RISK ASSESSMENT SECARA KUANTITATIF Oleh : Abdul Rohim Tualeka

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Lingkungan Anorganik Djulia Onggo PhD
Advertisements

2. TOKSIK vs ORGANISME
TOLOK UKUR KUANTITATIF
Potensi Bahaya yg ada di tempat Kerja
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
TOKSIKOLOGI Ilmu yang mempelajari pengaruh negatif toksikan pada makhluk hidup Bidang ilmu yang menunjang: Ilmu murni Ilmu terapan Biologi Imunologi.
KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI
KRITERIA KAUSALITAS (KRITERIA HILL)
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
Rabbi zidna ilmaan …….. Oh God, please opened our heart and mind, enlightened with Your light. God send of science dot which Thou own to us… Oh God… Allow.
Memprediksi besar dan siknifikansi (pentingnya) dampak
Pencemaran Lingkungan & Penyakit
Measures of Association
Prospek Riset Toksisitas dalam Menunjang Pengawasan Obat dan Makanan Frans D. Suyatna Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.
Kajian keamana BTP Mita Ristanti.
 Dari 10 biota penelitian ternyata menghasilkan efek 5 biota mati (50%)  TERNYATA LC terjadi pada konsentrasi 5ppm  Hasil tersebut disebut : TOKSISITAS.
KARAKTERISASI RISIKO Risiko nonkarsinogenik dinyatakan sebagai Risk Qoutient (RQ), dihitung membagi asupan (Ink) dengan dosis referensi (RfD atau RfC):
Good Laboratory Practices (GLP)
Masalah Penyebab Penyakit
Analisis Cr3+ dan Cr6+ menggunakan spektrofotometri UV-Vis
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
HUBUNGAN PEMAPARAN DAN RESPON Dalam studi epidemiologi yang terpenting adalah mencari hubungan pemaparan pekerjaan /lingkungan kerja dengan respon yang.
PENYAKIT AKIBAT KERJA PUTRI HANDAYANI, SKM..
FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT,
Abdur Rahman Departemen Kesehatan Lingkungan FKMUI, 2015
Sunarmi Aprlia intan M Amalia
Metode Stated Damage Function untuk Penilaian Kerugian Akibat Banjir
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
PENYAKIT AKIBAT KERJA PUTRI HANDAYANI, SKM..
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
Estimasi Pengaruh Ketidakseimbangan Energi Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Anak-Anak Ahmad Abdullah
Laporan.
Kelompok III Herlinda K Rasti Sahara Putri K
Surveilence Keselamatan Kerja
Integrating Safety, Environmental and Quality Risks for Project Management Using a FMEA Method (Mengintegrasikan Keselamatan, dan Kualitas Lingkungan untuk.
Perubahan Asupan Kafein dan Perubahan Berat Badan Jangka Panjang pada Pria dan Wanita Esther Lopez-Garcia, Rob M van Dam, Swapnil Rajpathak, Walter C.
Mencaritahu Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Darah
oleh; Syamsul Rizal Sinulingga
HIGIENE PERUSAHAAN.
STRAIN INDEX NORA AZMI LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA & ERGONOMI
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
TOKSIKOKINETIK.
Titus Priyo Harjatmo, M.Kes
SUMBER DAN KARAKTERISTIK AIR
ALARA Risk Calculator Ricki M Mulia, ST. MSc.
Titus Priyo Harjatmo, M.Kes
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Studi Kasus ( Analisis Risiko Pajanan Konsentrasi Pb Pada Anak SD Di Jakarta ) Anis Latifah BK STIKes Bhakti.
Universitas Indo Global Mandiri
ANIESA SAMIRA BAFADHAL, SAB, MAB
Memprediksi besar dan siknifikansi (pentingnya) dampak
Kelompok 1 Agung Ma’rufin Desy Purwasih Hamidah Nining Tri Sugiarti
Retno Wilujeng Puspita Dewi
            PRODI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Jl. Achmad Yani Km. 36 Fakultas Teknik UNLAM Banjarbaru 70714, Telp.
TOKSIKOLOGI INDUSTRI Penyaji : dr. Sinatra Gunawan, MK3, SpOk Referensi : Bunga Rampai / dr. Sugeng.
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
Hubungan Risk Assessment, Risk Management dan Risk Communication
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
UKURAN ASOSIASI Suharyo.
Simulasi Laporan ARKL Pertemuan ke 14.
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
ENVIRONMENTAL MEDICINE TEDDY WIJAYA FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS INDONESIA OCCUPATIONAL MEDICINE RESIDENT.
Teknik Analisis Jalur Pajanan & Perhitungan Asupan
TOKSIKOKINETIK.
Nurhadiansyah P2STPFRZR BAPETEN
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
HAZOPS (Hazard Operability Study) Ani Nidia Listianti
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Presented By : Nur Fathurahman Ridwan. INTRODUCTION heavy metals discharged from this industrial area are easily adsorbed by atmospheric particles, affecting.
KISARAN DOSIS DAN KONSEP LD50
Transcript presentasi:

RISK ASSESSMENT SECARA KUANTITATIF Oleh : Abdul Rohim Tualeka

PENILAIAN RISIKO SECARA KUANTITATIF TOKSIN DALAM TUBUH Penilaian risiko dilakukan secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan data-data kuantitatif. Gambaran penilaian risiko secara kuantitatif maupun keterkaitan analisis risiko dengan studi epidemiologi tertera pada dua diagram alir pada halaman berikut.

Animal test, epidemiology (human & molecular), structure-reactivity relationship Surveyed or default Toxicity Assessment Anthropometry (Ri, Wb) NOAEL, LOAEL UF, MF EnvironmentalQuality Analysis Environmental Concentration (Cg) Intake (I) RfC Activity (tE, fE, Dt) RISK as health effect: RQ > 1 Surveyed or default Risk Management: Scenarios for I = RfC by manipulating I Legal Intervention Anthropometric/Behavioural Intervention C reduction tE, fE, Dt minimization Technology Intervention

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA TOKSIN A IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA TOKSIN A. Karsinogen : Benzoapirin ,Benzena, Arsen, dll. B. Non karsinogen : H2S, CO, NOx, dll. C. karsinogen-Non karsinogen Benzoapirin, Benzena 2/18/2018

DUA EFEK ZAT TOKSIK NONKARSINOGENIK KARSINOGENIK Berambang (threshold) Ada dosis di atas nol yang tidak berefek sampai dosis tertentu tercapai Risiko dinyatakan sebagai NONCANCER HAZARD berupa Hazard Qoutient & Hazard Index berdasarkan Intake dan Reference Dose KARSINOGENIK Tidak Berambang (nonthreshold) Selalu ada efek pada setiap dosis di atas nol Risiko dinyatakan sebagai CANCER RISK: Slope Factor (risk per doses) Unit Risk (risk per media concentrations) Cancer Risk

Kurva Teoretis Dosis-Respon Nonkarsinogenik LOAEL NOAEL Dosis

Kurva Teoretis Dosis-Respon Karsinogenik b Respon c r Ekstrapolasi linier (linearized model) Dosis d

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk Characterization

REFERENCE DOSE (RfD) - 1 RfD menyatakan risiko nonkarsinogenik dan efek-efek nonkarsinogenik zat karsinogen. RfD adalah estimasi pajanan harian (dengan rentang ketidakpastian satu orde) bagi populasi umum (termasuk subkelompok yang sensitif) yang tidak akan mengalami risiko efek-efek merugikan kesehatan sepanjang hayat.

Beberapa Contoh RfD Risk Agent RfD UF MF Critical Effect Reference H2S (air) RfC = 2E-3 mg/M3 300 1 Nasal lesions of olfactory mucosa Rat sub chronic inhalation study, Brennemen et al, 2000 NH3 (air) RfC =1E-1 mg//M3 30 Decrease pulmonary function or changes in subjective syptomatology; increase severity of rhinitis and pneumonia with respiratory lesions Rat subchronic inhalation study, Broderson et al, 1976 As (water) RfD = 3E-4 mg/kg/day 3 Hyperpigmentation, keratosis and possible vascular complication Human chronic oral exposure Tseng, 1977; Tseng et al., 1968

Size of Uncertainty factors used in risk assessment ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Chemical sector animal Human Quality or Severity studies Studies Quantity effect to human to human of data Food additives 100 10 2-10 10 Food contaminants 100 10 2-10 10 Agricultural pesticide 100 10 2-10 2-10 Veterinary Products 100 10 2 or 5 2-10 Non agricultural pesticides A100 10 n.s 5-10 Industrial Chemicals n.s n.s n.s n.s Consumer products 100 10 2-more 2 or more Drinking water 100 10 10 10 Air Pollutans : Animal data only 100 10 10 10 Air quality standards B n.a 10 x 10 n.a n.a EAL n.a 100 C n.a 500 C Human medicines n.a n.a n.a n.a Novel foods n.a n.a n.a n.a Ket : EAL = esnvironmental assessment levels A (smeller factors accepted),B(in benzena),C(100-500 kali EAL) Sumber : Risk Assessment and Toxicology, MRC Institute,1999. 2/18/2018

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

Mengetahui besaran paparan dan jalan masuk ke dalam tubuh Exposure Assessment Penilaian paparan Mengetahui besaran paparan dan jalan masuk ke dalam tubuh

Exposure Assessment Means of Exposure Community Exposure, i.e. exposure at workplace Occupational Exposure, i.e. exposure at workplace

Exposure Assessment Routes of Exposure Dermal Exposure (Skin) Lungs Exposure (Inhalation) Ingestion

VARIABEL PERHITUNGAN INTAKE JALUR PAJANAN VARIABEL INTAKE Inhalasi (udara) C (mg/M3), R (M3/jam), tE (jam/hari), fE (hari/tahun), Dt (tahun), Wb (kg) Inggesi (air/makanan) C (mg/L), fE (hari/tahun), Absorbsi (kontak kulit) C (mg/L), tE (jam/hari), fE (hari/tahun), Dt (tahun), Wb (kg)

PERHITUNGAN INTAKE Persamaan Intake: I = intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per berat badan per hari (mg/kghari) C = konsentrasi risk agent, mg/M3 (udara), mg/L (air minum), mg/kg (makanan) R = laju (rate) asupan, 20 M3/hari (udara), 2 L/hari (air minum?) tE = waktu pajanan harian, jam/hari fE = frekuensi pajanan tahunan, hari/tahun Dt = durasi pajanan, real time atau 30 tahun proyeksi Wb = berat badan, kg tavg = perioda waktu rata-rata, 30 tahun  365 hari/tahun (non karsinogen) atau 70 tahun  365 hari/tahun (karsinogen )

US-EPA Default Exposure Factor Land Use Exposure Pathway Daily Intake Exposure Frequency Exposure Duration Body Weight Residensial Air Minum Tanah & debu Inhalasi kontaminan 2L (dewasa) 1 L (anak) 100 mg (dewasa) 200 mg (anak) 20 M3 (dewasa) 12 M3 (anak) 350 hari/tahun 30 tahun 6 tahun 24 tahun 70 kg (dewasa) 15 kg (anak) Industri & Komersial Air minum Inhalasi 1 L 50 mg 20 M3 (hari kerja) 250 hari/tahun 25 tahun Pertanian Konsumsi tanaman 42 g (bebuahan) 80 g (sayuran) Rekreasi Konsumsi ikan lokal 54 g Abdur Rahman©2004

CONTOH TABEL ANTROPOMETRI Tabel 1. Antropometri Pedagang Kaki Lima (R = 0,83 M3/jam) di Terminal Terboyo, Semarang, 2003, untuk menghitung intake inhalasi SO2 (35,6 g/M3), NO2 (49,7 g/M3), TSP (322,6 g/M3) dan Pb (0,04 g/M3). No. Resp Lama Pajanan (tE) jam Frek. Pajanan (fE) hari/tahun Lama Mukim (Dt) tahun Berat Badan (Wb) kg 1 10 350 14 73 2 45 3 19 56 4 8 15 85 5 62 dst 17  

Contoh 1: Perhitungan Intake NO2 dan Indeks Bahaya (RQ) (data dari Tabel 1) NO2= 49,7 g/M3 (arithmetic mean) RfC-NO2 = 0,02 mg/kg/hari (US-EPA, 1990)

Contoh 2: Analisis & Manajemen Risiko Arsen di Desa Buyat, Sulawesi Utara Konsentrasi As dalam air sumur 0,04-0,1 mg/L (BTKL Manado 2005) Estimasi risiko dengan konsentrasi As maksimum (0,1 mg/L) (1) Perhitungan asupan:

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

Risk Characterization Non-carcinogenic Risk Carcinogenic Risk

Ringkasan Karakterisasi Risiko Risiko nonkarsinogenik dinyatakan sebagai Risk Qoutient (RQ), dihitung membagi asupan (Ink) dengan dosis referensi (RfD atau RfC): Risiko karsinogenik dinyatakan sebagai Excess Cancer Risk (ECR), dihitung dengan mengalikan asupan (Ik) dengan CSF: ECR = Ik (mg/kg/hari) x CSF (mg/kg/hari)1

Baku Mutu Anjuran Kesehatan Memakai RfD sebagai dosis harian aman Air minum bukan satu-satu sumber, kontribusinya paling banyak 80% dari total asupan (EPA 1990) DWEL : Drinking Water Equivalent Level MCLG : Maximum Contaminant Level Goal

Contoh 1: Perhitungan Intake NO2 dan Indeks Bahaya (RQ) (data dari Tabel 1) NO2= 49,7 g/M3 (arithmetic mean) RfC-NO2 = 0,02 mg/kg/hari (US-EPA, 1990) Karena RQ<1, pajanan 49,7 g NO2 /M3 udara selama 14 tahun untuk orang dengan berat badan 45 kg aman bagi kesehatan, jika pola pajanannya 14 jam per hari selama 350 hari per tahun.

Contoh 2: Analisis & Manajemen Risiko Arsen di Desa Buyat, Sulawesi Utara Konsentrasi As dalam air sumur 0,04-0,1 mg/L (BTKL Manado 2005) Estimasi risiko dengan konsentrasi As maksimum (0,1 mg/L) (1) Perhitungan asupan:

(2) Perhitungan risiko: ECR = 1,49103 mg/kg/hari  1,5 (mg/kg/hari) = 2,23E-3 Interpretasi: Air sumur yang mengandung As 0,1 mg/L sangat tidak aman (nonkarsinogenik & Karsinogenik) bila diminum 2 L/hari selama 350 hari/tahun dalam jangka 30 tahun oleh orang dengan berat badan 55 kg atau kurang.

Batas aman menurut durasi pajanan bisa menentukan kapan gejala gangguan As (maksimum) bisa ditemukan Durasi dihitung dengan mengganti I dengan RfD Interpretasi: Efek toksik As diramal bisa ditemukan pada orang dewasa 55 kg yang telah mengonsumsi air minum mengandung As 0,1 mg/L selama  3 tahun dengan laju konsumsi 2 L/hari selama 350 hari/tahun.

Contoh 3 : Perhitungan Intake Arsen dalam Air Minum Keadaan & Masalah RfD (anorganik) 2,6  10-4 mg/kghari SF 1,5 per (mg/kghari) Baku mutu air minum 0,01 mg/L (Kepmenkes 907/2002) Berapa Risk Quotient & Excess Cancer Risk bagi orang dengan BB 55 kg & konsumsi 2,5 L/hari, jika konsentrasi As dalam air minum 0,01 mg/L? Apakah air minum tsb aman dikonsumsi (dari efek nonkarsinogenik dan karsinogenik)? Berapa seharusnya baku mutu As untuk air minum untuk melindungi efek nonkarsinogenik dan karsinogenik?

Intake nonkarsinogen: 2. Jawaban (a) Intake nonkarsinogen: Intake karsinogen

Jawaban (b) Karena RQ>1, air minum tsb tidak aman dari efek nonkarsinogenik (efek-efek selain kanker & mutasi gen seperti keratosis). Karena ECR = menunjukkan ada 3 kasus tambahan kanker per 100.000 penduduk, air minum tsb kurang aman untuk efek kanker (seperti kanker kulit).

Jawaban c (Baku) Anjuran Kesehatan (Health Advisories) Arsen Memakai RfD sebagai dosis harian aman Air minum bukan satu-satu sumber, paling banyak 80% (EPA 1990) Perhitungan: MCLG = 0,80,00715 mg/L = 0,0057 mg/L  0,006 mg/L

Padahal, baku mutu As menurut KepMenKes 907/2002 adalah 0,01 mg/L sehingga nilai itu kurang cocok untuk orang Indonesia; Jadi, berapa seharusnya baku mutu As untuk air minum orang Indonesia?