PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Advertisements

Data produksi ( ) • Produksi padi, pada tahun 2007 mencapai 57,05 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Kerangka Dasar dan Manfaat Tabel I-O, asumsi dan Keterbatasannya
FGD RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL INDUSTRI PRIORITAS BERBASIS AGRO Jakarta, 4 September 2014.
Kebijakan Fiskal Untuk Air Bersih
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
Sosialisasi KLUI/KBLI/ISIC
Subdit Statistik Industri Kecil dan Rumahtangga
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
POKOK-POKOK PIKIRAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ”SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD” DENGAN TEMA : ”MENUJU SWASEMBADA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN SERTA.
PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN NEGARA
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
Tugas Individu Tugas di buat masing-masing oleh 2 orang.
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
INDUSTRI PERTEMUAN KE-3.
Provinsi D.I. Yogyakarta
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Berita Resmi Statistik
PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN PENERAPAN
SOSIALISASI PAKET KEBIJAKAN EKONOMI Hotel Sintesa Peninsula, Manado
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
BERITA RESMI STATISTIK
BAHAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BERITA RESMI STATISTIK
BAB XIV. ANALISIS INDUSTRI
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI DAN PROSPEK EKONOMI TAHUN 2013
PERTEMUAN IX USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Berita Resmi Statistik
DATA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
Penyediaan Bahan Baku Tembakau untuk Industri Hasil Tembakau
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA MENDUKUNG PARIWISATA DAERAH
Airlangga Surya Kusuma Universitas Gadjah Mada
Dirjen Industri Agro pada
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
Jakarta, 26 Juni 2015 Kementerian Perindustrian
PENYUSUN KELOMPOK 11 Indun Ifana ( ) Ahmad Burhanudin ( ) Mohammad Setian ( ) Devie Erwine P ( ) Abdu Rofi’ud.
TEKNIS PENDATAAN TAHUN 2016
Pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2016 Kota Surabaya
PROSPEK DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
"Tax Holiday" Belum Bisa Membendung Impor Ponsel Pemerintah memberikan pembebasan atau pengurangan pembayaran pajak dalam waktu tertentu (tax holiday)
INDUSTRI SEPEDA.
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
INSENTIF DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL
MATERI PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
TARGET DAN REALISASI INVESTASI
Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian
STRATEGI PRODUK 5.
Assalammuallaikum wr.wb
KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN AMERIKA DI BIDANG EKONOMI
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TOPIK: STRATEGI PEMASARAN PRODUK UKM
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
24 November 2016 ARAHAN PRESIDEN RI Pada Acara Kompas CEO Forum.
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN
Agribisnis dalam Perekonomian Indonesia
MK. PIE BY: TRIANI RW, S.PD., M.PD.
Strategi Penumbuhan Industri
Industri Makanan dan Minuman
Pangan PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DAN 2017.
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
STATISTIK USAHA JASA PERTAMBANGAN
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN WILAYAH
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
Transcript presentasi:

PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016 (dalam %) NO LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 TW III 2015* TW III 2016** 1 INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN 10,33 4,07 9,49 7,54 6,94 9,82 2 INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU 8,82 -0,27 8,33 6,43 8,63 0,35 3 INDUSTRI KAYU, BARANG DARI KAYU DAN GABUS DAN BARANG ANYAMAN DARI BAMBU, ROTAN DAN SEJENISNYA -0,80 6,19 6,12 -1,84 -3,96 0,86 4 INDUSTRI KERTAS DAN BARANG DARI KERTAS; PERCETAKAN DAN REPRODUKSI MEDIA REKAMAN -2,89 -0,53 3,58 -0,11 0,98 3,28 5 INDUSTRI FURNITUR -2,15 3,64 3,60 5,00 5,08 0,13 INDUSTRI AGRO 7,20 3,27 8,29 5,82 5,61 7,24 INDUSTRI NON MIGAS 6,98 5,45 5,04 5,28 4,71 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) 6,03 5,58 5,02 4,79 4,74 Sumber : BPS diolah Ditjen Industri Agro Tahun dasar 2010

Produk Domestik Bruto (PDB) Sumber : BPS diolah Ditjen Industri Agro PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN KUMULATIF SAMPAI TRIWULAN III 2016 (dalam %) NO LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015* Kumulatif s.d TW III 2015** Kumulatif s.d TW III 2016** 1 Industri Makanan dan Minuman 10,33 4,07 9,49 7,54 7,85 8,55 2 Industri Pengolahan Tembakau 8,82 -0,27 8,33 6,43 4,60 3,20 3 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -0,80 6,19 6,12 -1,84 -1,58 1,81 4 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman -2,89 -0,53 3,58 -0,11 -0,96 2,38 5 Industri Furnitur -2,15 3,64 3,60 5,00 5,80 0,18 Industri Agro 7,20 3,27 8,29 5,82 5,79 6,64 Industri Non Migas 6,98 5,45 5,61 5,04 5,25 4,56 Produk Domestik Bruto (PDB) 6,03 5,58 4,79 4,71 Sumber : BPS diolah Ditjen Industri Agro Tahun dasar 2010

PERAN TIAP CABANG INDUSTRI TERHADAP PDB NASIONAL TW III (tahun dasar 2010, persen) No Lapangan Usaha 2015 TW III ** 2016 TW III*** 1 Industri Makanan dan Minuman 5,56 5,99 2 Industri Pengolahan Tembakau 0,94 0,93 3 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 0,64 0,60 4 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 0,74 0,71 5 Industri Furnitur 0,26 0,25 Kontribusi Total 8,14 8,48 Sumber : BPS diolah Kemenperin

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI AGRO TERHADAP PDB NASIONAL KUMULATIF SAMPAI TW III (dalam %) No Lapangan Usaha Kumulatif s.d TW III 2015* 2016** 1 Industri Makanan dan Minuman 5,57 5,97 2 Industri Pengolahan Tembakau 0,92 0,94 3 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 0,68 0,65 4 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 0,77 0,72 5 Industri Furnitur 0,27 0,26 INDUSTRI AGRO 8,21 8,54 Kontribusi industri agro terhadap PDB nasional kumulatif sampai Triwulan III tahun 2016 adalah 8,54% meningkat sebesar 0,33% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015 yaitu sebesar 8,21%

Sumber : BPS diolah Kemenperin PERAN TIAP CABANG INDUSTRI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS TW III (tahun dasar 2010, persen) No Lapangan Usaha 2015 TW III ** 2016 TW III*** 1 Industri Makanan dan Minuman 31,20 33,61 2 Industri Pengolahan Tembakau 5,26 5,21 3 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 3,58 3,36 4 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 4,15 3,98 5 Industri Furnitur 1,49 1,41 Kontribusi Total 45,68 47,57 Sumber : BPS diolah Kemenperin

KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI AGRO TERHADAP PDB INDUSTRI NON MIGAS KUMULATIF SAMPAI TW III (dalam %) No Lapangan Usaha Kumulatif s.d TW III 2015* Kumulatif s.d TW III 2016** 1 Industri Makanan dan Minuman 30,77 32,82 2 Industri Pengolahan Tembakau 5,09 5,17 3 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 3,73 3,55 4 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 4,23 3,97 5 Industri Furnitur 1,51 1,43 Industri Agro 45,32 46,95 Kontribusi industri agro terhadap PDB nasional kumulatif sampai dengan Triwulan III 2016 adalah 46,95% meningkat sebesar 1,33% dari 2015 yaitu sebesar 45,32%

PERKEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN SEMESTER 1 TAHUN 2016 Nilai (US$ Juta) Komoditi 2014 2015* Pertumbuhan (%) Jan-Jun 2015* Jan-Jun 2016* Makanan 29.582,12 26.448,21 -10,59 13.651,93 11.802,83 -14,00 Minuman 70,29 91,09 29,59 44,48 58,60 31,74 Pengolahan Tembakau 942,27 922,77 -2,07 470,52 485,29 3,14 Kayu, Barang Dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 3.996,25 3.901,95 -2,36 2.000,87 1.898,64 -5,11 Kertas Dan Barang Dari Kertas 5.553,19 5.383,85 -3,05 2.722,92 2.538,69 -6,77 Furnitur 1.767,15 1.713,88 -3,01 908,85 879,72 -3,20 TOTAL AGRO 41.911,27 38.461,77 -8,23 19.799,56 17.663,77 -10,79 TOTAL EKSPOR INDUSTRI PENGOLAHAN 119.753,71 108.603,49 -9,31 56.397,58 53.727,64 -4,73 Sumber : BPS diolah Ditjen Industri Agro *Angka sementara ** Angka sangat sementara

PERKEMBANGAN IMPOR INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN SEMESTER 1 TAHUN 2016 Nilai (US$ Juta) Komoditi 2014 2015* Pertumbuhan (%) Jan-Jun 2015* Jan-Jun 2016* Makanan 9.724,34 8.338,89 -14,25 4.369,61 4.546,56 4,05 Minuman 200,49 176,56 -11,93 92,82 95,54 2,93 Pengolahan Tembakau 466,26 375,11 -19,55 165,52 230,56 39,29 Kayu, Barang Dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 366,46 327,30 -10,69 172,96 147,54 -14,70 Kertas Dan Barang Dari Kertas 3.245,16 2.683,52 -17,31 1.427,74 1.341,18 -6,06 Furnitur 351,67 335,25 -4,67 188,19 159,02 -15,50 TOTAL AGRO 14.354,37 12.236,64 -14,75 6.416,84 6.520,39 1,61 TOTAL IMPOR INDUSTRI PENGOLAHAN 124.564,27 109.515,78 -12,08 56.157,51 52.917,31 -5,77 Sumber : BPS diolah Ditjen Industri Agro *Angka sementara ** Angka sangat sementara

Makanan (tidak termasuk minyak kelapa dan sawit) 9.632,87 8.684,68 PERKEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN BULAN OKTOBER TAHUN 2016 Nilai (US$ Juta) Komoditi 2014 2015* Pertumbuhan (%) Jan-Okt 2015* Jan-Okt 2016** Makanan (tidak termasuk minyak kelapa dan sawit) 9.632,87 8.684,68 -9,84 7.179,11 7.425,09 3,43 Minyak kelapa dan sawit 19.949,26 17.763,54 -10,96 14.880,71 12.996,98 -12,66 Minuman 70,29 91,09 29,59 75,02 97,37 29,80 Pengolahan Tembakau 942,27 922,77 -2,07 766,29 789,74 3,06 Kayu, Barang Dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 3.996,15 3.901,95 -2,36 3.285,45 3.094,28 -5,82 Kertas Dan Barang Dari Kertas 5.553,19 5.383,85 -3,05 4.569,60 4.192,62 -8,25 Furnitur 1.767,15 1.713,88 -3,01 1.428,19 1.341,68 -6,06 TOTAL AGRO 41.911,18 38.461,77 -8,97 32.184,37 29.937,76 -6,98 TOTAL EKSPOR INDUSTRI PENGOLAHAN 119.753,71 108.603,49 -9,31 91.861,69 89.478,64 -2,59 Sumber : BPS diolah Ditjen Industri Agro *Angka sementara ** Angka sangat sementara

Makanan (tidak termasuk minyak kelapa dan sawit) 9.723,54 8.333,33 PERKEMBANGAN IMPOR INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN BULAN OKTOBER TAHUN 2016 Nilai (US$ Juta) Komoditi 2014 2015* Pertumbuhan (%) Jan-Okt 2015* Jan-Okt 2016** Makanan (tidak termasuk minyak kelapa dan sawit) 9.723,54 8.333,33 -14,30 6.777,91 7.614,04 12,34 Minyak kelapa dan sawit 0,80 5,57 598,95 5,47 5,00 -8,64 Minuman 200,49 176,56 -11,93 148,13 152,44 2,90 Pengolahan Tembakau 466,26 375,11 -19,55 308,90 354,95 14,91 Kayu, Barang Dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 366,46 327,30 -10,69 272,24 250,51 -7,98 Kertas Dan Barang Dari Kertas 3.245,16 2.683,52 -17,31 2.292,41 2.207,48 -3,70 Furnitur 351,67 335,25 -4,67 280,01 262,47 -6,27 TOTAL AGRO 14.354,37 12.236,64 -14,75 16.868 18.466 9,47 TOTAL IMPOR INDUSTRI PENGOLAHAN 124.564,27 109.515,78 -12,08 90.729,54 87.748,27 -3,29 Sumber : BPS diolah Ditjen Industri Agro *Angka sementara ** Angka sangat sementara

I. PERKEMBANGAN INVESTASI PMDN SEKTOR INDUSTRI S. D I. PERKEMBANGAN INVESTASI PMDN SEKTOR INDUSTRI S.D. TRIWULAN III TAHUN 2016 (Rp. Miliar) NO SEKTOR 2013 2014 2015 s.d 2015 TW III s.d 2016 TW III % P I 1 Industri Makanan 434 15.080,9 320 19.596,4 879 24.533,9 636 18.109,14 764 24.005,21 32,56 2 Industri Tekstil 101 2.445,9 72 1.451,5 185 2.724,5 119 2.417,43 182 2.877,65 19,04 3 Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki 10 80,1 103,1 13 5,4 11 5,40 12 69,11 1.178,87 4 Industri Kayu 18 390,7 21 585,1 70 1.185,3 48 998,38 71 3.015,37 202,03 5 Ind. Kertas dan Percetakan 112 6.849,4 57 4.093,7 127 6.529,5 78 3.593,16 128 3.477,72 -3,21 6 Ind. Kimia dan Farmasi 153 8.886,5 105 13.313,6 20.712,4 218 16.058,73 17.200,29 7,11 7 Ind. Karet dan Plastik 145 2.905,2 132 2.117,5 284 3.695,9 174 2.321,10 256 3.170,46 36,59 8 Ind. Mineral Non Logam 66 4.624,5 11.923,1 181 20.501,7 136 11.905,77 166 13.729,82 15,32 9 Ind. Logam, Mesin & Elektronik 131 7.567,5 123 5.292,6 326 7.938,4 223 6.573,11 331 5.836,88 -11,20 Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik dan Jam 210,1 - 4,16 100,00 Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain 31 2.068,5 28 490,1 93 1.070,8 65 1.037,68 1.332,97 28,46 Industri Lainnya 61,8 16 68,1 43 147,4 24 44,05 59 689,16 1.464,37   Jumlah 1.225 51.171,1 942 59.034,7 2.525 89.045,3 1.736 63.063,95 2.360 75.408,80 19,58 P : Jumlah Izin Usaha; I : Nilai Realisasi Investasi (Rp. Milyar) Sumber : BKPM, diolah Kemenperin Nilai investasi PMDN sektor industri s.d TW III Tahun 2016 sebesar Rp 75,40 triliun atau tumbuh sebesar 19,58% dibanding periode yang sama Tahun 2015 sebesar Rp 63,06 triliun . Investasi sektor industri memberikan kontribusi sebesar 47,66% dari total investasi PMDN s.d TW III Tahun 2016 sebesar Rp 158,20 triliun.

J. PERKEMBANGAN INVESTASI PMA SEKTOR INDUSTRI S J. PERKEMBANGAN INVESTASI PMA SEKTOR INDUSTRI S.D TRIWULAN III TAHUN 2016 (US$ Juta) NO SEKTOR   2013 2014 2015 s.d 2015 TW III s.d 2016 TW III % P I 1. Industri Makanan 797 2.117,7 640 3,139.6 1306 1.521,2 904 1.155,54 1.320 1.620,87 40,27 2. Industri Tekstil 241 750,7 285 422.5 670 433,4 424 269,22 549 276,90 2,85 3. Ind. Barang Dari Kulit & Alas Kaki 91 96,2 102 210.6 243 161,6 156 128,44 180 132,48 3,14 4. Industri Kayu 59 39,5 61 63.7 118 47,1 71 37,73 150 128,96 241,81 5. Ind. Kertas & Percetakan 103 1.168,9 87 706.5 210 706,9 137 424,86 172 2.560,80 502,74 6. Ind. Kimia dan Farmasi 430 3.142,3 377 2,323.4 856 1.955,7 576 1.477,29 751 2.143,22 45,08 7. Ind. Karet dan Plastik 231 472,2 255 543.9 567 694,5 376 555,27 442 478,04 -13,91 8. Ind. Mineral Non Logam 138 874,1 104 916.9 277 1.302,8 187 840,04 267 875,32 4,20 9. Ind. Logam, Mesin & Elektronik 679 3.327,1 690 2,471.9 1781 3.092,5 1.258 2.099,32 1.435 2.821,81 34,42 10. Ind. Instru. Kedokteran, Presisi & Optik dan Jam 12 26,1 11 7.2 13 6,9 6 0,47 8,76 1764,62 11. Ind. Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain 342 3.732,2 295 2,061.3 758 1.757,3 532 1.481,74 648 1.992,71 34,48 12. Industri Lainnya 199 111,7 168 151.8 385 83,2 227 51,66 362 52,88 2,36 Jumlah 1.714 11.770,0 3.322 15.858,8 7.184 11.763,1 4.854 8.521,58 6.288 13.092,75 53,64 P : Jumlah Izin Usaha; I : Nilai Realisasi Investasi (US$ Juta) Sumber : BKPM diolah Kemenperin Nilai investasi PMA sektor industri s.d TW III Tahun 2016 mencapai US$ 13,09 miliar atau meningkat sebesar 53,64% dibandingkan periode yang sama Tahun 2015 sebesar US$ 8,52 miliar. Investasi PMA sektor industri memberikan kontribusi sebesar 61,00% dari total investasi PMA s.d TW III Tahun 2016 sebesar US$ 21,46 miliar.