PERILAKU MENCARI BANTUAN
Kasl dan Cobb (1966) membuat 3 tipe berbeda dari “Perilaku Kesehatan” Perilaku Sakit Perilaku peran-sakit
Perilaku Kesehatan Suatu aktivitas dilakukan oleh individu yg meyakini dirinya sehat utk tujuan mencegah penyakit atau mendeteksi dalam tahap asimptomatik.
Perilaku Sakit aktivitas apapun yg dilakukan oleh individu yg merasa sakit, utk mendefinisikan keadaan kesehatannya & utk menemukan pengobatan mandiri yg tepat.
Perilaku peran-sakit Aktivitas yg dilakukan utk tujuan mendapatkan kesejahteraan, oleh individu yg mempertimbangkan diri mereka sendiri sakit. Mencakup mendapatkan pengobatan dr ahli terapi yg tepat, secara umum mencakup seluruh rentang perilaku mandiri & menimbulkan beberapa derajat penyimpangan thd tugas kebiasaan seseorang.
MODEL LOKUS KONTROL Rotter (1954) : Skala I-E (Internal-Eksternal) 1. A. Banyak individu dapat digambarkan sebagai korban takdir B. Apa yg terjadi pd individu lain adalah benar-benar perbuatan mereka sendiri 2. A. Kebanyakan dari segala sesuatu yg terjadi pd saya adalah keberuntungan B. Saya dalam kontrol sepenuhnya thd nasib saya A. Dunia yg diketahui disusun menurut desain agung, tetapi saya tdk dpt menyusunnya B. Dunia ini rumit, tetapi saya selalu dapat menyusun segala sesuatu bila saya berusaha cukup keras 4. A. Adalah bodoh berpikiran bahwa anda dapat mengubah keyakinan orang lain B. Saya tahu kapan saya benar & dpt meyakinkan orang lain
MODEL LOKUS KONTROL A : Lokus kontrol Eksternal : efeknya timbul persepsi, tidak masalah atas apa yang kita lakukan, takdir telah memutuskan. B : Lokus kontrol Internal : efeknya timbul persepsi, kita akan melakukan sesuatu yang sesuai untuk diri kita sendiri.
PERILAKU MENCARI BANTUAN (Health Seeking Behavior) adalah kondisi bagaimana & untuk alasan apa orang mencari bantuan thd orang lain, jika dia punya masalah dng kesehatan yg dirasakannya. Berkaitan dengan : Pemanfaatan pelayanan kesehatan Penundaan mancari bantuan Ketaatan, dsb.
PERSEPSI & PENGENALAN MENGENAI GEJALA-GEJALA Faktor yg mempengaruhi : A. Perbedaan-perbedaan individu Perbedaan perhatian Orang yg memusatkan perhatian tentang gejala pada diri sendiri lebih cepat daripada lingkungan serta kegiatan mereka. 2. Stress Orang yang bekerja di bawah tekanan (stress) percaya bahwa mereka akan lebih mudah terserang sakit sehingga akan memperhatikan tubuhnya. 3. Suasana hati (mood) Orang dng suasana hati positif sehat
B. Faktor-faktor situasi Situasi yg membosankan orang lebih memperhatikan adanya “gejala” dibanding situasi yg menarik. Fokus perhatian : semua faktor situasional yg menimbulkan kesakitan/gejala menonjol, shg membuat gejala tsb menjadi lebih mudah diketahui. C. Perbedaan Budaya Berpengaruh thd penafsiran gejala
PENAFSIRAN GEJALA Pengalaman sebelumnya Pengharapan Keseriusan gejala 1. Membuat penderita waspada thd adanya kemungkinan bahaya 2. Gejala yg sering muncul cenderung diabaikan Pengharapan 1. Jika seseorang mengalami suatu perasaan yg berbeda, dia akan mencari nama gejala tsb atau diagnosis. 2. Dan jika orang didiagnosis atau diperiksa, mereka akan mencari & menemukan gejalanya. Keseriusan gejala Bila terkena bagian tubuh berharga (mata, wajah)
PROSES MENCARI BANTUAN (Sistem Rujukan Awam) Sektor awam atau sektor popular domain masyarakat yg tidak professional Pertama kali kesakitan dikenali & ditentukan Melibatkan keluarga, teman, tetangga Menafsirkan gejala Memberi nesehat bgmn mencari bantuan medis Menyarankan cara penyembuhan 3. Memberikan dukungan sosial bagi si sakit Sektor tradisional Orang-orang yg mempunyai spesialisasi di bidang penyembuhan Dukun Para professional kesehatan Organisasi-organisasi & profesi di bidang penyembuhan Dokter, bidan, perawat
Jenis bantuan yg diperlukan tergantung: Adanya pelayanan kesehatan Faktor finansial Keyakinan Parahnya gejala yg dirasakan
Tahap dalam proses menuju pemanfaatan pelayanan medis (Foster & Anderson) Keputusan bahwa ada sesuatu yg tidak beres Keputusan bahwa seseorang sakit & membutuhkan perawatan profesional Keputusan utk mencari perawatan medis profesional Keputusan utk mengalihkan pengawasan kpd dokter & menerima serta mengikuti pengobatan yg ditetapkan Keputusan utk mengakhiri peranan pasien
5 PEMICU DLM MEMUTUSKAN MENCARI BANTUAN MEDIS Tingkat kekhawatiran thd gejala Hakekat & kualitas gejala Krisis interpersonal Sanksi sosial Gangguan yg dirasakan dlm fungsi kerja atau fisik
PENUNDAAN PENCARIAN BANTUAN (Delay of Health Seeking) Jarak waktu pd waktu orang mengetahui adanya gejala sampai dia mencari bantuan (profesional) TAHAP PENUNDAAN Appraisal delay Waku yg dibutuhkan seseorang utk memutuskan bahwa gejala tsb serius. Illness delay Jarak waktu yg dibutuhkan utk mengetahui bahwa gejala tsb mrpk gejala penyakit & keputusan utk mencari pengobatan Utilization delay Waktu antara keputusan utk mencari pengobatan & pelaksanaannya.
Alasan penundaan antara lain : Tidak adanya rasa sakit Tidak mengetahui gejala penyakit serius Biaya pengobatan ”orang miskin”
Am I ll ? Notices symtoms Do I need Professional care Is that worth the costs Enter treat- ment Yes Appraisal delay Illness Utilization delay No Delay
KEPATUHAN Sackett (1976) : kepatuhan pasien adalah “sejauh mana perilaku pasien sesuai dng ketentuan y diberikan oleh profesional kesehatan” Derajat kepatuhan ditentukan oleh : Kompleksitas prosedur pengobatan Derajat perubahan gaya hidup yg dibutuhkan Lamanya waktu dimana pasien harus mematuhi nasehat tsb Apakah penyakit tsb benar-benar menyakitkan Apakah pengobatan tsb terlihat berpotensi menyelamatkan hidup Keparahan penyakit yg dipersepsikan sendiri oleh pasien & bukan profesional kesehatan
Faktor-faktor yg mempengaruhi ketidakpatuhan : Pemahaman tentang instruksi Kualitas interaksi Isolasi sosial & keluarga Keyakinan, sikap & kepribadian
Mengurangi ketidakpatuhan (Dinicola & DiMatteo, 1984) : Mengembangkan tujuan kepatuhan Strategi perubahan perilaku diikuti strategi mempertahankan perubahan tsb Memperhatikan faktor kognitif, karena pengontrolan perilaku sering tidakk cukup merubah perilaku Dukungan sosial (keluarga, teman, dll)
Faktor pendukung kepatuhan pasien (Feuerstein et al, 1986) : Pendidikan Akomodasi Modifikasi faktor lingkungan & sosial Perubahan model terapi Meningkatkan interaksi profesional kesehatan dng pasien