Achmad Rozi El EROY Introduction to MICE.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
Advertisements

Public Relations Proposal
OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri.
Meeting, Incentives, Conference & Exhibition (WISATA KOVENSI)
Pariwisata dan Pembangunan
Persaingan dalam pasar bebas (Memahami konteks bisnis global)
Studi Kelayakan Bisnis
PEMASARAN INTERNASIONAL Vs PEMASARAN GLOBAL
Meeting Incentive Trip Conference Exhibition (MICE)
Company Name : PT. BERKAT WISATA MANDIRI
MANAJEMEN KEUANGAN MULTINASIONAL
12/23/08 MULTIPLIER MODEL.
Pertemuan 2 : Terminologi Konferensi dan Event
ARUS DANA INTERNASIONAL
Kredit UMKM di Tengah Krisis Ekonomi Global Peringatan Hari Koperasi Ke-62 Forum Wartawan Koperasi Hotel Bidakara Jakarta, 28 Juli 2009 A. Tony Prasetiantono.
An Overview of International Business
VARIABEL-VARIABEL PENENTU PENDAPATAN NASIONAL
PELUANG BISNIS BERBASIS POTENSI LOKAL JAWA BARAT UNTUK PASAR GLOBAL
Strategi Pembangunan Asia
ARUS DANA INTERNASIONAL
MELEPAS KETERGANTUNGAN TAMBANG
Disampaikan oleh yeni priatna sari,Msi.Ak.ca
Oleh: Ricky W. Griffin Ronald J. Ebert
Pasar Valuta Asing.
PEREKONOMIAN TERBUKA Samuelson Ch.30
PROBLEMATIKA & PROSPEK INDUSTRI KREATIF, SENI DAN PARIWISATA DI BANTEN
SAP 4 ASPEK PASAR Oleh: Eko Sakapurnama S.Psi., MBA
Strategi Pemasaran Dalam Product Life Cycle
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA MENDUKUNG PARIWISATA DAERAH
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
MARKETING PR.
Pertemuan ke-10 PEREKONOMIAN TERBUKA
Media Humas Meeting, Insentive, Conference, Exhibition
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
Oleh : Muhammad Arif Kirdiat Ketua Umum Banten Homestay Association
KOMPUTER & PERKEMBANGAN INTERNET
MICE Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition
Cara Membuat Perencanaan Bisnis yang Baik
Rencana bisnis: pedoman umum
THE REVALUATION OF THE CHINESE YUAN
SUMBER INFORMASI MENGENAI INDUSTRI MICE
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
Matakuliah : G1174/Tourism Management and Planning
MARKETING PR.
Chapter 2: Arus Dana International
KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN AMERIKA DI BIDANG EKONOMI
PEREKONOMIAN TERBUKA Rowland B.F.P
PARIWISATA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL
Lingkungan Pemasaran Global
24 November 2016 ARAHAN PRESIDEN RI Pada Acara Kompas CEO Forum.
Devisa Sektor Pariwisata (Miliar Dollar AS) Perkembangan Pariwisata Indonesia Tahun Wisatawan Nusantara Jumlah Perjalanan (juta kali) Total Pengeluaran.
Perdagangan bebas dan bisnis global
MARKETING PUBLIC RELATIONS
12/23/08 MULTIPLIER MODEL.
MARKETING PR.
INDUSTRI PARIWISATA DAN EKONOMI
ANALISA SWOT PERKEMBANGAN PARIWISATA INDONESIA
PEMAHAMAN PADA KONSEP LINGKUNGAN GLOBAL
MULTIPLIER MODEL.
PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA DEPAN OLEH : ASTI NOVIANA C
LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL
EDISI KEDELAPAN BUKU II EUGENE F. BRIGHAM JOEL F. HOUSTON
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
The Gateway to entire Business
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA PGO 6230
PARIWISATA MANCANEGARA & DOMESTIK
Pertemuan Ke- IIX Lingkungan Bisnis Global Oleh: Fikri Hudori Gatot Sugeng Syahbudin Adam.
Manajemen Proyek MICE Struktur Industri MICE Yulia Pebrianti 2016.
Sekilas INDONESIA Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa Lebih dari 300 ragam suku dan etnis dan 742 bahasa dan dialek. Lebih.
Pariwisata Sebagai Sektor Utama Ekonomi Nasional
Transcript presentasi:

Achmad Rozi El EROY Introduction to MICE

Sub Pokok BAhasan Pengertian MICE Fungsi dan Tujuan MICE Latar belakang MICE Perkembangan MICE (Indonesia) Keungulan Wisatawan MICE Faktor Pendorong Perkembangan MICE

1. Pengertian MICE MICE merupakan akronim dari Meeting, Intencive, Conference dan Exhibition (MICE) MICE dikenal sebagai salah satu sektor bisnis dalam industri Pariwisata. Dalam perkembangan nya MICE sedang mnejadi prioritas bagi banyak negara didunia.

Apa itu MICE Begitu banyak terminologi dan definisi yang digunakan secara global, dan oleh kelembagaan internasional yang berbeda-beda pula. Nilai positifnya: intervensi dan sosialisasi bisnis ini semakin cepat. MICE Industry kadang disebut juga Meeting Industry atau Conference Industry atau Convention Industry, atau dari perspektif penyelenggara pameran disebut sebagai Exhibiton Industry. Ada juga mencari jalan tengah dengan menyebutnya sebagai Business Travel (Tourism). Hal ini tidak bisa disalahkan karena MICE sebenarnya adalah empat kegiatan usaha yang digabungkan menjadi satu industri besar yaitu MICE.

Next…. MICE sudah menjadi akronim yang diterima bersama, bukan MECE (Meetings, Events, Conventions, and Exhibitions), MCE (Meetings, Conventions, and Exhibitions), atau CEMI (Conventions, Exhibitions, Meetings, and Incentives), meskipun ada juga yang menggunakannya. Yang menyatukannya adalah bahwa dalam event konferensi atau konvensi juga seringkali dikaitkan dengan penyelenggaraan pameran atau perjalanan insentif.

2. Fungsi dan Tujuan MICE Memberikan pelayanan (service) terhadap Client dalam Menikmati kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara Efektif dan Efisien Membangun Brand Image positif Negara di dunia Internasional Meningkatkan Intensitas Promosi Industri Wisata di Tingkat Dunia Manarik kunjungan Wisatawan Luarnegeri ke dalam Negeri Meningkatnya Sumber Devisa Negara dari Sektor Wisata

3. Latar Belakang dan perkembangan MICE di Indonesia Di Indonesia industri Konferensi dan event sudah mulai berkembang sejak 1990 an, meskipun sejak lama Indonesia sudah terkenal sebagai tempat penyelenggaraan konferensi dunia dengan digelarnya Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. UU No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, yang menyebutkan bahwa penanganan wisata konvensi/konferensi hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang diberi izin khusus dalam menangani “ usaha jasa konvensi, perjalanan Insentif dan pameran”

Biro Konvensi pertama di Indonesia Lahir tahun 1993, yait biro Konvensi Jakarta Lahirnya INCCA ( Indonesia Congress and Conventions Association) tahun 1998 Berdirinya pusat konvensi pertama di Jakarta tahun 1980 an (JHCC dan Kemayoran) Lalu dikuti Convention Center di BALI, BATAM, BANDUNG dan MEDAN

4. Perkembangan MICE di Dunia Eropa masih merupakan Pasar Global Terbesar dengan Market Share 60% Market Share Asia meningkat dari 16% pada tahun 2003 menjadi 18% pada tahun 2004 Berdasarkan negara Amerika Serikat tetap menjadi tempat penyelenggara International association meeting terbesar dengan jumlah 288 meeting, Jerman dan Perancis di tempat ke dua dan Spanyol di tempat ke tiga

Berdasarkan Kota Tempat Penyelenggaraan Meeting Kota Jumlah Meeting Peringkat Barcelona 105 1 Vienna 101 2 Singapore 99 3 Berlin 90 4 Hongkong 86 5 - Beijing meningkat dari posisi 35 menjadi posisi 11 pada tahun 2004

Kondisi Kunjungan Wisatawan di Indonesia Menurut Menbudpar Jero Wacik Wisatawan ke Indonesia menurun dari angka 5,3 juta pada tahun 2004 menjadi 5,1 juta wisatawan pada tahun 2005 Penyebab Bom Bali Oktober 2005 SAR Flu Burung Bencana Alam : Gempa Bumi dan Tsunami

Data – data yang harus kita perhatikan Hasil Survey Meeting Professional International (MPI) dan American Express : Industri meeting global akan tetap mengalami pertumbuhan terbaik dan akan memperkuat peran penting industri ini bagi ekonomi serta kemampuan perusahaan FutureWatch : Planners, intermediaries dan supplier masing – masing akan mengalami peningkatan pesat. Untuk planners (corporate, association, government, non-provit planners) mengalami peningkatan jumlah meeting oleh organisasi mereka sebesar 7%. Intermediaries (independent meeting planners, third party planners, multi-management companies) mengalami peningkatan 25% dibanding tahun 2005. Supplier diproyeksikan meningkat 10%

5. Dampak dari Perkembangan MICE Dampak Multi yang mampu diberikan Industri Mice, khususnya adalah menggerakkan mesin perekonomian di tingkat regional, nasional maupun daerah Pertumbuhan ekonomi yang sehat akan mendorong dinamisnya industri MICE dan begitu pula sebaliknya. Wisatawan MICE ditandai dengan karakteristik yang unik, antara lain karena wisatawan jenis ini perjalanannya dibiayai oleh organisasi/ lembaga pemerintah maupun non pemerintah bukan pribadi. Kepergian wisatawan jenis ini selain sudah terprogram jauh hari sebelumnya karena mempunyai misi khusus yang tak mungkin mereka tangguhkan karena krisis yang terjadi suatu waktu. Jenis wisatawan ini relatif memiliki daya tahan yang kuat pada saat krisis dibandingkan jenis wisatawan lainnya.

6. Keunggulan Wisatawan MICE Wisatawan Kongres dan Konvensi merupakan kelas high level economy dengan posisi yang penting dalam organisasi/ asosiasi, perusahaan atau pemerintahaan. Wisatawan jenis ini memiliki lama tinggal (length of stay) yang relatif lebih lama, yaitu rata – rata lebih dari 4 hari. Dapat menarik sejumlah besar wisatawan hanya dalam sekali penyelengaraan. Dampak publisitas, Penyelenggaraan kongres dan konvensi internasinal di sebuah negara mendapat liputan media yang sangat luas baik oleh media internasional maupun nasional. Keunggulan lainnya adalah terjadinya multiplier effect terhadap usaha lain khususnya usaha kecil dan menengah dan pemasaran maupun penjualan wisata nasional secara keseluruhan.

7. Faktor Pendorong Perkembangan MICE Menurut Julie Spiler (2002), faktor pendorong perkembangan MICE adalah; Ekspansi Pemerintah dan Semi pemerintah secara bersama-sama dalam kebutuhan pertemuan yang semakin meningkat antara sektor publik dan swasta Pertumbuhan perusahaan multinasional dan lembaga-lembaga pannational yang membutuhkan lebih banyak pertemuan yang sifatnya interdepartemntal dan interegional Perkembangan kebutuhan Asosiasi-asosiasi, perusahaan, kelompok profesional dan kelompok penekan.

Perubahan dalam teknik penjualan (sales) yang menggunakan event peluncuran produk (product launches) dan promosi penjualan (sales promotions) Meningkatnya kebutuhan akan pentingnya informasi dan metode yang selalu di up date kaitannya dengan pelatihan manajemen, keberlanjutan pengembangan profesionalitas.

Keunggulan MICE Dibandingkan Jenis Wisata Lain Setiap wisatawan MICE rata-rata mengeluarkan 400-500 dolar AS per hari, dengan rata-rata lama tinggal (length of stay) lima hari, artinya lebih lama dari rata-rata lama tinggal wisatawan jenis lain (INCCA) Indonesia Congress and Convention Association memperkirakan sedikitnya 1,5-2 miliar dolar AS pemasukan devisa bagi negara per tahun dari kegiatan MICE ini.) Dampak publikasi yang luas, berbeda dengan jenis wisata lain; Mendatangkan wisatawan (peserta konvensi) dalam jumlah yang relatif lebih banyak dalam satu kali penyelenggaraan; Relatif memiliki ketahanan terhadap isu keamanan, penyakit, bencana alam dan lainnya. Hal ini karena peserta konvensi biasanya memiliki misi tersendiri, tidak bisa ditunda dan pembiyaannya pun sudah dianggarkan jauh hari sebelumnya oleh organisasi pengirim;

MICE di Indonesia Memberikan kontribusi 20% bagi penerimaan wisatawan, dengan pertumbuhan 10-15% per tahun*) Pertumbuhan dinamis dari tahun ke tahun khususnya lima tahun terakhir GDP Indonesia : 5.6% (2005) GDP - composition by sector: agriculture( 13.4%), industry (45.8%), Services ( 40.8%) (2005 est) Investment (gross fixed): 22% of GDP (2005 est.) Trend investasi : terjadi kenaikan signifikan investasi sejak 2002 (435 proyek dengan nilai US$ 3.085,30 juta menjadi 909 proyek dengan nilai 8.914,60 juta. Industrial production growth rate : 4.8% (2005 est.) Airport : 662 (2006) Acommodation : 11.350 (208.433 room, 449.620 bed) Tourist : 5.002.101 (2005) *) Angka prakiraan INCCA, dengan asumsi bahwa perjalanan bisnis adalah juga perjalanan untuk tujuan MICE