Enzim ( KLASIFIKASI ENZIM, STRUKTUR ENZIM DAN MEKANISME KERJA ENZIM )
Enzim adalah Protein yang khusus disintesa oleh sel hidup untuk mengkatalisa reaksi yang berlangsung dalam sel.
Lipase: Lemak + H2O —————————> Asam lemak + Gliserol Sifat-sifat enzim Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi Enzim bekerja secara spesifik Thermolabil (mudah rusak ) Enzim merupakan protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-katalisis pembentukan dan penguraian lemak. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Lipase: Lemak + H2O —————————> Asam lemak + Gliserol
KLASIFIKASI ENZYME Berdasarkan gugus kimiawi penyusunnya Enzim yang hanya terdiri dari polipeptida, tidak mengandung gugus kimiawi lain selain residu asam amino. Misal: ribonuklease pankreas. Enzim yang selain mengandung polipeptida, juga ada komponen lain, misal kofaktor. Kofaktor dpt berupa bahan organik dan bahan anorganik.
Berdasarkan Nama Substrat misal : protein - proteinase; amilum-amilase lipid – lipase. Berdasarkan jazad penghasil enzim misal : pepaya – papain Berdasarkan reaksi, ada 6 jenis reaksi :
1. oksidoreduktase 2. transferase
3. hidrolase 4. liases
5. isomerase 6. ligase
Struktur enzim
Aktivitas enzim Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2. (Lihat Gambar 2.4). Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang lain.
Mekanisme kerja enzim Lock and key
Induced fit model
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim Suhu Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika suhu lingkungan mencapai 0° C atau lebih rendah lagi, enzim tidak aktif. Jika suhu lingkungan mencapai 40° C atau lebih, enzim akan mengalami denaturasi (rusak). Suhu optimal enzim bagi masing-masing organisme berbeda- beda. Untuk hewan berdarah dingin, suhu optimal enzim adalah 25°C, sementara suhu optimal hewan berdarah panas, termasuk manusia, adalah 37° C.
pH (Tingkat Keasaman) Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan "tempat kerja"-nya. Misalnya : enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki pH optimal 2. enzim ptialin, karena bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki pH optimal 7,5-8.
Konsentrasi enzim dan substrat Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans.
Keberadaan aktivator dan inhibitor