RETURN ON EQUITY ROE) ATAU RETURN ON COMMON EQUITY (ROCE)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGARUH KINERJA KEUANGAN
Advertisements

Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Pertemuan Ke-2 Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan
Struktur Modal (Capital Structure) dan Biaya Modal (Cost of Capital)
ANALISIS RASIO KEUANGAN (1)
ANALISIS RASIO KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS BAB 7.
ANALISIS PEMANFAATAN LAPORAN KEUANGAN
Akuntansi Dilusi Sekuritas dan Laba per Saham
9 PERENCANAAN DAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN Pendahuluan Analisis laporan keuangan Analisis terend Klasifikasi rasio keuangan.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PERSEROAN TERBATAS (PT)
Dividen dan Pembelian Kembali Saham
BAB 13 KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL
ANALISIS RATIO.
PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
PT : Organisasi, Transaksi Modal Saham dan Dividen
PENERAPAN PERHITUNGAN MATEMATIS PADA NERACA BANK
Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
BAB 6 PASAR MODAL.
RATIO PROFITABILITAS BAB 8.
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
Analisis LAPORAN KEUANGAN
ANALISI RASIO: PENDAHULUAN
STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE
RETURN ON EQUITY ROE) ATAU RETURN ON COMMON EQUITY (ROCE)
LAPORAN KEUANGAN & ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
CAKUPAN PEMBAHASAN Overview analisis perusahaan
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO
ANALISA FINANCIAL LEVERAGE
SUMBER DAN MACAM PENDANAAN PROYEK
Pengunaan Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Analisa ratio.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PERSEROAN Rita Tri Yusnita, SE., MM..
Bab 12: Penggunaan Leverage : Struktur Keuangan dan Struktur Modal
ANALISIS RASIO.
EARNING (Profitabilitas).
SEKURITAS DILUTIF.
Pertemuan ke sembilan.
MANAJEMEN KEUANGAN ANALISIS KONDISI DAN KINERJA PERUSAHAAN MODUL 3
Fungsi MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISI RASIO: PENDAHULUAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS ALIRAN KAS BAB 11.
ANALISA FINANCIAL LEVERAGE
RETURN ON EQUITY ROE) ATAU RETURN ON COMMON EQUITY (ROCE)
ANALISIS ALIRAN KAS BAB 11.
PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN Hutang Jangka Panjang Saham Biasa Saham Preferen KELOMPOK 5.
Analisis Rasio Keuangan
Biaya Modal (Cost of Capital)
Analisis Laporan Keuangan dan Manajemen Resiko Perusahaan
LK & Rasio Keuangan Proudly present Dosen Pengampu MK
PENGARUH RETURN ON EQUITY DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI) ANDINA.
ANALISIS PENILAIAN SAHAM
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Materi Manajamen Proyek
BAB 13 KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL 1. Konsep Leverage Arti leverage secara harfiah (literal) adalah pengungkit. Pengungkit biasanya digunakan untuk membantu.
SEKURITAS DILUTIF TIARA WULANDARI, SE, M.AK STIE PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG.
Struktur modal Kelompok 7.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS RASIO ANALISIS INDEKS ANALISIS COMMON SIZE.
Transcript presentasi:

RETURN ON EQUITY ROE) ATAU RETURN ON COMMON EQUITY (ROCE) Pertemuan 8 RETURN ON EQUITY ROE) ATAU RETURN ON COMMON EQUITY (ROCE)

PENGANTAR Bab sebelumya membicarakan ROA (Rentabilitas Ekonomi) yang mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan untung berdasarkan aset yang dipunyainya. Bab ini membicarakan kemampuan perusahaan menghasilkan untung berdasarkan modal perusahaan Investor yang akan membeli saham akan tertarik dengan ukuran ini

PERHITUNGAN ROE Rumus yang bisa dipakai: Laba bersih ‑ Dividen Saham Pref ROE = -------------------------------------------- Rata‑rata Saham Biasa Numerator mencerminkan bagian laba yang bisa dialokasikan ke pemegang saham untuk periode tertentu

HUBUNGAN ANTARA ROA DENGAN ROE ROA memperhitungkan kemampuan perusahaan menghasilkan suatu laba terlepas dari pendanaan yang dipakai. ROE secara eksplisit memperhitungkan kemampuan perusahaan menghasilkan suatu laba bagi pemegang saham biasa, setelah memperhitungkan bunga (biaya hutang) dan dividen saham preferen (biaya saham preferen).

ROA Laba yang diperoleh oleh perusahaan dengan menggunakan aktiva yang dimiliki bisa dialokasikan ke beberapa pemberi dana. Kreditur menerima bunga Saham preferen menerima dividen untuk saham preferen. Sisa laba bersih yang tidak dialokasikan ke hutang atau saham preferen menjadi bagian pemegang saham biasa

ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA Suatu perusahaan menggunakan total aset bernilai 100, yang didanai 40 oleh saham biasa, 40 oleh hutang, dan 20 oleh saham preferen Biaya dana hutang adalah 6% Biaya dana saham preferen adalah 8% Berapa keuntungan yang tersisa untuk pemegang saham?

ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA Return On Asset 10/100 Return untuk kreditur (6% dari 40) 2,4/40 Return untuk pemegang saham preferen (8% dari 20) 1,6/20 saham biasa (10 – 2,4 – 1,6) 6/40 ROE = (6/40) x 100% = 15%

ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA Kelebihan ROA atas biaya hutang yang diminta kreditur dikalikan jumlah hutang 0,04 x 40 ................ 1,6 Kelebihan ROA atas biaya saham preferen yang diminta pemegang saham preferen, dikalikan jumlah saham preferen 0,02 x 20 .................. 0,4 Hak pemegang saham (hak penuh) atas ROA dikalikan jumlah saham biasa 0,1 x 40 ........................ 4,0 ––– Total return ke pemegang saham biasa 6,0 ==

ROE DAN HUTANG Dari perhitungan‑perhitungan di atas nampak bahwa dengan menggunakan hutang lebih banyak, pemegang saham biasa akan memperoleh return yang lebih besar asalkan ROA perusahaan lebih besar dibandingkan dengan biaya hutang atau biaya saham preferen. Penggunaan hutang yang lebih besar dibandingkan dengan batas optimal, akan menaikkan biaya bunga, dan selanjutnya akan menurunkan ROE.

KOMPONEN‑KOMPONEN ROE ROE bisa dipecah‑pecah lagi ke dalam beberapa komponen yaitu: ROA dan leverage yang disesuaikan Leverage yang disesuaikan kemudian dipecah‑pecah lagi ke dalam Common Earning Leverage (Earning Leverage untuk saham biasa) dan Leverage struktur modal (Capital Structure Leverage).

KOMPONEN‑KOMPONEN ROE

ROA mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan aset yang dimiliki. Leverage yang disesuaikan mencerminkan efek penggandaan penggunaan hutang dan saham preferen untuk menaikkan return ke pemegang saham. Leverage yang disesuaikan merupakan hasil perkalian antara Common Earning Leverage dengan Leverage struktur modal. Common Earning Leverage mencerminkan proporsi laba bersih yang menjadi hak pemegang saham biasa dari jumlah total laba bersih operasional. Sedangkan Leverage struktur modal mencerminkan sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh saham sendiri. ROE akan semakin besar apabila ROA tinggi atau leverage yang disesuaikan tinggi.

KOMPONEN‑KOMPONEN ROE Situasi ROE = ROA x leverage yang CEL LSM disesuaikan 1. 15,0% = 10% x 1,50 0,60 2,5 2. 18,0% = 10% x 1,80 0,54 3,3 3. 15,0% = 10% x 1,50 0,30 5,0 4. 25,0% = 14% x 1,79 0,71 2,5 5. (2,5%) = 3% x (0,83) (0,33) 2,5

LABA PER LEMBAR SAHAM Disamping ROE, rasio keuangan lain yang sering digunakan oleh investor saham (atau calon investor saham) untuk menganalisis kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dipunyai adalah Earning per share (EPS) atau laba perlembar saham. EPS bisa dihitung sebagai berikut: (Laba bersih - dividen saham - dividen saham preferen) / Rata‑rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar

BEBERAPA ISU Perhitungan EPS akan dipengaruhi oleh jumlah lembar saham yang beredar Jumlah saham yang beredar dipengaruhi beberapa hal, seperti treasury stock, pencairan opsi, waran, obligasi konvertibel Perusahaan yang menerbitkan instrumen seperti waran diharuskan melaporkan dua macam EPS yaitu EPS primer (primary EPS) dan EPS yang disesuaikan (fully diluted EPS) EPS fully diluted memperhitungkan semua surat berharga yang berpotensi untuk ditukar menjadi saham biasa.

PENGGUNAAN EPS EPS bisa digunakan untuk menganalisis profitabilitas suatu saham oleh para analis surat berharga. EPS mudah dihubungkan dengan harga pasar suatu saham dan menghasilkan rasio PER (Price Earning Ratio). PER adalah harga pasar suatu saham dibagi dengan EPS-nya.

LOGIKA PENERAPAN EPS

KRITIK TERHADAP EPS Tidak mencerminkan ukuran profitabilitas perusahaan. EPS tidak memperhitungkan aset perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan EPS tersebut. Jumlah lembar saham bukan merupakan ukuran penggunaan modal yang representatif. Tidak konsisten untuk pengukuran profitabilitas karena memakai laba perusahaan pada numerator (yang dibagi) tetapi memakai jumlah saham pada pembagi (denominator) yang merupakan hasil keputusan pendanaan