Perdarahan diluar haid Oleh : SILVIA PRADIPTA 130082
Definisi Polip Endometrium Polip Endometrium di sebut juga polip rahim. ini adalah pertumbuhan kecil yang tumbuh sangat lambat dalam dinding rahim. mereka memiliki basis datar besar dan mereka melekat pada rahim melalui gagang bunga memanjang. mereka dapat bulat atau oval dalam bentuk dan mereka biasanya berwarna merah. besar yang muncul menjadi warna lebih gelap dari merah. seorang wanita dapat memiliki satu atau polip endometrium banyak, dan mereka kadang-kadang menonjol melalui vagina menyebabkan kram dan ketidaknyamanan.
Pertumbuhan Polip Endometrium Pertumbuhan polip mirip dengan proses hiperplasia endometrium dan tidak jarang hal ini terjadi secara bersamaan. Sering terjadi ditemukan polip endometrium, bersamaan dengan mioma uteri. Oleh kerana itu, sulit untuk menentukan apakah gejala klinis yang timbul disebabkan oleh salah satu atau oleh semua kelainan secara bersamaan
Etiologi Polip Endometrium a.Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon progesteron b.Placenta yang tertinggal setelah partus dan abortus. c.Polip bisa berasal dari adenoma-adenofibrinoma dan juga mioma submukosum yang diakibatkan oleh meningkatnya hormon.
Tanda dan Gejala Polip Endometrium Tidak ada penyebab pasti dari polip endometrium, tetapi pertumbuhan mereka dapat di pengaruhi oleh kadar hormon, terutama esterogen. seringkali tidak ada gejala, tetapi beberapa gejala dapat diidentifikasi terkait dengan pembentukannya a.Sebuah kesenjangan antara perdarahan haid b.Tidak teratur atau perdarahan menstruasi yang c.berkepanjangan d.Perdarahan haid yang terlalu berat E.Rasa sakit atau dismenore (nyeri pada saat menstruasi) f.Perdarahan yang banyak dan lebih lama g.Ibu mengalami dispareuni saat berhubungan seksual
Penanganan Polip Endometrium 1.Pada polip endometrium tidak bertangkai umumnya diangkat dengan cara kuretage. 2.Histeroskopi dengan cara kateterisasi dan bedah laser. 3.Identifikasi histologi dari endometrium yang berdarah membantu dalam pemilihan hormonal yang rasional.
Bila ujung polip keluar melalui ostium serviks sehingga mudah untuk dicapai makan pemutusan tangkai polip dapat dilakukan melalui dua cara. 1.Dengan menjepit tangkai polip dan kemudian melakukan putaran atau torsi pada tangkai sehingga terputus. 2.Dengan menggunakan ikatan laso longgar yang kemudian didorong hingga mencapai dasar tangkai dan kemudian diikatkan hingga tangkai terputus.
Jenis tindakan Operasi yang dipilih a.Miomektomi Mioma subserosum bertangkai. Ingin punya anak lagi. Wanita muda. Dikuret dulu menyingkirkan kemungkinan keganasan. Kerugiannya Melemahkan dinding otot uterus dan dapat menyebabkan ruplura uteri saat kehamilan. Menyebabkan perlengketan dan residif.
b.Histerektomi Totalis & Supravaginalis Mioma yang besar dan multipel Pertumbuhan mioma yang cepat Histerektomi Totalis sebaiknya jika : Ø Fungsi reproduksi tak diperlukan lagi Ø Pertumbuhan mioma yang cepat Ø Terdapat perdarahan yang membahayakan
Pengertian Erosi Porsio Erosi Porsio ialah adanya sekitar ostium uteri eksternum suatu berwarna merah menyala dan agak mudah berdarah. (Winkjosastro, Jakarta : 2005 Hal 167). Erosi Porsio adalah pengisikan mulut rahim yang disebabkan oleh karena manipulasi atau keterpaparan oleh bendah yang dapat mengakibatkan menjadi radang dan lama- lama menjadi infeksi. (www.geogle memahami Reproduksi wanita). Erosi Porsio dewasa ini telah sangat jarang sekali di pakai pada sumber kepustakaan, dan sekarang ini yang tampak adalah bahwa erosia porsiosebenarnya ialah servisitis kronika. (Sarwono Prawirohardjo).
Erosi porsio dapat dibagi menjadi 3: 1) Erosi ringan : meliputi ≤ 1/3 total area porsio 2) Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area porsio 3) Erosi berat : meliputi ≥ 2/3 total area porsio
Etiologi Erosi Porsio a.Keterpaparan suatu benda pada saat pemasangan AKDR. Pada saat pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan tidak steril yang dapat menyababkan infeksi. AKDR juga mengakibatkan bertambahnya volume dan lama haid (darah merupakan media subur untuk berkembangbiaknya kuman) penyebab terjadi infeksi. b.Infeksi pada masa reproduktif menyebabkan batas antara epitel canalis cervicalis dan epitel portio berpindah, infeksi juga dapat memyebabkan menipisnya epitel portio dan gampang terjadi erosi pada porsio (hubungan seksual).
Patofisiologi Terjadinya Erosi Porsio Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi denaturasi / koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi portio. Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal sehingga menyebabkan sel superfisialis terkelupas dan terjadilah erosi portio. Dari posisi IUD yang tidak tepat menyebabkan reaksi radang non spesifik sehingga menimbulkan sekresi sekret vagina yang meningkat dan menyebabkan kerentanan sel superfisialis dan terjadilah erosi portio.
Dari semua kejadian erosi portio itu menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen, bila sampai kronis menyebabkan metastase keganasan leher rahim.Selain dan personal hygien yang kurang IUD juga dapat menyebabkan bertambahnya volume dan lama haid darah merupakan medai subur untuk masuknya kuman dan menyebabkan infeksi, dengan adanya infeksi dapatmasuknya kuman dan menyebabkan infeksi. Dengan adanya infeksi dapat menyebabkan Epitel Portio menipis sehingga mudah menggalami Erosi Portio, yang ditandai dengan sekret bercampur darah, metrorrhagia, ostium uteri eksternum tampak kemerahan, sekred juga bercampur dengan nanah, ditemukan ovulasi nabathi. (Winkjosastro, hanifa. Ilmu kandungan jilid I, YBPS-SP, Jakarta : 2005).
Tanda dan Gejala Sekret bercampur darah setelah bersenggama Dapat menimbulkan pendarahan kontak. Portio uterus disekitar ostium uteri eksternum tampah daerah kemerah- merahan yang sulit dipisahkan secara jelas dan Epitel Portio. Sekret juga tidak dapat bercampur dengan nanah. Pada Erosi sering di ketemukan ovula nobathii. (Winkjosastro, Jakarta : 2005 Hal 175).
Penanganan Erosi dapat disembuhkan dengan obat keras seperti AgNO3 10% atau Albothyl yang menyebabkan nekrose Epitel silinderis dengan harapan bahwa kemudian diganti dengann Epitel gepeng berlapis banyak. a.Memberikan albotyl di sekitar Erosio pada portio. b.Melakukan penatalaksanaan pemberian obat. Lyncopar 3 x 1 untuk infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri /streptokokus pneomokokus stafilokokus dan infeksi kulit dan jaringan lunak. Ferofort 1 x 1 berfungsi untuk mengobati keputihan Mefinal 3 x 1 berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit