SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Logika Bahasa Ilmiah - 6 -
Advertisements

Metode Berpikir Ilmiah
METODE PENELITIAN HUKUM
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
MEMILIH METODE PENELITIAN
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial
Metodologi Penelitian
Materi 14 Penelitian Ilmiah dan Non Ilmiah
LOGIKA sks.
MK: METODE ILMIAH DOSEN: SUTRISNO HADI PURNOMO.
LOGIKA DAN ARGUMENTASI
Hakekat Ilmu Pengetahuan
Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP
PENGANTAR RISET KEPERAWATAN
DESAIN (RANCANGAN) PENELITIAN
Tutik Juniastuti Yeni Dhamayanti Yunita Nita Yuyun Yueniwati PW
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian …next.
BERFIKIR dan SIKAP ILMIAH
Metodologi Penelitian
Topik 10 RELASI-RELASI SILOGISME
Materi Kuliah 02 METODOLOGI PENELITIAN Progdi TEKNIK INFORMATIKA Semester Genap TA This template is in wide-screen format and demonstrates how transitions,
Logika Deduksi-Induksi dalam Pola Berpikir Ilmiah
Pertemuan 2 Konsep dasar Penelitian Mulyadi, S.Kom, M.S.I
PENELITIAN SOSIOLOGI.
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN.
Kumpulan pengetahuan yang telah dicoba dan diatur menurut urutan dn arti yang menyeluruh serta beraturan merupakan definisi dari.... Elemen Fakta Ilmu.
FILSAFAT ILMU SEJARAH PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, STRUKTUR PENGETAHUAN ILMIAH.
MEMILIH METODE PENELITIAN
PENELITIAN ILMIAH DAN NON ILMIAH
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian dan Metode Ilmiah
DASAR ARGUMENTASI ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN SESSI-1
Penalaran Deduktif (Bella: Slide )
Kasus kebahasaan KULIAH KITA KALI INI TIDAK BERANGKAT DARI NOL KARENA SEMUA MATERI SUDAH PERNAH SAYA SAMPAIKAN PADA SEMESTER GASAL YANG LALU.
Metodologi penelitian
Ilmu, Penelitian Ilmiah
KONSEP PEMIKIRAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA
Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
Hubungan Etika dan Ilmu
LOGIKA.
Alda putra eka prasetia ( )
SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN
TUGAS FILSAFAT ILMU.
Filsafat Pendidikan dan Pembelajaran
Sarana Berfikir ilmiah
METODOLOGI PENELITIAN
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
Sarana Ilmiah Dian Rahmawati F
Filsafat IPA Oleh Rika Arwanda
BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN PERTEMUAN KE-1
BAB II PERKEMBANGAN ILMU
PPENGERTIAN AKSIOLOGI GUNA Ilmu Pengetahuan ONTOLOGI:
Konsep Dasar Penelitian
Penalaran Matematika.
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS Dosen : Agus prayitno Bobot : 3 sks
Penalaran dalam Penulisan Ilmiah
ILMU ALAMIAH DASAR A. Manusia Selalu Ingin Tahu Natural Man.
PERSPEKTIF METODE PENELITIAN
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
Pengetahuan ≠ Ilmu.
TUGAS FILSAFAT ILMU 1 APA ILMU ITU? 2 Cabang-cabang Filsafat 3 Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: 1.Apa yang disebut benar dan apa yang disebut.
Transcript presentasi:

SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015 Metode Ilmiah ke-4 SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015 stas

Syarat penelitian: 1.Sistematis: berurutan tahap demi tahap 2. Terencana & Terkontrol 3. Berdasarkan data empiris → Pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian ilmiah, maka kebenarannya bersifat terbuka untuk diuji orang lain Hal ini menuntut peneliti untuk memanifestasikan sifat ilmiah dalam berbagai bentuk Manifestasi/ perwujudan sikap ilmiah peneliti: a. Ingin tahu d. Obyektif b. Kritis analitis e. Rela menghargai karya orang lain c. Terbuka f. Berani mempertahankan kebenaran g. Menjangkau ke depan

Tujuan Penelitian Menemukan, mengembangkan, menguji suatu pengetahuan Menemukan, mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan Mengembangkan: memperluas/menggali lebih dalam apa yang sudah ada Menguji kebenaran, dilakukan jika ada keraguan

Jenis Penelitian Penggolongan menurut bidangnya Penggolongan menurut tempatnya Penggolongan menurut pemakaiannya Penggolongan menurut tujuannya Penggolongan menurut tarafnya Penggolongan menurut pendekatannya

Prosedur: urut-urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian: alat ukur apa yang diperlukan dalam waktu penelitian Metode penelitian: Metode eksperimen → Semu (quast eksperiment) → Sebenarnya (true eksperimental) Metode Sejarah Metode Deskriptif Metode Filsafat

Studi kasus/ penelitian kasus/ Case Study adalah peneltian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik/ khas dari keseluruhan personalitas, subyek penelitian individu, kelompok, lembaga, masyarakat. Penggunaan Logika Dalam Penelitian Logika: pengetahuan tentang kaidah berfikir/ ilmu yang berusaha untuk menarik simpulan melalui kaidah-kaidah formal yang absal (valid). →Pertimbangan akal/ pikiran yang diutamakan lewat kata dan dinyatakan lewat bahasa →Dengan logika manusia bernalar Logika: ilmu dan kecakapan menalar dan berfikir dengan tepat asal dari bahasa Yunani: Logos: berarti ucapan, kata pengertian, fikiran dan ilmu. →Logika sering disebut ilmu penalaran Penalaran merupakan suatu proses berfikir yang membuahkan pengetahuan.

Penalaran (reasoning) merupakan proses pengambilan simpulan (condusion inference) dari bahan bukti/ petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan aktif/ petunjuk. Logika menujukkan cara berfikir yang benar dan lepas dari berbagai prasangka dan emosi serta keyakinan seseorang dan diharapkan bersifat obyektif. Penalaran Induktif dan Deduktif 1). Deduktif → deducese de: dari ducese: menghantar, memimpin deduksi: menghantar dari satu hal ke hal lain Penalaran Deduktif: merupakan suatu proses berfikir (penalaran) yang bertolak dari suatu preposisi yang sudah ada, menuju kepada preposisi baru yang berbentuk konklusi (kesimpulan)

Proses deduksi berlangsung melalui 3 tahapan: Generalisasi sebagai pangkal bertolak Generalisasi yang digunakan diperoleh melalui penghambatan orang lain 2. Penerapan generalisasi pada kejadian tertentu 3. Simpulan deduktif yang berlaku diturunkan dari pangkal pikirnya. Dalam logika penalaran deduksi dikenal dengan nama Silogisme: sering diartikan sebagai penarikan simpulan secara tidak langsung dengan menggunakan premis sebagai bentuk penalaran formal.

2. Induksi adalah metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal/ peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum. Simpulan induktif selalu berupa generalisasi artinya pernyataan itu meliputi sejumlah besar peristiwa khusus. Banyak generalisasi induktif berdasar fakta tetapi banyak pula yang didasarkan pada asumsi/ andalan: yaitu fakta yang dianggap benar walaupun belum/ tidak dapat dibuktikan. Dengan induksi ini dilakukan pengamatan terhadap sejumlah peristiwa khusus & kemudian mengambil simpulan yang berupa generalisasi yang diperkirakan akan berlaku pada peristiwa sejenis pada masa yang akan datang.

Deduksi baru dapat dilakukan setelah ada induksi Deduksi baru dapat dilakukan setelah ada induksi. Premis berasal dari induksi melalui observasi & pengalaman. Deduksi & Induksi → mana yang lebih penting? Pencatatan fakta-fakta → Induksi → Kesimpulan ↓ Kesimpulan ← Deduktif ← Premis ↑ Hipotesis Pengetahuan bukan hanya mendasarkan pada aktivitas pengumpulan data saja, tidak akan ada pengembangan pengetahuan yang nyata jika hanya dengan pencatatan fakta empirik tanpa hipotesis. →Hipotesis adalah dugaan yang harus dibuktikan kebenarannya.