seluruh produk.
Teori Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif menggunakan asumsi-asumsi: 1. Sumberdaya digunakan secara penuh 2. Seluruh kegiatan dilakukan untuk tujuan ekonomi semata 3. Model menggunakan 2 negara dan 2 komoditi saja 4. Pembagian berdasarkan keuntungan relatif 5. Biaya transport tidak ada 6. Sumberdaya dapat bergerak secara bebas dari suatu negara ke negara lainnya. 7. Model hanya berlaku untuk barang; bukan jasa. Asumsi 1, 2, 4, dan 6 ditentang oleh banyak analis dan pembuat kebijakan.
UKURAN NEGARA Negara dengan luas yang lebih besar cenderung memiliki iklim yang lebih bervariasi, lebih banyak sumberdaya alam sehingga dapat lebih mencukupi diri sendiri dibandingkan dengan negara yang lebih kecil luasnya. Selain itu besarnya negara mempengaruhi biaya transportasi ke luar negeri, sehingga negara cenderung berusaha mencukupi diri sendiri dengan apa yang ada. FAKTOR-PROPORSI Negara yang relatif berkelimpahan dalam tanah, tenaga kerja dan modal akan mendeterminasikan biaya relatif bagi faktor-faktor produksi tersebut. Biaya faktor-faktor tersebut, kemudian, akan mendeterminasikan barang apa yang dapat dibuat negara tersebut dengan sangat efisien.
PRODUCT LIFE CYCLE (PLC) Produk fabrikasi akan diproduksi terlebih dahulu di negara dimana R&D dilakukan; negara-negara tersebut biasanya negara industri. Sepanjang siklus hidup produk, produksi akan menjadi makin modal- intensif dan akan dipindahkan ke lokasi di luar negeri. KESAMAAN NEGARA Kebanyakan perdagangan dewasa ini terjadi diantara negara - negara industri karena mereka memiliki segmen pasar yang serupa. KETERGANTUNGAN Negara-negara terkebelakang memiliki resiko yang besar karena awalnya mereka bertransaksi dengan patner tunggal ataupun dengan satu jenis produk saja, sehingga tingkat ketergantungannya sangat tinggi terhadap lingkungan eksternal.
Sekalipun kebanyakan TEORI PERDAGANGAN berurusan dengan manfaat dan biaya lintas negara, keputusan perdagangan biasanya dibuat pada LEVEL PERUSAHAAN. Perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar mampu untuk mengekspor. Perusahaan dapat mencari kesempatan perdagangan dalam rangka menggunakan kapasitas yang lebih, rendahnya biaya produksi ataupun untuk mengurangi resiko usaha (diversifikasi pasar). TREND KE DEPAN Ada indikasi meningkatnya sentimen perlindungan perusahaan domestik. Hal ini dapat menghambat perusahaan-perusahaan dari luar negeri untuk melakukan bisnis di negara tersebut.
Dengan bertumbuhnya ekonomi, efisiensi dari lokasi produksi yang multiple juga bertumbuh; sehingga country-by-country production mungkin menggantikan perdagangan dalam banyak kasus. Kemajuan sistem robotik memungkinkan negara-negara kecil memproduksi sendiri barang kebutuhan secara efisien dari pada harus mengimpor. Sektor jasa bertumbuh dengan sangat cepat, melampaui barang. Konsekwensinya perdagangan barang dapat menjadi kurang penting dibandingkan dengan perdagangan jasa. Penugasan : Case The Cashew , hal 197 (dipresentasikan pada pertemuan ke 9 oleh kelompok yang bertugas)