KELOMPOK DAN PENGARUHNYA PADA PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNIKASI KELOMPOK Eti Rimawati, M.Kes
KLASIFIKASI KELOMPOK Tidak semua himpunan orang = kelompok Orang di terminal bis, pasar, bioskop agregat – bukan kelompok Agregat kelompok, perlu ikatan utk mempersatukan Tanda psikologis
TANDA PSIKOLOGIS KELOMPOK Anggota kelompok merasa terikat dg kelompok Ada sense belonging (yg tdk dimiliki org yg bukan anggota) Nasib anggota saling bergantung Hasil setiap org terkait dlm cara tertentu dg hasil yg lain
KLASIFIKASI KELOMPOK Primer – sekunder Ingroup – outgroup Rujukan - keanggotaan Deskriptif – preskriptif
PRIMER - SEKUNDER Kel Primer: Kel Sekunder: Lebih akrab, personal, menyentuh hati Keluarga, tetangga, teman sepermainan Kel Sekunder: Tidak: akrab, personal, menyentuh hati Organs massa, serikat buruh, fakulta, dll
Perbedaan – karakteritik komunikasi Kual komunikasi kel primer bersifat dalam & meluas Kom pd kel primer bersifat personal Kel primer, lbh menekankan aspek hubungan dr pd aspek isi Ekspresif Informal
INGROUP - OUTGROUP INGROUP OUTGROUP Kelompok kita, Kel primer/sekunder Kelg = ingroup – primer Fakultas = ingroup – sekunder Perasaan: kesetiaan, solidaritas, kesenangan, kerja sama OUTGROUP Kelompok mereka Boundaries siapa masuk org dalam, siapa org luar letak geografis, suku bangsa, ideologi. Profesi, pekerjaan, dll We-ness (“kekitaan”)
KEANGGOTAAN - RUJUKAN Keanggotaan Rujukan Membership group Kel yg digunakan sbg alat ukur (Standard) utk menilai diri sendiri utk membentuk sikap Teladan utk bersikap positif Teladan utk tdk bersikap negatif
DESKRIPTIF - PRESKRIPTIF Melihat proses pembentukannya secara alamiah Preskriptif Menurut langkah2 rasional yg harus dilewati oleh anggota kelompok utk mencapai tujuannya
Kel pembuat kebijaksanaan Kelompok Deskriptif Berdasarkan tujuannya dari yang bersifat interpersonal task kelompok Kel Sepintas Kel katartis Kel pembuat kebijaksanaan Kel belajar Kel aksi
Nama Kelompok Tujuan Sepintas Bermain Pertemuan Pertumbuhan interpersonal PEnyadar Identitas sosial-politik yg baru KAtartis MElepaskan perasaan BElajar Pencerahan intelektual Tugas Kerja
Preskriptif Diskusi Diskusi panel Kolokium Debat publik Simposium…
PENGARUH KELOMPOK PADA PERILAKU KOMUNIKASI “Social influence occurs whenever our behavior, feelings or attitude are altered by what others say or do” PEngaruh Kelompok: konformitas, fasilitas sosial, polarisasi
Konformitas Bila sejumlah org dlm kelp mengatakan at melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota utk mengatakan dan melakukan hal yang sama. Perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sbg akibat tekanan kelompok – real at yg dibayangkan
Faktor yang mempengaruhi Konformitas Faktor Personal; JK, usia, kecerdasan, otoritarian, harga diri, motivasi, stabilitas emosi Faktor Situasional; kejelasan situasi, konteks situasi, cara menyampaikan penilaian, ukuran kel, tk kesepatakan kel.
Konformitas tdk sll jelek, jg tdk sll baik. Utk nilai2 yg dipegang teguh sistem sosial konformitas perlu Perkembangan pemikiran, inovatif, kreatif konformitas merugikan Bukan non konformitas, tapi independence Freedom to be different!
Fasilitasi Sosial Prestasi individu yang meningkat karena disaksikan kelompok Prancis; Facile; “mudah” Kelompok mempengaruhi pekerjaan shg terasa menjadi lebih “mudah” Dlm perkembangannya mengalami perubahan, tdk sll beri kemudahan, tp juga “sulit”
Teori “drive”; kehadiran orang lain – dianggap – menimbulkan efek pembangkit energi (energizing effect) pd perilaku individu
Polarisasi Risky shift (geseran risiko); org cenderung membuat keputusan yg lbh berani ketika mrk berada dlm kel dr pd sendirian Yg tjd, bila sblm diskusi kel, para anggota memp sikap agak mendukung stlh diskusi, lbh kuat mendukung Bila sblm diskusi, para anggota agak menentang stlh disk akan menentang lbh keras
Implikasi Negatif Polarisasi Kecenderungan ektremisme menyebabkan peserta kom mjd lbh jauh dr dunia nyata, krn itu makin besar peluang bagi mrk utk berbuat kesalahan produktivitas menurun Groupthink Mendorong ektremisme dlm kelompok gerakan sosial at politik
Groupthink; proses pengambilan keputusan yg tjd pd kelompok yg sngt kohesif di mana anggota2 berusaha mempertahankan konsensus kelompok shg kemampuan kritisnya mjd tdk efektif lagi