HELMINTOLOGI TM_8.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dr.Nora Harminarti,M.Biomed
Advertisements

Dr.Nora Harminarti,M.Biomed
PENYAKIT PARASITER (HELMINTHIASIS) NEMATODOSIS II
PENYAKIT PARASITER (NEMATODOSIS I)
“om swastiastu”.
CESTODA Cacing dewasa hidup dalam saluran usus vertebrata
Kelompok rabu : Andrean Dwi audini Mariana Meyske Pala
NeMaThElMiNtHeS ♣NeMaToDa♣
NEMATHELMINTHES Guru pembimbing : Arina Ernawati, S.pd Kelas : X-5
NEMATHELMINTHES Ciri-ciri :
PARASITOLOGI Oleh : biologi93.
3 1 2 Oleh: I Wayan Surya Ardiana ( 4 ) Pasek Agus Sabda Negara (15)
TBC.
PENGANTAR PARASITOLOGI
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PARASITIK Prof.SOEDARTO, MD. DTMH, PhD.
HELMINTOLOGI Oleh DR. Mudatsir, M. Kes
PARASITOLOGI.
By: dr. Nurhayati, M. Biomed (Parasitologi FK UNAND)
Soil Transmitted Helminth
TREMATODA PENDAHULUAN
OLEH : MARLINA CATUR RAHAYU NIM : G0C016059
PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS
HELMINTOLOGI TM_8.
TREMATODA (CACING DAUN)
AWAL IKHWAN SYARIF MUSDLIFAH SULISTIANI SUPARMAN
Kelompok 15 Mila Fauziah Rizky Humairah “Paragonimus westermani”
MATERI CACING Schistosoma mansoni
HELMINTOLOGI.
Kelompok 11 Anisa Carolin Fitroh Amandini Novi Kurnia
Nematoda Usus Trichuris trichiura Ancylostoma duodenale
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Oleh Nurhalina, SKM, M.EPid
Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih) Sub Bab 4
KINGDOM ANIMALIA all about wormy
TREMATODA Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes
Trichostrongylus spp Strongyloides stercoralis
Oleh Nurhalina, SKM, M.Epid
Drunculus medinensis Nurhalina, SKM,M.Epid.
DEPARTMENT OF PARASITOLOGY
CACING KREMI Enterobius vermikularis
Filum Nemathelminthes
NEMATHELMINTHES.
Parasit Cacing yang ditularkan melalui media pakan/makanan
TREMATODA PENDAHULUAN
CACING TAMBANG.
TREMATODA HATI (liver flukes)
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN
PENYAKIT TUMBUHAN YANG DISEBABKAN NEMATODA
TREMATODA PENDAHULUAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
NEMATHELMINTHES Ciri-ciri :
PARASITOLOGI.
Nematoda Yuni Widyawati,S.Pi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Nematoda Usus II Oleh kelompok 4 : Annisa Duma Sari Dela Adrianti
Phylum Nemathelminthes
Disusun oleh: Hemanath Sinnathamby ( )
NEMATHELMINTES Nama Kelompok : Oryza sativa Nama Anggota :
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KECACINGAN
NEMATHELMINTHES Dosen pembimbing : Samsul Kamal
Qurrota A’yunin, SPi., MP., MSc. Tim Pengajar MK Avertebrata Air
KECACINGAN.
TUGAS PARASITOLOGI Kelompok : 5 Kelas : B 2011 Disusun Oleh :
HELMINTOLOGI – NEMATODA
PENDAHULUAN PARASIT ADALAH ORGANISME YANG HIDUP :  SEMENTARA/MENETAP  PADA PERMUKAAN/DI DALAM DENGAN MAKSUD :  MENGAMBIL SEBAGIAN/SELURUH KEBUTUHAN.
Phylum Nemathelminthes
Kelompok 3 Ayu Adelia Cyntia Perdana Putri Irfandi Saputra Yulpa Wulandari.
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale). K LASIFIKASI Kingdom : Animalia Filum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo: Strongylida Famili : Ancylostomatidae.
PENYAKIT MENULAR | KECACINGAN
Transcript presentasi:

HELMINTOLOGI TM_8

Definisi Helmintologi Bahasa yunani ; “helminth” berarti cacing Kelompok Metazoa Helmintologi : ilmu yg mempelajari cacing yg hidup sbg parasit pada manusia 4/12/2018

3 Klasifikasi cacing (MC) Phylum Annelida “Lintah”  ektoparasit hidup di air dan darat ukurannya bermacam2 4/12/2018

2. Phylum nemathelminthes Kelas nematoda Kel cacing dng bentuk bulat memanjang seperti benang (Nema benang) kulit luar tidak bersegmen, kutikulanya licin, kadang2 bergaris, memiliki rongga badan serta jenis kelamin terpisah bersifat parasit bagi hewan maupun manusia 4/12/2018

3 Plylum Platyhelminthes Kel cacing pipih, dpt berbentuk pipih spt daun atau pipih panjang seperti pita. pipih spt daun  trematoda, kelas trematoda biasanya tdk memiliki rongga badan, bersifat hermafrodit, alat pencernaan buntu pipih panjang spt pita cestoda umumnya tdk memiliki rongga badan, tdk memiliki alat pencernaan dan bersifat hemafrodit 4/12/2018

5 Kel medium penularan WHO (1964) Penularan melalui tinja (faeces) telur dan larva menjadi infektif jika melalui atau berada di anus . penularan langsung dr orang ke orang 4/12/2018

5 Kel medium penularan Penularan melalui tanah (soil transmitted atau Geohelmiths) Telur/larva menjadi infektif sesudah menjalani proses pematangan di dalam tanah 4/12/2018

5 Kel medium penularan Penularan melalui Arthropoda Arthropoda  vektor stadium infektif berkembang di dalam tubuh arthropoda. 4/12/2018

5 Kel medium penularan Penularan Melalui siput stadium infektif tubuh siput Penularan terjadi melalui daging hewan stadium infektif tubuh hewan 4/12/2018

epidemiologinya Adanya sumber infeksi Lingkungan yg menguntungkan Siklus hidup cacing Keadaan sosial ekonomi Kepercayaan/kebiasaan Sistem perairan Perpindahan penduduk Transport yg mudah dan cepat 4/12/2018

Patologi dan klinik Tdk bersifat akut Gejala  setelah serangan berulang setelah ada kerusakan jaringan, berat ringannya tergantung : Jumlah parasit Kerentanan/kekebalan hospes 4/12/2018

Diagnosis Gejala umumnya tdk spesifik Penegakan diagnosis dng pemeriksaan laboratorium : Tinja Konsentrasi/biakan Usapan anus Biopsi Darah Urin Sputum, dll 4/12/2018

Pencegahan Mengurangi sumber penularan (mengobati penderita) Pendidikan kesehatan Pemberantasan hospes perantara dan vektor Mempertinggi imunitas, Pengawasan higiene sanitasi 4/12/2018

Nematoda (scr Umum) Parasit yg jumlah spesiesnya paling banyak Kebanyakan hidup bebas di air tawar, laut . Ada juga yg hidup di lumpur dan tanah perkebunan 4/12/2018

Soil Transmitted Helminths (STH) Nematoda Usus yg perkembangan embrionya pada tanah (Craig dan Faust, 1976) Geohelmintths / cacing tular tanah (Agoes, 1999) 4/12/2018

Epidemiologi di indonesia Iklim tropis yg lembab Higiene & sanitasi yg kurang baik Tingkat pendidikan , ekonomi & sosial yg rendah, Kepadatan penduduk Kebiasaan hidup yang kurang baik 4/12/2018

tanah  pematangan telur/larva Non infektif  infektif 3 spesies yg sering di jumpai di Indonesia: Ascaris lumbricoides, Tricuris trichiura Necator Americanus 4/12/2018

Ascaris Lumbricoides (Ascariasis) Habitat  usus halus Manusia  satu2nya hospes definitif Merupakan nematoda usus terbesar Berwarna putih kekuningan – merah muda, cacing mati berwarna putih 4/12/2018

Ascaris Lumbricoides 4/12/2018

Morfologi dan siklus hidup Badan bulat memanjang, kedua ujung lancip Cacing jantan panjang 15-30 cm x lebar 3-5 mm Betina 22-35 cm x lebar 3-6 mm. Cacing betina menghasilkan 200mrb butir telur sehari, berlangsung semasa hidup cacing (6-12 bln) 4/12/2018

Tlr keluar dr tinja dlm keadaan blm membelah Larva masuk ke tubuh melalui mulut, cairan lambung akan mengaktifkan larva Tlr keluar dr tinja dlm keadaan blm membelah Proses pematangan 20-24 hari, suhu optimal 30 oC Ususkapiler darah masuk alat pernafasan kelambungusus halus Waktu migrasi 10-15 hari, siklus ke 2 di usus dan mulai menghasilkan telur 6-10 minggu 4/12/2018

Ascaris Lumbricoides Diagnosis : menemukan telur dan cacing dewasa dalam tinja selama masa intestinal,  antelmintik atau keluar dengan sendirinya melalui mulut/anus

Aspek Klinis Ascaris Lumbricoides Gejala yangh timbul pada biasanya terjadi pada saat berada diparu-paru. Gangguan yang disebabkan cacing dewasa Penderita mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi. Efek yang serius terjadi bila cacing-cacing menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus (ileus). Pada keadaan tertentu cacing dewasa mengembara ke saluran empedu, apendiks atau ke bronkus dan menimbulkan keadaan gawat darurat sehingga kadang-kadang perlu tindakan operatif.

Epidemiologi A. Lumbricoides Kosmopolit , daerah tropis dng udara lembab Erat hub. Dng higiene & sanitasi Terutama menyerang anak2 5-9 thn Laki2, maupun perempuan mempunyai kemungkinan terinfeksi yg sama 4/12/2018

Ascaris Lumbricoides (Lanjutan) Perkembangan didaerah endemik didukung oleh keadaan lingkungan Tanah dan iklim yg sesuai liat, 25°C-30°C Jumlah telur yg dpt bertahan hidup Jumlah telur yg dpt hidup sampai bentuk infinitif dan masuk ke dalam hospes 4/12/2018

Pengobatan Pemberian obat secara perorangan atau massal Obat lama piperasin, tiabendazol, heksilresorkinol &hetrazan.efek samping Baru: pirantelpamoat, mebendasol, albedazol, levamisol Syarat peng massal: mudah di terima masy, efek samping rendah, 4/12/2018

Trichuris Trichiura Cacing cambuk / whipworm Habitat di dalam usus besar Manusia  hospes defenitif Trichuriasis 4/12/2018

Morfologi Cacing betina lebih besar Sehari cacing betina menghasilkan 3000-4000 telur Pematangan telur pada tanah 3-5 minggu Telur menetas di usus halus, cacing dewasa menetap di usus besar selama beberapa tahun. 4/12/2018

Epidemiologi Kosmopolit Daerah tropis, panas & lembab Tanah yg paling baik untuk perkembangan telur yi/: tanah yg hangat, basah dan teduh. Paling sering menyerang anak 1-5 thn 4/12/2018

Patologi dan Gejala Klinis Trichuris Trichiura Cacing Trichuris pada manusia terutama hidup di sekum, akan tetapi dapat juga ditemukan di kolon asendens. Pada infeksi berat terutama pada anak, tersebar di seluruh kolon dan rektum. Menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus. Pada tempat perlekatannya terjadi pendarahan. Menghisap darah hospesnya, sehingga dapat menyebabkan anemia. Penderita terutama anak dengan infeksi Trichuris yang berat dan menahun, menunjukan gejala nyata seperti diare yang sering diselingi dengan sindrom disehuris yang berat dan menahun Infeksi berat Trichuris trichiura sering disertai dengan infeksi cacing lainnya atau protozoa. Infeksi ringan biasanya tidak memberikan gejala klinis jelas atau sama sekali tanpa gejala, Parasit ini ditemukan pada tinja secara rutin

Cacing Tambang (N.Americanus & A.Duadenale N. Americanus  necatoriasis Ancylostoma duadenale  ancylostomiasis Habitat : usus halusjejunum Hospes definitif : manusia Cacing dewasa hidup berwarna putih keabu-abuan sampai kemerahan 4/12/2018

Morfologi Morfologi kedua cacing mirip Perbedaan khas terutama pada betina, N. Americanus menyerupai huruf S, A duadenale menyerupai huruf C NA 9000-10.000 tlr /har AD 10.000-20.000 tlt/hari Suhu 23-33 oC dlm 24-48 jam akan menetas Dpt bertahan hidup di tanah 2minggu Larva dpt menembus kulit Cacing dewasa dpt hidup ± 10 thn. 4/12/2018

Daur Hidup Necator Americanus & Ancylostoma Duodenale

Epidemiologi Kosmopolit , terutama daerah khatulistiwa Prevalensi30-50% di berbagai daerah di Indonesia P > daerah perkebunan karet dan kopi, pertambangan Hidup di tanah pasir, liat, lumpur yg tertutup daun dan gembur, yg tercampur humus dan terlindung dari sinar langsung. Paling sering menyerang org dewasa laki2 Di ina paling sering NA dari pada AD 4/12/2018

Pencegahan MCK yg sehat dan teratur Penyuluhan Higiene dan sani tasi lingkungan 4/12/2018

Enterobius vermicularis (cacing keremi_oxyuris vermikularis) Hospes definitif manusia. Penyakit oksiuriasis atau entrobiasis cacing yang dapat masuk ke tubuh melalui mulut, makanan, udara, dan tanah yang akan bersarang di usus besar Malam hari cacing betina meletakkan telurnya didaerah anus 4/12/2018

Morfologi Telur memproduksi telur sebanyak 11.000 butir setiap harinya selama 2-3 minggu, sesudah itu cacing betina akan mati Telur bentuk asimetrik ini tidak berwarna, mempunyai dinding yang tembus sinar dan berisi larva yang hidup (Soedarto, 1995). 4/12/2018

Morfologi cacing dewasa Berukuran kecil, berwarna putih Cacing betina > jantan Ukuran cacing betina sampai 13 mm, jantan sampai sepanjang 5mm. Ekor cacing betina lurus dan runcing sedangkan yang jantan mempunyai ekor yang melingkar. Cacing jantan jarang dijumpai oleh karena sesudah mengadakan kopulasi dengan betinanya ia segera mati (Soedarto,1995) 4/12/2018

4/12/2018

4/12/2018

Epidemiologi Kosmopolit  tropis & subtropis Insiden tinggi di negara-negara barat terutama USA 35-41 %. Merupakan penyakit keluarga. Yang sering diserang yaitu anak-anak umur 5-14 tahun. Hal ini dikarenakan pada golongan umur tersebut daya tahan tubuh masih lemah, selain itu juga rendahnya tingkat kesadaran untuk menjaga kebersihan diri 4/12/2018

Pd daerah tropis insiden sedikit o/ krn cukupnya sinar matahari, udara panas, kebiasaan ke WC (yaitu sehabis defekasi dicuci dengan air tidak dengan kertas toilet). maka pertumbuhan telur terhambat, sehingga dpt dikatakan bahwa infeksi cacing kremi dipengaruhi oleh iklim dan kebiasaan Udara yang dingin, lembab dan ventilasi yang jelek merupakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan telur. Daerah dingin jarang mandi/mengganti baju dalam 4/12/2018

Epidemiologi Penyebaran lebih luas Penularannya dapat dipengaruhi oleh: Penularan dari tangan ke mulut sesudah menggaruk daerah perianal Debu Yang mengandung telur cacing Retroinfeksi melalui anus: larva dari anus yg menetas kembali ke masuk ke usus

Gejala Klinis - Enterobiosis relatif tidak berbahaya - Iritasi pada daerah anus, perinium dan vagina bermigrasi menggarusk anus pada malam hari - Kurang nafsu makan, berat badan menurun, aktivititas meninggi, cepat marah, insomania Diagnosis Anal swab

Diagnosis Anal swab / Swab Perianal adalah pengambilan sampel u/ membantu menegakkan diagnosa dari infeksi cacing kremi dgn bantuan alat berupa batang gelas atau spatel lidah yg pada ujungnya dilekatkan scotch adhesive tape (Gandahusada S, 2004). Waktu pemeriksaan pagi hari sblm BAB 4/12/2018

Teknik Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan

Pencegahan dan Pemberantasan Memutuskan rantai daur hidup dengan : - Defekasi dikakus - Menjaga kebersihan - Pengobatan masal Pemberian penyuluhan kepada masyarakat mengenai sanitasi lingkungan

strongyloides stercoralis (small roundworm of man) Hidup bebas di tanah /sbg parasit Manusia merupakan hospes utama cacing ini, walaupun ada yang ditemukan pada hewan tdk punya perantara penyakit strongilodiasis. Diagnosis dengan menemukan telur pd tinja Ditemukan jg pd anjing & kucing

Cacing dewasa hidup di mukosa usus halus Cacing yg tdpt pd MC hanya berjenis kelamin betina dewasa Perkembangan secara partenogenesis 4/12/2018

Daur Hidup strongyloides stercoralis Menembus kulitvenajantung kanan dan paru2,

Aspek Klinis strongyloides stercoralis Kulit  munculnya alur urtikaria mulai dari daerah dekat anus, perluasan paling sering terdapat di bagian dada Paru-Paru  pada kasus hiperfinfeksi terjadi batuk2, pernfasan memendek, mengigil, demam, dan sindrom loeffler Usus  gangguan pada saluran pencernaan, dapat berlasung menahun.

Pengobatan Albendazole 400 mg / day, 3 – 5 days Ivermectin 200 ug/day, 4 days Alternative Drug: Mebendazole 3 X 100 mg/ day, 2 – 4 weeks Thiabendazole 25 mg/kg BW, 1 - 2X/ day, 3 days 4/12/2018

Ancylostoma Braziliense dan Ancylostoma Caninum Cacing ini hidup di dalam usus halus kucing dan anjing. Pada manusia, A.braziliense dan A. Caninum menimbulkan kelainan kulit.

Trichinella spiralis (Trichina worm, cacing trichina) Cacing ini hidup dalam mukosa duodenum, sampai sekum manusia. Selain menginfeksi manusia, cacing ini juga menginfeksi mamalia lain, seperti tikus, kucing, anjing, babi, beruang, dll. Penyakit yang disebabkan parasit ini disebut trikinosis, trikinelosis, dan trikiniasis.

Toxocara canis (dog worm) dan Toxocara cati (cat worm) Toxocara canis ditemukan pada anjing, sedangkan Toxocara cati ditemukan pada kucing. Belum pernah ditemukan infeksi campuran pada satu macam hospes. Kadang-kadang cacing ini dapat hidup pada manusia sebagai parasit yang mengembara dan menyebabkan penyakit yang disebut Visceral larva migrans.

Minites sampai cacing kermi 4/12/2018