MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNSUR-UNSUR BAHASA FONEM MORFEM KATA FRASA KLAUSA KALIMAT PARAGRAF
Advertisements

STRUKTUR KALIMAT.
Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia
Morphologie du Français
ADJEKTIVA S1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Pertemuan ke-1 Hukum Pemenggalan Kata
Pertemuan 7 Waktu Belajar 100 menit
LOGO BENTUKAN KATA Pertemuan 6 Waktu Belajar 100 menit.
Kelompok 4 Anom Sulton Iskandar ( )
A. KATEGORI/KELAS KATA Nomina (Kata Benda)
Morfologi Oleh Kelompok 2 Rina Maharani /22
Morfologi Dewi Puspitasari.
Assalamu’alaikum Wr. Wb…
MORFOLOGI (TATA KATA) Pertemuan IV.
BENTUK DAN MAKNA.
Kesantunan ejaan dan istilah
BAHASA INDONESIA SEMENJANA (Tri Atmadji Sutikno)
MORFOLOGI Septia Sugiarsih.
KATA, FRASA, KALIMAT.
BENTUK DAN MAKNA FONEM bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Apakah fonem sama.
Dirman, mpd morfologi.
AFIKSASI.
Morfologi Dewi Puspitasari.
Pengantar Linguistik Umum 12 November 2012 Nadya Inda Syartanti
Matakuliah : N0672/ Fonologi dan Morfologi Jepang Tahun : 2005/ 2006
Morphologie du Français
MORFOLOGI (TATA KATA) Pertemuan IV.
MORFOLOGI 1. Batasan : a) bagian dari ilmu bahasa yang
形態論(1) Dewi Puspitasari.
PROSES MORFOLOGIS 7.
SATUAN-SATUAN GRAMATIK
Struktur Bahasa Indonesia “Morfologi Bahasa”
Assalamu’alaikum Wr. Wb…
Oleh Kelompok 2 Rina Maharani /2 2 Rizky Lugiana /2 3
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD B. Esti Pramuki
Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan
TEMU BALIK INFORMASI Konsep Thesaurus Dalam Information Retrival dan Macam-Macam Thesaurus Beserta Algoritmanya TI 14 A STMIK AMIKOM PURWOKERTO 2017.
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
PENERAPAN MORFOLOGI.
4. BENTUK DAN PILIHAN KATA
PENGINDEKSAN.
Stoplist dan Stemming Anggota Kelompok :
Tutorial 2 Oleh: Arifah Bintarti
Khafiizh Hastuti TATA KATA Khafiizh Hastuti
TEMU BALIK INFORMASI Konsep Thesaurus Dalam Information Retrival dan Macam-Macam Thesaurus Beserta Algoritmanya TI 14 A STMIK AMIKOM PURWOKERTO 2017.
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD B. Esti Pramuki
PROSES MORFOLOGIS BAHASA INDONESIA
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
REDUPLIKASI (PROSES PENGULANGAN)
Pertemuan 8 : Thesaurus Anggota Kelompok :
Nomina 1. Pengertian Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertia. 2. Ciri-ciri Dalam kalimat.
KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS
MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD/ PDGK4504
KONSTRUKSI MORFOLOGIS
MORFOLOGI.
SINTAKSIS (1) PERTEMUAN KE-8 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari tentang seluk beluk bentuk kata (stuktur kata) serta pengaruh perubahan bentuk kata terhadap golongan dan.
BAHASA INDONESIA/MKDU
MORFEM DAN PROSEDUR PENGALAMANNYA
KATA DAN FRASA.
MORFOLOGI (Pembentukan Kata).
UNIT 9 DASAR MORFOLOGI.
BAHASA INDONESIA. KATA DAN ISTILAH KELOMPOK 3: NI WAYAN CHIKAYANTI( ) NI NYOMAN CITA DEVIYANI( ) KADEK SUITRI( ) KOMANG RESIANI( )
BBM 3212 UNIT 9 Makna Imbuhan PeN, MeN, dan BeR
BBM 3206 UNIT 9 Makna Imbuhan PeN, MeN, dan BeR
LOGO AFIKS (IMBUHAN) SMKN 1 KEDAWUNG. Company Logo NAMA KELOMPOK Sri Wulan Siti Aisyah Putri Febriyanti Nabila Novianti Eka Wulandari.
BBM 3206 UNIT 9 Makna Imbuhan PeN, MeN, dan BeR
 MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2
Transcript presentasi:

MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106) PERTEMUAN KELIMA MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106) B. Esti Pramuki

SELAMAT BERJUMPA PADA PERTEMUAN KELIMA TUTORIAL MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)

KOMPETENSI UMUM Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa mampu menganalisis morfem bahasa Indonesia

KOMPETENSI KHUSUS Berdasarkan kompetensi umum mata kuliah Morfologi Bahasa Indonesia (PBIN4106), kompetensi khusus pada pertemuan kelima ini, diharapkan mahasiswa dapat menganalisis proses afiksasi.

Afiksasi Afiksasi merupakan proses pembubuhan afiks pada bentuk dasar sehingga terbentuk suatu kata. Contoh: afiks ber- ditambahkan pada bentuk dasar karya menjadi berkarya Afiks ke-an ditambahkan pada bentuk dasar cantik menjadi kecantikan Afiks -an ditambahkan pada bentuk dasar minum menjadi minuman

Jenis Afiks Terdapat empat jenis afiks: 1. Prefiks: afiks yang dilekatkan pada bagian depan bentuk dasar . Contoh: menN-, peN-, ber-, per-, ter-, di-, pe-, se-, ke- 2. Infiks: afiks yang dilekatkan di tengan bentuk dasar, di belakang konsonan awalnya. -el-, -em-, -er- 3. Sufiks: afiks yang dilekatkan di belakang bentuk dasar -kan, -i, -an, -nya 4. Konfiks: afiks yang sebagian dilekatkan di depan bentuk dasar dan sebagian yang lain dilekatkan di belakang bentuk dasarnya peN-an, per-an, ber-an, ke-an, se-nya

Perubahan Bentuk Afiks 1. Alomorf prefiks meN-, peN-, dan konfiks peN-an a. Morfem (meN-) atau (me-) direalisasikan dengan: /me-/, apabila fonem awal bentuk dasarnya: /l,r,w,y, nasal atau k,p,t,s yang luluh/ /mem-/, jika fonem awal bentuk dasarnya: /b, f, atau p yang tidak luluh/ /meN-/, kalau fonem awal bentuk dasarnya: /d, š atau s, t yang tidak luluh/ /meng-/, jika fonem awal bentuk dasarnya: /vokal, g,h, x, atau k yang tidak luluh/ /meñ-/, jika fonem awal bentuk dasarnya: /c, j, atau z/ /menge-/, apabila bentuk dasarnya hanya satu suku kata b. Morfem (peN-), (peng-) atau (pe-) direalisasikan dengan: /pe-/, apabila fonem dasarnya: /l, r, w, y atau k, p, s, t yang luluh/ /pem-/, jika fonem awal dasarnya: /b, f/ /pen-/, jika fonem awal dasarnya: /d atau t yang tidak luluh/ /peng/, jika fonem awal dasarnya: /vokal g, h, x/ /pen-/, jika fonem awal dasarnya: /c, j, z/ /penge-/, apabila dasarnya ekasuku

Perubahan Bentuk Afiks 1. Alomorf prefiks meN-, peN-, dan konfiks peN-an c. Morfem konfiks (peN-an) realisasinya sama persis dengan (peN-) untuk unsur depannya, sedangkan unsur belakangnya sama sekali tidak mengalami perubahan. Karena itu, kaidahnya tidak perlu dituliskan lagi. 2. Alomorf prefiks ber-, per, ter-, serta konfiks ber-an dan peran a. Morfem (ber-) direalisasikan dengan: /be-/, apabila fonem awal dasarnya /r/ atau suku pertamanya berakhiran dengan fonem /er/ /bel-/, apabila dasarnya morfem (ajar) /ber-/, jika dasarnya di luar yang telah disebutkan pada butir 1 dan butir 2

Perubahan Bentuk Afiks 2. Alomorf prefiks ber-, per, ter-, serta konfiks ber-an dan peran b. Morfem (per-) direalisasikan dengan: /pe-/: * kalau fonem awal dasarnya /r/ atau suku pertamanya berakhiran dengan fonem /er/. * Apabila kata itu bermakna “persona /orang yang ber.....” atau berkorespondensi/mempunyai hubungan dengan verba ber- /pel-/, jika dasar morfem (ajar) /per-/, morf ini boleh dikatakan tidak produktif lagi. c. Morfem (ter-) direalisasikan dengan: /te-/, jika fonem awal dasarnya /r/ atau suku pertamanya berakhiran /er/ /tel-/, apabila dasarnya morfem (anjur) atau (antar) /ter-/, jika dasarnya selain yang diisyaratkan pada butir 1 dan butir 2

Perubahan Bentuk Afiks 2. Alomorf prefiks ber-, per, ter-, serta konfiks ber-an dan peran d. Morfem (ber-an) direalisasikan dengan: /be-an/, jika fonem awal dasarnya /r/ atau suku pertamanya berakhiran /er/ /ber-an/, jika dasarnya bukan yang diisyaratkan pada butir 1 e. Morfem (per-an) direalisasikan dengan: /pe-an/, jika fonem awal dasarnya /r/ atau suku pertamanya berakhiran dengan /er/ /pel-an/, jika morfem dasarnya (ajar) /per-an/, jika dasarnya selain yang diisyaratkan pada butir 1 dan butir

Perubahan Kata Kompleks Setiap proses afiksasi, pasti terjadi pula bentuk kata yang baru. Hal tersebut relatif menyebabkan maknanya berubah jika dibandingkan dengan yang lama. Proses afiksasi menyebabkan terjadinya: Perubahan kelas kata dinamakan proses derivasi tidak terjadi perubahan kelas kata dinamakan proses infleksional

Kerja Kelompok Tutor memberikan latihan mahasiswa mencari contoh 10 kata-kata yang mengalami derivasi berdasarkan perubahan makna, jenis, kelas, dan kategori katanya.

Refleksi Setelah kerja kelompok dan refleksi ajukan beberapa pertanyaan silang dari kelompok yang berbeda.

SELAMAT BELAJAR