MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Advertisements

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SOSIALISASI KURIKULUM 2013 KEPADA WALI MURID KELAS 3
Bagi para guru sebaiknya lebih ditekankan pada pembahasan slide hal: 5,6,7,8,9,
PEMBELAJARAN TEMATIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
KURIKULUM 2013 UNTUK SEKOLAH DASAR.
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
Desiminasi implementasi KURIKULUM 2013
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
Khrisna Putra S ( Teknik sipil) ketua
PPK (PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER)
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Karakter= budi pekerti + x = ?
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
Bab 9 Usaha-usaha Pengembangan Guru Sebagai Tenaga Pendidik
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
Nilai-Nilai Karakter Anak di Indonesia
Pengintegrasian Berbagai Nilai dan Materi ke dalam Mata Pelajaran
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengembangan Kurikulum dalam Penulisan
PENGEMBANGAN Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Brainstorming tentang Nilai-Nilai Karakter Anak di Indonesia
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
STANDAR PENILAIAN KURIKULUM 2013
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
DASAR – DASAR ANAK USIA DINI
Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Pendekatan Terpadu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
PENGANTAR PENDIDIKAN KARAKTER
Penumbuhan Budi Pekerti
KOMPETENSI INTI (KI) KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
Nilai Karakter dalam Hubunganya dengan Tuhan: - Religius
Delapan fungsi keluarga Oleh: Dra. T. Yuli Kristiyanti  Picture diambil dari google 1.
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
BEST FOR You ORGANICS COMPANY Pengenalan Kurikulum 2013 SMP Masringah, S.Pd. BEST FOR Pegasus SMPN 3 Ssusukaan.
Transcript presentasi:

MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI Juilatul Hasanah, S. Pd Guru SDN Bandulan 2 Malang, 30 Agustus 2017

Pembahasan berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Selain itu, karakter, khususnya karakter yang baik, tidak berdiri sendiri melainkan merupakan suatu rangkaian dari perbuatan yang tidak hanya ditujukan kepada diri sendiri melainkan juga perbuatan yang berhubungan dengan orang lain

Karakter bukanlah sesuatu yang sepenuhnya bersifat genetik atau turunan sehingga untuk membentuk karakter harus melalui proses pembelajaran dan pembiasaan atau pelatihan secara terus menenerus. Terkait dengan karakter maka yang dilatih dan dibentuk adalah kebiasaan dalam berpikir, merasa, dan senantiasa berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter menunjukkan siapa kita sebenarnya dan menentukan bagaimana seseorang membuat keputusan. Karakter juga menentukan sikap, perkataan, dan tindakan seseorang dimana hal-hal tersebut dapat membantu untuk mencapai kesuksesan. Pembentukan karakter individu pada umumnya melalui berbagai proses dimana banyak faktor yang berperan selama proses pembentukan karakter berlangsung.

Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. V. Campbell dan R. Obligasi (1982) menyatakan ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang, yaitu: 1) Faktor keturunan 2) Pengalaman masa kanak-kanak 3) Pemodelan oleh orang dewasa atau orang yang lebih tua 4) Pengaruh lingkungan sebaya 5) Lingkungan fisik dan sosial 6) Subtansi materi di sekolah atau lembaga pendidikan lain 7) Media massa

Banyak perilaku guru yang dapat membunuh karakter anak, yaitu dengan membuat anak merasa rendah diri. Seorang guru yang tidak pernah memberi pujian atau kata-kata positif, kecuali cemoohan dan kata-kata negatif akan memuat muridnya menjadi tidak percaya diri. Rasa tidak percaya diri yang telah terbentuk sejak anak usia dini akan terbawa sampai dewasa

Tiga Unsur Mutlak Dalam Pendidikan Karakter Knowing the good, anak tidak hanya mengetahui tentang hal-hal yang baik, tetapi mereka juga memahami perlunya melakukan hal-hal yang baik. Feeling the good, membangkitkan rasa cinta anak untuk melakukan hal-hal yang baik dan berlatih merasakan efek dari perbuatan baiknya. Acting the good, anak dilatih dan dibiasakan untuk berbuat mulia. (Ratna Megawangi)

Pada pendidikan anak usia dini nilai-nilai yang dipandang sangat penting dikenalkan dan diinternalisasikan ke dalam perilaku mereka mencakup: Kecintaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kejujuran Disiplin Toleransi dan cinta damai Percaya diri Mandiri Tolong menolong, kerjasama, dan gotong royong. Hormat dan sopan santun Tanggung Jawab Kerja keras Kepemimpinan Kreatif Rendah hati Peduli lingkungan Cinta bangsa dan tanah air

Pendidikan Karakter AUD Mengacu Pada Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Sesuai Dengan Kebutuhan Perkembangan Anak Dibangun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan anak secara bertahap sesuai DAP (Developmentally Appropriate Practice), menyeluruh, berulang dan terintegrasi. Dilaksanakan melalui kegiatan bermain dengan menggunakan alat-alat bermain yang sesuai dengan perkembangan anak.

Menekankan pada proses perkembangan anak daripada hasil. Pendekatan individual diutamakan dengan memperhatikan tingkat perkembangan setiap anak. Melalui contoh dan keteladanan dari orang dewasa yang ada disekitar anak (tenaga pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat) Menekankan pada proses interaksi anak dengan orang dewasa, teman sebaya dan lingkungan sekitarnya.

Kriteria Pendidik Pendidik menjadikan dirinya sebagai figur teladan yang berakhlak mulia, antara lain berbuat baik, santun, berprasangka baik, dan memiliki semangat. Pendidik mengutamakan tujuan pengembangan karakter anak didiknya dalam penerapan proses pendidikan Pendidik senantiasa mengadakan dialog terbuka secara bijak tentang isu moral dengan anak didiknya, tentang bagaimana seharusnya menjalankan hidup, serta menjelaskan apa yang baik dan apa yang buruk.

Lanjutan Pendidik menumbuhkan rasa empati anak, yaitu dengan mengajak anak merasakan apa yang dirasakan orang lain. Pendidik mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam semua aktivitas pembelajaran. Pendidik menciptakan suasana lingkungan yang mendukung tumbuhnya nilai-nilai karakter dalam diri anak. Pendidik membangun serangkaian aktivitas penerapan nilai-nilai karakter di rumah, di sekolah, dan di masyarakat sekitarnya

Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini Penanaman nilai-nilai karakter diberikan melalui keteladanan, pembiasaan, dan pengulangan dalam kehidupan sehari-hari dalam suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman. Tahap Penerapan Pendidikan Karakter AUD: Perencanaan Pelaksanaan Penilaian

Perencanaan Pendidikan Karakter Dikembangkan Dengan Memperhatikan Hal-hal Berikut: Mengenal dan memahami anak seutuhnya sesuai dengan tahapan perkembangan dan karakteristik anak. Penerapan nilai-nilai karakter diterapkan menyatu dengan proses kegiatan belajar mengajar, yang dilakukan dengan cara: Menentukan nilai karakter yang sesuai dengan tema atau kegiatan pembelajaran. Menentukan indikator perkembangan nilai-nilai karakter. Menentukan jenis dan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Pelaksanaan Pelaksanaan Pendidikan Karakter dilakukan Melalui Kegiatan yang Terprogram dan Pembiasaan

Kegiatan Terprogram, antara lain: Menggali pemahaman anak untuk tiap-tiap nilai karakter yang baik. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui bercerita dan dialog yang dipandu oleh guru. Membangun penghayatan anak dengan melibatkan emosinya untuk menyadari pentingnya memiliki nilai-nilai karakter yang baik. Mengajak anak untuk bersama-sama melakukan perbuatan yang mencerminkan nilai karakter yang baik. Ketercapaian tahapan perkembangan anak didik.

Kegiatan Pembiasaan, dapat dilakukan melalui: Kegiatan Rutin Kegiatan Spontan Keteladanan Pengkondisian Budaya

Penilaian Bertujuan Adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan sikap dan perilaku anak-anak setelah mengikuti kegiatan di lembaga PAUD yang sarat dengan nilai-nilai Karakter.

Prinsip Penilaian Menyeluruh Berkesinambungan Obyektif Mendidik Kebermaknaan

Teknik dan Instrumen Penilaian Pengamatan Penugasan Unjuk Kerja Pencatatan Anekdot (anecdotal record) Percakapan atau dialog (wawancara) Dokumentasi hasil karya anak (portofolio) Laporan Orang tua Deskripsi profil anak

Helen G. Douglas Karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara berkisinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan Karakter tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara berkisinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan

HP : 08122960785 nurcholimah@uny.ac.id