STANDARISASI Sebagaimana telah disebutkan pada bahasan sebelumnya, bahwa banyak variabel yang mempengaruhi angka kematian, antara lain: Umur / komposisi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN MORTALITAS Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes
Advertisements

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
UKURAN PERKAWINAN & PERCERAIAN
UKURAN PERKAWINAN & PERCERAIAN
A.DATA DEMOGRAFI. 1. JUMLAH KK MENURUT JENIS KELAMIN.
DASAR-DASAR DEMOGRAFI
Coba dicermati lagi !!! Bagian mana yang sulit ?
A.DATA DEMOGRAFI. 1. JUMLAH KK MENURUT JENIS KELAMIN.
UKURAN-UKURAN DALAM ANALISIS DEMOGRAFI
Media Geografi Media Pembelajaran ini dibuat hanya untuk kalangan sendiri di lingkungan SMP 1 Karangmojo. Bagi yang menghendaki meniru atau mengcopy media.
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
Permasalahan lingkungan hidup dan penanggulangannya
PENYAJIAN DAN PEMUTAHIRAN HASIL PENDATAAN KELUARGA TH.2012
UKURAN MORTALITAS Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes
by : Radita Tri Cahyani XI IPS 1 / 12
PENYAJIAN DAN PEMUTAHIRAN HASIL PENDATAAN KELUARGA TH.2012
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif.
A.DATA DEMOGRAFI. 1. JUMLAH KK MENURUT JENIS KELAMIN.
TEMU – 6 TUJUAN diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung ukuran angka kesakitan dan angka kematian.
Konsep Epidemiology(2)
ASPEK KEPENDUDUKAN.
DASAR-DASAR DEMOGRAFI PELATIHAN PENDAYAGUNAAN HASIL PENDATAAN KELUARGA
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
KONSUMSI ENERGI PROTEIN
Pengukuran masalah kesehatan
UKURAN MORBIDITAS & MORTALITAS DALAM EPIDEMIOLOGI
UKURAN EPIDEMIOLOGI DAN INTEPRETASI DATA
BAB 2 ANTROPOSFER.
TEMU – 7 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa mampu mengidentifikasi sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran angka kesakitan dan kematian.
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
Pertemuan ke-5 Fitriani Ulfatus Sa’adah
Struktur dan persebaran penduduk
KOMPOSISI penduduk.
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Ukuran dasar.
KEPENDUDUKAN-DEMOGRAFI
Dinamika Penduduk (I) PERTEMUAN KE 4.
Ukuran DEMOGRAFI.
ANTROPOSFER.
Bab II Dinamika Penduduk
Lutvia Resta Setyawati
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
UKURAN EPIDEMIOLOGI.
MORTALITAS ( KEMATIAN)
BAB. 5 MORTALITAS.
Kelompok 2 MORTALITAS.
Mortalitas Merupakan suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah lahir hidup. Mortalitas.
Dasar Ukuran Kependudukan
Epidemiologi Deskriptif (2)
Struktur data dan persebaran penduduk
ANTROPOSFER.
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah : Aspek Demografi
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif.
PENGUMPULAN, ANALISIS DATA TINGKAT KABUPATEN
Dinamika Penduduk Pertemuan ke 5.
MORTALITAS ILSA WAHYUNI ( ) KELOMPOK 6 FITRIANI AHMAD
MORTALITAS (KEMATIAN).
KEPENDUDUKAN-DEMOGRAFI
Nama Kelompok Tomi I. O. Suwandi M. Fery P. Dany F. Arif H. M.
MORTALITAS Rizka Esty Safriana, SST., M.Kes. Faktor penyebab dinamika penduduk: 1.Kelahiran (Fertilitas) 2.Kematian (Mortalitas) 3.Imigrasi ?  Kematian.
ANTROPOSFER.
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
UKURAN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN
S T I K E S D H A R M A L A N D B O U WS T I K E S D H A R M A L A N D B O U WP A D A N GP A D A N G K O N S E PO R A N G,K O N S E PO R A N G, T E M P.
Dasar Ukuran Kependudukan
UKURAN MORTALITAS Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes
PROYEKSI PENDUDUK FITRIA Pengertian Proyeksi Penduduk Perhitungan jumlah penduduk pada masa akan datang, dengan menggunakan perhitungan ilmiah,
Dasar Teknik Pembibitan Ruminansia dan Non Ruminansia Babi
Dasar Teknik Pembibitan Ruminansia (Domba)
Pengertian dan Rumus Case Fatality Rate Menurut Para Ahli. Case Fatality Rate ~ Case Fatality Rate merupakan suatu angka yang dinyatakan ke dalam persentase.
Transcript presentasi:

STANDARISASI Sebagaimana telah disebutkan pada bahasan sebelumnya, bahwa banyak variabel yang mempengaruhi angka kematian, antara lain: Umur / komposisi umur Tempat tinggal (desa, kota) Pekerjaan Jenis kelamin (hampir secara universal wanita lebih rendah tingkat kematiannya dari pada pria, hampir pada semua kelompok umur) Status perkawinan (pada umur dewasa, mereka yang kawin lebih rendah tingkat kematiannya dari pada bujangan, janda / duda, dan cerai )

STANDARISASI Standarisasi dilakukan untuk menyingkirkan / mengendalikan pengaruh berbagai variabel pada pengukuran angka kematian Cara standarisasi ada dua yaitu: Standarisasi langsung (Direct standarisation) Standarisasi tak langsung (Indirect standarisation)

STANDARISASI LANGSUNG (Direct standarisation) Standarisasi langsung dilakukan dengan syarat ada data:  a. Untuk populasi standar: Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur Jumlah penduduk seluruhnya  b. Untuk populasi yang distandarisasi Jumlah kematian berdasarkan kelompok umur Selain itu Populasi standar dan populasi yang akan distandarisasi harus diketahui CDR nya

Contoh: Kelomp umur (th) Populasi A Populasi B Penduduk tengah tahun Tingkat kematian (x1000) 0 – 44 > 45 2000 3000 35 50 4000 1000 25 75 5000 CDR: 44 CDR: 35

a. CDR populasi B yang distandarisasi (Populasi A sebagai standar) CDRB standarisasi =  PiA DRiB i =  PiA 2000 x 25 3000 x 75 = + 5000 5000 = 10 + 45 = 55 per 1000 penduduk ( 55 0/00 )

b. CDR populasi A yang distandarisasi (Populasi B sebagai standar) CDRA standarisasi =  PiB DRiA i =  PiB 4000 x 35 1000 x 50 = + 5000 5000 = 28 + 10 = 38 per 1000 penduduk ( 38 0/00 )

Interpretasi : a. CDR populasi B yang distandarisasi dan populasi A sebagai standar Sebelum distandarisasi : CDRA > CDRB (440/00) (350/00) Sesudah distandarisasi : CDRA < CDRB (440/00) (550/00) CDRB < CDRB (Sebelum stand.) (Sesudah stand.)

CDR populasi A yang distandarisasi dan populasi B sebagai standar Sebelum distandarisasi : CDRA > CDRB (440/00) (350/00) Sesudah distandarisasi : (380/00) (350/00) CDRA > CDRA (Sebelum stand.) (Sesudah stand.)

Standarisasi Tidak Langsung (Indirect Standarisation) Standarisasi tidak langsung dapat dilakukan apabila: a. Populasi standar diketahui: ASDR nya CDR nya   b. Populasi yg akan distandarisasi diketahui:  Jumlah penduduk menurut kelompok umur Jumlah kematian seluruhnya (yang sesungguhnya)

Prosedur standarisasi tak langsung: Susun populasi yang akan distandarisasi menurut kelompok umur. Tentukan populasi standar yang diketahui ASDR nya. ASDR populasi standar diterapkan pada populasi yang akan distandarisasi. Hitung expected death pada setiap kelompok umur, dengan persamaan: jumlah penduduk menurut kelompok umur x ASDR populasi standar. Jumlahkan seluruh expected death nya.

ISDR = SMR x CDR populasi standar Hitung Standarized Mortality Ratio (SMR ) pada populasi yang distandarisasi dengan persamaan: Hitung Indirect Standarized Death Rate dengan persamaan: Actual death SMR = Expected death ISDR = SMR x CDR populasi standar

Contoh : Umur ASDR populasi A (x 1000) Populasi B Jumlah Penduduk Expected Death 0 – 4 5 – 14 15 – 24 25 – 44 45 – 64 > 65 4,37 0,45 1,02 1,76 10,44 68,94 567.104 504.028 401.294 597.025 487.071 201.238 2.478 227 409 1.051 5.085 13.873 2.475.760 23.123

Diketahui : CDR Populasi A = 8,860/00 CDR Populasi B = 9,080/00 Jumlah seluruh kematian populasi B yang sesungguhnya = 22.487 jiwa Dihitung : Actual death SMR = Expected death 22.487 SMR = = 0,972 23.123

Indirec Standarized = SMR x CDR pop stand = 0,972 x 8,86 = 8,61 per 1000 penduduk atau (8,610/00)

Interpretasi : Sebelum standarisasi CDRA < CDRB (8,860/00) (9,080/00) Sesudah standarisasi CDRA > CDRB (8,860/00) (8,610/00) CDRB > CDRB (9,080/00) (8,610/00) (Sebelum stand.) (Sebelum stand.)

Terima Kasih