DAKWAH NABI PERIODE MADINAH BAB V KELAS X
Kompetensi Inti K1- SPIRITUAL K2- AFFEKTIF ( SIKAP/ AKHLAK ) K3- KOGNITIF ( PENGETAHUAN ) K4- PSIKOMOTOR ( KETERAMPILAN )
Kompetensi Dasar MEMAHAMI hijrah dan urgensinya dalam dakwah periode Madinah MENDESKRIPSIKAN substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah. MENELADANI keluhuran Akhlak Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam dalam proses dakwah Madinah.
Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan makna dan urgensi hijrah bagi dakwah Madinah. Menjelaskan sistem dan strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah. Menjelaskan tokoh-tokoh islam dalam dakwah Madinah. Menerapkan perilaku terpuji Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari hari
Tujuan Pembelajaran Memahami strategi dakwah Madinah Menjelaskan perbedaan dakwah Madinah dan Mekkah Menjelasan fungsi masjid dulu dan kini Menjelaskan peran Yahudi Madinah dan Piagam Madinah
POKOK BAHASAN HIJRAH KE MADINAH STRATEGI YANG DITERAPKAN NABI METODE DAKWAH NABI
HIJRAH Makna hijrah: Sifat, hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah SWT menuju perbuatan yg di sukai Allah. Tempat, dari hijrah ialah berpindah dari suatu negeri kafir (non-Islam), karena di negeri itu umat Islam selalu mendapat tekanan, ancaman dan kekerasan, sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah ke negeri yang dakwah bisa berkembang pesat.
AMATI, ANALISIS VIDEO BERIKUT!
TUJUAN HIJRAH KE MADINAH MENYELAMATKAN KAUM MUSLIMIN DARI PENYIKSAAN, INTIMIDASI DAN TEKANAN KAUM KAFIR MEKKAH MENGEMBANGKAN DAKWAH LEBIH LUAS
PETA HIJRAH NABI
STRATEGI DAKWAH NABI DI MADINAH MEMBANGUN MASJID MEMPERSAUDARAKAN KAUM MUHAJIRIN DAN ANSHAR MELAKUKAN PERJANJIAN DENGAN KAUM YAHUDI DI MADINAH EKSPANSI KE LUAR MADINAH
DISKUSI KELOMPOK APA TUJUAN NABI MUHAMMAD MENDIRIKAN MASJID SETIBA DI MADINAH? APA TUJUAN NABI MEMPERSAUDARAKAN KAUM MUSLIMIN, MUHAJIRIN DAN ANSHAR APA TUJUAN NABI MENGADAKAN PERJANJIAN DENGAN KAUM YAHUDI? APA TUJUAN NABI EKSPANSI DAKWAH KE LUAR KOTA MADINAH?
MEMBANGUN MASJID Masjid Quba, dibangun ditempat berhentinya unta yg di tunggangi nabi ketika sampai di Madinah, tepatnya di tanah milik anak yatim bernama Sahal dan Suhail yg diasuh oleh Muadz bin ‘Afra. Tepat didepan rumah Abu Ayyub Al Anshari
Masjid Quba
FUNGSI MASJID Tempat ibadah Bermusyawarah memecahkan masalah dakwah Mengatur strategi dakwah Latihan perang Sarana pembinaan umat dan kegiatan sosial Halaman masjid dijadikan tempat pengobatan darurat korban perang
MEMPERSAUDARAKAN MUHAJIRIN DAN ANSHAR MUHAJIRIN: Kaum yang hijrah dari Mekkah menuju Madinah. ANSHAR: Kaum muslimin Madinah yang menerima kaum muhajirin.
Hamzah bin Abdul Muthalib dipersaudarakan dengan Zaid bin Haritsah. Ja’far bin Abi Thalib dengan Mu’adz bin Jabbal. Abu Bakar Ash-Shiddiq, bersaudara dengan Kharizah bin Zaid. Umar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik Al Khazraji (Anshar). Utsman bin Affan bersaudara dengan Aus bin Tsabit. Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Sa’ad bin Rabi (Anshar).
PERJANJIAN DENGAN YAHUDI MADINAH ( PIAGAM MADINAH ) Kaum muslimin dari kabilah manapun adalah satu kesatuan umat islam Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya. Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan santunan, sepanjang (mukminin) tidak terzalimi Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan. Tidak seorang pun dibenarkan untuk perang, kecuali seizin Nabi Muhammad SAW. Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu akan menimpa diri dan keluarganya, kecuali ia teraniaya Sesungguhnya Piagam ini tidak membela orang zalim dan khianat. Orang yang keluar (bepergian) aman, dan orang berada di Madinah aman, kecuali orang yang zalim dan khianat
EKSPANSI KELUAR Rasulullah mengirim surat kepada raja raja, ajakan untuk memeluk islam. Heraclius – Romawi Muqauqis – Mesir Syahinsyah – Persia ( Surat Nabi dirobek-robek) Najasyi – Habasyah (Ethiophia) Al Mundzir bin Syawi – Bahrain ( masuk islam ) Al Haris – Syam
METODE DAKWAH NABI DI MADINAH Dengan cara hikmah ( baik-baik ) dan menyangkal ( berdebat ) dengan cara yang lebih baik ( An Nahl:125 ) Menjadi teladan terlebih dahulu, sebelum mengajak orang lain. Peperangan merupakan upaya terakhir.