Pengaruh Vitamin A yang diberikan pada Program Perluasan Kontak Imunisasi pada Respon Antibodi terhadap Vaksin Polio Oral (OPV) Disusun Oleh: RICHE MIA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEST HIV DAN KONSELING.
Advertisements

PEMBERIAN VITAMIN A PADA MASA NIFAS
PENJELASAN DEFINISI OPERASIONAL PROGRAM KIA
Vaksin TT (Tetanus Toksoid)
PENYULUHAN IMUNISASI PADA BALITA
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
PARTOGRAF Hidayat Wijayanegara.
Penggunaan informasi Capacity Building Penanggulangan Kurang Vitamin A (17 Provinsi, 63 Kabupaten ) Direktorat Bina Gizi Masyarakat Rita Kemalawati,MCN.
By : Fadhila Arint Prasetya
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
IMUNISASI.
Oleh ARINI KUSMINTARTI, SKM
Disusun oleh : Hartini Sri Fahmi
Imunisasi dan vaksin kelompok 5 Astry Estiarini
Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur
MEMAHAMI JADWAL IMUNISASI BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
YUSLIANA NAINGGOLAN, SPD, M.KES
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
KESEHATAN ANAK.
BESAR SAMPEL.
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
DHA Dalam Makanan Formula Khusus Bayi
KULIAH ONLINE Diskusi dan contoh beberapa masalah kesehatan OLEH
MEMAHAMI IMUNISASI KELOMPOK BERESIKO
MANFAAT SENG DALAM PENGOBATAN PNEUMONIA BERAT PADA ANAK-ANAK USIA 2 TAHUN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT INDIA SELATAN Oleh : Annisa Nurjanah
Seminar gizi Kesehatan
Seminar gizi Kesehatan
Eka Nurcahyani European Journal of Clinical Nutrition (2004)
IMUNISASI.
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural
Epidemiologi-Susanto, 2012
Estimasi Pengaruh Ketidakseimbangan Energi Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Anak-Anak Ahmad Abdullah
Anamnesis dan pemeriksaan fisis sebelum imunisasi
Fitri Rofiqoh Nurul Fauziah
Cutberto Garza. , Elaine Borghi†, AdelheidW
Implications of Malaria On Iron Deficiency Control Strategies
Review Jurnal Dina ayu Larasati
Oleh: Luqman Ardi Setiawan ( ) Muhammad Ali Shodiqin ( )
Makro Mineral Kalsium.
D3 Teknik Laboratorium Medik (a)
Perubahan Asupan Kafein dan Perubahan Berat Badan Jangka Panjang pada Pria dan Wanita Esther Lopez-Garcia, Rob M van Dam, Swapnil Rajpathak, Walter C.
Mencaritahu Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Darah
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Review Jurnal Dina ayu Larasati
Pharmacokinetics and Bioavailability of a Fixed-Dose Combination of Ibuprofen and Paracetamol after Intravenous and Oral Administration DISUSUN OLEH :
Desain Penelitian.
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Tranexamic Acid for spontaneous intracerebral hemorrage
MANFAAT ASI Komunitas Peduli ASI Balikpapan
KESEHATAN ANAK.
IMUNISASI DASAR SESUAI PROGRAM PEMERINTAH
Fishbone Masalah dan Intervensi Gizi
PD3I, PENYEBAB DAN CONTOH VAKSIN
Assalamu’alaikum wr. wb
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan,
PEMBERIAN VITAMIN A PADA MASA NIFAS Puskesmas Boyolali I.
Epidemiologi KVA (Besaran Masalah, Penyebab dan Dampak KVA) FITRI NIA
Oleh : Ehda safitri Herdhika ayu retno Linda risyati KAJIAN ONTOLOGI, EPISTEMIOLOGI DAN AKSIOLOGI 1.
IMUNISASI TIM SIMULASI KDM.
Ulfa Farrah Lisa, SST., M.Keb
Peserta mampu bermitra dg masyarakat dlm : perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program imunisasi melalui komunikasi yg efektif dg memanfaatkan perangkat.
Pengantar Statistik Inferens
7 Jadwal Pemberian Imunisasi yang Wajib pada si Kecil Baru lahir 0 hari s/d 7 hari Imunisasi HB 0 Imunisasi lanjutan DPT HB Hib dan campak 0 hari s/d 1bulan.
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
Transcript presentasi:

Pengaruh Vitamin A yang diberikan pada Program Perluasan Kontak Imunisasi pada Respon Antibodi terhadap Vaksin Polio Oral (OPV) Disusun Oleh: RICHE MIA DESTYANA 2012-32-006

PENGANTAR 2 Pemberian Vitamin A untuk ibu pada periode postpartum dan bayi mereka di berikan imunisasi rutin sedang dipertimbangkan untuk mengurangi kekurangan vitamin A pada bayi. ↓ Strategi ini sebagian besar digunakan oleh Negara Berkembang untuk Mencegah terjadinya Kekurangan Vitamin A

PENGANTAR 3 Hasil yang didapat dari beberapa studi bervariasi, diantaranya adalah: Meningkatkan Respon Antibodi Terhadap Difteri dan Campak (Benn et al, 1997; Bhaskaram & Rao, 1997; Rahman et al, 1999) Tidak ada manfaat ketika diberikan bersamaan, campak dan vaksin polio oral ‘OPV’ (Semba et al, 1997, 1999; Bahl et al, 1999)

PENGANTAR 4 Oleh karena itu kami melakukan acak buta ganda (double-blind), placebo terkontrol, di New Delhi, India, untuk mengevaluasi dampak untuk Ibu dan Program Perluasan Imunisasi (EPI)-terkait Pemberian vitamin A pada respon antibodi terhadap vaksin polio oral (OPV).

METODE 5 Lokasi Penelitian Daerah Kumuh Perkotaan Tigri-Dakshinpuri di Delhi selatan Ukuran Sampel Untuk mendeteksi perubahan 20% dalam proporsi bayi dengan titer antibodi penetral pelindung terhadap virus polio setelah tiga OPV dosis vitamin A kelompok dengan 90% kekuasaan dan 95% kepercayaan → Terdaftar 526 Bayi Intervensi Studi Ibu pada kelompok intervensi menerima 60 mg retinol ekivalen (RE) vitamin A 3 - 4 minggu setelah melahirkan dan bayi mereka 7,5 mg RE dengan dosis masing-masing OPV pada Usia 6, 10 dan 14 minggu. Ibu-ibu kelompok kontrol dan bayi mereka menerima plasebo pada setiap kontak tersebut.

METODE 6 Pengacakkan, Pelabelan, dan Masking Vitamin A diberikan sebagai retinol dan Plasebo adalah minyak kedelai. Identik kapsul gelatin buram yang mengandung vitamin A dan plasebo dikemas dalam kemasan blister kode individual. Imunisasi dan Tindak Lanjut Bayi diberikan OPV dan DPT 20 menit sesudah pemberian suplemen pada Usia 6, 10 dan 14 minggu. Bobot (sensitivitas 0,1 kg) dan panjang (sensitivitas 0,1 cm) diukur pada semua bayi.

METODE 7 Imunisasi dan Tindak Lanjut Bayi dikunjungi di rumah 24 dan 48 jam setelah mengkonsumsi suplemen untuk memantau kemungkinan adanya efek samping yang akan timbul termasuk untuk memeriksaan tonjolan dibagian depan ubun-ubun. Tes laboratorium Sampel darah masing” bayi (3 ml) → diambil Pra-Imunisasi (461 Bayi) dan Pasca-Imunisasi (410 Bayi). Melalui beberapa tahap proses di laboratorium Tahap Akhir → pemeriksaan menggunakan Mikroskopis untuk melihat ada atau tidak efek Cytopathogenic.

METODE 8 Analisa Analisis dilakukan secara intention-to-treat menggunakan EPI INFO versi 6.04 dan SPSS for Windows versi 8.0 Software. S Variabel kategori dibandingkan dengan menggunakan uji w2 hasil kuantitatif dibandingkan dengan uji Student. Tes dua sisi dan perbedaan dianggap signifikan pada P-nilai <0,05.

HASIL 9 Kelompok Vitamin A → Bayi dengan titer protektif terhadap jenis virus polio tipe 1 (76,4%), tipe 2 (92,7%), dan tipe 3 (82.4%) setelah 12 minggu diberikan ketiga dosis OPV. Kelompok Placebo → Bayi dengan titer protektif terhadap jenis virus polio tipe 1 (71,2%), tipe 2 (93,2%), dan tipe 3 (80,5%) setelah 12 minggu diberikan ketiga dosis OPV.

HASIL 10 Pemberian vitamin A meningkatkan proporsi bayi dengan titer protektif antibodi terhadap jenis virus polio 1 dan titer antibodi Geometric Mean (GM) setelah imunisasi. Proporsi bayi dengan titer antibodi terhadap virus polio pelindung tipe 2 dan jenis 3 juga tidak berbeda secara signifikan antara Kelompok Vitamin A dan kelompok plasebo.

DISKUSI 11 Temuan mengenai respon terhadap jenis virus polio 2 dan 3 yang konsisten dengan studi baru-baru ini Indonesia, di laporkan bahwa vitamin A tidak mempengaruhi respon antibodi terhadap salah satu poliovirus (Semba et al, 1999). Dalam sebuah studi yang berbeda tetapi terkait dengan desain penelitian, pemberian vitamin A pada ibu terbukti tidak berpengaruh pada respon antibodi terhadap administrasi OPV pada bayi yang baru lahir/ neonatal (Bhaskaram & Balakrishna, 1998).

DISKUSI 12 Dalam sebuah studi yang berbeda tetapi terkait dengan desain penelitian, pemberian vitamin A pada ibu terbukti tidak berpengaruh pada respon antibodi terhadap administrasi OPV pada bayi yang baru lahir/ neonatal (Bhaskaram & Balakrishna, 1998).

DISKUSI 13 Proporsi bayi yang memiliki titer antibodi Kelompok Placebo lebih rendah dibandingkan dengan Kelompok Vitamin A

DISKUSI 14 Titer antibodi yang rendah ditemukan oleh penelitian lain (McBean et al, 1988; Faden et al, 1990; World Health Organization Collaborative Study Group on Virus polio Vaksin Oral, 1995; Modlin et al, 1997) pada anak yang divaksin dengan tiga dosis OPV bukan karena vaksin imunogenisitas rendah.

DISKUSI 15 Temuan dari penelitian ini mengkonfirmasi keamanan 60 mg retinol ekivalen (RE) vitamin A untuk ibu dan 7,5 mg retinol ekivalen (RE) untuk bayi pada usia 6, 10 dan 14 minggu berkaitan dengan respon antibodi.

KESIMPULAN 16 Vitamin A diberikan kepada ibu-ibu pada periode postpartum dan bayi mereka dengan vaksin polio oral (OPV) tidak mengganggu respon antibodi terhadap salah satu dari tiga poliovirus dan meningkatkan respon terhadap virus polio tipe 1.

SPONSORSHIP 17 Divisi Kesehatan Anak dan Pengembangan, WHO, Geneva, Universitas Norwegia Komite Pembangunan dan Penelitian dan Dewan Penelitian Medis India, Panacea Biotech Ltd, India (Menyediakan vaksin polio oral). European Journal of Clinical Nutrition (2002) 56, 321 – 325. DOI: 10.1038/sj/ejcn/1601325

TERIMA KASIH 18