HISTORISITAS/SEJARAH HUBUNGAN AGAMA DAN SAINS: Sebuah Pengantar Oleh: Nurochman, M.Kom. Sumber: Imelda Fajriati, M.Si
Pola Konflik Agama dan Sains Galileo (Abad ke-15 M) Newton (Abad ke-17 M) Darwin (Abad ke-19 M)
Pola Konflik Agama dan Sains Einstein (Abad 20) Darwin (Abad 19)
KONFLIK ANTARA AGAMA DAN SAINS Konflik antara agama dan sains telah dimulai sejak abad 15, ketika Galileo menentang paham geosentris (bumi merupakan pusat tata surya) yang dianut oleh gereja. Galileo dianggap mengingkari keyakinan agamanya (kristen) bahwa bumi adalah pusat edar tata surya. Ketaksesuaian agama dan sains berlanjut hingga masa sesudahnya (masa Newton / masa sains modern).
Transformasi Sains Sejarah sains Eropa masa kebangkitan (abad 14 dan 15) mencatat bahwa sains muncul tidak hanya dalam rangka melepaskan hegemonik gereja sebagai institusi pemegang kekuasaan tertinggi, tetapi juga sebagai momentum transformasi sains ke dalam utilitas teknik (aplikasi nyata).
Sains Modern Para ahli sejarah sepakat bahwa sejarah perkembangan sains modern beserta aplikasi teknologi yang ada sekarang diawali oleh Newton (mekanika klasik). Mekanika klasik Newton berdampak besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan saat itu. Konsep mekanika klasik Newton bersifat mekanistik deterministik (apabila kondisi awal dari sesuatu dapat ditentukan, maka kondisi berikutnya dapat diprediksi secara tepat).
Dampak Positif Paradigma Newton Revolusi Industri (Inggris, abad ke-17) dengan penemuan mesin tenun dan mesin cetak Paradigma Newton Mekanisasi (abad ke-17) Energisasi (abad ke-18) Optimalisasi (abad ke-18 s.d. ke-19) Otomatisasi (abad ke-19 s.d. Ke-20) Tahapan Industri
Dampak Positif Paradigma Newton Ada dengan tidak sendirinya Sesuai dengan agama (alam semesta ada yang menciptakan) Penciptaan Alam Semesta Beberapa milyard tahun yang akan datang sesuai perhitungan waktu peluruhan neutron (inti atom) Sesuai dengan agama (alam semesta tidak kekal) Kehancuran Alam Semesta
Dampak Negatif Paradigma Newton membentuk masyarakat yang sekularistik - mengabaikan nilai-nilai religiusitas (mengabaikan unsur Tuhan karena merasa dapat memprediksi apa yang akan terjadi)
Puncak Konflik Agama dan Sains Charles Darwin pada abad ke-19 memunculkan bukunya The Origin of Species (hanya dengan ‘menjejer dan mengurutkan’ tulang tengkorak berusaha menghubungkan secara evolusioner) Temuan Darwin semakin memicu ketidakharmonisan hubungan antara ilmuwan (orang yang menekuni sains) dan agamawan (orang yang mendalami nilai dan ajaran Tuhan).
Masa Reda Konflik Agama dan Sains Abad 20 Muncul paradigma baru dalam ilmu pengetahuan mekanistik deterministik menjadi probabilistik relatifistik Motor Heissenberg dan Scrodinger (Teori Mekanika Kuantum) Albert Einstein (konsep ruang-waktu dan energi) Probabilistik relatifistik Sesuatu memiliki banyak kemungkinan alternatif pemecahan persoalan Melahirkan ilmu-ilmu baru seperti material science, mikro elektronika, kimia fisika kuantum, astrofisika, dll.
Perbedaan Paradigma dalam Konsep Energi-Ruang-Waktu Newton Massa materi adalah kekal, ada dengan sendirinya dari dulu hingga sekarang (teori Steady State), sehingga ruang dan waktu adalah entitas yang terpisah Einstein Ruang dan waktu adalah entitas yang terkait satu sama lain menjadi dimensi tersendiri yaitu dimensi ruang-waktu. Tanpa ada ruang maka tidak akan ada waktu
Hubungan Agama dan Sains pada Abad 21 Simbiosis Mutualisme Konflik Berkurang
REVIEW SEJENAK Benturan antara agama dan sains, kapan terjadi pertama kali? Sains modern (modern sains) dimulai sejak kapan, siapa tokohnya dan apa temuannya? Apa dampak (+/-) sains modern? Kapan terjadinya puncak benturan antara sains dan agama? Era baru sains (post-modern sains), sejak kapan dimulai, siapa tokohnya dan apa temuannya? Apa perbedaan (konsep) antara sains modern (paradigma Newton) dan sains post-modern (paradigma Einstein)? Apa dampak (+/-) (post-modern sains)?