PRESENTATION BY KELOMPOK 1 Jean Pitaloka Aditian Sulung AdI Setiawan Erlita Aisyah Meta Fosfi Arif Nur Hidayat Ajeng WulandarI Agus Ardiansyah Derry Vardela Siti Nur Halimah Indry Yani Saney
PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH MELALUI REAKSI TRANSESTERIFIKASI
I. PENDAHULUAN I.I Latar belakang Minyak jelantah (waste cooking oil) merupakan limbah dan bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan.
Salah satu bentuk pemanfaatan minyak jelantah agar dapat bermanfaat dari berbagai macam aspek ialah dengan mengubahnya secara proses kimia menjadi biodiesel. Hal ini dapat dilakukan karena minyak jelantah juga merupakan minyak nabati, turunan dari CPO (crude palm oil). Adapun pembuatan biodiesel dari minyak jelantah ini menggunakan reaksi transesterifikasi seperti pembuatan biodiesel pada umumnya dengan pretreatment untuk menurunkan angka asam pada minyak jelantah.
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT PERCOBAAN Tujuan dari penelitian pembuatan biodiesel dari minyak jelantah dan methanol ini antara lain : Mendapatkan Produk biodiesel yang memenuhi spesifikasi Mendapatkan prototipe teknologi proses pembuatan biodiesel dari minyak jelantah
Manfaat dari penelitian pembuatan biodiesel dari minyak jelantah dan methanol ini antara lain : Mengatasi masalah limbah minyak jelantah yang melimpah Meningkatkan nilai ekonomi minyak jelantah menjadi bahan bakar nabati Diperoleh teknologi proses pembuatan biodiesel dari minyak jelantah yang dapat diaplikasikan kepada masyarakat (UKM)
II. KAJIAN PUSTAKA Minyak goreng adalah minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan, biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian atau kacang-kacangan. Minyak goreng merupakan salah satu anggota dari senyawa lipid netral. Minyak goreng diperoleh dengan cara memurnikan minyak nabati, dengan tujuan menghilangkan bahan-bahan logam, bau, asam lemak bebas dan zat warna (Ketaren, 1986).
Minyak goreng bekas atau minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah digunakan beberapa kali (Budijanto, 1993). Minyak jelantah memiliki kandungan asam lemak bebas yang tinggi akibat proses oksidasi dan hidrolisis minyak goreng. Proses oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak dengan oksigen, biasanya oksidfasi dimulai dengan pembentukan peroksida dan hidroperoksida. Selanjutnya adalah terurainya asam-asam lemak hasil proses oksidasi disertai dengan konversi hidroperoksida menjadi aldehid, keton serta asam-asam lemak bebas(Sidjabat, 2003).
Transesterifikasi merupakan suatu reaksi organik dimana suatu senyawa ester dirubah menjadi senyawa ester lain melalui pertukaran gugus alkohol dari ester dengan gugus alkil dari senyawa lain . Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan, oleh karena itu adanya katalis dapat mempercepat tercapainya kesetimbangan dalam reaksi. Dalam suasana basa reaksi transesterifikasi berlangsung lebih cepat dibandingkan dalam suasana asam (Prihandana, 2006).
METODE PENELITIAN Bahan dan Alat yang digunakan Bahan Minyak jelantah Methanol NaOH Aquadest
2. Alat Gelas ukur 50, 100 ml Beaker glass 250, 500 ml Spatula Corong pemisah Coreong gelas Pengaduk gelas Kaca arloji Statif dan klem Termometer Pemanas Kertas saring Piknometer Viskometer
Diagram Alir Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah
Foto-foto Proses Pembuatan Biodiesel Proses Aerasi
Pada saat pemisahan gliserin dengan biodiesel mentah
Proses terakhir, yaitu pemanasan biodiesel mentah untuk menghilangkan kandungan air dalam biodiesel
Inilah Biodisel yang didapatkan
THANKS FOR YOUR ATTENTION GHAMSAHAMNIDA