Penggolongan sumber air berdasarkan asal: 1. Air angkasa (air hujan) 2. Air tanah 3. Air permukaan yang merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan (suatu siklus) yang dikenal sebagai daur hidrologi.
Air hujan Air yang menguap karena panas akan bercampur dengan gas oksigen, nitrogen, karbondioksida, debu dll sehingga air hujan mengandung debu, bakteri (mikroba), dan senyawa yang terdapat dalam udara. Untuk daerah industri , air hujan lebih tercemar oleh bahan-bahan pencemar yang dihasilkan industri tersebut
Daerah gunung berapi memiliki kawah dengan kandungan belerang cukup tinggi, uap SO2 dan SO3 akan bereaksi dengan air hujan menjadi asam sulfat, sehingga air hujan yang turun akan bersifat asam dan disebut hujan Air hujan lebih banyak mengandung gas (CO2 dan O2), tidak mengandung garam-garam mineral sehingga rasanya hambar, tidak mengandung zat-zat beracun, E.coli atau mikroba patogen dari saluran pencernaan.
Perlakuan untuk air hujan: 1. Penambahan kapur 25-100 mg/l untuk mengurangi kandungan CO2 biasa atau agresif (yang merusak pipa, tembok dan beton). 2. Penyaringan dengan kerikil dan pasir sebelum ditampung 3. Klorinasi (pemberian desinfektan) dengan kaporit sebanyak 0,4 – 1,5 mg/l oleh karena kaporit yang dipasarkan hanya mengandung zat aktif 35,5 - 39% maka kaporit yang diperlukan sebanyak 1,20 - 4,50 mg/l.
2. Air tanah Merupakan sumber air bagi masyarakat pedesaan meliputi mata air, sumur (sumur gali, sumur pompa). a. Mata air: rock spring (mata air karang) dan Earth spring (mata air tanah), harus dilindungi terhadap pencemaran dari air permukaan. b. Sumur dan sumur bor Untuk memenuhi syarat kesehatan maka cara pembuatan sumur yang benar adalah kedalaman : minimal 3 m agar bebas bakteri termasuk bakteri saprofilik kedalaman 5 - 20m, jarak sumur dengan jamban 12 m untuk tanah berpasir dan kurang dari 12 m untuk tanah liat, diameter sumur 90 - 100 cm
Air permukaan Mudah mengalami pencemaran, derajat pencemaran tergantung dari lokasi (muara, hulu), merupakan air baku utama bagi produksi air minum di kota besar (sungai, danau, waduk, empang, saluran irigasi, mata air), air tanah diprioritaskan untuk konsumen rumah tangga, air permukaan yang diolah untuk industri.
Kesadahan Air Tipe kesadahan ada dua yaitu kesadahan sementara adalah larutnya garam karbonat dan bikarbonat kalium atau magnesium dan kesadahan permanen karena adanya garam sulfat dan khlorida. Tingkat kesadahan : Lunak : Ca Co < 50 ppm, ion Ca2+ < 2,9 Agak sadah : Ca Co : 50 – 100 ppm, ion Ca2+ - 5,9 Sadah : Ca Co : 100 – 200 ppm, ion Ca2+ - 11,9 Sangat sadah : Ca Co : > 200 ppm, ion Ca2+ > 11,9 Ca Co3 + 2 NaCL → Na2Co3 + CaCL2
Pelunakan air sadah (water softening) Secara kimia Penambahan bahan kimia sehingga bahan-bahan yang semula larut menjadi tak larut yang selanjutnya bahan yang tak larut tersebut dihilangkan dengan pengendapan atau penyaringan. Senyawa pengikat asam karbonat adalah CaO dan Ca (OH)2 dengan reaksi sebagai berikut: CaO + H2O → Ca (OH)2 Ca (HCO3)2 + Ca (OH)2 → 2 Ca CO3 + 2H2O Mg (HCO3)2 + Ca (HO)2 → Ca CO3 + Mg CO3 + 2H2O (bikarbonat) (monokarbonat) Mg CO3 + Ca (OH)2 → Mg (OH)2 + Ca CO3 (banyak) daya larut menurun
Untuk kesadahan tetap dengan penambahan soda abu garam sulfat dan klorida yang larut menjadi tak larut dengan reaksi sebagai berikut: Ca SO4 + Na2 CO3 → Ca CO3 + Na2 SO4 Mg SO4 + Na2 CO3 → Mg CO3 + Na2 SO4 Mg CO3 + Ca (OH)2 → Mg (OH)2 + Ca CO3
Dengan zeolit atau proses ion exchange Proses ini dapat digunakan untuk memisahkan ion-ion yang dikehendaki yang terdapat di dalam air sadah. Bahan yang digunakan di dalam proses ini terdiri dari zeolit dan atau resin sintetik yang dimasukkan ke dalam suatu kolom di mata air sadah dapat dialirkan melalui senyawa-senyawa tersebut. . Zeolit adalah silikat hidrat yang mengandung ion-ion natrium dalam jumlah yang cukup banyak, berbentuk granular dan tidak larut dalam air
Air sadah yang dialirkan melalui kolom zeolit akan mengalami pertukaran ion-ion, yaitu ion Ca danMg dalam air dengan ion Na dalam zeolit. Hal tersebut berlangsung terus sampai pada saat kolom zeolit menjadi jenuh, tidak mampu lagi melakukan pertukaran ion. Agar zeolit dapat aktif lagi, zeolit dapat dicuci atau dialirkan larutan garam dapur, sehingga erjadi pertukaran io-ion natrium dalam air masuk ke daam zeolit untuk menggantikan kedudukan ion-ion Mg dan Ca.
Gambar 3. Proses pelunakan air dengan zeolit (Winarno, dkk, 1973).
Tabel 4. Persyaratan untuk air minum (Depkes. 1964) Sifat dan kandungan Batas maksimum (ppm) Rasa tidak mengganggu Bau tidak mengganggu Warna jernih Kekeruhan (SiO2) 1.0 pH 6.5 – 9.0 Zat organik (KMnO4) 10.0 Nitrit (NO2) 0.0 Nitrat (NO3) 20.0 Sulfat (SO4) 250.0 Mg 125.0 Fe 0.2 Zn 3.0 Kesadahan total (D) 5 – 10 Pb 0.05 As 0.05 F 1.5 Cu 3.0 Mn 0.1 Total padatan 1000 Sisa klor 0.2 – 0.4 Bakteri koli tidak ada dalam 100 ml ____________________________________________________
Tabel 5. Batas maksimum kandungan zat-zat kimia tertentu di dalam air yang digunakan dalam proses industri pangan senyawa Kimia Konsentrasi maksimum yang diijinkan (mg/l) senyawa-senyawa yang mempengaruhi citarasa air : Total padatan terlarut 1500 Besi 50 Mangan (diasumsi balnoa kadar ammonia kurang) daripada 0,5 mg/l 5 Tembaga 1,5 Seng 1,5 Magnesium dan natrium sulfat 1000 Alkali benzyl sulfonat (ABS surfactant) 0,5 Senyawa-senyawa yang mempengaruhi kesehatan: Senyawa-senyawa fenol 0,002 Arsenik 0,05 Kadmium 0,01 Kromium 0,05 Sianida 0,2 Timbal 0,05 Selenium 0,01 Radionuklir (aktivitas gross beta ) (pCi/l) 1000 Indikator polusi kimia : Chemical oxygen demand (COD) 10 Biochemical oxygen demand (BOD) 6 Total nitrogen selain NO3 1 NH3 0,5 Ekstrak karbon kloroform (CCE, polutan organik) 0,5 Gemuk 1
Sifat dari kandungan (mg/l) Tabel 6. Sifat mutu air yang digunakan oleh industri pengalengan makanan dan minuman ringan Sifat dari kandungan (mg/l) Pengalengan Minuman ringan Alkalinitas 300 85 Kesadahan 310 (a) Kalsium 120 - Klorida 500 Sulfat 250 Besi 0,4 0,3 Mangan 0,2 0,05 Silika 50 Nitrat (NO3) 45 Organik Warna 5 10 Padatan terlarut 550 (a) diatur dengan pemberian perlakuan