KEPROTOKOLAN
MAKNA KELIRU KALAU ORANG BERTANYA, MANA PROTOKOLNYA AKAN DIJAWAB ITU PAK ANJAR YANG TUGASNYA PEMBAWA ACARA ! ( MASTER OF CEREMONY ) ASAL-USULNYA PROTOKOL ( BAHASA YUNANI ) PROTOS – KOLLA : YANG PERTAMA KOLLA – MELEKATKAN DENGAN DEMIKIAN HAKIKATNYA PROTOKOL LEMBARAN HALAMAN PERTAMA YANG DILEKATKAN PADA SUATU DOKUMEN BUTIR-BUTIR DARI PERSETUJUAN , SUATU KESEPAKATAN YANG LUAS LINGKUPNYA SECARA NASIONAL ATAU INTERNASIONAL
LALU, APA ARTI PROTOKOL ?
ENSIKLOPEDI BRITANICA TATA CARA ATAU TATA KRAMA DALAM JALINAN HUBUNGAN ANTAR NEGARA DENGAN MEMPERHATIKAN PANGKAT KEDUDUKAN, TITEL YANG RESMI
UU RI NO 8 TH 1987 TENTANG PROTOKOL DAN PERATURAN PEMERINTAH RI NO 62 TH 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN PROTOKOL ADALAH SERANGKAIAN ATURAN DALAM ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI YANG MELIPUTI ATURAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGHORMATAN KEPADA SESEORANG SESUAI DENGAN JABATAN ATAU KEDUDUKANNYA DALAM NEGARA PEMERINTAHAN ATAU MASYARAKAT ( UU RI NO 8 TH 1987 ) PROTOKOL MERUPAKAN TATA TERTIB PERGAULAN INTERNASIONAL, NASIONAL DAN MASYARAKAT, SOPAN SANTUN DIPLOMATIK ( RULE OF INTERNATIONAL POLITENESS )
PRAKTIK KEPROTOKOLAN MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA SESEORANG PERORANGAN YANG DITUNTUN OLEH TATA KRAMA PERGAULAN SECARA TRADISIONAL YANG DISESUAIKAN DENGAN RUANG DAN WAKTU DAN KONDISI YANG BERLAKU PELAKU PROTOKOL ORANG YANG KARENA JABATAN ATAU KEDUDUKANNYA MEMPUNYAI WEWENANG BERTANGGUNG JAWAB PENUH MULAI DARI MERANCANG, PERANCANAAN PELAKSANAN HINGGA AKHIR DARI SUATU KEGITAN TERTENTU ( TERMASUK MENENTUKAN PELAKU PENGISI ACARA )
KESIMPULAN TERHAPUSKAN BAHWA PROTOKOL ITU ADALAH MC ( PEMBAWA ACARA ) MC HANYALAH SEBAHAGIAN KEGIATAN DARI PENYELENGGARAAN KEPROTOKOLAN
ACARA ATAU KEGIATAN YANG DITATA BERSIFAT KENEGARAAN KEMASYARAKATAN PERTEMUAN RESMI YANG DIHADIRI OLEH PEJABAT NEGARA ATAU PEJABAT PEMERINTAH KUNJUNGAN KENEGARAAN, RESMI, KERJA AUDIENSI ( PENERIMAAN TAMU PEMERINTAH, SWASTA, KOMUNITAS MASYARAKAT ) JAMUAN SANTAP / MAKAN KEGIATAN LAINNYA YANG MELIBATKAN PIMPINAN
KLASIFIKASI ACARA RESMI TATANAN FORMAT SUDAH BAKU URUTAN ACARA M ATAUPUN TATA KRAMA EX : UPACARA HARI PROKLAMASI PELANTIKAN PEJABAT SEMI RESMI TATANAN FORMAT SANGAT TERGANTUNG DARI MUATAN ACARA YANG DIHADIRI OLEH PEJABAT ( SESUAI KONDISI SETEMPAT ) EX : PEMBUKAAN MTQ PANEN RAYA FESTIVAL SENI ATAU PAMERAN GABUNGAN ( RESMI DAN SEMI RESMI ) EX : PERTUNJUKAN RAKYAT, CENDERUNG BERSIFAT ENTERTAINMENT ( PISAH SAMBUT )
TATA TEMPAT ( PRESEANCE ) TATA URUTAN PRESEANCE, SETTING ARRANGEMENT HAK KEHORMATAN MENERIMA PRIORITAS TEMPAT DUDUK ATAU BERDIRI BAGI SESEORANG KARENA STATUS / JABATAN KEPANGKATAN DALAM SUATU UPACARA TERTENTU URUTAN KEPANGKATAN 1. VIP ( VERY IMPORTANT PERSON ) ORANG YANG SANGAT PENTING 2. VIC ( VERY IMPORTANT CITIZEN ) KEDUDUKAN DALAM MASYARAKAT PEMANGKU ADAT ATAU KETUA SUKU 3. KENINGRATAN BANGSAWAN HIRARKI TURUNAN ( RAJA – ANAK RAJA – PANGERAN ) PERKAWINAN PERMAISURI, LADY DAY SUAMI, TAUFIK KEMAS ( SUAMI PRESIDEN MEGAWATI ) 4. PEMBERIAN ANUGERAH RAJA PANGLIMA ATAU ADIPATI WARGA KELAS UTAMA
POSISI TEMPAT DUDUK PENEMPATAN PRESEANCE DISESUAIKAN DENGAN KEPANGKATAN TAMU YANG DIUNDANG / AKAN HADIR POSISI SEBELAH KANAN ADALAH KEDUDUKAN PANGKAT PALING TINGGI, DARI TEMPAT YANG ADA DISEBELAH KIRI BILA YANG ADA DUA ORANG ( 2 – 1 ) BILA YANG HADIR TIGA ORANG ( 2 – 1 – 3 ) BILA YANG HADIR EMPAT ORANG ( 4 – 2 – 1 – 3 ) BILA YANG HADIR LIMA ORANG ( 4 - 2 - 1 – 3 - 5 )
URUTAN DALAM MENAIKI KENDARAAN 1. PESAWAT TERBANG UNTUK TAMU VIP, PRIORITAS MENAIKI PESAWAT PALING AKHIR, JIKA TURUN PERTAMA KALI 2. KAPAL LAUT UNTUK TAMU VIP, PERTAMA KALI IA NAIK DAN DIBERIKAN KESEMPATAN LEBIH AWAL 3. KENDARAAN DARAT NAIK DAN TURUN BAGI TAMU VIP TERLEBIH DAHULU. NAMUN POSISI DIESEBELAH KANAN DIBELAKANG SOPIR ADALAH JABATAN TERTINGGI ( KEHORMATAN ). JIKA BERTIGA MAKA DITENGAH MERUPAKAN JABATAN TERENDAH ( 2-3-1) ATENSI : DUDUK DISEBELAH SOPIR BERSTATUS AJUDAN (PROTOKOL)
MENATA RUANGAN ACARA MENGACU PADA JUMLAH PESERTA / HADIRAN LUAS RUANGAN CIRI KHAS SPESIFIK ( DAERAH, ADAT ISTIADAT, TATA BOGA, BUSANA ) SIFAT ACARA ( FORMAL – NON FORMAL – ADAT – KESENIAN – KEAGAMAAN ) DEKORASI KOMPOSISI : WARNA – MATERIAL – BENTUK – ORNAMEN LAIN ) PELAKU ( PETUGAS – PANITIA – PENGISI ACARA ) MEMBUAT DRAF / TATA RUANG ACARA DATANG – MASUK – KELUAR ( LALU LINTAS PESERTA ) WAKTU ( HITUNGAN JAM ) SITUASI / SUASANA PSYCHOLOGIS ( NYAMAN – GERAH ) = KETUPAT ( KONDISI, WAKTU DAN TEMPAT )
PENATAAN ACARA UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA TERTIB SAKRAL BERURUTAN KRONOLOGIS RELIGIUS KULTURAL VARIATIF INDAH TIDAK MONOTON (KAKU) MENARIK ART ATAU MEMPESONA LANCAR HARMONIS SESUAI RENCANA / TIDAK TERTUNDA BERKSEIMBANGAN (TUNED) KHIDMAT NYAMAN BETAH UNTUK BERDIRI LAMA SAMPAI AKHIR MERASUK PERHATIAN (FOKUS)
BEKAL SEORANG PROTOKOL ( PERSONALITY ) TELITI ( CORRECT = PENEMPATAN ASESORIS ACARA EX : PEMUKUL GONG TERBALIK, TIDAK ADA TISU PERCAYA DIRI ( SELF CONFIDENCE ) TAMPILAN ( PERFORMANCE ) WIRAGA, BAHASA TUBUH ( BODY LANGUAGE ) WICARA ,TUTUR SANTUN / SAPA EMPATHY MENGKONDISIKAN SUASANA PSYCHOLOGIS DENGAN ORANG LAIN SENSITIF ANTISIPASI TERHADAP DINAMIKA ACARA EX : DASI PEJABAT TERBALIK SEGERA DISEMPURNAKAN MENGHARGAI ORANG LAIN TIDAK MEMAKSAKAN KEHENDAK SEDERHANA TIDAK AROGAN / VULGAR DALAM SEMUA EKSPRESI DIRI DIALOGIS & KOMUNIKATIF BERMARTABAT DAN BERMORAL
PENGUASAAN SIKAP SEORANG PROTOKOLER 1. SETTING LOKASI Merujuk kepada layout (tata letak dimana acara berlangsung yang sudah dibuat sebelumnya) Seperti naik-turun pada panggung, masuk dan keluar peserta. Ruang loby, Ruang makan, Press Room (jumpa wartawan), Ruang pameran, parkir dan seterusnya menurut kebutuhan acara berlangsung 2. SETTING PRESEANCE (Penempatan tempat duduk) Formasi berdasarkan (setting lokasi) Urutan tempat duduk pejabat yang tertinggi, urutan golongan, kalsifikasi, status, pejabat/undangan dan pelaku acara. (VIV/Ekskutif).
PENGUASAAN SIKAP SEORANG PROTOKOLER 3. URUTAN ACARA Kronologis pelaksanaan / urutan acara, jenis acara, waktu pelaksanaan. 4. PELAKU ACARA Siapa-siapa pelaku/pengisi acara disesuaikan dengan materi acara, sekaligus konfirmasi keberadaannya. Seperti Perwira Upacara (PU) ,Komandan Upacara (Dan Up), Pembaca Dasa Darma, Pemandu Do’a, Pengerek bendera dan seterusnya
PENGUASAAN SIKAP SEORANG PROTOKOLER 5. PROPERTY ACARA Pendukung fasilitas/ perangkat keras seperti, Alqur’an dan lehar,soun system/opreator,gunting kalau pengguntingan pita/pelaku pembawa nampan gunting, gong jika ditandai dengan pemukulan gong/pembawa gong, lencana tanda jasa/pembawa nampan tanda jasa/penerima tanda jasa.Naskah pelantikan. Meja ,pena,tamplak meja dan berita acara pelantikan serta petugas pengangkat meja.Bendera SAKA dan urutannya. Begitulah seterusnya. 6. AURA ACARA Pemahaman adat istiadat tertentu dan atributnya. Seperti pemangku adat menggunakan tanjak dan busana bes cape, bela diri, ada karate, Yudo, Inkai, Silat masing-masing salam hormat dan atribut berbeda. Salam Pramuka, Tepuk Pramuka, Busana Golongan Siaga, Penggalang, Penegak. Busana PDL, PDH, PSR.
PENGUASAAN SIKAP SEORANG PROTOKOLER 7. SYMBOL-SYMBOL YANG DISEPAKATI Acungan jempol tanda acara dimulai, Jari jempol dan telunjuk menyatu membuat lingkaran kecil artinya acara dihentikan/usai.Kedua tangan bersilang didepan dada, bermakna pergantian dari acara keacara lain. 8. PENGAMBILAN TINDAKAN / EMERGENCI Mempersilahkan pelau acara pada formasi yang telah ditentukan (Contoh Penerima tanda jasa, Karenanya 30 menit sebelum acara dimulai perlu diadakan geladi resik). Pelaku acara berhalangan hadir, segera menunjuk penggantinya. Antisipasi hal tersebut, dalam penyusunan acara diperisiapkan pengganti cadangan.Plus nomor-nomor kontak HP/Telepon baik pelaku acara maupun nomor penting lainya. (ambulance, Polisi, Pemadam kebakaran, PLN, ataupun no kontak Jasa Transportasi .
INTISARI BILA ACARA SUKSES PENGISI ACARA TERHORMAT, MENDAPAT PUJIAN JIKA ACARA BERANTAKAN PROTOKOL KENA DAMPRAT, MENDAPAT CACIAN KARENA SETITIK NILA RUSAK SUSU SEBELANGA
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION