Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proses Perencanaan & Desain dalam Arsitektur Lanskap
Advertisements

INVENTARISASI SUMBERDAYA ALAM
BAHAN AJAR DESAIN INTERIOR III Oleh: Olih Solihat Karso ISI Denpasar
perencanaan dan perancangan hingga detail perancangan secara mandiri.
TUGAS BESAR PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Perencanaan Kota Minggu 8.
Bubbe diagram.DOC Pertemuan
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
A N A L I S I S TAPAK Chairul Maulidi Mata Kuliah: Perencanaan Tapak
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 7
Study Grouping Pertemuan 22, 23 & 24
Studio Perancangan Arsitektur 04
Studio Perencanaan Tapak Pertemuan 4
Matakuliah : Kalkulus-1
Survey Pertemuan 5 Matakuliah : R0464 / Perancangan Tapak
Pengantar Rumah tinggal 3 Kamar Tidur Pertemuan 1,2 & 3
KONSEP RUANG Pertemuan 13 – 14
Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27
Hubungan Ruang Pertemuan 13, 14
Estetika Bangunan Pertemuan 33
Matakuliah: R0464 / Perancangan Tapak Tahun: September 2008 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
Pendahuluan Pertemuan 1-2
Terjadinya Bentuk Pertemuan 12-13
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Analisa Site Hardi Putra Pratama
TATA LETAK BANGUNAN DAN PERANCANGAN RUANG TERBUKA
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
SISTEMATIKA Laporan Perancangan
ACCESS Buka website Jakarta Smart City ( Pilih menu ‘Maps’ How to Access & Read Peta Operasional DKI Jakarta di website.
KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR
BESARAN RUANG Pertemuan 11
TATA RUANG DALAM MODUL PRAKTIKUM.
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
Perencanaan & Desain Fisik Rumah Sakit
DELLI NOVIARTI RACHMAN, ST.,M.T
Hubungan Fungsi dan Program Ruang Pertemuan 10, 11, 12
Survei Rumah Tinggal Pertemuan 4-6
Matakuliah : NIRMANA 2 – W 0063
KULIAH -7 MEMBUAT GAMBAR 3D DENGAN AUTO CAD 2009
ANALISIS LINGKUNGAN FISIK TAPAK
PROSES PERANCANGAN DARI TAHAP AWAL HINGGA SKEMATIK DESAIN
KONSEP DESAIN Pertemuan 2
PENGENALAN ERGONOMI INTERIOR Pertemuan ke - 11
Pra Rancangan dan Gambar Arsitektur Pertemuan 34, 35, 36
FUNGSI DAN JENIS PERATURAN BANGUNAN Pertemuan 1-2
Proses Perancangan Dalam Interior Pertemuan 7
Studi Kasus Desain Bangunan Pertemuan 6
REVIEW METODOLOGI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pertemuan 1
Bidang Bukaan pada Elemen Pembentuk Ruang Pertemuan 11
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Analisa Tapak (1). Menentukan letak Main Entrance dan Side
PERTEMUAN KE-04 ANALISA TAPAK
Studi Kasus : Desain Rumah Tinggal Sederhana Pertemuan 21 dan 22
KONSEP PERANCANGAN Memilih salah satu dari alternatif-alternatif yang sudah dibuat dalam tahap analisa, untuk dijadikan dasar pemikiran dan acuan dalam.
THEATRE GALLERY AND TRAINING OPERA
Pendahuluan Pertemuan 1-2
GAMBAR RANCANGAN POTONGAN BANGUNAN
Perencanaan Tapak Pertemuan 21
Matakuliah : R0204/Perancangan Tapak Tahun : September 2006
PERUNTUKAN LOKASI DAN INTENSITAS BANGUNAN GEDUNG
Pendalaman Proyek dan Faktor-Faktor dalam Perancangan Pertemuan 4 - 5
REAL ESTATE DEVELOPMENT I Proses Pengembangan Real Estate.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
IMAGE OF THE CITY - KEVIN LYNCH -
FOCUS GROUP DISCUSSION1 FGD 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN PPK.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Zonasi merupakan pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan.
Konstruksi dan utilitas gedung. MENGGAMBAR PROYEKSI BANGUNAN PENGERTIAN Rancangan = desain Merancang = to design atau mendesain Perancang = desainer Rencana.
Transcript presentasi:

Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20 Matakuliah : R0556/Perancangan Arsitektur Tahun : 2008 Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20

Pendahuluan Hasil dari analisis tapak akan mempengaruhi kualitas rancangan. Untuk itu disamping kelengkapan dan ketajaman analisis diperlukan juga cara penyampaian / penyajian hasil analisis agar mudah dipahami, dikomunikasikan dan didiskusikan. Tahapan selanjutnya dari hasil analisis tapak adalah sintesis tapak untuk menunjukkan ketertautan antar faktor- faktor yang dianalisis dan pengembangan lanjut untuk kebutuhan perancangan. Dalam hal ini adalah penerapan konsep hubungan ruang ke dalam tapak untuk memperoleh konsep pengaturan dan pengolahan tapak. Dalam hal ini program ruang dianggap telah diperoleh secara lengkap, khususnya konsep hubungan ruangnya. Bina Nusantara

Program Ruang dan Kondisi Tapak Konsep / Hasil Program Ruang Luasan dan Demensi ruang Hubungan Ruang Persyaratan Kondisi Tapak Ketertautan antar faktor Kondisi-kondisi yang mempengaruhi perancangan Sintesis Tapak Konsep pengolahan / pengaturan tapak Bina Nusantara

Bina Nusantara

Telaah Peraturan Bangunan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : Menghitung persyaratan luasan dasar bangunan yang diperbolehkan untuk menutupi lahan. GSJ (Garis Sempadan Jalan) : batas area tidak terbangun berdasarkan status dan luasan jalan. Area ini biasanya tidak dihitung dalam perhitungan KDB. GSB (Garis Sempadan Bangunan) : pada banyak kasus sama dengan GSJ, tetapi biasanya untuk mengatur jarak antar bangunan dari setiap kavling/persil. KLB (Koefisien Lantai Bangunan) ; menghitung jumlah lantai kegiatan yang mungkin dibuat. Terkait dengan daya dukung lingkungan, jalan dan utilitas perkotaan. Batas Ketinggian Bangunan : ada area-area tertentu dibatasi ketinggian bangunannya, namun jika tidak ada aturan ini dapat mengacu pada perhitungan KLB dibagi KDB. Peruntukan ruang wilayah (Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah) : misalnya untuk perumahan, komersial, area terbuka (Rencana Tata Hijau), pemerintahan dsb. Bina Nusantara

CONTOH PERHITUNGAN BERDASARKAN PERATURAN BANGUNAN Peruntukan ruang : komersial Luas total lahan 10.341 m2 Luas lahan efektif 8.831 m2 (total luas lahan dikurangi area GSJ) KDB 45 % KLB 2,5 GSJ (lihat gambar) Luas lantai dasar KDB x Luas lantai efektif 45 % x 8.831 m2 = 3.973 m2 Luas lantai total KLB x Luas lantai efektif 2,5 x 8.831 m2 = 22.077 m2 Jumlah lantai yang mungkin : 22.077 / 3.973 = 5,56 ~ 6 Lt Bina Nusantara

Telaah Kondisi Fisik Tapak Alternatif 1 Secara Terpisah tiap Faktor. Masing-masing faktor di telaah dalam satu peta Super impose peta-peta faktor untuk melihat ketertautan Hubungan timbal balik dan ketertautan antar faktor dengan peta tersendiri. Alternatif 2 Terpadu dalam satu peta untu faktor-faktir yang dianggap memiliki ketertautan langsung Sudah menggambarkan ketertautan antar kelompok faktor saling berpengaruh langsung Ketertautan menyeluruh digambarkan dalam satu peta tersendiri Bina Nusantara

Telaah Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak Kegiatan Suasana Kondisi fisik sekitar tapak Keistimewaan buatan / alami Bangunan – bangunan berpengaruh Perilaku sosial Bina Nusantara

Contoh hasil pengamatan Kondisi Lingkungan Sekitar Tapak Bina Nusantara

Bina Nusantara

Pencapaian dan Pintu Masuk Deprtimbangkan : kemungkinan kemudahan alksesibiltas gangguan-gangguan yang mungkin terjadi Kemudahan pengamatans ecara visual oleh pengguna, Contoh : Olahan dalam grafis sketsa Hubungan kondisi tapak dengan Pintu masuk dan zoning. Bina Nusantara

Pintu masuk utama (Main entrance) Side Entrance Main Entrance Out Entrance Pintu masuk utama (Main entrance) Pintu Masuk samping / alternatif (Side Entrance) Pintu masuk untuk kepentingan pengelola (Service Entrance) Bina Nusantara

Zoning / Peruntukan Lahan Program Ruang bagi penentuan zoning Pencapaian Hierarki Kegiatan Pengelompokkan Kegiatan dan Jenis Kegiatan Hubungan Ruang Persyaratan – persyaratan kegiatan dan ruang Suasana ruang yang dikembangkan Bina Nusantara

Zoning dan Peruntukan Lahan Pintu masuk ke tapak Area terbangun dan tidak terbangun Area kelompok kegiatan Hubungan antar kelompok kegiatan Pengondisian khusus (vegetasi, jarak, pemisahan, barier) Sumber : Laseau, paul (1986), Berpikir Gambar Bagi Arsitek dan Oerancang, terjemahan oleh : Sri Rahayu, Penerbit ITB, Bandung Bina Nusantara

Tata Letak Bangunan Bina Nusantara

Terima Kasih Bina Nusantara