Public Policy Model Jakarta, 23rd March 2015
Aliran Kebijakan Publik Produk Proses
KEBIJAKAN PUBLIK: Hukum
KEBIJAKAN PUBLIK:Proses POLITIK: DEMOKRASI PANCASILA Politik/Power/Kebijaksanaan ADMINISTRASI PUBLIK PEMERINTAHAN
Rational Comprehensive Model Pembuat kebijakan dihadapkan pada masalah dan dapat diperbandingkan Tujuan, nilai masalah sangat jelas Alternatif diteliti dg seksama
Rational Comprehensive Model Akibat, biaya manfaat dari alternatif dipilih diteliti Alternatif dan akibat dibandingkan dg teliti Alternatif terbaik dipilih
Teori rasional komprehensif banyak mendapatkan kritik dan kritik yang paling tajam berasal dari seorang ahli Ekonomi dan Matematika Charles Lindblom secara tegas menyatakan bahwa para pembuat keputusan itu sebenarya tidaklah berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit dan terumuskan dengan jelas. Tidak mudah diaplikasikan, kemampuan SDM yg terbatas. Sektor sosial budaya yg sulit di-rasionalkan
Incremental Model Model yg lebih masuk akal/sederhana Bersifat memperbaiki dan melanjutkan Analisis fokus pada hal-hal besar dan mendasar
Teori inkremental bersifat lebih aman secara politis karena lebih sederhana dalam membuat kesepakatan dengan memodifikasi program/kebijakan yang diusulkan oleh pihak-pihak tertentu. Merupakan teknik yg sering dipakai oleh pembuat kebijakan karena mudah diaplikasikan sesuai kemampuan SDM yg terbatas. Mendapatkan kritikan karena cenderung memihak pada kepentingan kelompok yg kuat secara politis. Kurang adanya inovasi dan cenderung membahas kebijakan jangka pendek Dominasi status quo
Mixed Scanning Model Model pengamatan terpadu yg fokus pada kemampuan dan kondisi Pendekatan kompromi gabungan dari rational comprehensive & incremental Tidak kaku, lebih toleran, namun menyeluruh
KUIS Menurut pendapat anda, makna KEBIJAKAN PUBLIK di Indonesia lebih sebagai PRODUK atau PROSES? Bagaimana implementasi KP dalam perspektif GOOD GOVERNANCE? Diantara 3 model pengambilan kebijakan, menurut anda manakah model yg paling baik diterapkan di Indonesia? Mengapa?