Materi Pembelajaran Dalam Pertemuan III Dr. Khomsatun, M.Pd - Sosial Politik
1. Definisi perubahan sosial dan budaya Masyarakat selama hidupnya,pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut mendapat pengaruh dari luar. Tinggal masyarakat bagaimana menelaahnya. Perubahan-perubahan ada yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada juga perubahan yang pengaruhnya sangat luas, terbatas lambat, bahkan sangat cepat. Perubahan dalam masyarakat berupa nilai-nilai sosial, perilaku, organisasi, susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat.kekuasaan dan wewenang,interaksi sosial dan sebagainya. Dinamika perubahan adalah inti jiwa masyarakat yang mana masyarakat sangat membutuhkan perubahan-perubahan sosial terutama dalam bidang ekonomi. Apabila definisi sosial dengan perubahan kebudaya dinyatakan dengan tegas maka perubahan sosial akan dapat untuk diterangkan dengan jelas.
2. Konflik sosial Konflik adalah pengakuan bahwa realitas sosial diorganisasikan berdasarkan ketimpangan distribusi nilai dan sumber daya,seperti kesejahteraan material, kekuasaan dan pretise serta ketimpangan-ketimpangan lain yang secara sistemik meningkatkan tegangan di antara kelompok-kelompok masyarakat. Kondisi-kondisi khusus seperti itu meningkatkan eksalasi berbagai bentuk konflik antara orang yang memiliki nilai dan sumber daya dengan orang yang tidak memilikinya. Sumber daya, seperti kekuasaan dan kekayaan terbatas dan orang harus kompetisi untuk mendapatnya. Ketika satu kelompok memperoleh kontrol terhadap sumber daya masyarakat, mereka cenderung mempertahankan aturan dan hokum guna melindungi kepentingannya. Konflik pada gilirannya mendorong terjadinya perubahan sosial. Konflik melihat bahwa perubahan sosial merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Konflik merupakan fenomena universal, sebagaimana kesenjangan sosial semakin melebar, sementara konsesus sosial merupakan fenomena yang sangat langka terjadi. Teori konflik ini tergolong pada pendekatan sosiologi makro
3. Managemen konflik Managemen konflik memfokuskan pada kekuatan-kekuatan di masyarakat yang meningkatkan kompetisi dan perubahan. Karl Marx konflik tertarik pada bagaimana kelas yang memiliki kekuasaan yang berusaha mengontrol kelas yang tidak memiliki kekuasaan. Konflik tidak membatasi perhatiannya pada tindakan-tindakan konflik kekerasan. Konflik tertarik pada kompetisi-kompetisi non kekerasan antar kelompok dalam masyarakat contoh : laki-laki dengan perempuan, antar generasi, antar ras, dan latar belakang nasional. Sosiologi konflik meliputi pembuatan keputusan baik dalam rumah tangga, hubungan-hubungan antar kelompok ras, dan perselisihan antara majikan dan buruhnya. Persaingan merebutkan sumber daya yang langka merupakan basis konflik sosial.
4. Resolusi konflik Kritik terhadap teori konflik adalah terlalu sering mengabaikan beberapa ide fungsional padahal ide-ide tersebut dapat ditemukan kembali pada konflik kontemprorer. Konflik dapat mengembangkan analisis diamika konflik dalam beberapa spesialis substansi sosiologi : keluarga, gender, pendidikan, organisasi, hokum, budaya, dan komunitas
Selamat belajar penuh semangat & dedikasi yang tinggi Selamat belajar penuh semangat & dedikasi yang tinggi. Semoga SUKSES Amin.