Bahasa dan Jenis Kelamin اللغة والجنسية
Masyarakat tutur pria berbeda dengan masyarakat tutur wanita Masyarakat tutur pria berbeda dengan masyarakat tutur wanita. Hal ini didasarkan pada penelitian bahwa perbedaan tersebut terletak pada:
a. Menurut Kurath (1939), tutur wanita lebih sadar diri dan sadar kelas daripada tutur laki-laki. Wanita dalam bertutur menyadari kondisi dirinya dan hal ini berpengaruh pada diksinya dalam bertutur.
b. Wanita lebih konservatif dibandingkan dengan pria dan wanita lebih fanatik dalam menyimpan warisan bahasa (Wartburg, 1925). Pada umumnya wanita lebih fanatik menggunakan bahasa pertama daripada kaum laki-laki.
Oleh karena itu, pembelajaran bahasa seorang anak akan lebih baik bila dia belajar kepada ibunya daripada belajar bahasa kepada bapaknya. Dari sinilah muncul istilah lugatul umm atau bahasa ibu.
c. Tuturan wanita bersifat androgini atau mendua (Orton, 1962).
d. Gerak anggota badan (gesture) dan ekspresi wajah Gesture adalah gerak anggota badan seperti kepala, tangan, jari yang menyertai tutur. Dalam masyarakat Arab, penutur pria elatif lebih banyak menggerak-gerakkan tangannya dibandingkan wanitanya.
Ekspresi wajah pria dan wanita seringkali berbeda. Misalnya kalau marah. Wanita seringkali mlerok dan pria cenderung melotot.dsb
e. Suara dan intonasi Volume suara pria relatif lebih besar dibandingkan wanita. Dalam seni suara dikenal istilah alto dan sopran (wanita) dan tenor dan bas (pria). Dalam masyarakat Jawa, tuturan wanita cenderung lembut.
Oleh karena itu, wanita yang berbicara terlalu keras dianggap kurang sopan karena hal itu menyangkut nilai sosial atau sopan santun yang berlaku dalam masyarakat Jawa.
f. Teori tabu Tabu mempunyai peranan yang penting dalam bahasa. Tabu tidak hanya menyangkut rasa takut terhadap roh gaib, tetapi berkaitan dengan sopan santun dan tatakrama dalam pergaulan sosial. Oleh karenanya orang yang tidak ingin dikatakan dirinya tidak sopan, dia akan menghindari penggunaan kata-kata tertentu.
Wanita biasanya akan menghindari penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan alat kelamin atau kata-kata jorok yang lain. Anehnya, kata-kata ini ditabukan wanita, tetapi dimonopoli kaum pria.
Tabu juga berkaitan dengan menghindari penggunaan kata tertentu yang berkaitan dengan nama Tuhan (Yahudi), nama orang, nama binatang, dll.
g. Ragam bahasa waria (wadam) dan gay Contoh bahasa waria dan gay Banci → siban Lanang→ silan Payu → sipa
Wedok → siwet Banci → bencong Homo → hemong ‘Maen’→ meong orang Arab → erbong orang Cina → pacenongan pemuda → sinyong polisi → polesong pemeras → jeruq, jerong, jeres
ganteng → singgan, cekong, cekes, sicek disunat → sisun raba-raba → rebong-rebong tertarik → wil, wilseq kelamin pria → siken, kentes, kentong, sikon