Muhammmad Noor Hidayat SOSIOLOGI KOMUNIKASI Muhammmad Noor Hidayat
Lahirnya Sosiologi Komunikasi Sejarah sosiologi komunikasi menempuh dua jalur: (1) kajian dan sumbangan pemikiran Auguste Comte, Durkheim, Talcott Parson dan Robert K. Merton merupakan sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-teori komunikasi yang beraliran structural- fungsional. (2) Sumbangan pemikiran Karl Marx dan Habermas mengenai paradigma konflik bagi lahirnya teori-teori kritis dalam kajian komunikasi. Lahirnya Sosiologi Komunikasi
Sosiologi sejak semula telah memberikan perhatian pada masalah-masalah yang ada hubungan dengan interaksi sosial antara seseorang dan orang lainnya. Apa yang disebutkan Comte dengan social dynamic, Durkheim dengan kesadaran kolektif, Marx dengan interaksi sosial dan Habermas dengan teori komunikasi; yang merupakan awal lahirnya sosiologi komunikasi.
Saat ini perspektif teoritis mengenai sosiologi komunikasi bertumpu pada fokus kajian sosiologi mengenai interaksi sosial dan semua aspek yang bersentuhan dengan fokus kajian tersebut. Narwoko dan Suyanto (2004: 16) mengatakan bahwa, kajian tentang interaksi sosial disyaratkan adanya fungsi-fungsi komunikasi yang lebih dalam seperti adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial terjadi tidaklah semata-mata tergantung tindakan tetapi juga tergantung pada adanya tanggapan terhadap tindakan tersebut. Aspek penting dalam komunikasi adalah bila seseorang memberikan tafsir kepada sesuatu atau pada sikap orang lain. Dalam komunikasi juga persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi karena makna yang dikirimkan menjadi sangat subjektif dan ditentukan oleh konteks sosial ketika informasi tersebut disebar dan diterima (Burhan Bungin, 2013: 17-21).
Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi Manusia sebagai Makhluk Sosial Sosiologi komunikasi yaitu perspektif kajian sosiologi tentang aspek-aspek khusus komunikasi dalam lingkungan individu, kelompok, masyarakat, budaya dan dunia. Manusia diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Karena itu manusia disebut makhluk yang unik, yang memiliki kemampuan sosial sebagai makhluk individu dan sosial. Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi
Kemampuan fungsional manusia membuat manusia berbeda secara fundamental dengan makhluk Tuhan lainnya dan dapat dilakukan secara stimultan dalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk individu, sosial, dan spiritual. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia, baik dalam konteks fisik maupun sosial budaya. Dalam konteks sosial budaya, manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi satu dengan lainnya.
Fungsi-fungsi sosial manusia lahir dari kebutuhan akan fungsi tersebut oleh orang lain, produktivitas fungsional dikendalikan oleh berbagai macam kebutuhan manusia. Setiap manusia memiliki kebutuhan masing-masing secara individual maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu adanya perilaku selaras yang dapat diadaptasi oleh masing-masing manusia.
Sosiologi berpendapat bahwa tindakan awal dalam penyelarasan fungsi-fungsi sosial dan berbagai kebutuhan manusia diawali oleh dan dengan melakukan interaksi sosial atau tindakan komunikasi satu dengan yang lainnya. Aktivitas interaksi sosial dan tidakan komunikasi itu dilakukan baik secara verbal, non verbal maupun simbolis. Kebutuhan akan adanya sebuah sinergi fungsional dan akselerasi positif dalam melakukan pemenuhan kebutuhan manusia satu dengan lainnya, kemudian melahirkan kebutuhan adanya norma-norma dan nilai-nilai sosial yang mampu mengatur tindakan manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhannya sehingga tercipta keseimbangan sosial dan tatanan sosial dalam proses kehidupan di masyarakat (Burhan Bungin, 2013: 25-26).
b. Konsep-Konsep dalam Sosiologi Komunikasi Pitirin Sorokin, mengemukakan sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial; Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala non sosial; Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial (Soekanto, 2003: 19). b. Konsep-Konsep dalam Sosiologi Komunikasi
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi mengatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah- kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok sosial dan lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri adalah dalam hal terjadi perubahan- perubahan di dalam struktur sosial (Soekanto, 2003:20).
Community Masyarakat sebagai objek sosiologi. Menurut Ralph Linton, masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Selo Soemardjan menyatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan (Soekanto, 2003:24).
Hubungan antar manusia kemudian melahirkan keinginan, kepentingan, perasaan, kesan, penilaian, dan sebagainya. Keseluruhan tersebut kemudian mewujudkan adanya sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam masyarakat tersebut, maka muncullah budaya yang mengikat antara satu manusia dengan manusia lainnya.
Telematika Istilah teknologi telematika (telekomunikasi, media, dan informatika) bermula dari istilah tekhnologi informasi. Istilah ini mulai popular di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, teknologi informasi masih disebut dengan istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronik. Istilah telematika lebih ke arah penyebutan kelompok teknologi yang disebutkan secara bersama-sama, namun sebenarnya yang dimaksudkan adalah teknologi informasi yang digunakan di media massa serta teknologi telekomunikasi yang umumnya digunakan dalam bidang komunikasi lainnya.
Lucas menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan pesan dalam bentuk elektronis. Secara garis besar, teknologi informasi dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Communication batasan lingkup komunikasi berupa penyebaran informasi, ide-ide, sikap-sikap atau emosi dari seorang atau kelompok kepada yang lain terutama melalui simbol-simbol. Garbner mengatakan komunikasi dapat didefinisikan sebagai interaksi sosial melalui pesan-pesan. Onong Uchyana (2002:11) menyatakan bahwa komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan sebagainya yang muncul di benak seseorang.
Jadi, lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan substansi interaksi sosial orang- orang dalam masyarakat; termasuk konten interaksi yang dilakukan secara langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi.
Sosiologi Komunikasi Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok. Sosiologi komunikasi juga berhubungan dengan public speaking yaitu bagaimana seseorang berbicara kepada publik.
Secara komprehensif, sosiologi komunikasi mempelajari tentang interaksi sosial dengan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti bagaimana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media, bagaimana edek media sebagai akibat dari interaksi tersebut, sampai dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang didorong oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial seperti apa yang ditanggung masyarakat sebagai akibat dari perubahan yang didorong oleh media massa tersebut (Burhan Bungin, 2009: 29-31).
Ranah, Kompleksitas, dan Objek kajian Sosiologi Komunikasi
Ranah sosiologi adalah dimana sosiologi saling bersentuhan dengan berbagai bidang, mulai dari bidang media massa, individu, budaya, interaksi sosial dan teknologi. Karena sosiologi membahas tentang masyarakat dan dalam masyarakat terdapat individu yang berbudaya, saling berinteraksi dengan menggunakan teknologi dan media, maka sosuologi juga mempelajari itu semua
Kompleksitas studi sosiologi komunikasi
Dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari mulai dari manusia hingga teknologi, maka studi sosiologi juga mempunai dampak yang sangat luas, bukan hanya pada individu manusia saja, tapi dampak dari kajian sosiologi juga dapat digunakan sampai pada kebijakan yang diambil oleh negara