Pelajaran Sekolah Sabat ke 12, 20 Juni 2015 YESUS DI YERUSALEM Ayat Hafalan : “Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya” Lukas 19 : 41 Pelajaran Sekolah Sabat ke 12, 20 Juni 2015
PENDAHULUAN Pawai Yesus ke Yerusalem adalah “dalam nama TUHAN” (Lukas 19:38). Banyak pawai dalam sejarah terwujud dengan nama yang berubah-ubah dan bisa salah, secara egois dan bersifat perayaan, ideology atau bangunan kerajaan, tetapi hanya pawai inilah dalam nama Tuhan. Yesus masuk ke Yerusalem bukan untuk tahta duniawi, tetapi untuk mengungkapkan misi Mesias sebenarnya; untuk menunjukkan makna Kerajaan Allah, kesucian Bait Suci Allah, tujuan sesungguhnya dari Paskah dan yang dipersembahkan sebagai korban bagi dosa dunia. Yerusalem, yaitu : Yesus dielu-elukan; Yesus mengisi kot yang acuh tak acuh itu; membersihkan bait Allah; kelicikan dan persekongkolan terhadap Dia, perasaan sedih pada Perjamuan Terakhir dan penderitaan di Getsemani, penghinaan pada persidangan, penyaliban dan kebangkitan.
Hal yang perlu DIRENUNGKAN untuk DIDISKUSIKAN.......! Mengapa Yesus memasuki Yerusalem? Peristiwa apakah yang yang terjadi ketika Yesus memasuki Yerusalem? Mengapa Yesus menangisi Yerusalem? Apakah arti penting dari pembersihan-Nya di Bait Suci? Bagaimanakah kita membedakan antara ketegasan Allah dengan kaisar? Apakah perbedaan antara Paskah dan Perjamuan Tuhan?
YESUS DIELU-ELUKAN “Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” (Lukas 9:51). Yesus adalah seorang yang senang menjangkau kota-kota. Dalam pelayanannya di perkotaan ia menjangkau orang kaya, miskin, menderita dan patah hati, penguasa dan tertindas. Injil menghubungkan kehidupan dan pelayanan Yesus keberbagai kota, seperti : Dia dilahirkan di Betlehem (Lukas 2:4). Dia melakukan mujizat pertama-Nya di Kana (Yohanes 2:1). Dia menyesuaikan nubuatan Mesisanis Yesaya untuk diri-Nya, di Nazaret (Luk 4:16-21). 4. Dia memanggil murid pertama-Nya di Kapernaum (Lukas 4:31-39; 5: 1). 5. Dia mengunjungi rumah teman-teman-Nya (Maria, Marta dan Lazarua di Betania (Yoh 11:1).
YESUS DIELU-ELUKAN Petrus mengakui Ketuhanan Yesus di Kaisarea Filipi (Lukas 9 : 18-20). Dia membangkitkan anak seorang janda di luar kota Nain (Lukas 7:11-16). Dia menyembukan orang buta dan memuridkan Zakheus di Yeriko (Lukas 18:35-43; 19:1-10). Dia mengajar, berkhotbah dan menyembuhkan seluruh Galilea, Samaria, Yudea dan Perea. Tapi tetap fokus konstan di kota Yerusalem. Masuknya Yesus ke kota Yerusalem menandai pekan yang paling dramatis dan penting dalam sejarah dunia. Dia masuk kota itu dengan berpawai seperti seorang raa dan memandang kematian-Nya di salib. Dalam pemenuhan misi, Yeus Raja Damai memilih keledai dan menunggangnya menuju Yerusalem disertai dengan teriakan kerumunan orang banyak. Di sana Yesus dielu-elukan dan ditengah semua pujian itu Dia menangisi kota itu (Luk 19:38).
YESUS DIELU-ELUKAN Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda” (Zakharia 9:9). Dalam Lukas 19:28-40 di jelaskan bahwa Yesus pergi ke Yerusalem untuk melakukan karya kese-lamatan. Dalam hal ini ada beberapa pertanyaan yang perlu kita perhatikan dan renungkan, yaitu : Mengapa Yesus memerlukan keledai dan apa hubungannya dengan kehidupan kita? (Ay.34). "Di jalan mereka menyebar pakaian mereka" (ay. 36), Apakah ini sikap dari para murid dan apakah sambutan kita pada Yesus secara pribadi dalam kehidupan kita? "Batu-batu ini akan berteriak" (v. 40), Apakah saya memproklamirkan Yesus atau membiarkan orang lain melakukannya untuk saya? Semua yang dilakukan Yesus sesuai dengan rencana kekal Allah dan semuanya dilakukan oleh Yesus dengan sempurna.
YESUS : MENYUCIKAN BAIT SUCI “Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun” (Lukas 19:46). Setelah dielu-elukan, saat Yesus menangisi Yeru salem, hal yang pertama yang Ia lakukan adalah pergi ke Bait Suci, lalu dalam Lukas 19:45-48; Mat 21:12-17; Mrk 11:15-19) di jelaskan bahwa : Tiap-tiap hari Ia mengajar di Bait Suci Pada hari Raya Paskah tahun 28 TM di mengusir para pedagang yang membuat kotor Bait suci itu dan membersihkannya. Ia mengatakan bahwa “ Rumah-Ku adalah rumah doa” bukan sarang penyamun. “Bait Suri atau Rumah Allah adalah tempat di mana rencana keselamatan diungkapkan. Bait Suci membungkus pelayanan Yesus, menunjukkan betapa pedulinya Ia akan kesucian Bait Suci dan pelayanan karena disana ditekankan akan misi dan otoritas-Nya.
KETIDAKSETIAAN “Lalu ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala berusaha menangkap Dia pada saat itu juga, sebab mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu, tetapi mereka takut kepada orang banyak” (Lukas 20:19). Dalam perumpamaan tentang penggarap dalam Lukas 20:9-19, memberikan kita pelajaran tentang : Allah dan kasih-Nya yang terus menerus bagi mengajak dan memanggil orang berdosa yang sesat dan bertanggung jawab sebagai penatalayana Allah. Pelajaran dari perumpamaan itu ditujukan kepada Pemimpin orang Yahudi dan kepada kita sekarang ini. Gantinya memberikan kepada Allah buah kasih dan kesetiaan para penjaga kebun anggur meninggalkan Allah dan gagal
KETIDAKSETIAAN “Aku telah mengutus kepadamu segala hamba-Ku, yakni para nabi, terus-menerus, mengatakan: Kembalilah kamu masing-masing dari tingkah langkahmu yang jahat itu, perbaikilah perbuatanmu, janganlah mengikuti allah lain untuk beribadah kepada mereka, maka kamu akan tetap diam di tanah yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Tetapi kamu tidak mau memperhatikannya dan kamu tidak mau mendengarkan Aku” (Yeremia 35:15). Pusat dari sejarah adalah Allah dan kasih-Nya terus menerus bagi orang berdoasa yang sesat dan mengajak umat-Nya untuk berbalik dan bertobat dan melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang penatalayan yang setia Kita harus berusaha dan memahami segala maksud Allah. “Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti” (Kisah 7:25).
ALLAH VERSUS KAISAR “Lalu kata Yesus kepada mereka: "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!“ (Lukas 20:25). Yudas dari Galilea seorang pemimpin revolusioner menyatakan bahwa membayar pajak kepada Kaisar adalah penghianatan terhadap Allah. Mereka berharap dengan pemahaman ini akan menempatkan Yesus dalam jerat di mana Dia tidak dapat menyelamatkan diri. Dalam hal ini Yesus mengetahuinya. Yesus mengajarkan pentingnya mengikuti setiap peraturan yang ditetapkan oleh pemerintahan yang berkuasa sejauh itu tidak melanggar prinsip takut akan Allah. Kita memiliki kewajiban yang lebih besar yang bersumber dari kenyataan bahwa kita diiciptakan menurut citra Allah dan bahwa kepada-Nya kita berutang kesetiaan kita yang paling utama
Ellen G. White, Alfa dan Omega Jilid 6, hal. 228-229. Kutipan Roh Nubuat “Jawab Kristus bukannya jawab untuk menghindar, melainkan suatu jawab yang terus terang atas pertanyaan itu… ia menyatakan bahwa karena mereka hidup di bawah perlindungan kuasa Roma, mereka harus memberikan kepada kekuasaan itu sokongan yang dituntutnya, selama kekuasaan ini tidak bertentangan dengan kewajiban yang lebih tinggi. Tetapi sementara tunduk pada undang-undang negara dengan damai, mereka harus memberikan kesetiaan mereka yang utama kepada Allah.” Ellen G. White, Alfa dan Omega Jilid 6, hal. 228-229.
PERJAMUAN SUCI “Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Matius 26:28) Makna Perjamuan Kudus yang dilaksanakan pada Hari Raya Paskah adalah : Manusia tidak berdaya untuk melepaskan diri-Nya dari maut akibat dosa. Kelepasan hanya datang dari Allah sebagai pemberi kasih karunia (Kel 12:26-27). Yesus adalah “Anak Domba Paskah” kita (1 Korintus 5:7). Perjamuan Kudus adalah peringatan atas pengorbanan Yesus (1 Kort 11:23). Perjamuan kudus adalah lambang perseku-0tuan dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya dan pengharapan akan kedatangan-Nya (1 Kort 11:24-26).
PERJAMUAN SUCI Kematian Yesus adalah cara Allah satu-satu-Nya untuk penebusan kita dari dosa. Janganlah kita lupa bahwa kematian Yesus adalah pemberian surga bagi keselamatan kita, Yesus menetapakan Perjamuan Suci dan memerintahkan agar hal itu dibuat sebagai peringatan atan proses penebuasan-Nya sampai Ia datang. Pelajaran penting dari Perjamuan Kudus : Kristus mati bagi kita untuk keselamatan kita. Kita duduk sebagai satu tubuh karena kematian itu, yang telah membawa kita semua ke dalam satu persekutuan. Kita duduk sebagai komunitas akhir zaman yang telah ditebus oleh Kristus, menunggu kedatangan Tuhan. Perjamuan Kudus adalah saatt dimana kita memiliki pengharapan hidup di dalam Kristus.
Kutipan Roh Nubuat “Perkataan yang pertama yang diucapkan Kriatus di atas bukit itu adalah kata bahagia. Berbahagialah mereka, kata-Nya, yang merasa dirinya miskin rohani dan yang merasa perlu akan keselamatannya. Injil itu harus disebarkan kepada orang miskin….Tuhan tidak dapat berbuat sesuatu untuk memulihkan manusia sampai manusia itu mengakui kelemahannya dan mengukir segala kesombongan diri dan menyerahkan dirinya ke bawah pengawasan Tuhan. Kemudian barulah ia dapat menerima pemberian Allah yang sudah siap untuk dicurahkan. Dari jiwa yang merasakan kebutuhannya, tidak ada yang ditahan. Ia tidak dihalangi datang kepada Dia di dalam siapa berdiam segala kesempurnaan.” Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 5, hal. 319.
PERTANYAAN PENERAPAN Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 6, hal.96. Apakah saat ini saya memahami segala pengorbanan yang Yesus lakukan bagi kehdiupan saya saat ini? Bagaimanakah iman dan penurutan saya dapat menggambarkan karakter kasih Allah? Sudahkah saya merasakan makna dari upacara Perjamuan Kudus ketika saya mengikutinya upacara teersebut? “Yesus mengenal kita secara pribadi , dan terharu dengan kesalah kita. Ia mengenal kita semua dengan nama kita. Ia mengetahui rumah yang kita huni. Kadang-kadang Ia memberikan petunjuk kepada hamba-Nya untuk pergi suatu jalan di suatu kota, ke suatu rumah untuk mencari salah satu domba-Nya.” Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 6, hal.96.
KESIMPULAN Ia lahir di Betlehem. Ia besar di Nazaret. Ia mengajar, berkhotbah dan menyembuhkan di seluruh Galilea, Samaria dan Berea. Tetapi satu kota yang tetap mendapat perhatiaan-Nya: Yerusalem, Yesus “mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke kota itu (Lukas 9:51). Setelah dielu-elukan, saat Yesus menangisi Yeusalem, hal yang pertama Ia lakukan adalah pergi ke Bait Suci. Di Yerusalem, Yesus melambakan Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus salah satu yang paling penting adalah visi sebuah keluarga yang didamaikan, tujuan akhir salib.
Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 6, hal. 197. Kutipan Roh Nubuat “Pemandangan akan kota Yerusalem itu telah menusuk hati Yesus, Yerusalem yang telah menolak Anak Allah dan menghinakan kasih-Nya, yan genggan di yakinkan oleh mujizat-mujizat-Nya yang besar, dan hamper akan merenggut nyawa-Nya. Ia melihat bagaimana keadaan kota itu dalam kesalahannya karena menolak Penebus-Nya. Ia melihat bagaimana keadaannya yang sebenarnya sekiranya ia telah mengirim Dia yang hanya Dia satu-satunya dapat menyembuhkan lukanya. Ia telah datang hnedak menyelamatkannya, bagaimanakah Ia dapat meninggalkannya?” Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 6, hal. 197.
Aplikasi ....Selamat Melayani.... Tuhan Memberkati Setiap orang diharapkan dapat MEMAHAMI dengan sepenuhnya bagaimana dan mengapa Yesus memasuki Yerusalem. Setiap orang diharapkan dapat MERASAKAN dampak rohani pelayanan Yesus di Yerusalem. Setiap orang diharapkan dapat MENGIKUTI apa yang Yesus lakukan di Yerusalem. ....Selamat Melayani.... Tuhan Memberkati Prepared by : Togu F. Tampubolon, SS/PP DSKS 12/2/15 Alamat e-mail : tfesthamin@yahoo.com & togufesthamintampubolon@gmail.com Telp. 0711352606. No.Hp. 081367150504.