STRUKTUR KARYA DESAIN INTERIOR Pertemuan 13 Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK
STRUKTUR KARYA Struktur atau susunan karya desain adalah aspek yang menyangkut keseluruhan karya dan peranan masing- masing dalam keseluruhan tersebut. Struktur mengandung arti pengorganisasian, penataan dan ada hubungan tertentu antar bangian-bagian yang tersusun itu. Tiga unsur estetik dalam struktur karya seni/ desain adalah kesatuan, penekanan, dan keseimbangan. (A.A. Djelantik)
1. KESATUAN (UNITY) Prinsip kesatuan (keutuhan) terkait dengan komposisi visual dalam perancangan. Kesatuan menunjukkan sifat yang utuh dalam keseluruhan karya, tidak kurang, tidak lebih. Terdapat hubungan yang bermakna (relevan) antar bagian tanpa adanya bagian yang tidak berguna.
1. KESATUAN (UNITY)
1. KESATUAN (UNITY)
1. KESATUAN (UNITY) Tidak ada bagian yang merusak kesatuan. Masing- masing bagian saling mengisi, saling memerlukan. Terjadi kekompakan antar bagiannya. Tiga segi kesatuan menurut A.A. Djelantik : Kesatuan dalam keragaman (unity in diversity) Kesatuan dalam tujuan (unity in purpose) Kesatuan dalam perpaduan
1. KESATUAN (UNITY) KESATUAN DALAM KERAGAMAN Simetri Ritme (irama) Harmoni (keselarasan)
1. KESATUAN (UNITY) SIMETRI adalah ciri visual yang menunjukkan adanya dua bagian yang sama besar dan bentuknya, sebagai pencerminan oleh suatu garis lurus (sumbu).
1. KESATUAN (UNITY) RITME (IRAMA) adalah kondisi yang menunjukkan terjadinya pengulangan yang teratur. Terulangnya sesuatu secara teratur memberi kesan keterkaitan, sehingga memperkuat kesatuan.
1. KESATUAN (UNITY) HARMONI merupakan paduan unsur-unsur yang tidak memiliki unsur yang saling bertentangan, sehingga menimbulkan keserasian/ keselarasan.
1. KESATUAN (UNITY) Harmoni memperkuat keutuhan karena memberi rasa tenang dan nyaman, tidak mengganggu penangkapan inderawi. Harmoni yang terus menerus dapat menimbulkan kebosanan sehingga mengurangi daya tarik karya. Diperlukan bagian-bagian yang tidak harmonis untuk selingan, dalam batasan tertentu.
1. KESATUAN (UNITY) Perpaduan harmoni dan non-harmoni tersebut akan menunjukkan kerumitan (complexity), menjadi daya tarik karya. Non-harmoni bisa dicapai dengan keanekaragaman, variasi, disharmoni, a-ritmi, a-simetri, dan kontras. Pada pembahasan selanjutnya non-harmoni akan mengacu pada pengertian ‘penekanan’ (penonjolan).
1. KESATUAN (UNITY) Kesatuan dalam Tujuan Tidak lagi tentang wujud, isi dan makna karya seni, melainkan ‘bobot’. Namun demikian, kesatuan wujud dan tujuan diperlukan agar pengamat dapat fokus pada karya seni. Seringkali lukisan abstrak dan surrealis diberi judul ‘Tanpa Judul’, artinya tujuannya adalah melempar tantangan kepada pengamat.
1. KESATUAN (UNITY)
1. KESATUAN (UNITY) Kesenian tanpa bobot keindahan semata, baik keindahan garis, warna atau suara, untuk dinikmati bentuk dan susunannya. Kesenian tanpa bobot pada seni rupa ornamentik dan seni karawitan/ musik. Tujuan seni tanpa bobot penciptaan suasana (mood) akibat pilihan dan susunan unsur-unsur dasar, nada- nada, ritme, sehingga menimbulkan nikmat-indah melulu.
1. KESATUAN (UNITY)
Kesatuan dalam Perpaduan 1. KESATUAN (UNITY) Kesatuan dalam Perpaduan Mengandung pengertian perpaduan dari dua kekuatan yang berlawanan kontras. Kontras adalah komposisi yang menunjukkan adanya perlawanan pada unsur-unsurnya. Kontras digunkan untuk membuat sesuatu lebih jelas, lebih menonjol, lebih mudah ditangkap oleh yang menyaksikan.
1. KESATUAN (UNITY) Tetapi perlu dijaga agar keutuhan karya tidak rusak oleh penonjolan yang berlebihan, sehingga keseimbangannya tetap ada. Kontras memberikan efek kejutan pada karya untuk menghindari kejenuhan. Kontras bersifat menambah mutu estetik karya karena membuatnya lebih rumit complexity.
1. KESATUAN (UNITY)
1. KESATUAN (UNITY)
2. PENEKANAN Bermaksud mengarahkan pengamat kepada hal-hal yang lebih penting dari yang lainnya. Penekanan dapat dicapai dengan a-simetris, a-ritmis dan kontras. Kemampuan seniman diukur dari kemampuannya menciptakan penekanan tanpa merusak kesatuan karya seni mampu memadukan unsur-unsur yang saling berlawanan
2. PENEKANAN Penekanan yang terarah menghasilkan kekuatan yang disebut dengan intensitas (kesungguhan). Penekanan juga memberikan karakter pada karya seni. Seniman memiliki caranya yang unik dan personal untuk memberikan karakter pada karya seni. Sehingga dengan mengenali karakter karya seni, pengamat dapat mengetahui siapa senimannya.
2. PENEKANAN Penekanan tertentu yang dilakukan oleh banyak seniman kemudian melahirkan gaya (style). Gaya (style) yang berkembang dan mencapai banyak ragam dengan kesamaan tertentu, menjadi aliran seni (corak). Gaya (style) memiliki pengertian yang lebih individual daripada aliran.
2. PENEKANAN
2. PENEKANAN
3. KESEIMBANGAN (BALANCE) Keseimbangan merupakan sifat alami manusia, dimulai dari tubuhnya sendiri. Keseimbangan ini bersifat naluriah dan berperan dalam penciptaan karya seni. Keseimbangan termudah dicapai dengan symmethic balance, yaitu dengan penyusunan yang simetris. Keseimbangan juga dapat dicapai dengan asymmetric balance, yaitu keseimbangan pada rasa kekuatannya.
3. KESEIMBANGAN (BALANCE)
3. KESEIMBANGAN (BALANCE) Asymmetric balance tidak dapat dicapai dengan teori, melainkan dengan percobaan-percobaan langsung bersifat dinamis. Linear Balance keseimbangan pada satu arah saja. Misal dari kanan ke kiri, depan ke belakang. Radial Balance keseimbangan yang berarah lebih dari satu, ke berbagai arah mengikuti garis lingkaran.
3. KESEIMBANGAN (BALANCE)
3. KESEIMBANGAN (BALANCE)
3. KESEIMBANGAN (BALANCE)