METODE PENGUKURAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
________________ PENILAIAN PRESTASI KINERJA DAN PERHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENHUB.
Advertisements

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD PERTEMUAN ANALISIS KORELASI 2.3. KORELASI PARSIAL 2.4. KORELASI BERGANDA.
BUDGET BIAYA FLEKSIBEL
INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
Oleh : Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
Pengelolaan Keuangan Pribadi Tahun ESA141 Motivasi Usaha Seksi 52 Geri Wijanarko
Bunga sederhana Pertemuan 1.
Objective Matrix dan Traffic Light System dalam Pengukuran Kinerja
IV. ANGGARAN PRODUKSI Pengertian Anggaran Produksi
FORECASTING -PERAMALAN-
MODUL 14. Analisa & Perancangan Kerja II
Pemberitaan HIV/AIDS Periode Januari – September 2015 (Tiga Triwulan)
RumahBersalin “HARAPAN BUNDA
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
STATISTIK INDUSTRI MODUL 10
Harga Indeks ANGKA INDEKS (Konsep Angka Indeks, Indeks Relatif
AKUNTANSI MANAJEMEN SOAL KUIS.
AKUNTANSI MANAJEMEN SOAL KUIS.
PEMILIHAN INDIKATOR PENGUKURAN
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
BAB X INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT
Analisis Perilaku Biaya
AKUNTANSI KOPERASI JUNAIDI, SE
02 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PENETAPAN SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Rumah Bersalin “ HARAPAN BUNDA “
MANAJEMEN PERSEDIAAN.
BAB 3 PERILAKU BIAYA Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2
Untuk setiap produktivitas tersebut terdapat angka kunci pengukurannya
Manajemen Produksi Agrobisnis
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Anggaran Produksi.
Analisis Perilaku Biaya
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Indeks Musim dan Gerakan Siklis Tugas Mandiri 01 J0682
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
PERTEMUAN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
03 ANALISIS PRODUKTIVITAS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Berkas Sekuensial.
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Pertemuan 6 ANGGARAN BAHAN MENTAH
Kriteria.
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Pasar dan Pemasaran)
MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MARVIN E. MUNDEL
BAB 6 analisis runtut waktu
Analisis Perilaku Biaya
Rekapitulasi Data ISPU
ANGGARAN PRODUKSI Mispiyanti, S.E., M.Ak., Ak..
Rumah Bersalin “HARAPAN BUNDA”
BAB 3. Analisis biaya.
Rekapitulasi Data ISPU
Kelompok 2 munajah dewi raja gukguk Lela martina Oktavia rahmayati
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
y x TEKNIK RAMALAN DAN ANALISIS REGRESI
PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI
Anggaran Produksi.
LAPORAN REKAM MEDIK OKTOBER BAGIAN REKAM MEDIS 1.Pendaftaran 2.Asembling 3.Coding 4.Filling 5.Pelaporan.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM DI LINGKUNGAN
Rekapitulasi SNI Penetapan Tahun April
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
Pengolahan grafik dan penambahan gambar
Transcript presentasi:

METODE PENGUKURAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) Materi ke-7 METODE PENGUKURAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA

SEJARAH OMAX Model ini diciptakan oleh Prof. James L. Riggs, (ahli produktivitas dari Departement of Industrial Engineering at Oregon State University) Omax diperkenalkan pada tahun 80-an di Amerika Serikat).

SEJARAH OMAX Model ini dapat digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor yang berpengaruh maupun yang kurang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas.

PENGERTIAN OMAX Objective Matrix adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas di suatu perusahaan atau di tiap bagian saja dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut.

ASPEK PENTING DALAM OMAX A” Awareness (kesadaran untuk menyadari pentingnya produktivitas dan kemungkinan peningkatan produktivitas “I” Improvement (peningkatan) Know how to do it, mampu dan mau menjalankan perbaikan. “M” maintenance (pemeliharaan) - Mempertahankan kemajuan - Memelihara semangat maju

SUSUNAN MODEL OMAX Kriteria Produktivitas Sel-sel matrik Bobot Tingkat pencapaian Skor Nilai Indikator Pencapaian

CONTOH : 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 153 4.00 170 93 <- Performance 200 1.50 90 100 10 191 1.70 95 98 9 8 182 1.90 105 96 165 2.45 125 92 7 157 2.75 140 6 149 3.10 155 88 5 4 3 2 142 3.50 85 135 3.95 185 82 129 4.45 79 123 5.00 220 75 1 4.5 1.9 3.0 6.5 30 20 Bobot

MO D E L OM A X 1 2 3 4 5 6 KRITERIA PRODUKTIVITAS PERFORMANSI 10 9 8    1 KRITERIA PRODUKTIVITAS 2 PERFORMANSI 10 9 8 7 6  3 5 4 3 1  4 SKOR  5 BOBOT  6 NILAI MO D E L OM A X

SUSUNAN MODEL OMAX 1. Kriteria Produktivitas : Dinyatakan dengan rasio. Kriteria ini menyatakan ukuran efektivitas, kuantitas, dan kualitas dari output ; efisiensi dan utilitas dari input ; konsistensi dari operasi, dan ukuran khusus atau faktor lainnya yang secara tidak langsung berhubungan dengan tingkat produktivitas yang diukur. Setiap rasio harus terukur dan sebaiknya tidak saling bergantungan. Rasio yang melukiskan ukuran kriteria ini letaknya di kelompok paling atas dari matriks ini.

SUSUNAN MODEL OBJECTIVE MATRIX 2. Performansi sekarang, yaitu nilai tiap produktivitas berdasarkan pengukuran terakhir

SUSUNAN MODEL OBJECTIVE MATRIX 3. Sel-sel matrik Terdiri dari 11 baris, dimulai dari baris paling bawah yang merupakan pencapaian terendah atau terburuk yang dinyatakan dengan skor 0, sampai dengan baris atas yang merupakan sasaran atau target produktivitas yang realistis yang dinyatakan dengan skor 10. Tingkat pencapaian semula yaitu tingkat pencapaian yang diperoleh saat matrik mulai dioperasikan dan ditempatkan pada skor 3. Setelah sel skor 0, 3, dan 10 diisi, sisa sel lainnya untuk setiap kreiteria dengan lengkap dicantumkan secara bertingkat.

SUSUNAN MODEL OBJECTIVE MATRIX 3. Pengisian Sel-sel matrik 0.0006 0.0012 0.0018 0.0024 0.003 0.0036 0.0042 -0.0006

SUSUNAN MODEL OBJECTIVE MATRIX 4. Skor Nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas berada. 5. Bobot Bobot menyatakan derajat kepentingan (dalam satuan %) yang menunjukkan pengaruh relatif kriteria tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur. Jumlah seluruh bobot kriteria adalah 100%.

SUSUNAN MODEL OBJECTIVE MATRIX 6. Nilai merupakan perkalian tiap skor dengan bobotnya. Indikator Produktivitas Merupakan jumlah dari tiap nilai Indeks Produktivitas (IP), sehingga dihitung sebagai persentase kenaikan/penurunan terhadap performansi sekarang. Besarnya indikator mulanya adalah 300 karena semua indikator mendapat skor 3 pada saat matrik mulai dioperasikan.

LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN METODE OMAX Mencantumkan visi misi perusahaan Menentukan Potensial Objective Menentukan kandidat untuk potensial measures Menentukan bobot dari tiap kriteria yang terpilih

KRITERIA PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

CONTOH 1 (KRITERIA 1) Bulan Jumlah Produk Hasil Produksi Rasio cacat (ton) aktual (ton)   Juni 0.15 16.40 0.0091 Juli 0.27 59.00 0.0046 Agustus 0.18 31.22 0.0058 September 0.14 22.94 0.0061 Oktober 0.20 66.02 0.0030 November 0.10 21.28 0.0047 Desember 0.25 79.48 0.0032 Januari 0.26 88.50 0.0029 Februari 72.00 0.0028 Maret 73.40 0.0020 April 80.00 0.0031 Mei 76.94 0.0026 Nilai Standar Awal 0.0042 Nilai terendah

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 1) Sasaran akhir yang diinginkan perusahaan adalah 0, yaitu produk cacat dapat dikurangi seminimal mungkin, jika perlu tidak ada produk cacat. Untuk itu angka 0 dimasukkan ke dalam baris skor 10

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 1)

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 2) Bulan Hasil Produksi Kapasitas Produksi Rasio aktual (ton) (ton)   Juni 16.40 100 0.1640 Juli 59.00 0.5900 Agustus 31.22 0.3122 September 22.94 0.2294 Oktober 66.02 0.6602 November 21.28 0.2128 Desember 79.48 0.7948 Januari 88.50 0.8850 Februari 72.00 0.7200 Maret 73.40 0.7340 April 80.00 0.8000 Mei 76.94 0.7694 Nilai Standar Awal 0.5727 Nilai terendah

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 2) Target pencapaian yang diinginkan perusahaan untuk kriteria 2 adalah adalah peningkatan jumlah produksi actual pada bulan kedepan diharapkan produksi yang dihasilkan meningkat sebesar 25% dari rata-rata rasio.

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 3 /EFISIENSI PEMAKAIAN TENAGA KERJA ) Bulan Hasil Produksi waktu kehadiran Rasio aktual (ton) Tenaga Kerja (jam)   Juni 16.40 1557 0.0105 Juli 59.00 3700 0.0159 Agustus 31.22 3678 0.0085 September 22.94 4071 0.0056 Oktober 66.02 4400 0.0150 November 21.28 3600 0.0059 Desember 79.48 4480 0.0178 Januari 88.50 4725 0.0187 Februari 72.00 4175 0.0172 Maret 73.40 3775 0.0194 April 80.00 4199 0.0191 Mei 76.94 4245 0.0181 Nilai Standar Awal 0.0143 Nilai terendah

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 3 /EFISIENSI PEMAKAIAN TENAGA KERJA ) Perusahaan menginginkan adanya perbaikan waktu pemakaian tenaga kerja sebesar 20 %

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 4 / ( EFISIENSI PEMAKAIAN ENERGI ) Bulan Hasil Produksi Kuantitas Energi Rasio aktual (ton) (kwh)   Juni 16.40 1030 0.0159 Juli 59.00 1958 0.0301 Agustus 31.22 1781 0.0175 September 22.94 1720 0.0133 Oktober 66.02 1898 0.0348 November 21.28 1700 0.0125 Desember 79.48 2048 0.0388 Januari 88.50 2150 0.0412 Februari 72.00 1980 0.0364 Maret 73.40 1989 0.0369 April 80.00 2000 0.0400 Mei 76.94 0.0358 Nilai Standar Awal 0.0294 Nilai terendah

LANJUTAN CONTOH 1 ( KRITERIA 4 /EFISIENSI PEMAKAIAN ENERGI ) Perusahaan menginginkan perbaikan energi sebesar 30%

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 5/ OPTIMALISASI RENCANA PRODUKSI ) Bulan Hasil Produksi Rencana Produksi Rasio aktual (ton) (ton)   Juni 16.40 20.05 0.8180 Juli 59.00 65.21 0.9048 Agustus 31.22 35.64 0.8804 September 22.94 30.12 0.7616 Oktober 66.02 74.15 0.8904 November 21.28 28.19 0.9017 Desember 79.48 98.60 0.8061 Januari 88.50 94.11 0.9404 Februari 72.00 78.71 0.9148 Maret 73.40 77.80 0.9434 April 80.00 87.76 0.9116 Mei 76.94 83.14 0.9254 Nilai Standar Awal 0.8832 Nilai terendah

LANJUTAN CONTOH 1 ((KRITERIA 5/ OPTIMALISASI RENCANA PRODUKSI) Nilai rasio yang diharapkan perusahaan untuk kriteria 5 adalah 1 sehingga apa yang direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau sesuai tepat sasaran

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 6 / (EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKU) Bulan Hasil Produksi Kuantitas Bahan Rasio aktual (ton) baku   Juni 16.40 17.05 0.9616 Juli 59.00 61.10 0.9656 Agustus 31.22 33.07 0.9441 September 22.94 24.11 0.9515 Oktober 66.02 69.00 0.9568 November 21.28 22.45 0.9479 Desember 79.48 84.02 0.9460 Januari 88.50 92.98 0.9518 Februari 72.00 75.14 0.9582 Maret 73.40 0.9768 April 80.00 85.00 0.9412 Mei 76.94 80.21 0.9592 Nilai Standar Awal 0.9551 Nilai terendah

LANJUTAN CONTOH 1 (KRITERIA 6/ (EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKU) Sedangkan perusahaan mengharapkan nilai rasio adalah 1, karena jika diperoleh rasio 1 maka hasil produksi actual sesuai dengan persediaan jumlah bahan baku yang digunakan dalam produksi.

BOBOT TIAP KRITERIA No Kriteria Plan Manager Produksi QC Puschasing Jumlah Bobot 1 Meminimasi produk Cacat 10 8 34 17 2 Mengoptimalkan kapasitas produksi 9 7 32 16 3 Efisiensi pemakaian tenaga kerja 35 18 4 Energi 6 31 5 Optimalisasi rencana 30 bahan baku 33 Total   195 100

PERFORMANSI MEMINIMASI PRODUK CACAT Bulan Jumlah Produk Hasil Produksi Performansi Cacat (ton) Aktual (ton)   Juni 0.25 51.46 0.0049 Juli 0.28 47.27 0.0059 Agustus 0.23 50.14 0.0046 September 46.76 Oktober 0.15 28.90 0.0052 November 0.30 56.21 0.0053 Desember 40.00 0.0070 Januari 0.19 29.60 0.0064 Februari 38.71 Maret 0.27 56.10 0.0048 April 0.20 57.12 0.0035 Mei 0.29 49.00

PERFORMANSI TIAP BULAN UNTUK TIAP KRITERIA 0.5146 0.4727 0.5014 0.4676 0.2890 0.5621 0.4000 0.2960 0.3871 0.5610 0.5712 0.4900 Performansi Kriteria 3   0.0158 0.0106 0.0112 0.0098 0.0133 0.0093 0.0141 0.0125 0.0140 0.0142 Performansi Kriteria 4 0.0275 0.0225 0.0242 0.0221 0.0211 0.0281 0.0230 0.0248 0.0215 0.0294 0.0283 0.0231 Performansi Kriteria 1  0.0049 0.0059 0.0046 0.0052 0.0053 0.0070 0.0064 0.0048 0.0035 Performansi  Kriteria 5 0.9689 0.9064 1.1017 0.9309 0.9554 1.8662 0.6572 0.9122 0.9047 0.9656 0.9681 0.9360 Performansi Kriteria 6  0.9847 0.9549 0.9631 0.9564 0.9598 0.9745 0.9581 0.9818 0.9525 0.9676 0.9639 0.9600

SKOR KRITERIA 1 Performansi yang didapat : 0.0049 yang terletak antara 0.0059 (skor 2) – 0.0042 (skor 3). Cara perhitungan : X-3 skor 3 = 0.0042 -7 x = 0.0049 2-x skor 2 = 0.0059 -10

NILAI KRITERIA 1 Nilai = Skor x Bobot = 3.41 x 17 = 57.99

KRITERIA BULAN JUNI 1 2 3 4 5 6   0.0049 0.5146 0.0158 0.0275 0.9689 0.9847 Performansi 0.7159 0.0172 0.0382 10 0.0006 0.6955 0.0168 0.0372 0.9834 0.9935 9 0.0012 0.6750 0.0164 0.0359 0.9667 0.987 8 0.0018 0.6545 0.0159 0.0346 0.9499 0.9807 7 0.0024 0.6341 0.0155 0.0333 0.9333 0.9743 0.003 0.6136 0.0151 0.032 0.9166 0.97 0.0036 0.5932 0.0147 0.0307 0.8998 0.915 0.0042 0.5727 0.0143 0.0294 0.8832 0.9551 0.0059 0.4368 0.0114 0.0237 0.8426 0.9504 0.0075 0.3248 0.0085 0.0181 0.8021 0.9458 0.0091 0.2128 0.0056 0.0125 0.7616 0.9412 2.59 2.57 6.75 2.67 8.13 7.63 Skor 17 16 18 Bobot 57.99 41.12 121.5 42.72 130.11 129.63 Nilai Indikator Periode saat ini Periode Dasar Indeks Pencapaian 523.07 300 174.36%

PERHITUNGAN INDEKS PRODUKTIVITAS

INDIKATOR PENCAPAIAN = 174.36 % Pada saat sekarang = Total nilai 6 Kriteria = 57.99 + 41.12 + 121.5 + 42.72 + 130.11 + 129.63 = 523.07 Periode dasar = 300 Indeks = = 174.36 % = 174.36 %

INDEKS PRODUKTIVITAS Bulan Indeks Produktivitas Perubahan Indeks Juni 2005 174.36% -   Juli 126.59% Menurun 47.77% Agustus 96.61% 29.98% Sepember 94.09% 2.52% Oktober 118.77% Meningkat 24.68% November 164.08% 45.31% Desember 109.49% 54.59% Januari 2006 130.39% 20.90% Februari 103.89% 26.50% Maret 160.62% 56.73% April 183.15% 22.53% Mei 126.58% 56.57%

CONTOH : Jumlah Produk Produk Rusak Kehadiran KRITERIA Jam Kerja PRODUKTIVITAS   3.2 2.0 0.0 10 3.0 0.4 9 2.8 4.0 0.8 8 2.6 5.0 1.2 7 2.4 6.0 1.6 6 2.2 7.0 5 8.0 4 1.8 9.0 3 12.0 3.3 2 1.3 15.0 3.8 1 1.0 18.0 4.3 SKOR 40 35 25 BOBOT 60 140 50 NILAI