Fenomena Komunikasi Massa
Media, Masyarakat dan Budaya: hubungan dan konflik Komunikasi massa dapat dianggap sebagai fenomena ‘masyrakat’ dan ‘budaya’. Lembaga media massa mrpkn bagian dari struktur masyarakat & infrastruktur teknologinya adlh bagian dari dasar ekonomi & kekuatan, sementara ide, citra dan informasi disebarkan oleh media jelas merupakan aspek penting dari budaya kita. Jika kita menganggap media massa sebagai sebuah aspek dalam masyarakat (dasar atau struktur), maka terdapat pilihan materialisme.
Jika membahas media dari sisi konten (lbh ke aspek budaya), maka pilihan idealisme yg muncul. Media diasumsikan memiliki pengaruh signifikan yang potensial, tetapi ide dan nilai yg dibawa oleh media (dalam kontennya) yg dilihat sebagai penyebab utama perubahan sosial, tidak peduli siapa pemilik dan pengontrolnya. Kesalingtergantungan menyiratkan media massa dan masyarakat secara terus menerus berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain (seperti masyarakat dan budaya).
Masyarakat yang secara budaya mirip terkadang memiliki sistem media yang berbeda. Posisi otonomi juga mendukung mereka yang skeptis terhadap kekuatan media untuk memengaruhi ide, nilai dan perilaku misalnya dalam mempromosikan keseragaman, merangsang ‘modernitas’ atau merusak identitas budaya dari negara miskin atau lemah.
Komunikasi massa sebagai proses pada tingkat masyarakat: mediasi hubungan dan pengalaman sosial Media mrpkn toko kenangan & peta dimana kita berada & siapa diri kita (identitas) dan juga menyediakan bahan untuk petunjuk di masa depan. Media dalam skala yang lebih luas bekerja untuk membentuk persepsi dan definisi kita akan realitas sosial dan kenormalan bagi tujuan kehidupan sosial bersama & merupakan sumber utama standar nilai dan moral
Media yang berbeda telah berada diantara diri kita sendiri dan segala pengalaman hidup yg melampaui lingkungan personal terdekat dan pengamatan indra perasa kita secara langsung. Dalam masyarakat sekular, dalam hal nilai dan ide, media massa cenderung ‘mengambil alih’ dari pengaruh awal sekolah, orangtua, agama, saudara dan teman. Dampaknya adalah kita menjadi sangat bergantung pada media akan sebagian besar ‘lingkungan simbolik kita’ (gambaran yang ada di kepala kita) seberapapun kita dapat membentuk versi pribadi kita sendiri.
Metafora peranan media Sebagai jendela peristiwa & pengalaman yg memperluas pandangan kita Sebagai cermin peristiwa di masyarakat dan dunia Sebagai penyaring, palang pintu (gatekeeper) atau portal Sebagai petunjuk, pemandu atau penerjemah menunjukkan arah dan memberikan makna apa yg membingungkan atau tidak utuh Sebagai forum atau pijakan presentasi informasi Sebagai kontributor yg meneruskan & membuat informasi tidak tersedia bagi semua orang Sebagai pembicara atau partner yg memiliki informasi dalam percakapan interaktif semu
Tujuan atau efek hipotesis dari kekuatan media massa Menarik dan mengarahkan perhatian publik Memersuasi opini dan keyakinan Memengaruhi perilaku Memberikan definisi realitas Memberikan status dan pengesahan Memberikan informasi dengan cepat dan luas
Masyarakat Massa Teori ini menekankan kesalingtergantungan lembaga yang menjalankan kekuasaan dan juga integrasi media kepada sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Konten seringkali melayani kepentingan politik dan ekonomi dari pemegang kekuasaan. Ide dasarnya adalah bahwa media menawarkan pandangan mengenai dunia, sebuah lingkungan semu atau pengganti yg merupakan alat potensial untuk melakukan manipulasi terhadap masyarakat, tetapi juga membantu mereka bertahan dalam situasi yang sulit.
Teori Masyarakat Massa mengenai media: proposisi utama Masyarakat diatur secara terpusat dan dalam skala besar Publik menjadi terpecah belah Media tersentralisasi, dengan penyiaran satu arah Masyarakat menjadi bergantung pada media untuk mengetahui identitas mereka Media digunakan untuk manipulasi dan kontrol
Teori Masyarakat mengenai Marxisme dan Ekonomi Politik: proposisi utama Kontrol ekonomi dan logika selalu menentukan Struktur media selalu cenderung menuju monopoli Integrasi global kepemilikan media berkembang Konten dan khalayak dijadikan komoditas Keragaman yg sesungguhnya menurun Oposisi dan suara alternatif dipinggirkan Kepentingan publik dalam komunikasi dikesampingkan demi kepentingan pribadi Akses terhadap keuntungan komunikasi disebarkan secara tidak merata
Teori Masyarakat mengenai Fungsionalisme: proposisi utama Media adalah lembaga dalam masyarakat Mereka menjalankan tugas yang diperlukan dalam hal mengawasi, menata dan menyatukan Fungsinya dapat dilihat pada efek media Manajemen tekanan Ada pula efek berbahaya yang tidak disengaja yang dikelompokkan sebagai disfungsi
Tugas buat makalah dengan tema: Ancaman Kebudayaan Asing. Dalam perkembangan informasi yang sangat cepat, salah satu masalah yang kita anggap mendesak adalah ancaman kebudayaan asing. Bagaimana kita menerima budaya asing tersebut tetapi dengan tidak menghilangkan nilai-nilai sosial atau tradisi budaya sendiri. Ambil satu contoh kasus Tugas dikerjakan secara individu