Fadjar Monot W Hendra Wedy

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
C h a p t e r 1 Taufiq Arifin
Advertisements

Naskah Akademik PERLAKUAN AKUTANSI ATAS HUTAN DENGAN TUJUAN RESTORASI EKOSISTEM Tim PPA FEUI 14 November 2013.
PENGANTAR AKUNTANSI II
LAPORAN LABA RUGI.
Pertemuan 1 AKUNTANSI KEUANGAN dan STANDAR AKUNTANSI
KONSEP BIAYA (EXPENSES)
Statement of Financial Accounting Concepts No. 6.
BAB VIII PENGERTIAN INCOME – REVENUE – GAIN – LOSS
DEFINISI MENURUT PSAK.
RERANGKA KONSEPTUAL.
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
CONCEPTUAL FRAMEWORK.
PSAK 11 PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PSAK 38 RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
KONSEP BIAYA Liana Maryuni ( ) Diyah Astriani ( )
KONSEP PENDAPATAN KELOMPOK 1 1.LISNAWATI
Akuntansi Keuangan Menengah 1
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN KOPERASI UNTUK MANAJER
Pengantar Akuntansi 1 Part 2 Disampaikan Oleh :
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
AKUNTANSI KEUANGAN DAN Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
Bab 8 Pendapatan 10/16/2017.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 38 RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Laporan Laba Rugi dan Informasi Terkait
Dasar-dasar Prosedur Akuntansi
Kerangka Konseptual.
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
AKUNTANSI INTERNASIONAL DOSEN: Afrizon, SE., Akt., M. Si
PENGANTAR AKUNTANSI (Bagian 1)
Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
OVERVIEW LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI
PENDAPATAN.
FAKULTAS EKONOMI DAN BIAYA UNIVERSITAS ESA UNGGUL
KONSEP AKTIVA.
LAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN INTERIM
MODUL 9 LAPORAN KEUANGAN FISKAL
Pertemuan 1 AKUNTANSI KEUANGAN dan STANDAR AKUNTANSI
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
BIAYA EXPENSE.
Kerangka dasar akuntansi
Biaya.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
PSAK 70 ASET DAN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI PENGAMPUNAN PAJAK
Kerangka Konseptual Akuantansi Keuangan
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
KDPPLK Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian LK bagi para pengguna eksternal.
BIAYA Kelompok I : Andina Elvira - SA
LAPORAN ARUS KAS (PSAK-2 DAN ETAP) DAN CONTOH PENERAPANNYA
Akuntansi Sektor Publik
ASET TETAP DISUSUN OLEH: KELOMPOK 8 RIZKI NAHRIYATI (A )
Bab 8 Pendapatan 9/18/2018.
Seperangkat Statemen Keuangan
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
Bab 6 Aset 9/20/2018.
Akuntansi Keuangan Menengah 1
BAB 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
Bab 2: Analisis Transaksi (Perspektif IFRS & Perspektif Sejarah)
Bab 8 Pendapatan 12/6/2018.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Slide 4-1. Slide 4-2 Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting IFRS Edition Kieso, Weygandt, and Warfield.
PENDAPATAN – PSAK 23 1 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
Transcript presentasi:

Fadjar Monot W Hendra Wedy PENDAPATAN & BEBAN Fadjar Monot W Hendra Wedy

PENDAPATAN A. Pengertian Pendapatan Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu : 1. Menurut ilmu ekonomi 2. Menurut ilmu akuntansi

ad. 1. Menurut ilmu ekonomi Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.

ad. 2. Menurut ilmu akuntansi Ada beberapa pandangan diantaranya: - Vernon Kam berpendapat, bahwa pendapatan adalah kenaikan kotor dalam jumlah atau nilai aktiva dan modal, dan biasanya kenaikan tersebut berwujud aliran kas masuk ke unit usaha. Aliran kas masuk ini terjadi terutama akibat penciptaan melalui produksi dan penjualan output perusahaan.

LANJUTAN ........... FASB SFAC No.6 menekankan pengertian pendapatan pada arus masuk penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan-kegiatan lain yang merupakan operasi inti. - PSAK No.23 mendefinisikan pendapatan sebagai arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatuperiode bila arus masuk itu mengakibatkan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

B. Karakteristik Pendapatan Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan : 1. Sumber pendapatan Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal; laba dari penjualan aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap; surat berharga; ataupun penjualan anak atau cabang perusahaan; hadiah, sumbangan atau penemuan; revaluasi aktiva tetap; dan penjualan produk perusahaan.

Lanjutan 2. Produk dan kegiatan utama perusahaan Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam bentuk jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan berbagai macam produk atau baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang sangat berlainan jenis maupun arti pentingnya bagi perusahaan.

Lanjutan..... 3.Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

C. Kriteria pengakuan pendapatan Pengakuan sebagai pencatatan suatu item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Pengakuan itu termasuk penggambaran suatu item baik dalam kata-kata maupun dalam jumlahnya, dimana jumlah mencakup angka-angka ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

Empat kriteria mendasar yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui adalah : 1. Definsi item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi salah satu dari tujuh unsur laporan keuangan yaitu aktiva,kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. 2. Item tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal, yaitu karakteristik, sifat atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur. 3. Relevansi informasi mengenai item tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan. 4. Reliabilitas informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar dapat diuji, dan netral.

Sebagai tambahan pada empat kriteria pengakuan secara umum yang telah dijelaskan sebelumnya, pendapatan dan keuntungan umumnya diakui apabila : 1. Pendapatan dan keuntungan tersebut telah direalisasikan. 2. Pendapatan dan keuntungan tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan laba telah selesai.

D. Pengukuran dan PengakuanPendapatan D. Pengukuran dan PengakuanPendapatan Menurut Standar Akuntansi Keuangan NO.23 Kemampuan dari akuntansi memberi suatu informasi yang baik dapat dilihat dari kemampuannya untuk memberikan konsep pengakuan pendapatan dengan tepat sehingga membantu pemakai dalam mengambil keputusan.

Standar Akuntansi Keuangan NO Standar Akuntansi Keuangan NO.23 mendefinisikan pendapatan sebagai berikut : Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima perusahaan itu sendiri, di luar dari pernyataan di atas yang tidak memiliki manfaat ekonomi dalam peningkatan ekuitas bagi perusahaan dikeluarkan dari pendapatan.

1. Pengukuran pendapatan Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. 2. Pengakuan pendapatan Pendapatan yang timbul dari kegiatan normal perusahaan memiliki identifikasi tertentu. Menurut PSAK No.23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu adalah perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut.

BEBAN Pengertian Beban Menurut FSAB ” expense are outflows or other using up of assets or incurrences of liabilities (or a combination of both) from delivering or producing goods, rendering, services, or carrying out other activities that constitute the entity’s on going major or central operation”.

Lanjutan ... SAK (1994) “Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal”.

Lanjutan .... Menurut Vernon Kam (1986) “Expenses are decreases in the value of assets or increases in the value of liabilities due to the using up of goods or services in the major or central operation of the entity”.

Dari ketiga definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa umumnya secara normal biaya terjadi karena kegiatan-kegiatan yang menyebabkan pengeluaran kas. Beban, menurut FSAB, berhubungan dengan operasi terbesar atau utama dari perusahaan. Otoritas lain mendifinisikan beban secara lebih luas dengan mencakup habis waktunya biaya operasi dan bukan operasi. Sebagai contoh, pernyataan tahun 1948 dari American Accounting Association mendefinisikan beban sebagai terdiri dari biaya dan rugi operasi.

Contoh: Beban operasi Tidak Berulang dari Hercules Incorporated 1988 Beban operasi tidak berulang merupakan pos-pos beban yang menurut sifatnya dianggap sebagai beban operasi perusahaan, tetapi tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan usaha saat ini yang berkelanjutan. Ini mencakup program insentif purnakarya dini bagi karyawan yang mendapat gaji dihampir lokasi domestik ($25,548) pada tahun 1988; biaya pembersihan lingkungan untuk fasilitas menganggur yang dimiliki ($20,000).

B. Pegukuran dan Pengakuan Biaya Kewajaran dan kecermatan dalam pengukuran biaya akan berpengaruh terhadap kewajaran informasi keuangan yang dihasilkan. Sementara itu ketetapan saat pengakuan biaya juga akan berpengaruh dalam penentuan laba atau rugi perusahaan.

1. Dasar Pengukuran Meskipun ada berbagai dasar pengukuran namun dalam praktik dasar paling banyak digunakan untuk mengukur biaya adalah biaya historis. Dasar pengukuran tersebut antara lain: Biaya Historis Biaya Masuk Terkini Setara Kas

2. Pengakuan Biaya Biaya pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut dipenuhi (SFAC No.5): Konsumsi manfaat Biaya diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasikan operasi utama atau sentral entitas tersebut. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang Biaya diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.