Pembelajaran 9 Mengelola konflik
Pengertian konflik Kata ‘konflik’ memiliki banyak definisi. Menurut kamus besar bahasa indonesia, Konflik adalah percekcokan, perselisihan, atau pertentangan. Menurut Wahjosumidjo. Konflik adalah sebagai segala macam bentuk hubungan antara manusia yang mengandung sifat berlawanan. Menurut Stephen P Robbins. Konflik adalah kejadian dimana jika satu pihak merasa pihak lain atau akan mempengaruhinya secara negatif.
Pandangan tradisionalis Pandangan Tradisionalis mengasumsikan semua konflik yang terjadi adalah buruk. Secara singkat pandangan ini ditandai dengan beberapa pemikiran: Konflik pada dasarnya adalah buruk, tidak perlu terjadi dan harus dipecahkan Konflik terjadi akibat ketidaklancaran komunikasi, tidak adanya kepercayaan, serta sifat tertutup pihak-pihak terkait Lingkungan memiliki peranan yang sangat besar terhadap kemungkinan timbulnya konflik Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang memiliki sifat positif, bisa bekerja sama dan bisa dipercaya
Pandangan Hubungan Antarmanusia Pandangan ini melihat konflik sebagai kejadian alami yang terjadi antar manusia. Konflik dengan demikian tidak dapat dihilangkan. Pandangan ini merupakan pandangan peralihan antara pandangan tradisionalis dengan pandangan interaksionis
Pandanga Interaksionis Adalah pandangan terbaru yang melihat konflik justru sebagai suatu hal yang positif. Pandangan ini melihat bahwa konflik bukan hanya sesuatu yang alami dan tidak bisa dielakkan. Sebaliknya, keadaan tanpa konflik di pandang sebagai keadaan yang tidak sehat. Pandangan ini melihat bahwa konflik terjadi di lingkungan yang harmonis, damai dengan kerjasama yang baik.
Ciri-Ciri Konflik Terdapat setidaknya dua pihak secara perseorangan, atau kelompok yang terlibat dalam interaksi yang saling berlawanan. Terjadinya pertentangan dalam mencapai tujuan, atau adanya norma-norma dan nilai yang saling berlawanan. Adanya interaksi yang ditandai dengan perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekan pihaak lain untuk memperoleh kemenangan Adanya tindakan saling berhadapan akibat pertentangan Ketidakseimbangan akibat usaha masuing-masing pihak terkait kedudukan atau wibawa, harga diri, prestise, dan sebagainya.
Keadaan yang dapat dihasilkan konflik
Konflik Fungsional Konflik fungsional yang mampu memicu kinerja anggota kelompok yang terlibat dalam konflik. Sebuah konflik bisa saja memicu lahirnya ide-ide baru atau membuat anggota yang bekerja di dalamnya menjadi sangat produktif.
Konflik Disfungsional Adalah konflik yang justru memperburuk kinerja anggota-anggota kelompok yang terlibat konflik.
3 kategori sumber atau penyebab konflik Komunikasi: komunikasi bisa menjadi penyebab utama sebuah konflik. Kurang informasi dan kesalahpahaman dalam proses berkomunikasi bisa menjadi akar konflik Struktur: struktur dalam organisasi atau masyarakaat bisa menjadi sumber konflik, jika dalam praktik kehidupan organisasi terjadi berbagai ketidakserasian dalam berbagai sisi dan segi. Perilaku manusia: sebagian besar konflik terjadi karena perilaku manusia. Perilaku manusia yg dimaksud adalah persoalan pribadi antara yang dapat memicu perkembangan konflik.
Tipe orang yang menyebabkan konflik Orang yang sangat dogmatis: orang yang sulit untuk menerima pandangan-pandangan baru dari pandangan awal mereka. Orang yang memiliki kepercayaan diri rendah: orang seperti ini akan mudah tersinggung. Orang yang memiliki perbedaan nilai: perbedaan nilai yang mendasari satu orang dan lainnya bisa menyebabkan konflik.