Modul 15 AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA Menurut PSAK No. 22 tentang Penggabungan Usaha, “Penggabungan usaha adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahan lain” Usaha-usaha yang sebelumnya terpisah, bersama-sama membentuk satu entitas karena sumber daya dan operasi berada di bawah pengendalian kelompok manajemen tunggal. Pengendalian (controlling) terbentuk dalam penggabungan penggabungan usaha, dimana: 1. Satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak 2. Satu perusahaan mengalihkan (transfer) aktiva bersihnya kepada perusahaan lain 3. Setiap perusahaan mengalihkan aktiva bersihnya kepada perusahaan baru yang dibentuk. Suatu perusahaan menjadi anak perusahaan saat sahamnya dimiliki peusahaan lain lebih dari 50% atau memperoleh hak mayoritas (controlling interest), walau demikian perusahaan anak tetap memiliki entitas usaha sendiri. Metode akuntansi yang digunakan dalam penggabungan usaha ada dua, yaitu metode penyatuan kepentingan (pooling of interest method) dan metode pembelian (purchase method). Menurut PSAK No.12, penggunaan metode tersebut bukanlah pilihan bagi perusahaan. Penggunaan metode tersebut harus sesuai dengan maksud penggabungan usaha, apakah penyatuan kepentingan dan jika syarat-syarat penyatuan kepentingan tidak terpenuhi, maka harus menggunakan metode pembelian. Menurut Beams, penetapan dengan metode equity sebagai berikut: 1. Kepemilikan perusahaan-perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relative tetap tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru, karena tidak ada pembelian perusahaan-perusahaan yang bergabung dan tidak ada harga pembelian. 2. Aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya (book value), karena setiap goodwill yang timbul pada buku masing-masing perusahaan yang bergabung akan dimasukan sebagai aktiva pada buku entitas yang masih beroperasi. Termasuk laba ditahan dan ‘11 Martha Carolina SE,Sk,M.Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Pelaporan Penggabungan Usaha: Metode Pooling of Interests 1. Sebuah penggabungan usaha dikatakan sebagai penyatuan kepemilikan (Uniting of Interests) apabila dua buah perusahaan melakukan pertukaran saham. Apabila hal ini terjadi (memenuhi 12 kriteria) maka metode penggabungan usahanya mengikuti metode Pooling of Interests. 2. Dengan metode Pooling of Interests, seluruh akun akan digabungkan atas dasar nilai bukunya. Oleh karena tanpa ada nilai akuisisi maka seluruh biaya yang berkaitan dengan penggabungan maupun dengan penerbitan saham diperlakukan sebagai beban pada periode terjadinya. Seluruh Pendapatan, Beban, dan Akun Operasional lain akan digabungkan secara retroaktif. Selisih nilai buku atas seluruh pos yang diterima dengan Nilai buku saham yang diterbitkan akan dicatat dalam pos Ekuitas. 3. Indonesia masih mengakui adanya dua metode dalam menerapkan akuntansi untuk penggabungan usaha, namun di dunia internasional penggunaan metode Pooling of Interests sudah semakin dibatasi, karena kelemahan-kelemahan teoretis yang dikandungnya. 1. Sebuah perusahaan yang membeli mayoritas saham perusahaan lain harus menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian. Laporan tersebut menunjukkan posisi finansial dan hasil operasi perusahaan dari induk perusahaan dan satu atau lebih anak perusahaan seolah- olah perusahaan-perusahaan tersebut merupakan suatu kesatuan perusahaan. 2. Laporan konsolidasian bermanfaat bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan jangka panjang atas induk perusahaan, misalnya investor dan kreditor jangka panjang. 3. Adanya kelemahan dalam Laporan Konsolidasian mengharuskan pengguna Laporan berhati-hati dalam menafsirkan hasil operasi, rasio keuangan, dan sisa laba induk ataupun anak perusahaan. 4. Laporan Konsolidasian yang disusun harus memperhatikan metode penggabungan usaha yang digunakan. Apabila metode penggabungan usahanya menggunakan Purchase maka Jurnal Konsolidasi yang harus dibuat sesaat sesudah penggabungan adalah Jurnal S (Stocks) dan Jurnal A (Allocation). 5. Jurnal S adalah jurnal yang digunakan untuk menghapus saldo awal atau saldo tanggal akuisisi mana yang lebih akhir, untuk metode Purchase. 6. Jurnal A adalah jurnal yang khusus dibuat untuk mengakui alokasi perbedaan nilai buku ekuitas perusahaan anak dengan harga perolehan pada saat akuisisi. Jurnal ini dibuat bila metode penggabungannya adalah Purchase. ‘11 Martha Carolina SE,Sk,M.Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan 3 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Sedangkan menurut Suad Husnan (1998:655,656) a) Metode pembelian (by purchase) Metode ini mencatat kekayaan perusahaan yang diakuisisi pada harga pasar yang wajar (fair market value) pada buku perusahaan yang melakukan akuisisi. Dengan demikian, maka perusahaan yang melakukan akuisisi dapat menentukan harga perolehan yang baru (new cost basis) untuk aktiva-aktiva yang diakuisisi. Pada metode ini, istilah akuntansi “goodwill” diciptakan. Goodwill merupakan selisih antara harga yang dibayar dengan nilai pasar yang wajar dari aktiva yang diakuisisi. b) Metode penyatuan kepentingan (by pooling of interest) Dengan metode ini, aktiva-aktiva perusahaan baru dinilai sama dengan nilai buku dari perusahaan yang mengakuisisi dan diakuisisi. Perusahaan yang baru, dimiliki bersama oleh para pemegang saham perusahaan-perusahaan lama. Aktiva total dan ekuitas total tidak mengalami perubahaan. Tidak ada goodwill yang timbul. Metode ini digunakan apabila perusahaan pengakuisisi menerbitkan saham dengan hak suara (voting stock) sebagai pertukaran minimal sebanyak 90% dari saham denga hak suara yang diakuisisi. ‘11 Martha Carolina SE,Sk,M.Ak Akuntansi Keuangan Lanjutan 5 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id