Operations Management

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
William J. Stevenson Operations Management 8 th edition DUMMYVARIABEL Rosihan Asmara
Advertisements

METODE KUANTITATIF : REGRESI BERGANDA
William J. Stevenson Operations Management 8 th edition PENYIMPANGANREGRESI Rosihan Asmara
William J. Stevenson Operations Management 8 th edition REGRESIBERGANDA Rosihan Asmara
Analisis Regresi Berganda & Pengujian Asumsi OLS
BAB XI REGRESI LINEAR Regresi Linear.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Operations Management
Operations Management
KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Abdul Rohman Fakultas Farmasi UGM
Regresi Linier Berganda
Probabilitas dan Statistika
K O N S E P D A S A R A N A L I S I S R E G R E S I
Regresi Linear Dua Variabel
Ekonometrika Dr. Muhamad Yunanto, MM
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
REGRESI LINIER SEDERHANA
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
REGRESI LINEAR.
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Analisis Korelasi dan Regresi linier
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
REGRESI LINEAR DALAM ANALISIS KUANTITATIF
STATISTIK II Pertemuan 14: Analisis Regresi dan Korelasi
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Pertemuan ke 14.
STATISTIK II Pertemuan 10-11: Analisis Regresi dan Korelasi
ANALISIS REGRESI.
MENDETEKSI PENGARUH NAMA : NURYADI.
ANALISIS REGRESI BERGANDA
STATISTIK II Pertemuan 14: Analisis Regresi dan Korelasi
Pertemuan ke 14.
MODEL REGRESI DENGAN VARIABEL BEBAS DUMMY
ANALISIS REGRESI & KORELASI
PERAMALAN DENGAN GARIS REGRESI
ANALISIS REGRESI LINIER DUA PREDIKTOR
Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi & Analisis Korelasi
Operations Management
Operations Management
Korelasi dan Regresi Linear Berganda
Operations Management
PERTEMUAN KE-14 STATISTIK DESKRIPTIF
ANALISIS KORELASI.
Operations Management
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD
MODEL REGRESI DENGAN VARIABEL BEBAS KATEGORI
REGRESI LINIER BERGANDA (MULTIPLE LINEAR REGRESSION)
Disampaikan Pada Kuliah : Ekonometrika Terapan Jurusan Ekonomi Syariah
STATISTIK II Pertemuan 13-14: Analisis Regresi dan Korelasi
REGRESI LINEAR.
Ekonometrika Tutor ……….
Regresi Linier Berganda
STATISTIK II Pertemuan 12: Analisis Regresi dan Korelasi
REGRESI LINEAR.
MODEL REGRESI DENGAN VARIABEL BEBAS DUMMY
BAB 6 MULTIKOLINIERITAS
Pengantar Aplikasi Komputer II Analisis Regresi Linier Berganda
ANALISIS REGRESI & KORELASI
REGRESI LINEAR. Apa itu Regresi Linier ? Regresi merupakan alat ukur yg digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antarvariabel. Analisis regresi.
Analisis Regresi Berganda & Pengujian Asumsi OLS
Regresi Linier Berganda
BAB VIII REGRESI &KORELASI BERGANDA
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
STATISTIK II Pertemuan 10-11: Analisis Regresi dan Korelasi
Teknik Regresi.
Transcript presentasi:

Operations Management William J. Stevenson Operations Management 8th edition REGRESI BERGANDA Rosihan Asmara http://rosihan.lecture.ub.ac.id http://rosihan.web.id http://rosihan.web.id

MODEL REGRESSI LINIER BERGANDA Model yg memperlihatkan hubungan antara satu variable terikat (dependent variable) dgn beberapa variabel bebas (independent variables). Yi = 0 + 1 X1i + 2 X2i + … + k Xki + i dimana: i = 1, 2, 3, …. N (banyaknya pengamatan) 0, 1, 2, …, k adalah parameter yang nilainya diduga melalui model: Yi = b0 + b1 X1i + b2 X2i + … + bk Xki http://rosihan.web.id

REGRESI LINEAR BERGANDA Y = ß0 + ß1 X + ß2 X + …. + ßn Xn Dalam konsep dasarnya pengujian statistik SECARA PARSIAL mendasarkan pada hipotesis : Uji Konstanta Intersep H0 : ß0 = 0 H1 : ß0 ≠ 0 Uji Koeff. Xi H0 : ßi = 0 H1 : ßi ≠ 0 http://rosihan.web.id

Contoh : Tujuan untuk mengetahui pengaruh (kontribusi) proses/ mekanisme yang disusun dalam praktikum terhadap pencapaian nilai ujian akhir praktikum, yaitu melalui penilaian atas latihan di kelas dan penilaian atas laporan praktikum. Dengan demikian dapat dibuat spesifikasi modelnya sebagai berikut : Y = ß0 + ß1X1 + ß2X2 --------------------- (model 1) Dimana : Y : Nilai ujian akhir X1 : Nilai pretest X2 : Nilai Laporan http://rosihan.web.id

Interpretasi Hasil : Pengujian untuk intersep : H0 : ß0 = 0 Dari hasil di atas selanjutnya dapat disusun persamaan berikut : N_Akhir = -25.450 + 0.542 Latihan + 0.771 Laporan R2 = 0.702 SE (9.351) (0.089) (0.132) T-Hit. 2.722 6.067 5.828 F-hit = 73,02 Df = 62 Pengujian statistik baik uji keseluruhan (Uji-F) dan uji koefisien variabel dalam model (Uji-t) memiliki kesamaan dengan analisis regresi linear sederhana. Hipotesis uji-F adalah : H0 : ß0 = ß1 = ß2 = 0 H1 : ß0, ß1, ß2 ≠ 0 Sedangkan uji koefisien atau pengujian secara parsial memiliki hipotesis sebagai berikut : Pengujian untuk intersep : H0 : ß0 = 0 H1 : ß0 ≠ 0 Pengujian untuk ß1 : H0 : ß1 = 0 H1 : ß1 ≠ 0 Pengujian untuk ß2 : H0 : ß2 = 0 H1 : ß2 ≠ 0 http://rosihan.web.id

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa model secara statistik adalah memang dapat digunakan, terbukti dari nilai F-hit sebesar 73.02 yang signifikan pada tingkat alpha 5% atau 0.05 Artinya bahwa ß0, ß1, ß2 mempengaruhi secara nyata terhadap N_Akhir (nilai Akhir). Kekuatan pengaruh dari kedua variabel dalam menjelaskan variabel N_Akhir sebesar 70.2 % sedangkan sisanya yaitu sekitar 29.8% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak dipertimbangkan dalam model. http://rosihan.web.id

Koefisien latihan 0.542 dapat diartikan jika Nilai Laporan tetap maka kenaikan 1 satuan nilai latihan akan cenderung menaikkan nilai ujian sebesar 0.542. Demikian juga untuk pengaruh nilai Laporan. Jika nilai laporan naik 1 satuan maka akan cenderung meningkatkan nilai ujian Akhir sebesar 0.771. Hal yang lebih menarik sebenarnya adalah faktor apa yang tersembunyi di balik angka-angka tersebut. Hal ini memerlukan informasi yang bersifat kualitatif untuk mengungkap : http://rosihan.web.id

REGRESSI LINIER BERGANDA Model: Yi = 0 + 1 X1i + 2 X2i + i ESTIMASI MODEL REGRESSI LINIER BERGANDA Model: Yi = 0 + 1 X1i + 2 X2i + i Model penduga: Ŷi = b0 + b1 X1i + b2 X2i b0, b1 dan b2 nilai penduga untuk 0, 1 dan 2. (yi x1i) (x22i ) – (yi x2i) (x1i x2i) b1 = (x21i ) (x22i ) – (x1i x2i)2 (yi x2i) (x21i ) – (yi x1i) (x1i x2i) b2 = (x21i ) (x22i ) – (x1i x2i)2 a = Yi – b1X1i – b2 X2i http://rosihan.web.id

i2 = y2i – b1 yi x1i – b2 yi x2i ESTIMASI MODEL REGRESSI LINIER BERGANDA 1 X21 x22i – X22 x21i – 2 X1 X2 x1i x2i var(b0) = + 2 n (x21i ) (x22i ) – (x1i x2i)2 x21i var(b1)= (x21i )(x22i ) – (x1i x2i)2 se(bi) = var(bi) Utk i = 0, 1, 2. 2 x21i var(b1)= (x21i )(x22i ) – (x1i x2i)2 2 i2 2 = n – 3 i2 = y2i – b1 yi x1i – b2 yi x2i http://rosihan.web.id

http://rosihan.web.id

http://rosihan.web.id

http://rosihan.web.id

http://rosihan.web.id

> Interpretasi koefisien regresi Khusus untuk parameter b1 data adalah dalam ribuan, sehingga hasil tersebut harus dibagi dengan 1000, diperoleh b1 = -0,000582 = -0,001. Jadi persamaan Regresi Linear Berganda dengan dua variabel bebas adalah : Y' = 12,7753 - 0,001 X1 - 0,488 X2 > Interpretasi koefisien regresi  Nilai a = 12,7753 artinya jika tidak ada harga minyak goreng dan pendapatan konsumen, namun permintaan akan minyak goreng sebanyak 12,7753. Nilai b1 = -0,001 artinya jika harga minyak goreng meningkat satu rupiah maka akan terjadi penurunan permintaan sebesar 0,001 satuan dimana pendapatan konsumen dianggap tetap. Nilai b2 = - 0,488 artinya jika pendapatan konsumen mengalami kenaikan sebesar satu rupiah maka akan terjadi penurunan permintaan gula sebesar 0,488 satuan dimana harga gula dianggap tetap. http://rosihan.web.id

Menghitung Koefisien Determinasi Artinya sekitar 94,21% variasi variabel bebas harga minyak goreng X1 dan pendapatan konsumen X2 dapat menjelaskan variasi variabel tak bebas permintaan minyak goreng Y. Note : b1 yang digunakan -0,582 dan pengali -32 seharusnya -32000 sehingga perkalian keduanya akan memiliki hasil yang sama yaitu (-0,00582 x -32000) = (-0,582 x 32). http://rosihan.web.id

Menghitung Koefisien Korelasi Berganda http://rosihan.web.id

Model Regresi Linier Berganda Asumsi-asumsi Model Regresi Linier Berganda (Agar hasil estimasi dapat diinterpretasikan dengan baik - BLUE) Nilai rata-rata disturbance term adalah nol, E(i) = 0. Tidak tdpt serial korelasi (otokorelasi) antar i Cov(i,j) = 0 untuk i  j. Sifat homoskedastisitas: Var(i) = 2 sama utk setiap i Covariance antara i dan setiap var bebas adalah nol. Cov(i,Xi) = 0 Tidak tdpt multikollinieritas antar variebel bebas. Model dispesifikasi dengan baik http://rosihan.web.id