LAPORAN LABA-RUGI HOTEL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODUL 8 PT. Pelangi MATERI KULIAH
Advertisements

TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
AKUNTANSI Oleh: DINA MAULINA, S.Kom
Laporan Keuangan Ir. Budi Purwanto, M.E..
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
KREDIT PAJAK PENGHASILAN
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
AKUNTANSI BIAYA Oleh: Dr. Renny.
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
Laporan Keuangan.
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
(STATEMENT OF CASH FLOW)
Pertemuan 3 AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Akuntansi Perusahaan Dagang
Akumulasi Biaya Bab 4.
Persamaan Dasar Akuntansi
Akumulasi Biaya Bab 4.
LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW REPORT) 1/23/2018.
BAB 2 TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
BAB 8 AKUNTANSI PIUTANG Rita Tri Yusnita, SE., MM.
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Akumulasi Biaya Bab 4.
PEMERIKSAAN PERKIRAAN LABA RUGI
PENDAHULUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN HOTEL
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
NERACA HOTEL 3rd Lecture.
BAB 2 TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
SISTEM KEUANGAN AGRIBISNIS
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PENGANTAR AKUNTANSI.
Penyesuaian akun-akun
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
LAPORAN KEUANGAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
PERUSAHAAN DAGANG XII SMA PENYUSUNAN KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
JURNAL PENYESUAIAN.
Neraca Lajur.
KONSEP BIAYA HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
Analisis Modal Kerja 9th LECTURE.
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Analisis Arus Kas 10th Lecture.
Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh 19 Maret 2017 /
Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi
Bagian 2 MANAJEMEN KEUANGAN.
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Analisis Transaksi.
MANAJEMEN KEUANGAN Definisi Manajemen Keuangan :
TUGAS 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KASUS I (ANALISIS ARUS KAS) Suhartini (21918) Benanda Allida (21968) Lembah Dewi A. (
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI BIAYA V. Laporan Keuangan.
BAB V JURNAL PENYESUAIAN 9/20/2018.
ASSETS = LIABILITIES + OWNER EQUITY
AKUNTANSI BIAYA VI. Laporan Keuangan.
Cash Flow – PSAK 2.
ANGGARAN LABA RUGI.
ANGGARAN INDUK.
LAPORAN KEUANGAN By Muhammad Luthfi, M.Si.
Klasifikasi, Konsep, dan Terminologi Biaya
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

LAPORAN LABA-RUGI HOTEL 2nd Lecture

Materi Pokok: Laporan Laba-Rugi PENDAHULUAN PENGHASILAN BIAYA-BIAYA LABA DITAHAN

1) PENDAHULUAN Apakah perhitungan laba-rugi lebih penting dari neraca? Laporan laba-rugi dapat menunjukkan laba yang diperoleh selama periode tertentu, sementara neraca dapat menunjukkan kekurangan kas untuk membayar utang hotel itu

1) PENDAHULUAN Manfaat laporan laba-rugi, dapat dilihat dari mampu tidaknya menjawab pertanyaan di bawah ini: Berapa tingkat penjualan bulan Agustus? Jika dibandingkan dengan bulan Juli kemarin, atau bulan Agustus pada tahun lalu? Apakah penjualan bulan Agustus mampu menutup kenaikan gaji dan biaya-biaya lainnya? Berapakah penjualan yang dicapai pada periode operasi Agustus? Departemen manakah yang beroperasi paling efektif?

1) PENDAHULUAN Adakah target penjualan max/min? Mampukah kita mencapainya? Berapa % biaya tenaga kerja? Apakah sudah sesuai dengan tujuan? Apakah biaya operasional searah dengan tingkat penjualan yang dicapai? Bagaimana pencapaian operasional dibandingkan dengan anggarannya?

1.1) Elemen Laporan Laba-Rugi Elemen-elemen Laba / Rugi Biaya / Beban Penghasilan

2) PENGHASILAN Penghasilan = setiap kenaikan aktiva (kas atau piutang dagang / jasa) yang timbul akibat penjualan barang dan/atau penyerahan jasa dalam kegiatan perhotelan pada umumnya Menyewakan kamar, secara tunai atau kredit, akan mendatangkan penghasilan Deposit atau DP dari tamu yang melakukan reservasi dicatat sebagai utang penghasilan atau piutang; terutama sekali jika berbentuk (1) slip kartu kredit yang ditanda tangani oleh tamu saat check-out atau (2) janji untuk membayar sejumlah uang yang ditandatangani oleh pejabat biro perjalanan / travel agency terkait.

2) PENGHASILAN Kebanyakan hotel memisahkan penghasilan penjualan kamar dari penghasilan lainnya. Pemisahan yang ada di dalam penghasilan lainnya juga dipisahkan lagi menjadi seperti bunga bank, komisi, dan apapun pemasukan yang tidak berkaitan secara langsung dengan kegiatan operasi hotel yang utama. Penghasilan penjualan kamar Penghasilan restoran Penghasilan bar Penghasilan souvenir Penghasilan sewa Penghasilan lain-lain

3) BIAYA-BIAYA Biaya = pengunaan kas, atau terjadinya utang, atau kombinasi keduanya dalam rangka membeli barang atau jasa untuk kegiatan operasi normal hotel. Misal: gaji karyawan, pembelian suplai untuk perlengkapan ‘habis pakai’ di kamar hotel, dll Pada beberapa kasus, terkadang menjadi tidak jelas apakah suatu pembelian dapat dianggap sebagai biaya atau tidak.

3) BIAYA-BIAYA Kasus 1: membeli kain batik untuk dipajang di galeri souvenir  sebagai persediaan. Jika sudah terjual barulah dilakukan matching, supaya dapat diperlakukan sebagai biaya Kasus 2: membeli mebel dan peralatan hotel  dicatat di aktiva / aset tetap. Ingat! Aset itu nilainya pasti turun setiap tahunnya. Jumlah penurunan nilai aset tersebut, supaya terjadi keseimbangan di neraca, harus dicatat sebagai biaya depresiasi.

3) BIAYA-BIAYA: KLASIFIKASI Harga Pokok Penjualan / HPP (Cost of Good Sold) Biaya Langsung (Direct Expense) Biaya Tak Langsung (Indirect Expense) Biaya Tetap (Fixed Charges)

3.1) Harga Pokok Penjualan / HPP (Cost of Good Sold) Untuk departemen kamar, tidak ada HPP karena yang dijual adalah ruangan; bukan barang berwujud yang dikonsumsi (makanan/minuman) atau digunakan oleh pelanggan (tisu) Apabila hotel mengoperasikan gift shop / toko souvenir, barang- barang yang dijual akan diperlakukan sebagai persediaan sampai barang-barang tersebut benar-benar terjual. Pada saat souvenir terjual, harga beli souvenir tersebut dipindahkan dari rekening persediaan di laporan neraca ke laporan laba rugi dan disajikan sebagai salah satu komponen biaya dengan nama HPP.

3.1) Harga Pokok Penjualan / HPP (Cost of Good Sold) Penjualan Rp 200.000 100% Harga Pokok Penjualan Rp 80.000 40% Laba Kotor Rp 120.000 60% Biaya Lain-Lain Rp 100.000 50% Laba Bersih Rp 20.000 10%

3.1) Harga Pokok Penjualan / HPP (Cost of Good Sold) Penjualan Rp 200.000 100% Harga Pokok Penjualan Rp 90.000 45% Laba Kotor Rp 110.000 55% Biaya Lain-Lain Rp 100.000 50% Laba Bersih Rp 10.000 5%

3.2) Biaya Langsung (Direct Expense) Biaya langsung = biaya-biaya yang dikendalikan dan menjadi tanggung jawab manajer suatu departemen, sesuai bidang kerjanya. Gaji dan upah Program kesejahteraan karyawan Komisi untuk agen / biro perjalanan Kontrak kebersihan / cleaning service Laundry Lena dan pakaian dinas karyawan Suplai / perlengkapan operasi

3.3) Biaya Tak Langsung (Indirect Expense) Biaya tak langsung = biaya-biaya yang normalnya tidak dikendalikan dan tidak menjadi tanggung jawab manajer suatu departemen. Umumnya sedikit / tidak dipengaruhi oleh banyak- sedikitnya penjualan, dan sering disebut sebagai biaya overhead Biaya administrasi & umum Biaya pemasaran Biaya reparasi dan pemeliharaan Biaya listrik dan tenaga / energi lain Biaya transportasi

3.4) Biaya Tetap (Fixed Charges) Biaya tetap meliputi biaya-biaya sewa, pajak bumi dan bangunan, bunga bank (ketika berhutang pada bank), dan depresiasi dan/atau amortisasi Setelah semua biaya yang ada telah ditotal, dan menjadi pengurang untuk total penghasilan, maka akan didapat Laba Sebelum Pajak. Jangan lupa bahwa setiap bisnis juga harus membayar pajak penghasilan, supaya angka yang berada di akhir laporan laba-rugi adalah Laba Bersih.

CONTOH LAPORAN LABA RUGI

4) LABA DITAHAN Pada umumnya, laporan laba/rugi dan laporan neraca juga memiliki unsur Laba Ditahan yang menyajikan informasi tentang perubahan laba ditahan yang terjadi selama periode tertentu. Laba ditahan menunjukkan besarnya laba bersih yang dikumpulkan perusahaan setelah dikurangi dividen yang harus dibayarkan kepada para pemegang saham (ketika memang diumumkan akan terjadi pembayaran dividen)

4) LABA DITAHAN Laba Ditahan 31 Desember 2016 Rp 83.900.000 Laba Bersih Tahun 2017 Rp 40.200.000 Rp 124.100.000 Dividen yang Dibayarkan Selama Tahun 2017 Rp 20.000.000 Laba Ditahan 31 Desember 2017 Rp 104.100.000