Negara Kesejahteraan (2)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Advertisements

Assalamualaikum wr.wb. Auliya Putri Nichasella Wahyudha Kahfi Mochammad Aburizal Bakri Irfan Nurcahyo Utomo Silvanus Adimanto.
PERKEMBANGAN CIVIC EDUCATION
LKM SEBAGAI LEMBAGA PIMPINAN KOLEKTIF MASYARAKAT WARGA PARWOTO.
STUDI KEBIJAKAN DAN KEBIJAKAN KRIMINAL RECAP BY IQRAK SULHIN.
Bab 1: PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
AKSESIBILITAS DAN KEAMANAN PANGAN
Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si. FISIP UI Desember 2011.
Warga Negara dan Pemerintah
NEGARA KESEJAHTERAAN DAN WAJAH JAMINAN SOSIAL INDONESIA
PENDIDIKAN, SEKOLAH, DAN PENDIDIKAN POLITIK
Mazhab dalam kriminologi
KONSEKUENSI MORAL KEBIJAKAN & PARTISIPASI MASYARAKAT
REALISME.
Social & Community Development
1 Komunikasi Massa Pertemuan 5 Matakuliah: U0062/Strategi Manajemen Persuasi Tahun: 2006.
Perundang-Undangan Sosial FHUI Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si.
Masnur Marzuki, SH, Hukum Tata Negara Masnur Marzuki, SH,
KONSEKUENSI MORAL KEBIJAKAN & PARTISIPASI MASYARAKAT
HAK ASASI MANUSIA DISAMPAIKAN PADA Pertemuan Ke-5 Mata Kuliah Kewarganegaraan OLEH : TATIK ROHMAWATI, S.IP.,M.Si. DOSEN TETAP ILMU PEMERINTAHAN 10/19/2017.
DAMPAK HAM TERHADAP MASYARAKAT INTERNASIONAL
PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK
REKONSTRUKSI KERANGKA DASAR KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN
PARADIGMA BARU KEAKSARAAN
Pembangunan bidang Kesejahteraan Sosial
POKOK BAHASAN Definisi Pasar Makna kegagalan pasar
Pengantar Bisnis Desi Harsanti Pinuji.
Advokasi Sosial & Advokasi Penanggulangan Kemiskinan (Edi Suharto, 2007) Heru Susetyo.
KAJIAN DAMPAK SOSIAL DALAM
KONSEKUENSI MORAL KEBIJAKAN & PARTISIPASI MASYARAKAT
ANTI DISKRIMINASI DAN SENSITIVITAS BUDAYA/ETNIS
BAB II TEORI HUBUNGAN INDUSTRIAL
KESEJAHTERAAN SOSIAL : SUATU PENGANTAR
SOCIAL WELFARE POLICY kebijakan kesejahteraan sosial
HAK ASASI MANUSIA DISAMPAIKAN PADA Pertemuan Ke-5 Mata Kuliah Kewarganegaraan OLEH : TATIK ROHMAWATI, S.IP.,M.Si. DOSEN TETAP ILMU PEMERINTAHAN 5/11/2018.
HAK ASASI MANUSIA DISAMPAIKAN PADA Pertemuan Ke-5 Mata Kuliah Kewarganegaraan OLEH : TATIK ROHMAWATI, S.IP.,M.Si. DOSEN TETAP ILMU PEMERINTAHAN 5/4/2018.
Teori-teori Sosial (Social Theories)
HAK ASASI MANUSIA (HUMAN RIGHTS)
Heru Susetyo, SH. LL,M. M.Si. Ph.D.
ANALISIS TEORI SOSIOLOGI TENTANG KELUARGA
Kerangka Konsep Karakteristik NGO
SOCIAL CONTROL Heru Susetyo.
PEMBANGUNAN SOSIAL, KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN INTERVENSI KOMUNITAS
KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SOSIAL
KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK PEMAHAMAN KONSEPSI DASAR
Organizational Environment Analysis
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
HAK ASASI MANUSIA DISAMPAIKAN PADA Pertemuan Ke-5 Mata Kuliah Kewarganegaraan OLEH : TATIK ROHMAWATI, S.IP.,M.Si. DOSEN TETAP ILMU PEMERINTAHAN 6/3/2018.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA (HUMAN RIGHTS)
Gerakan sosial Priyayi Khusnul Ebilusman Ahmad Hasriandi KELOMPOK 8.
HAK ASASI MANUSIA DISAMPAIKAN PADA Pertemuan Ke-5 Mata Kuliah Kewarganegaraan OLEH : TATIK ROHMAWATI, S.IP. DOSEN TETAP ILMU PEMERINTAHAN 6/26/2018 HandOut.
ADVOKASI SOSIAL Heru Susetyo.
NEGARA KESEJAHTERAAN DAN WAJAH JAMINAN SOSIAL INDONESIA
PERSPEKTIF HAM DALAM PENYELENGGARAAN NEGARA
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si PERTEMUAN I
STRUKTUR & ORGANISASI MEDIA
SCHOOL AND WORK FORCE UNIT 5.
Struktur Sosial.
Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si. STISIP Widuri/ FH-UI
NEGARA KESEJAHTERAAN DAN WAJAH JAMINAN SOSIAL INDONESIA
Peraturan Perundang-Undangan Sesi 8
1 PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT.
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si PERTEMUAN I
STUDI SOSIAL ANAK USIA DINI
Income and Social Class
PANDUAN PENELITIAN KECIL UNTUK UAS PERUNDANG-UNDANGAN SOSIAL
Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si. FISIP UI/ FH-UI
TEORI STRUKTURAL KONFLIK
Transcript presentasi:

Negara Kesejahteraan (2) Perundang-Undangan Sosial Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si.

Negara Kesejahteraan (Briggs, 2000 : 18) A state in which organized power is deliberately used (through politics and administration) in an effort to modify the play of market forces in at least three directions : 1. By guaranteeing individuals and families a minimum income irrespective of the market value of their work of their property.

By narrowing the extent of insecurity by enabling individuals and families to meet certain social contingencies (for example : sickness, old age, and unemployment) which lead otherwise to individual and family crises. By ensuring that all citizens without distinction of status or class are offered the best standards available in relation to a certain agreed range of social services

Analisis terhadap Briggs Dua tujuan pertama mengarah pada pandangan ‘negara pelayanan sosial’ (Social service state), yaitu negara dimana sumber daya komunal digunakan untuk menanggulangi kemiskinan dan membantu orang yang sedang berada dalam kesulitan. Tujuan ketiga melampaui cakupan dari negara pelayanan sosial karena memfokuskan dan memasukkan gagasan pelayanan sosial yang ‘optimum’ yang dapat diterima masyarakat (dari minimum menjadi optimum).

Tiga kunci utama dalam memahami negara kesejahteraan Intervensi yang dilakukan oleh negara (dalam hal ini pemerintah) dalam menjamin kesejahteraan warganya; Kesejahteraan harus dikembangkan berdasarkan ‘kebutuhan dasar’ masyarakat. Kesejahteraan adalah hak dari setiap warga negara.

Bentuk Layanan Negara Titmuss Apakah bentuk layanan negara kepada masyarakat bersifat universal (universalism social services) ataukah bentuk layanan sosial yang bersifat selektif (selectivist social services). Mencakup seluruh warganegara atau hanya bagi mereka yang lolos seleksi (eligible) dalam mendapatkan layanan sosial.

Model Kesejahteraan Sosial Paradigma kesejahteraan sosial : Residual Institusional Developmental

Paradigma Residual Adalah pandangan tentang sistem kesejahteraan sosial yang dikembangkan hanyalah sistem terakhir (last resort) untuk membantu anggota masyarakat. Ini adalah sistem yang minimalis (Dolgoff dan Feldstein, 2000) dan baru difungsikan ketika sistem-sistem lain (pasar, keluarga, dll) gagal memenuhi kebutuhan individu. > REAKTIF

Paradigma Institusional (Hardiker, 1991) dikembangkan berdasarkan teori tentang masyarakat dan negara yang didasarkan pada nilai-nilai konsensus, tetapi konformitas dicapai melalui proses integrasi sosial, bukan sekedar menonjolkan pada aspek pilihan individual saja. Paradigma ini melihat bahwa pemerintah harus bekerjasama dengan pihak swasta dan organisasi nirlaba dalam meningkatkan kualitas layanan. > REAKTIF DAN PROAKTIF

Paradigma Developmental (Dolgoff & Feldstein) Konsepsi tentang sistem kesejahteraan sosial yang mendasarkan pada nilai-nilai keadilan sosial, juga pada nilai kesetaraan dan keadilan sosial. Peran pemerintah menjadi lebih proaktif dan merupakan antitesis dari perspektif residual yang bersifat reaktif.

Paradigma Kesejahteraan Sosial RESIDUAL INSTITUSIONAL DEVELOPMENTAL Berdasarkan nilai filantropi dan amal Berdasarkan hak-hak kesejahteraan Berdasarkan nilai tentang keadilan sosial Kebebasan diri dan individualisme humanitarianisme Kesetaraan (equality), kerjasama dan saling berbagi

Paradigma Radikal/ Konflik Melihat akar masalah sosial bukan sekedar pada ketidaksetaraan distribusi kekuasaan dan sumber daya masyarakat, seperti pada paradigma developmental, namun model ini mencoba melihat masalah ke akar yang lebih mendalam terutama dalam kaitan dengan aspek struktural dai suatu masalah, seperti terkait dengan kelas sosial, ras, usia, dll Fokus pada pendekatan konflik dan memandang positif pada praktek opresif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.