MODUL 14. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Riset Operasional Pertemuan 9
Advertisements

BAB II Program Linier.
TEKNIK RISET OPERASIONAL
PENDAHULUAN PROGRAMASI LINEAR
LINEAR PROGRAMMING FORMULASI MASALAH DAN PERMODELAN
Riset Operasi Ira Prasetyaningrum.
KONSEP DASAR RISET OPERASIONAL
SEJARAH DAN KEGUNAAN RISET OPERASI
Pemrograman Linier Nama Kelompok : Badarul ‘Alam Al Hakim ( )
DSS-M11 : TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Teknik Pengambilan Keputusan Programa Linier
PENDAHULUAN PENGERTIAN
PEMROGRAMAN LINEAR RISMAYUNI.
Oleh : Devie Rosa Anamisa
TM3 PENDAHULUAN ; LINIER PROGRAMMING
Oleh : Devie Rosa Anamisa
Operations Research Presented Febriyanto, SE, MM.
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Asumsi dalam Model LP Dalam menggunakanmodel LP diperlukan beberapa asumsi sebagai berikut : Asumsi Kesebandingan (Proportionality) Kontribusi setiap variable.
PERTEMUAN 4-5 PROGRAM LINEAR
Program studi Teknik Industri
Program Linier Dengan Grafik
Perumusan Masalah PL Pertemuan 2: Mata kuliah:K0164-Pemrograman Matematika Tahun:2008.
CCR-314 Riset Operasional Pertemuan 1 Pendahuluan By: Taufiqurrahman.
PENDAHULUAN PROGRAMASI LINEAR
Program studi Teknik Industri
LINEAR PROGRAMMING.
Modul III MASALAH PENELITIAN
Linier Programming Manajemen Operasional.
Modul III. Programma Linier
RISET OPERASIONAL RISET OPERASI
LINEAR PROGRAMMING 2.
Modul 5 FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
Linear Programming Formulasi Masalah dan Pemodelan
MODUL 10. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Kondisi yang dihadapi manajer dalam pengambilan keputusan
Gudang ~1~ Modul XIII. Penyelesaian Soal Dengan Software
PL PDF 1 PL PDF 2 PL PPT 1 PL PPT 2 OPERATION RESEARCH Program Linier.
RISET OPERASIONAL.
Program Linier (Linier Programming)
Metode Linier Programming
RISET OPERASI Oleh : Inne Novita Sari
STATISTIK II Pertemuan 14: Analisis Regresi dan Korelasi
Spreadsheet dan Linear Programing Pertemuan 01
MANAJEMEN SAINS MODUL 2 programasi linier
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
Riset Operasional 1 Manajemen-Ekonomi PTA 16/17
PROGRAM LINIER PENDAHULUAN
Teknik Pengambilan Keputusan Programa Linier
Program Linier Dengan Grafik
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
Learning Outcomes Mahasiswa dapat menjelaskan rumusan masalah PL, tahapan rumusan PL dan contoh masalah PL kedalam bentuk model Matematika..
LINEAR PROGRAMMING.
PENDAHULUAN PENGERTIAN
PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2
Riset Operasi Ira Prasetyaningrum.
MODUL I.
Pertemuan ke-4 Linier Programming Metode Grafik
Presented by: EDY SETIYO UTOMO, S.Pd, M.Pd
Oleh : Devie Rosa Anamisa
PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2
PENGERTIAN FORMULASI PERMASALAHAN ASUMSIKELOMPOK PROGRA M LINIER.
Operations Management
MANAJEMEN KUANTITATIF
BAB I Program Linier Pertemuan 1.
PROGRAM LINIER Abdul Karim. Pengertian Program Linier Program linear merupakan salah satu teknik penelitian operasional yang digunakan paling luas dan.
Operations Research Linear Programming (LP)
Operations Research Presented Febriyanto, SE, MM.
BAB II Program Linier Oleh : Devie Rosa Anamisa. Pembahasan Pengertian Umum Pengertian Umum Formulasi Model Matematika Formulasi Model Matematika.
TEORI RISET OPERASIONAL. PENGERTIAN TEORI RISET OPERASIONAL Menurut para ahli: Menurut Operation Research Society Of America (1976), “Riset operasi berkaitan.
Transcript presentasi:

MODUL 14. PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep penelitian operasional terutama programa linear 2. Daftar Materi Pembahasan 2.1. 2.2. 2.3. Konsep Penelitian Operasional Fungsi Penelitian Operasional Rumusan Programa Linear 3. Pembahasan 2.1. Konsep Penelitian Operasional Apakah penelitian operasional itu ? Masalah penelitian operasional bagi pemula mungkin merupakan hal yang menarik. Mereka percaya bahwa jika penelitian operasional diterapkan dalam disiplin teknik industri, maka keberhasilan yang dicapai biasanya hanya sesaat atau hanya pada kurun waktu yang pendek, sikap ini adalah keliru. Tetapi seorang insinyur teknik industri yang tahu apa kelebihan penelitian operasional, menerapkan dalam situasi yang tepat dan dengan menggunakan teknik yang sesuai, maka akan mendapatkan hasil perbaikan dan perancangan sistem produksi yang mengesankan. Penelitian operasional ialah salah satu pendukung disiplin teknik industri. Untuk mendefinisikan penelitian operasional secara utuh merupakan persoalan yang paling pelik. Namun demikian penelitian operasional memang menyediakan semacam definisi yang agak panjang seperti diabawah ini. Penelitian operasional adalah aplikasi metode-metode ilmiah terhadap masalah- masalah komplek dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai pekerja, mesin, material dan uang dalam industri, bisnis dan lain-lain. Pendekatan yang terbaik adalah mengembangkan suatu model ilmiah dari sistem tersebut. Keragaman jenis persoalan yang dihadapi dengan sendirinya membutuhkan analisis yang berbeda pula. Untuk itu penelitian operasional membagi dua pembahasan, yang pertama merupakan pembahasan program matematis dan http://www.mercubuana.ac.id

Dimana : Z = fungsi tujuan yang dapat berupa maksimal atau minimal fungsi matematika dalam model ini merupakan fungsi-fungsi yang linear, sedangkan “programa” disini tidaklah berhubungan dengan program komputer , tetapi hanya merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan demikian program linear adalah perencanaan aktivitas – aktivitas untuk memperoleh suatu hasil yang optimum. Adapun formulasi model matematis dari persoalan yang dihadapi atau pengalokasian sumber – sumber pada aktivitas sebagai berikut : 1. Merumuskan fungsi tujuan (objective function). Bentuk matematika dari pada fungsi tujuan secara umum adalah : Z = C 1 X 1 + C n Z= j1 C j X j X + ……….. + C n X n 2 2  Dimana : Z = fungsi tujuan yang dapat berupa maksimal atau minimal C j = Koefisien dalam fungsi tujuan atau parameter yang dijadikan kriteria optimalisasi. X j = Variabel keputusan ( yang tidak diketahui) 2. Merumuskan fungsi pembatas / kendala (constraints function). Bentuk matematik fungsi pembatas secara umum adalah : a 11 X 1 + a 12 X 2 + ………….. + a 1n X n a 21 X 1 + a 22 X 2 + ………….. + a 2n X n b 1  b n . . . . . a m1 X 1 + a m1 X 1 + …………. + a mn X n b m  n j1 a ij X j b m http://www.mercubuana.ac.id

Baut Tap Work Station Waktu proses Waktu total yang tersedia (menit) Perumusan (model) matematis dalam informasi tersebut , yakni produksi baut sekrup sebanyak = X1 buah dan produksi baut tap sebanyak = X2 buah . Dari variabel X1 dan X2 dinyatakan sebagai variabel keputusan. Untuk menyederhanakan dan memudahkan, maka informasi tersebut dibuat tabel, seperti tabel 1. Tabel 1. Informasi dari pengembangan produksi baut Work Station Waktu proses Waktu total yang tersedia (menit) Baut Sekrup X1 (menit) Baut Tap X2 (menit) WS1 8 3 3600 WS2 5 6 4500 WS3 4 2400 Unit profit (Rp) Fungsi tujuan : Laba untuk baut sekrup Rp. 6,- buah dan laba untuk baut tap Rp. 4,- buah. Maka jumlah laba Z = 6 X1 + 4 X2 , Z ini harus semaksimal mungkin dan ini merupakan fungsi tujuan. Fungsi kendala : Waktu yang tersedia : a. Pada work station 1. : 8 X1 + 3 X2 3600 b. Pada work station 2. : 5 X1 + 6 X2 4500 c. Pada work station 3. : 4 X1 + 3 X2 2400 http://www.mercubuana.ac.id