KOLABORASI, KERJASAMA DAN HUBUNGAN ANTAR ORGANISASI
Strategi untuk membangun Kolaborasi Organisasi KOLABORASI, KERJASAMA DAN HUBUNGAN ANTAR ORGANISASI Strategi untuk membangun Kolaborasi Organisasi Pendahuluan Core Issues and Emerging Lessons Pentingnya Kerjasama antar Organisasi
KOLABORASI, KERJASAMA DAN HUBUNGAN ANTAR ORGANISASI Upaya untuk membangun sebuah kapasitas komunitas seringkali hanya terfokus pada infrastruktur sebuah organisasi dari suatu komunitas, Dengan cara mencari perubahan organisasi individu yang berhubungan satu dengan lainnya dan pihak-pihak di luar lingkungan organisasi Strategi yang mendukung hubungan antar organisasi digunakan untuk memecahkan masalah, alokasi sumber daya, dan hubungan sumber daya di dalam komunitas
Tujuan dari pendekatan ini adalah : Meningkatkan pengaruh komunitas pada sebuah kebijakan Membentuk dan memperluas kapasitas dalam memproduksi barang dan jasa publik Memperkuat komunitas yang berkelanjutan untuk memecahkan masalah dan kapasitas dalam pembuat keputusan Meningkatkan penyediaan akses kepada sumber daya luar
Strategi untuk membangun Kolaborasi Organisasi Organisasi Perantara Mekanisme berkelanjutan dari Hubungan antar Organisasi Kerjasama Khusus
Organisasi Perantara (Broker Organization)
Organisasi perantara (Broker organization) Semacam organisasi penengah dimana dikhususkan untuk menengahi, mempromosikan dan memelihara hubungan baik antar organisasi di dalam sebuah komunitas atau diantara keduanya dan organisasi di luar komunitas. Sebagai kepentingan pada sebuah komunitas, yang beroperasi sebagai penjembatan informasi dan sumber daya di dalam dan juga di luar lingkaran komunitas, tetapi pada dasarnya terlihat sebagai bagian dari komunitas tersebut.
Contoh kasus organisasi perantara: 1. CCRP Di Bronx bagian Utara, contohnya pada Comprehensive Community Revitalization Program CCRP didukung oleh beberapa CDC untuk berperan sebagai perantara lokal, memperluas tujuan mereka dengan cara menjadi organisasi perantara untuk lingkungan terdekat. Kelebihan utama dari strategi ini : Menciptakan keuntungan organisasi yang sudah ada – karyawan, fasilitas, hubungan yang sudah ada dan Menghindari proses panjang dan lama dalam membangun sebuah organisasi baru
2. Glades Community Development Corporation (GCDC) Pada kasus dimana tidak ada kekuatan yang menonjol; atau organisasi yang eksis untuk menjalankan peran ini, Glades Community Development Corporation (GCDC) di Florida adalah contoh organisasi perantara yang baik untuk membangun kapasitas komunitas Dengan cara mengembangkan infrastruktur perusahaan dan menngabungkan perusahaan tersebut pada sumber daya di luar komunitas
3. The Neighborhood and Family Initiative (NFI) Pada kasus lainnya : Terdapat sedikit institusi yang tidak berbadan hukum yang berperan sebagai organisasi perantara. Contohnya : The Neighborhood and Family Initiative (NFI). NFI menciptakan kerjasama baru diantara komunitas lain untuk melayani langkah utama dalam pembangunan hubungan sesama pihak di lingkungan terdekat dan sumber daya di luar
Tujuan dari NFI : Rencana dan Fasilitator untuk mengimplementasikan strategi keseluruhan untuk pengembangan komunitas terdekat Pengembangan jaringan hubungan diantara perusahaan-perusahaan yang lebih besar, Menghubungkan strategi ini dengan jaringan di dalam rencana komprehensif
Contoh Organisasi Perantara di Indonesia : Perkumpulan Penguatan Institusi Dan Kapasitas Lokal (PIKUL). Organisasi perantara (intermediary organization) yang menfokuskan diri untuk meningkatkan kapasitas organisasi lokal. Selama hampir 8 tahun PIKUL bekerja dengan 40 organisasi lokal di NTT, Papua, Sulawesi dan Kalimantan. PIKUL memberikan perhatian pada masalah-masalah pengelolaan sumber daya alam, hak masyarakat adat, hak perempuan, hak untuk hidup sehat , masalah pelanggaran hak asasi manusia dan kesiapan masyarakat terhadap bencana
Program PIKUL Air PIKUL mengupayakan pertambahan akses penduduk terhadap air bersih, dengan cara mendukung mekanisme masyarakat menyediakan air bersih dan upaya lokal untuk perlindungan terhadap air bersih Pangan PIKUL mendukung upaya masyarakat dan pemerintah lokal untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan ketahanan pangan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi setempat
Keuntungan dari Organisasi Perantara Organisasi perantara sangat dibutuhkan dalam mengatur sebuah relasi baru, dikarenakan posisi dimana membuat organisasi baru mejadi nilai yang besar untuk sebuah komunitas Berperan sebagai penyambung dan membawa organisasi yang terpisah bersama-sama untuk satu tujuan tertentu Sebagai penyalur informasi dan sumber daya Keuntungan utama dalam hal ini adalah efisiensi
Dapat merubah tingkatan dari fungsi komunitas pemerintahan, menyusun pertimbangan dan menyusun proses pembuat keputusan, dan berdasarkan pada hal tersebut, dapat berbicara serta berperan untuk kepentingan komunitas Terdapat beberapa organisasi yang dapat menjalankan peran pemerintah Terfokus pada mobilisasi dan pengaruh
Ongoing Mechanisms of Interorganitational Connection
Jenis-jenis Mekanisme Berkelanjutan (Ongoing Mechanisms of Interorganizational Connection) Broadly-focused Coalitions Issue-focused Coalitions
Broadly-focused Coalitions Koalisi ini memiliki fokus yang luas Bentuknya bermacam-macam. Bisa dari berbagai tipe organisasi, atau satu jenis organisasi namun membahas banyak isu. Tujuannya adalah untuk Meningkatkan kapasitas organisasi dan kemampuan mereka Untuk mendapat sumber daya (finansial, teknis, informasi) Meningkatkan pengaruh mereka pada pelaku lain. Meningkatkan kapasitas komunitas dengan membiarkan komunitas-komunitas untuk mencapai hal-hal yang tidak bisa mereka capai sendiri.
Broadly-focused Coalitions Keuntungan dari koalisi ini adalah jangkauan dan fleksibilitasnya. Ketika organisasi dengan wide range menciptakan forum untuk komunitas berkelanjutan dan kemungkinan kolaborasi, mereka menciptakan potensi untuk memobilisasi berbagai macam sumber daya disekitar isu yang mereka angkat. Anggota jaringannya dapat diatur untuk berbicara dan bertindak secara bersama-sama di situasi krisis, koalisi seperti ini dapat mengembangkan pengaruh yang lebih besar pada kebijakan dan praktek yang dapat mempengaruhi pilihan mereka.
Issue-focused Coalitions Tujuan mereka ada pada isu atau sektor yang spesifik. Contohnya perekonomian dan perumahan sebagai usaha untuk menghubungkan lingkungan-lingkungan menjadi betuk sistem yang menciptakan inisiatif yang menuju pada isu spesifik. cara untuk mengembangkan mekanisme antar organisasi untuk menyelesaikan masalah lokal.
Issue-focused Coalitions Dimana broad-based coalitions memiliki keuntungan dari segi jangkauan dan fleksibilitas, issue-focused coalitions mampu membidik pengetahuan dan sumber daya para anggota untuk tugas-tugas tertentu dimana mereka cocok untuk ditempatkan. Issue-focused Coalition mungkin tidak membahas banyak masalah, namun memiliki dampak yang lebih besar pada focus area mereka.
Kelemahan Namun, pada kedua koalisi mempertahankan hubungan antar organisasi dan memobilisasi kontribusi anggota bukan hal yang mudah. Kemampuan mereka untuk bertahan dan kesempatan bertindak didasarkan pada kemampuan dari sumber daya yang berdedikasi untuk menyediakan staff, mempertahankan komunikasi terstruktur diantara partisipan, dan mendukung aktifitas yang diangkat dari proses perencanaan kolektif.
Kerjasama Khusus
Specialized Partnership kerjasama spesifik untuk mencapai tujuan yang sama. bervariasi dalam cakupannya, fomalitasnya, dan intensitasnya. Karena hubungan tersebut didefinisikan disekitar proyek atau tujuan tertentu, kerjasama ini tidak begitu rumit dan tidak begitu problematis dibandingkan dua cara sebelumnya.
Specialized Partnership Rekanan organisasional dapat menegosiasikan harapan-harapan berkenaan dengan kontribusi, keuntungan, dan bagian. Tiap rekanan memiliki kapasitas untuk berkontribusi. menawarkan startegi menarik untuk memproduksi hasil tertentu dan, secara potensial, untuk membangun jaringan antar organisasi yang lebih luas.
Core Issues and Emerging Lesson
Core Issues and Emerging Lesson Kerja Sama antar Organisasi Pemilihan dan Perwakilan Pengaruh Kontekstual
Kerjasama antar Organisasi Faktor yang mempengaruhi hubungan antar organisasi dan kedudukan organisasi dalam masyarakat : Keuntungan apa yang dapat diperoleh oleh masyarakat dari adanya organisasi tersebut ? Siapa stakeholders (pemangku kepentingan) yang terpilih dan terlibat dalam kegiatan organisasi tersebut ? Dampak apa yang muncul dari pengaruh-pengaruh/tindakan kontekstual yang dilakukan oleh organisasi tersebut ?
Kerja Sama antar Organisasi Mengapa ada kerjasama antar organisasi ? Kebutuhan sumber daya untuk keberlangsungan organisasi Adanya keuntungan yang akan diperoleh ketika dua atau lebih organisasi bekerja sama Pekerjaan/proyek menjadi lebih mudah dilaksanakan Efektif dan Efisien Kerjasama antar organisasi terjadi ketika : Minat/Interest yang sama bidang tertentu Ada manfaat yang diperoleh dari kerjasama tersebut Ada sumber daya yang dapat di share Saling percaya
Cost and Benefit Keuntungan : Kelemahan : Memungkinkan adanya pertukaran sumber daya, informasi dan lain-lain Proyek menjadi lebih mudah dikerjakan Kelemahan : Konsistensi peran serta dari setiap anggota/masing-masing kelompok berbeda-beda
Faktor Pendorong Kerja Sama Antar Organisasi Adanya bantuan keuangan untuk keberlangsungan organisasi Adanya kegiatan yang dilakukan pada bidang yang sama Ada media untuk menggabungkan organisasi-organisasi tertentu dalam satu wadah
Pemilihan dan Keterwakilan Pemilihan aktor dalam organisasi memiliki dua dimensi : Orang yang mampu menyampaikan aspirasi kelompoknya Orang yang memiliki kemampuan untuk mengajak pihak lain bekerja sama Pemilihan wakil organisasi : Formal Informal
Amibiguous Representation Adanya ketidak jelasan sifat dari perwakilan suatu komunitas karena : Kepentingan tertentu yang ingin dicapai oleh perwakilan Faktor Kekuasaan Hal tersebut menjadikan perwakilan dari suatu komunitas menjadi tidak jelas sebenarnya dia mewakili kepentingan dari kelompok mana
Pengaruh Kontekstual (Contextual Influence) Bagian besar dari jumlah tentang apa dan kapan waktunya untuk menyatukan antara kebutuhan, kesempatan dan kapasitas dalam sebuah organisasi.
Pengaruh Strategi Kolaborasi Adanya isu yang lebih luas dari sebuah konteks Konteks yang dimaksud dapat terdiri dari : hubungan antar organisasi; ketidakseimbangan distribusi akibat pengaruh dan kekuasaan; keseimbangan lokal yang lebih bersifat ras, etnik dan kelas sosial;
Bagian besar dari hubungan adalah sejarah dan alam, Hubungan tersebut dapat berupa kesamaan tingkat, di mana antar organisasi dapat saling percaya dan bekerjasama, hal tersebut akan menjadikan sebuah kolaborasi yang baik menjadi mungkin. dibandingkan terjadi kesalahpahaman dan rasa saling bersaing.
Dalam banyak kasus, pada intinya lingkungan mempengaruhi : Perbedaan hubungan antar organisasi, Keseimbangan sejarah dan sifat dasar organisasi tersebut (terutama yang diinformasikan oleh ras dan kemiskinan), dan Munculnya kesempatan-kesempatan atau hambatan yang timbul di luar target komunitas.
Para lokal koordinator dan pengatur komunitas telah mencoba untuk tetap mempertahankan anggota dari tiap CDC agar peka terhadap kemajuan yang telah dibuat oleh CDCs lain dalam kawasan yang berbeda. Alur dari informasi merupakan taktik utama untuk membantu agar para sukarelawan tetap termotivasi,
Tetapi juga alur ini membuat pemikiran atau perasaan bahwa CDCs mereka berada pada kapal yang sama yakni sama-sama menghadapi tantangan yang sama, memiliki kebutuhan yang sama dan membuat cara penyelesaian yang sama, dengan implikasi yang tidak dapat disebutkan menjadikan mereka dapat bekerja sama dengan baik.
The Importance Of Collaboration
Pentingnya Kolaborasi Membangun kapasitas komunitas adalah gambaran yang dihasilkan atas adanya organisasi komunitas dan membuat strategi-strategi utama dalam pengembangan kepemimpinan, pengembangan organisasi dan pengkoordinasian sebuah komunitas.
Kapasitas organisasi, termasuk sumber daya yang cukup, pengaturan yang baik, dan kemampuan dalam melihat kesempatan walaupun sedikit dan menggunakan strategi jitu yang telah disepakati oleh lingkungan organisasi. Hal ini juga merupakan hal yang utama dalam pengembangan hubungan organisasi dan institusi dalam waktu yang lebih lama.
Jika hubungan tersebut berjalan dengan baik atau dikatakan berhasil, maka dapat: Memperkuat kapasitas individu dalam sebuah organisasi di mana individu tersebut memiliki akses yang luas terhadap sumber daya, Memberi kesempatan yang lebih banyak sebagai cara untuk belajar, Membukakan pengetahuan yang lebih luas yang berguna dalam usaha pemecahan masalah, sebaik-baiknya untuk kemenangan sebagai satu suara dan pengaruh baik dalam tingkat kebijakan.