STANDARISASI Sebagaimana telah disebutkan pada bahasan sebelumnya, bahwa banyak variabel yang mempengaruhi angka kematian, antara lain: Umur / komposisi umur Tempat tinggal (desa, kota) Pekerjaan Jenis kelamin (hampir secara universal wanita lebih rendah tingkat kematiannya dari pada pria, hampir pada semua kelompok umur) Status perkawinan (pada umur dewasa, mereka yang kawin lebih rendah tingkat kematiannya dari pada bujangan, janda / duda, dan cerai )
STANDARISASI Standarisasi dilakukan untuk menyingkirkan / mengendalikan pengaruh berbagai variabel pada pengukuran angka kematian Cara standarisasi ada dua yaitu: Standarisasi langsung (Direct standarisation) Standarisasi tak langsung (Indirect standarisation)
STANDARISASI LANGSUNG (Direct standarisation) Standarisasi langsung dilakukan dengan syarat ada data: a. Untuk populasi standar: Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur Jumlah penduduk seluruhnya b. Untuk populasi yang distandarisasi Jumlah kematian berdasarkan kelompok umur Selain itu Populasi standar dan populasi yang akan distandarisasi harus diketahui CDR nya
Contoh: Kelomp umur (th) Populasi A Populasi B Penduduk tengah tahun Tingkat kematian (x1000) 0 – 44 > 45 2000 3000 35 50 4000 1000 25 75 5000 CDR: 44 CDR: 35
a. CDR populasi B yang distandarisasi (Populasi A sebagai standar) CDRB standarisasi = PiA DRiB i = PiA 2000 x 25 3000 x 75 = + 5000 5000 = 10 + 45 = 55 per 1000 penduduk ( 55 0/00 )
b. CDR populasi A yang distandarisasi (Populasi B sebagai standar) CDRA standarisasi = PiB DRiA i = PiB 4000 x 35 1000 x 50 = + 5000 5000 = 28 + 10 = 38 per 1000 penduduk ( 38 0/00 )
Interpretasi : a. CDR populasi B yang distandarisasi dan populasi A sebagai standar Sebelum distandarisasi : CDRA > CDRB (440/00) (350/00) Sesudah distandarisasi : CDRA < CDRB (440/00) (550/00) CDRB < CDRB (Sebelum stand.) (Sesudah stand.)
CDR populasi A yang distandarisasi dan populasi B sebagai standar Sebelum distandarisasi : CDRA > CDRB (440/00) (350/00) Sesudah distandarisasi : (380/00) (350/00) CDRA > CDRA (Sebelum stand.) (Sesudah stand.)
Standarisasi Tidak Langsung (Indirect Standarisation) Standarisasi tidak langsung dapat dilakukan apabila: a. Populasi standar diketahui: ASDR nya CDR nya b. Populasi yg akan distandarisasi diketahui: Jumlah penduduk menurut kelompok umur Jumlah kematian seluruhnya (yang sesungguhnya)
Prosedur standarisasi tak langsung: Susun populasi yang akan distandarisasi menurut kelompok umur. Tentukan populasi standar yang diketahui ASDR nya. ASDR populasi standar diterapkan pada populasi yang akan distandarisasi. Hitung expected death pada setiap kelompok umur, dengan persamaan: jumlah penduduk menurut kelompok umur x ASDR populasi standar. Jumlahkan seluruh expected death nya.
ISDR = SMR x CDR populasi standar Hitung Standarized Mortality Ratio (SMR ) pada populasi yang distandarisasi dengan persamaan: Hitung Indirect Standarized Death Rate dengan persamaan: Actual death SMR = Expected death ISDR = SMR x CDR populasi standar
Contoh : Umur ASDR populasi A (x 1000) Populasi B Jumlah Penduduk Expected Death 0 – 4 5 – 14 15 – 24 25 – 44 45 – 64 > 65 4,37 0,45 1,02 1,76 10,44 68,94 567.104 504.028 401.294 597.025 487.071 201.238 2.478 227 409 1.051 5.085 13.873 2.475.760 23.123
Diketahui : CDR Populasi A = 8,860/00 CDR Populasi B = 9,080/00 Jumlah seluruh kematian populasi B yang sesungguhnya = 22.487 jiwa Dihitung : Actual death SMR = Expected death 22.487 SMR = = 0,972 23.123
Indirec Standarized = SMR x CDR pop stand = 0,972 x 8,86 = 8,61 per 1000 penduduk atau (8,610/00)
Interpretasi : Sebelum standarisasi CDRA < CDRB (8,860/00) (9,080/00) Sesudah standarisasi CDRA > CDRB (8,860/00) (8,610/00) CDRB > CDRB (9,080/00) (8,610/00) (Sebelum stand.) (Sebelum stand.)
Terima Kasih