ADL ACTIVITY DAILY LIVING Hardjono
ACTIVITY DAILY LIVING Pemeriksaan kemampuan fungsional merupakan proses untuk mengetahui kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari atau waktu senggangnya yang terintegrasi dengan lingkungan aktivitasnya. Tujuan pemeriksaan kemampuan fungsional pada pasien adalah : Menunjukkan kepada pasien tentang kemampuan fungsional riil yang dimiliki.
Membantu pasien berfikir konstruktif tentang kemampuannya dan memotivasi untuk mencapai derajat kemandirian yang lebih tinggi. Salah satu parameter penilaian sebelum dan sesudah tindakan fisioterapi atau tindakan medis lainnya. Menentukan tujuan pengembalian dan peningkatan fungsi yang realistis. Dasar untuk menentukan tindak lanjut program Acuan untuk merencanakan kebutuhan masa yang akan datang seperti : kebutuhan alat adaptasi, modifikasi tempat tinggal dan tempat kerja agar hidupnya lebih aman dan mudah.
Prosedur pemeriksaan kemampuan fungsional harus meliputi Kemampuan menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dan menyelesaikan dengan baik. Kemampuan menyelesaikan kegiatan/aktivitas dengan waktu dan energi yang wajar.
Indeks Barthel yang dimodifikasi Penilaian didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam meningkatkan aktivitas fungsional. Pengukuran meliputi sepuluh kemampuan yaitu :
0 - 20 : Ketergantungan penuh NO AKTIVITAS NILAI BANTUAN MANDIRI 1 Makan 5 10 2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan sebaliknya, termasuk duduk di tempat tidur 15 3 Kebersihan diri, mencuci muka, menyisir, mencukur dan menggosok gigi 4 Aktivitas di toilet (menyemprot, mengelap) Mandi 6 Berjalan di jalan yang datar (jika tidak mampu jalan melakukannya dengan kursi roda 7 Naik turun tangga 8 Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 9 Mengontrol BAB Mengontrol BAK JUMLAH 100 Penilaian : 0 - 20 : Ketergantungan penuh 21 - 61 : Ketergantungan berat/ sangat tergantung. 62 - 90 : Ketergantungan moderat. 91 - 99 : Ketergantungan ringan 100 : Mandiri. MODIFIED BARTHEL INDEX
Indeks Katz Indeks Katz untuk mengukur aktivitas fungsional yang mencakup 6 kemampuan aktivitas yaitu : mandi, berpakaian, pergi ke toilet, transfer, continence/blader and bowel , makan.
Indeks Kenny Self Care Gugus tugas pada evaluasi Kenny self care merupakan pertimbangan untuk menilai syarat minimal kemandirian individu di rumah atau tempat lain dengan lingkungan terbatas. Hal-hal yang akan dinilai meliputi tujuh kategori yaitu aktivitas di tempat tidur, transfer, ambulasi, berpakaian, higiene, BAB/BAK, dan makan.
Indeks Kenny Self Care (LANJUTAN ) Aktivitas di tempat tidur Bergeser di tempat tidur. Bangun dan duduk. Transfer Duduk . Berdiri. Penggunaan toilet Ambulasi Berjalan. Naik/turun tangga. Penggunaan kursi roda. Berpakaian Anggota atas dan trunk bagian atas. Anggota bawah dan trunk bagian bawah. Kaki. Higiene Wajah, rambut, anggota atas. Trunk. Anggota bawah. BAB & BAK. Makan. Skala penilaian : 0 : Ketergantungan penuh. 1 : Perlu bantuan banyak. 2 : Perlu bantuan sedang. 3 : Perlu bantuan minimal/pengawasan 4 : Mandiri penuh Hasil penilaian merupakan jumlah rata-rata tiap area/bidang kemampuan.
Penilaian Lingkungan Aktivitas Hal ini penting untuk menunjang kemampuan pasien yang telah diperiksa atau di tes kemampuan ADL nya. Lingkungan yang mendukung akan dapat memberikan fasilitasi kepada pasien. Pemeriksaan ini untuk melihat lingkungan aktivitas baik didalam rumah ataupun diluar rumah
Berapakah jumlah kamar khusus untuk pasien ? Kamar tidur ya/tidak, dipakai sendiri / bersama dengan ….. Kamar mandi ya/tidak WC ya/tidak Dapur ya/tidak Kamar duduk ya/tidak Berapakah jumlah ruang yang ada dirumah ? Apakah pasien naik/turun tangga, Apabila masuk/keluar rumah ? Apabila ya apakah keadaan tangga tersebut dalam keadaan baik, tidak licin Cukup banyak jumlahnya Apakah lingkungan sekitar rumah cukup aman. Bagaimana kebersihan rumah tersebut. Apakah rumah cukup ventilasi. Apakah terdapat tanda-tanda kurang urus : Makanan basi di almari makan/almari es Alat makan yang tidak dicuci. Tumpukan pakaian kotor. Lain-lain sebutkan.
Dari lingkungan rumah, pastikan bahwa hal berikut itu terpasang baik : ( )Lantai dan karpet dalam keadaan baik, tidak menonjol disana sini yang mungkin menyebabkan terpeleset/jatuh. ( )Pencahayaan cukup terang dan tidak silau ( )Penempatan lampu cukup baik, terutama didekat tangga/tempat lewat antara tempat tidur dan kamar mandi. Saklar lampu ditempat berisiko tinggi kalau perlu dari jenis/bahan bisa berpendar. ( )Telepon ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak perlu harus bergegas harus menjawab panggilan. ( )Kabel-kabel listrik tidak terletak dilantai, apabila perlu diperpendek dan dipakukan kedinding. ( )Tidak terdapat barang berserakan disekitar jalan menuju tempat lampu. Kamar mandi ( )Terdapat riil pegangan didaerah toilet, bak mandi dan mudah dicapai apabila diperlukan. ( )Permukaan lantai pancuran atau bak rendam tidak licin. Apabila menggunakan pelapis bak rendam harus dari kualitas baik. ( )Bawah keset berlapis karet yang tidak licin. ( )Drainase air baik sehingga mencegah lantai licin setelah dipakai mandi.
Kamar Tidur ( )Keset tidak merupakan hambatan yang memungkinkan terpeleset terutama dijalur ke kamar mandi/WC. ( )Terdapat meja disamping tempat tidur untuk meletakkan kaca mata dan barang lain sehingga tidak diletakkan pada lantai disamping tempat tidur. Dapur ( )Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin. ( )Tumpahan air cepat dibersihkan untuk mencegah jatuh. ( )Bahan untuk membersihkan dan memasak ditempatkan pada tempat yang tidak terlalu tinggi (sehingga orang yang pendek tidak perlu memanjat) atau terlalu pendek (untuk orang yang sering merasa pusing setelah membungkuk). ( )Disediakan kursi tinggi untuk keperluan mencuci piring. ( )Tersedia tempat pijakan yang stabil untuk mencapai barang yang letaknya agak tinggi. Kamar duduk ( )Keset tidak terletak di atas karpet atau berserak disana situ. ( )Mebel diletakkan sedemikian sehingga jalan lewat cukup lebar. ( )Tinggi kursi dan sofa cukup sehingga mudah bagi pasien untukduduk atau berdiri.
Tangga ( )Terdapat ril pegangan yang kuat pada kedua sisi anak tangga, termasuk anak tangga ke lantai dasar. ( )Lantai anak tangga tidak licin. ( )Barang-barang tidak diletakkan dilantai anak tangga terbawah atau teratas. ( )Apabila mungkin, anak tangga terbawah dan teratas diwarnai dengan warna terang untuk menandai awal dan akhir tangga. Diluar rumah ( )Pintu masuk depan dan belakang dalam keadaan baik. ( )Pada musim hujan tersedia pasir untuk mencegah lantai menjadi licin. ( )Jalan lewat harus bebas dari lumpur atau air dimusim hujan, sehingga mencegah jatuh. ( )Anak tangga dan ril pegangan harus terpasang kuat.
Daftar keamanan Apakah pasien dapat ya/ tidak Membuka/mengunci pintu. Mencapai saklar lampu. Mencari pertolongan apabila perlu (telepon,Tetangga dekat, dll) Berjalan dalam rumah dengan aman (WC, kamar mandi, meja makan, ruang tamu, ruang tidur, dll) Apakah terdapat bahaya yang jelas/nyata : ya/tidak Fiting lampu yang bertumpuk-tumpuk. Kabel listrik yang telanjang. Penyinaran yang kurang terang (siang/ Malam) Perabotan (besar/kecil) yang berserakan. Perabotan/mebel yang tidak aman (mudah Patah, mudah terguling) Karpet atau lantai yang tidak rata Ada tidaknya bahaya/penyebab jatuh.
Pemeriksaan Fungsi Kognitif dan Intrapersonal J. HARDJONO
Pemeriksaan Fungsi Kognitif dan Intrapersonal. Batasan fungsi kognitif meliputi komponen atensi, konsentrasi, memori, pemecahan masalah, pengambilan sikap, integrasi belajar dan proses komprehensif.
Alat ukur Alat ukur atau metode pemeriksaan fungsi kognitif dan intrapersonal disesuaikan dengan aspek kognitif dan intra personal yang akan diperiksa, dimana dapat dilakukan dengan cara tanya jawab, kuesioner atau peragaan.
Tujuan Tujuan pemeriksaan fungsi kognitif dan intra personal antara lain : Membantu menegakkan diagnosis. Sebagai acuan untuk menyusun program fisioterapi serta pelaksanaannya. Sebagai alat evaluasi Sebagai data/informasi yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Prosedur pemeriksaan fungsi kognitif dan intra personal : Melakukan rencana pemeriksaan yang berorientasi pada permasalahan pasien. Pemeriksaan dimulai dari yang bersifat umum, sederhana serta mudah aplikasinya. Apabila hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan batasan normal baru ditingkatkan ke pemeriksaan yang lebih khusus dan komplek.
prosedur Prosedur pemeriksaan fungsi kognitif dan intra personal : Melakukan rencana pemeriksaan yang berorientasi pada permasalahan pasien. Pemeriksaan dimulai dari yang bersifat umum, sederhana serta mudah aplikasinya. Apabila hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan batasan normal baru ditingkatkan ke pemeriksaan yang lebih khusus dan komplek.
Status mini mental Status mini mental untuk mengetahui kemampuan kognitif (orientasi, registrasi, atensi, kalkulasi, memori dan bahasa) yang dilakukan secara sederhana dan cepat. Alat ukur dengan kuesioner dengan nilai yang telah ditentukan. Waktu untuk mengerjakan berkisar 5 – 10 menit. Interpretasi hasil pemeriksaan dapat dibaca dari total jumlah nilai yang diperoleh selama pemeriksaan dimana apabila semua jawaban benar maka total nilai yang diperoleh adalah 30 point.
Contoh formulir pemeriksaan status mini mental.