Dalas Gumelar (105100200111006) Swasti Riska Putri (105100200111044) MENGANALISA DAMPAK DARI PENGGUNAAN BIODIESEL PADA KINERJA MESIN PERTANIAN (TRAKTOR) Dalas Gumelar (105100200111006) Swasti Riska Putri (105100200111044)
Masalah Teknologi mekanisasi pertanian hampir sebagian besar memerlukan bahan bakar fosil. Kurangnya pengetahuan tentang re-newable energy di masyarakat. Pemanfaatan energi alternative yang tersedia secara lokal belum banyak dikembangkan.
Biodiesel sebagai pengganti solar mempunyai banyak keuntungan Mudah didapat Terjangkau Hemat biaya Lebih efisien
Motor diesel Pembakaran pada motor diesel terjadi karena bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam selinder terbakar dengan sendirinya akibat tingginya suhu udara kompresi dalam ruang bakar. siklus kerja motor diesel Langkah hisap Langkah kompresi Langkah usaha exhaust
Biodiesel Biodiesel adalah mono alkil ester dari asam lemak diperoleh melalui reaksi kation katalis transesterifi dari minyak nabati, limbah minyak goreng, lemak hewan, dan semua macam sayuran berbasis minyak. Pembuatan biodiesel: Pembuatan biodiesel diawali dengan pelarutan NaOH kedalam methanol menjadi sodium metoksid. Larutan tersebut dimasukan kedalam reaktor dan dicampur dengan minyak sawit. Di dalam reaktor, campuran sodium metoksid dengan minyak sawit dipanaskan pada temperatur 55 oC dan diaduk selama 15-20 menit. Kemudian campuran dituang kedalam suatu wadah serta didiamkan (settling) selama minimum 12 jam. Setelah mencapai waktu settling, campuran tersebut membentuk tiga lapisan yaitu lapisan atas dengan warna kuning jernih adalah biodiesel, lapisan tengah berwarna putih adalah sabun dan sisa metanol, dan lapisan bawah yang berwarna coklat adalah gliserin. Biodiesel dipisahkan dari campuran dengan cara dituang tanpa menyertakan lapisan tengah dan bawah.
Tes kinerja PTO adalah dilakukan pada traktor pertanian, Massey Ferguson 3056 2WD. Teknis sifat traktor diberikan dalam Tabel dibawah ini:
Traktor adalah sumber daya yang paling penting di antara semua mesin pertanian yang digunakan dalam bidang pertanian. Beberapa teknis sifat solar dan biodiesel bahan bakar yang digunakan dalam penelitian diberikan dalam Tabel
Tes kinerja PTO dilakukan dengan menggunakan petrodiesel dan solar dicampur dengan biodiesel pada 3 tingkat perbedaan (10%, 20%, 30%), seperti ditunjukkan pada Tabel di bawah ini:
Hasil tes kinerja PTO dilakukan dengan menggunakan 4 bahan bakar yang berbeda (petrodiesel, B10, B20, dan B30) pada traktor pertanian, Massey Ferguson 3056 2WD. Maksimum daya PTO dicapai pada 2100 min-1 untuk semua campuran biodiesel (31,87 kW untuk B10, 32,35 kW untuk B20, dan 32,13 kW untuk B30) sedangkan maksimum PTO listrik dengan menggunakan solar (32,23 kW) dicapai pada 2200 min-1
Torsi maksimum mesin dapat dicapai pada kecepatan mesin 2200 min-1 (P <0,01) menggunakan bahan bakar petrodiesel. Yang harus dianggap sebagai mesin nominal kecepatan selama petrodiesel digunakan pada traktor Namun, torsi mesin (147,1 dan 146,1 Nm untuk B20, dan B30 masing-masing) adalah lebih besar pada 2100 min-1 dari torsi mesin (139,9 Nm) yang ditemukan pada kecepatan mesin nominal (2200 min-1) direkomendasikan untuk petrodiesel (B0) Jumlah itu sesuai dengan 4,5% -5% lebih torsi mesin untuk B20 dan B30.
Meskipun 2% -4% dalam konsumsi bahan bakar diukur saat menggunakan campuran biodiesel pada 2100 min-1, konsumsi bahan bakar rata-rata secara statistik tidak signifikan (P> 0,05), sedangkan konsumsi bahan bakar rata-rata lebih tinggi dengan petrodiesel pada 2200 min-1 (P <0,05) Tidak ada perbedaan yang siknifikan ditemukan rata-rata spesifik konsumsi bahan bakar antara 4 bahan bakar di 2100 min-1 (P> 0,05), sedangkan rata-rata spesifik konsumsi bahan bakar pada 2200 min-1 lebih besar untuk petrodiesel dibandingkan dengan campuran biodiesel (P <0,05)
Penurunan dalam konsumsi bahan bakar spesifik masih insignifkan, bervariasi dari 1% menjadi 5% bila menggunakan campuran biodiesel Daya PTO maksimum (32,23 kW) adalah diperoleh pada 2200 min-1 untuk penggunaan solar. Dengan beroperasi pada 2100 min-1, konsumsi spesifik bahan bakar dapat akan berkurang menjadi 288,72 dan 300,03 g kW h-1-1 menggunakan B20 dan B30,
Untuk mendapatkan kekuatan PTO maksimum ini, konsumsi spesifik bahan bakar harus 313,73 g kW h-1-1. Pada mesin kecepatan yang sama, B20 dan B30 telah menurunkan konsumsi spesifik bahan bakar untuk mencapai kinerja yang sama dalam hal PTO daya (P <0,05) Campuran biodiesel paling tepat dengan traktor adalah 20% (B20) untuk memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan PTO konsumsi spesifik bahan bakar dengan mengoperasikan mesin traktor di kecepatan rotasi dari 2100 min-1.
Kesimpulan Biodiesel dari minyak kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative pengganti bahan bakar solar dengan hasil yang cukup memuaskan tanpa harus merubah konstruksi dari motor penggeraknya. Pemanfaatan bahan bakar nabati tidak mengurangi kinerja engine yang banyak digunakan sebagai sumber energi pada alat dan mesin pertanian (alsintan) saat ini Oleh karena itu, reorientasi perancangan alsintan diperlukan untuk mendukung pengembangannya ke depan
TERIMA KASIH….