KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Industri.
Advertisements

MODEL TRANSPORTASI & MODEL PENUGASAN
Pertemuan 6– Transportasi
MODEL TRANSPORTASI.
MODEL TRANSPORTASI 11


TEORI PGB. KEPUTUSAN TRANSPORTASI Ari Darmawan, Dr. SAB. MAB.
PERTEMUAN PERSOALAN TRANSPORTASI OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS.
Model Transportasi 2 Mei 2011 Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc,
Pemrograman Linier Semester Ganjil 2012/2013
METODE TRANSPORTASI Komoditas tunggal
E. Susy Suhendra Gunadarma University, Indonesia
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
VAM (Vogel’s Approximation Method) NWCR (North West Corner Rule)

TRANSPORTATION PROBLEM
Model Transportasi.
STIE WIDYA PRAJA TANA PASER
METODE TRANSPORTASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &
MODEL TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST
MATERI - 3 TRANSPORTASI.
Dosen : Wawan Hari Subagyo
Pertemuan 6 dan 7 MODEL TRANSPORTASI & MODEL PENUGASAN.
MODEL TRANSPORTASI.
Masalah Penugasan.
MODEL PENUGASAN (HUNGARIAN METHOD)
Arta Rusidarma Putra, ST., MM
MODEL TRANSPORTASI.
Transport Sapta Candra Miarsa, ST.,MT.
MODEL TRANSPORTASI.
Kuliah 11 & 12 : MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI
MODEL TRANSPORTASI Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani
MODEL TRANSPORTASI.
MODEL TRANSPORTASI Pertemuan 09
Mata Kuliah Penelitian Operasional II ALGORITMA TRANSPORTASI
Modul IV. Metoda Transportasi
MODEL TRANSPORTASI.
Operations Management
Operations Management
Metode Transportasi 1.
PERENCANAAN LOKASI FASILITAS
Kuliah Riset Operasional
MODEL TRANSPORTASI MATERI 10.
RISET OPERASIONAL 1 RISET OPERASI
Operations Management
STRATEGI LOKASI Manajemen Operasional, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas islam Malang (unisma) oleh: Fauziah, SE., MM.
METODE TRANSPORTASI (DISTRIBUSI)
TEKNIK RISET OPERASIONAL
T R A N S P O R T A S I NWC, LC dan VAM.
METODE TRANSPORTASI Membahas masalah pendistribusian suatu komoditas dari sejumlah komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah.
SOLUSI OPTIMUM M O D I Oleh Ir. Dra. Wartini Rohati, S.Pd.
Kuliah Riset Operasional
METODE TRANSPORTASI (DISTRIBUSI)
TRANSPORTASI Menentukan Solusi Optimum dengan Metode Alokasi MODI
CONTOH SOAL LAND USE.
RISET OPERASI METODE TRANSPORTASI 1.
Jenis data penentuan lokasi pabrik : Data kualitatif, seperti kualitas sarana transportasi, iklim dan kebijakan pemerintah. Data kuantitatif, seperti.
Learning Outcomes Mahasiswa dapat menghitung solusi awal model transportasi dengan metode yg standard/North West Corner, minimum cost dan Vogels..
Persoalan Transportasi
Operations Management
STRATEGI PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI (AGREGAT)
03 PENGHANTAR TEKNIK INDUSTRI Perancangan tata Letak Pabrik
MODEL TRANSPORTASI.
Teknik Riset Operasi METODE TRANSPORTASI.
Operations Management
Operations Management
Transportasi Metode VAM.
6s-1Linear Programming William J. Stevenson Operations Management 8 th edition OPERATIONS RESEARCH Rosihan Asmara
METODE TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk me-ngatur distribusi dari sumber-sumber yg me-nyediakan.
Transcript presentasi:

KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN) MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT

METODE ANALISA TRANSPORTASI Aplikasi metode transportasi meliputi pemecahan permasalahan- permasalahan seperti : Penetapan suplai yang cukup untuk beberrapa lokasi tujuan dari beberapa sumber tertentu pada tingkat biaya yang minimal Pemilihan lokasi untuk fasilitas-fasilitas baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang akan datang Penetapan berbagai macam bentuk/sumber produksi guna memenuhi kapasitas produksi sesuai dengan demand yang akan datang dan biaya produksi yang minimal, khususnya yang berkaitan dengan proses subkontrak

PROSEDUR PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI Step 1 : penyelesaian awal Step 2 : evaluasi penyelesaian awal Step 3 : menentukan incoming variable (pengalikasian sel matriks kosong) Step 4 : identifikasi outgoing variable (realokasi sel matriks untuk solusi baru) Step 5 : penetapan solusi terbaru

STEP 1 : PENYELESAIAN AWAL Untuk penyelesaian awal dapat dilakukan dengan aplikasi salah satu metode, yaitu : Metode Heuristic (Least Cost Rule) Northwest Corner Rule Method (NCR) Vogel’s Approximation Method (VAM)

3 KONDISI TAHAP AWAL YANG HARUS DIPENUHI Penyelesaian dalam bentuk pengalokasian harus memenuhi kelayakan, yaitu sesuai dengan batasan suplai dan demand yang ada Alokasi harus menempati seluruh matriks sel yang ada dan memenuhi persyaratan m + n - 1 Alokasi sel matriks pada posisi yang tidak membentuk lintasan tertutup (closed path)

STEP LANJUTAN (STEP 2 – 5) Untuk dapat menentukan apakah solusi layak dasar awal yang telah diperoleh pada step 1 telah memberi hasil yang optimal atau tidak, metode stepping stone dapat digunakan.

METODE HEURISTIC (THE LEAST COST ASSIGMENT ROUTINE METHOD) bertujuan untuk meminimumkan total cost untuk alokasi/distribusi suplai produk untuk setiap lokasi tujuan. dengan mengalokasikan demand sebesar-besarnya pada lokasi sumber yang memberikan biaya transportasi yang sekecil-kecilnya secara berturut-turut

Kapasitas Suplai (ton/mgg) Sumber Tujuan Kapasitas Suplai (ton/mgg) A1 A2 A3 A4 F1 $ 10,- 1.200 (6) $ 8,- $ 5, $ 6,- 1.200 (4) 2.400 F2 $ 2,- 3.400 (1) $ 3,- 600 (2) 4.000 F3 $ 9,- 1.100 (5) $ 7,- $ 4,- 2.500 (3) 3.600 Kebutuhan (ton/mgg) 2.300 3.400 2.500 1.800 10.000

Total biaya yang diperoleh adalah: Z = 3.400 ($2,-) + 600 ($3,-) + 2.500 ($4,-) + 1.200 ($6,-) + 1.100 ($9,-) + 1.200 ($10,-) = $ 47.700

NORTHWEST-CORNER RULE METHOD (NCR) Diawali dengan alokasi pada sel matriks yang terletak pada pojok kiri atas (north west) Memakai suplai dari sumber yang tersedia semaksimal mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dari lokasi tujuannya, sisa kapasitas dialokasikan pada baris horizontal berikutnya Mengalokasikan kebutuhan dari lokasi tujuan kolom kedua sejumlah sisa kebutuhan yang masih belum terpenuhi secara maksimum disesuaikan dengan kapasitas yang tersedia dibaris sumber terakhir dan seluruh sumber tujuan yang membutuhkan sumber suplai bisa dipenuhi

3.600 1.800 P3 10.000 2.500 3.400 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4.000 700 3.300 P2 2.400 100 P1 Kapasitas (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-

Total biaya yang diperoleh adalah: Z = 2.300 ($10,-) + 100 ($8,-) + 3.300 ($2,-) + 700 ($6,-) + 1.800 ($4,- ) + 1.800 ($7,-) = $ 54.400

VOGEL’S APPROXIMATION METHOD (VAM) Menghitung perbedaan di antara dua nilai unit cost transportasi yang terkecil dari setiap baris dan kemudian mengulanginya lagi untuk setiap kolom yang ada Memilih baris atau kolom dengan perbedaan unit cost terbesar dan mengalokasikan suplai maksimum yang dimungkinkan dalam sel matriks yang justru memiliki nilai unit cost terkecil Selanjutnya baris kolom yang telah terpilih ‘dihilangkan’, dan kerja diulangi seterusnya sampai semua alokasi m+n-1 terpenuhi lengkap

Alokasi suplai sebesar 3 Alokasi suplai sebesar 3.400 ton/mgg pada lokasi P2-A2 dan kolom A2 dihilangkan 3 1 5* 4 Perbedaan kolom 3.600 P3 1.800 2.500 3.400 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4.000 P2 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-

3 1 4* Perbedaan kolom 3.600 P3 Alokasi 600 ton/mgg di lokasi P2-A1 dan hilangkan baris P2 1.800 2.500 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 2 4.000 600 P2 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A3 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 5,- $ 6,- $ 3,- $ 9,- $ 4,- $ 7,-

1 Perbedaan kolom 3* 3.600 2.500 P3 Alokasikan 2.500 ton/mgg di lokasi P3-A3 dan hilangkan kolom A3 1.800 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (tons/mg) A4 A3 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 5,- $ 6,- $ 9,- $ 4,- $ 7,-

Perbedaan baris sumber 1 Perbedaan kolom 2 3.600 P3 Alokasikan 1.800 ton/mgg di lokasi P1-A4 dan hilangkan baris P1 Sisa 600 ton/mgg dan 1.100 ton/mgg dialokasikan di P1-A1 dan P3-A1 1.800 2.300 Ramalan Demand (ton/mg) 4 2.400 P1 Perbedaan baris sumber Kpsts (ton/mg) A4 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 6,- $ 9,- $ 7,-

3.600 2.500 1.100 P3 1.800 3.400 2.300 Ramalan Demand (tons/mg) 4.000 600 P2 2.400 P1 Kpsts (ton/mg) A4 A3 A2 A1 Tujuan Sumber $ 10,- $ 8,- $ 5,- $ 6,- $ 2,- $ 3,- $ 9,- $ 7,- $ 4,-

Total biaya yang diperoleh adalah: Z = 600($10,-) + 600($5,-) + 1.100($9,-) + 3.400($2,-) + 1.800 ($6,-) = $ 46.500

HYBRID ANALYSIS (BROWN-GIBSON) Menggunakan konsep “Preference of measurement” konsep penilaian terhadap suatu alternatif solusi dengan kriteria tertentu berdasarkan prinsip preferensi, yang menggabungkan faktor- faktor kritis (critical), kuantitatif (obyektif) dan kualitatif (subyektif).

LANGKAH PENYELESAIAN METODE BROWN-GIBSON 1. Eliminasi alternatif yang jelas tidak memenuhi syarat / tidak layak (critical factor). Misalnya : Harga lahan melebihi budget untuk investasi lahan 2. Tentukan Performance of measurements dari Objective Factor (OF) Ci adalah total annual cost untuk alternatif i

Contoh:

Sehingga dapat dihitung besarnya Performance of Measurement dari tiap alternatif :

SFi = (W1xR1)+ (W2xR2)+ (W3xR3)+... Tentukan Faktor Subyektif yang berpengaruh secara significant terhadap penentuan lokasi dan tentukan SFi. SFi = (W1xR1)+ (W2xR2)+ (W3xR3)+... Wi = rating faktor untuk setiap faktor subyektif yang ada Ri = rating faktor untuk setiap alternatif berdasarkan tiap faktor subyektif

Gunakan tabel perbandingan antar faktor subyektif membandingkan tingkat kepentingan (“Faktor mana yang lebih penting dari 2 faktor yang dibandingkan?”). Jika Faktor A lebih penting dibanding faktor B, maka faktor A diberi nilai 1, faktor B diberi nilai 0. Jika kedua faktor dinilai memiliki tingkat kepentingan yang sama maka kedua faktor tersebut diberi nilai 1

Contoh: Terdapat 3 faktor subyektif yaitu tersedianya: a.Fasilitas pendidikan b.Fasilitas perumahan c.Sikap Masyarakat

Penentuan Index Faktor Subyektif

Dari tabel diatas diketahui bahwa: Faktor pendidikan lebih penting dari faktor perumahan Faktor pendidikan sama pentingnya dengan faktor sikap masyarakat. Faktor perumahan tidak lebih penting dari faktor sikap masyarakat.

Perbandingan antar alternatif untuk faktor Pendidikan, Perumahan, Sikap Masyarakat:

Sehingga dapat ditentukan besarnya faktor subyektif dari tiap alternatif sbb:

LPMi = CFi [k (OFi) + (1-k) (SFi)] 4. Tentukan bobot faktor obyektif (k) dan nilai LPMi Antara faktor obyektif dan faktor subyektif perlu ditentukan besarnya bobot dari kedua faktor tersebut, faktor mana yang lebih dianggap penting. Jika diberikan bobot untuk faktor obyektif sebesar 80%, k = 80%. Maka faktor obyektif memberikan kontribusi terhadap nilai total sebesar 80% dan nilai subyektif hanya memberikan kontribusi sebesar 20%saja. Maka bobot untuk faktor subjective, (1-k) = 20%. Tahapan terakhir dalam metode ini adalah menentukan nilai LPM (Location Preference Measure) LPMi = CFi [k (OFi) + (1-k) (SFi)]

LPMA= (0,8 x 0,35056) + (0,2 x 0,3538) = 0,351208 (Alternatif Terbaik) Contoh: Dari contoh soal diatas sudah dapat ditentukan nilai OF dan SF dari masing-masing alternatif, dengan memberikan bobot untuk faktor obyektif sebesar 80%, k = 80% (sehingga bobot faktor subyektif = (1- k) = 20%), maka dapat ditentukan nilai LPM: LPMA= (0,8 x 0,35056) + (0,2 x 0,3538) = 0,351208 (Alternatif Terbaik) LPMB= (0,8 x 0,33378) + (0,2 x 0,2388) = 0,337784 LPMC= (0,8 x 0,31566) + (0,2 x 0,4031) =0,323288 Kesimpulan : Alternatif terbaik adalah alternatif A dengan nilai LPM terbesar.