PERILAKU MENCARI BANTUAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Advertisements

PERILAKU KONSUMEN Euis Nurul B, SE, M.Si
Ruang Lingkup Psikologi
SR.DEVY MODIFIED BY RIRIS DIANA
DELINQUENT (KENAKALAN)
Gaya Hidup Kesehatan, Perilaku Kesehatan, dan Hal lain yang menentukan
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA 2
Manusia dan Kegelisahan
Manajemen KOnflik Meeting 9
TEMU VII.
Manajemen Konflik TIM MANAJEMEN.
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
PERSEPSI DAN PERILAKU SAKIT
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
Oleh: Meidi l panese FAKTOR YANG MENENTUKAN TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL.
PERANAN ANTROPOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PRILAKU SEHAT & SAKIT DI MASYARAKAT
PROSES PSIKOLOGIS TERJADINYA STRES
BURNOUT PERAWAT Sumijatun.
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Danik Dwiyanti.
Psikologi Dunia Kerja Kepuasan Kerja, Kegairahan Kerja & Keamanan Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 8 Dinnul Alfian Akbar, 2010.
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HUMAN RELATION)
(Teori Kepercayaan Kesehatan)
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
SISTEM MEDIS NUNIK SURYANI
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA 2
SOSIOLOGI KESEHATAN.
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
STRESS.
MUTU LAYANAN KEBIDANAN KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN& KEBIDANAN By. Ika Putri R.
(Teori Kepercayaan Kesehatan)
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
Model - Model Perubahan Perilaku
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
PERSEPSI & PERILAKU SAKIT
(Teori Kepercayaan Kesehatan)
Gaya Hidup Kesehatan, Perilaku Kesehatan, dan Hal lain yang menentukan
Gaya Hidup 1- Perilaku Sehat
Ruang Lingkup Psikologi
(Teori Kepercayaan Kesehatan)
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Prilaku Mencari Bantuan
ERNI TRI INDARTI S.Kep,Ners
Health Psychology Sumber: King, 2008, Ch. 16.
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Pertemuan 9 Konsep Berubah
PERILAKU KESEHATAN By:Eddy Azwar, SKM, M.Kes.
KEPATUHAN.
PERSEPSI DAN PERILAKU SAKIT
Interview Suatu situasi dimana terjadi pembagian pandangan dan informasi antara 2 orang yg bertemu. Terjadi pembentukan relasi antar personal. Terjadi.
Hubungan Pasien-Pengobat / dokter
MEMBANTU KLIEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERILAKU DALAM ORGANISASI
STIKES ABI SURABAYA KONSEP BERUBAH.
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Pertemuan 9 Konsep Berubah
Abdul latieff HSE Officer. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
(Teori Kepercayaan Kesehatan)
KONSEP DASAR ETIKA KEPERAWATAN
1 By : Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes. Latar belakang Krisis multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di Indonesia.
PERAN PENDAMPINGAN PSIKOSOSIAL UNTUK MENCEGAH DROP OUT PASIEN TB RESISTEN OBAT I.G.B. INDRO NUGROHO Bagian Psikiatri FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
(Teori Kepercayaan Kesehatan)
Arti dan Konsep Sehat  WHO (1947) Sehat : suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau.
PERILAKU MENCARI BANTUAN
KOMUNIKASI MOTIVASI dr. deniz mawarni. Tujuan Pembelajaran : TPU : Peserta mampu menerapkan metode komunikasi motivasi dalam pendekatan penderita TB untuk.
Transcript presentasi:

PERILAKU MENCARI BANTUAN

Kasl dan Cobb (1966) membuat 3 tipe berbeda dari “Perilaku Kesehatan” Perilaku Sakit Perilaku peran-sakit

Perilaku Kesehatan Suatu aktivitas dilakukan oleh individu yg meyakini dirinya sehat utk tujuan mencegah penyakit atau mendeteksi dalam tahap asimptomatik.

Perilaku Sakit aktivitas apapun yg dilakukan oleh individu yg merasa sakit, utk mendefinisikan keadaan kesehatannya & utk menemukan pengobatan mandiri yg tepat.

Perilaku peran-sakit Aktivitas yg dilakukan utk tujuan mendapatkan kesejahteraan, oleh individu yg mempertimbangkan diri mereka sendiri sakit. Mencakup mendapatkan pengobatan dr ahli terapi yg tepat, secara umum mencakup seluruh rentang perilaku mandiri & menimbulkan beberapa derajat penyimpangan thd tugas kebiasaan seseorang.

MODEL LOKUS KONTROL Rotter (1954) : Skala I-E (Internal-Eksternal) 1. A. Banyak individu dapat digambarkan sebagai korban takdir B. Apa yg terjadi pd individu lain adalah benar-benar perbuatan mereka sendiri   2. A. Kebanyakan dari segala sesuatu yg terjadi pd saya adalah keberuntungan B. Saya dalam kontrol sepenuhnya thd nasib saya A. Dunia yg diketahui disusun menurut desain agung, tetapi saya tdk dpt menyusunnya B. Dunia ini rumit, tetapi saya selalu dapat menyusun segala sesuatu bila saya berusaha cukup keras 4. A. Adalah bodoh berpikiran bahwa anda dapat mengubah keyakinan orang lain B. Saya tahu kapan saya benar & dpt meyakinkan orang lain 

MODEL LOKUS KONTROL A : Lokus kontrol Eksternal : efeknya timbul persepsi, tidak masalah atas apa yang kita lakukan, takdir telah memutuskan. B : Lokus kontrol Internal : efeknya timbul persepsi, kita akan melakukan sesuatu yang sesuai untuk diri kita sendiri.

PERILAKU MENCARI BANTUAN (Health Seeking Behavior) adalah kondisi bagaimana & untuk alasan apa orang mencari bantuan thd orang lain, jika dia punya masalah dng kesehatan yg dirasakannya. Berkaitan dengan : Pemanfaatan pelayanan kesehatan Penundaan mancari bantuan Ketaatan, dsb.

PERSEPSI & PENGENALAN MENGENAI GEJALA-GEJALA Faktor yg mempengaruhi : A. Perbedaan-perbedaan individu Perbedaan perhatian Orang yg memusatkan perhatian tentang gejala pada diri sendiri lebih cepat daripada lingkungan serta kegiatan mereka. 2. Stress Orang yang bekerja di bawah tekanan (stress) percaya bahwa mereka akan lebih mudah terserang sakit sehingga akan memperhatikan tubuhnya. 3. Suasana hati (mood) Orang dng suasana hati positif  sehat

B. Faktor-faktor situasi Situasi yg membosankan  orang lebih memperhatikan adanya “gejala” dibanding situasi yg menarik. Fokus perhatian : semua faktor situasional yg menimbulkan kesakitan/gejala menonjol, shg membuat gejala tsb menjadi lebih mudah diketahui. C. Perbedaan Budaya  Berpengaruh thd penafsiran gejala

PENAFSIRAN GEJALA Pengalaman sebelumnya Pengharapan Keseriusan gejala 1. Membuat penderita waspada thd adanya kemungkinan bahaya 2. Gejala yg sering muncul cenderung diabaikan Pengharapan 1. Jika seseorang mengalami suatu perasaan yg berbeda, dia akan mencari nama gejala tsb atau diagnosis. 2. Dan jika orang didiagnosis atau diperiksa, mereka akan mencari & menemukan gejalanya. Keseriusan gejala Bila terkena bagian tubuh berharga (mata, wajah)

PROSES MENCARI BANTUAN (Sistem Rujukan Awam) Sektor awam atau sektor popular  domain masyarakat yg tidak professional Pertama kali kesakitan dikenali & ditentukan Melibatkan keluarga, teman, tetangga Menafsirkan gejala Memberi nesehat bgmn mencari bantuan medis Menyarankan cara penyembuhan 3. Memberikan dukungan sosial bagi si sakit Sektor tradisional Orang-orang yg mempunyai spesialisasi di bidang penyembuhan Dukun Para professional kesehatan Organisasi-organisasi & profesi di bidang penyembuhan Dokter, bidan, perawat

Jenis bantuan yg diperlukan tergantung: Adanya pelayanan kesehatan Faktor finansial Keyakinan Parahnya gejala yg dirasakan

Tahap dalam proses menuju pemanfaatan pelayanan medis (Foster & Anderson) Keputusan bahwa ada sesuatu yg tidak beres Keputusan bahwa seseorang sakit & membutuhkan perawatan profesional Keputusan utk mencari perawatan medis profesional Keputusan utk mengalihkan pengawasan kpd dokter & menerima serta mengikuti pengobatan yg ditetapkan Keputusan utk mengakhiri peranan pasien

5 PEMICU DLM MEMUTUSKAN MENCARI BANTUAN MEDIS Tingkat kekhawatiran thd gejala Hakekat & kualitas gejala Krisis interpersonal Sanksi sosial Gangguan yg dirasakan dlm fungsi kerja atau fisik

PENUNDAAN PENCARIAN BANTUAN (Delay of Health Seeking) Jarak waktu pd waktu orang mengetahui adanya gejala sampai dia mencari bantuan (profesional) TAHAP PENUNDAAN Appraisal delay Waku yg dibutuhkan seseorang utk memutuskan bahwa gejala tsb serius. Illness delay Jarak waktu yg dibutuhkan utk mengetahui bahwa gejala tsb mrpk gejala penyakit & keputusan utk mencari pengobatan Utilization delay Waktu antara keputusan utk mencari pengobatan & pelaksanaannya.

Alasan penundaan antara lain : Tidak adanya rasa sakit Tidak mengetahui gejala penyakit serius Biaya pengobatan ”orang miskin”

Am I ll ? Notices symtoms Do I need Professional care Is that worth the costs Enter treat- ment Yes Appraisal delay Illness Utilization delay No Delay

KEPATUHAN Sackett (1976) : kepatuhan pasien adalah “sejauh mana perilaku pasien sesuai dng ketentuan y diberikan oleh profesional kesehatan” Derajat kepatuhan ditentukan oleh : Kompleksitas prosedur pengobatan Derajat perubahan gaya hidup yg dibutuhkan Lamanya waktu dimana pasien harus mematuhi nasehat tsb Apakah penyakit tsb benar-benar menyakitkan Apakah pengobatan tsb terlihat berpotensi menyelamatkan hidup Keparahan penyakit yg dipersepsikan sendiri oleh pasien & bukan profesional kesehatan

Faktor-faktor yg mempengaruhi ketidakpatuhan : Pemahaman tentang instruksi Kualitas interaksi Isolasi sosial & keluarga Keyakinan, sikap & kepribadian

Mengurangi ketidakpatuhan (Dinicola & DiMatteo, 1984) : Mengembangkan tujuan kepatuhan Strategi perubahan perilaku diikuti strategi mempertahankan perubahan tsb Memperhatikan faktor kognitif, karena pengontrolan perilaku sering tidakk cukup merubah perilaku Dukungan sosial (keluarga, teman, dll)

Faktor pendukung kepatuhan pasien (Feuerstein et al, 1986) : Pendidikan Akomodasi Modifikasi faktor lingkungan & sosial Perubahan model terapi Meningkatkan interaksi profesional kesehatan dng pasien