REVIEW pra UTS
KELAINAN TELINGA Ot Hematom Pseudo O H Erisiphelas Atresia OM Efusi Labirinitis Meniere BPPV Ot Hematom Pseudo O H Erisiphelas Perikhodritis Kongenital Atresia O E sirkumskr O E difusa O E maligna OM Efusi OMSA /K Otosklerosis
Kelainan telinga luar 1 kel daun telinga 2 kel liang telinga Kongenital Mikrotia Atresia MAE Fistel preaurikuler Infeksi Perikondritis Erisipelas Trauma Othematoma Pseudoothematoma Ruptura MT 2 kel liang telinga Cerumen Benda asing Serangga, biji, kapas, mainan dll Infeksi Herpes zozter Otomikosis Ot ekt sirkumskripta Ot ekt difusa Ot ekt maligna Otitis ekt Bulosa
Kelainan DAUN telinga ERISIPELAS FISTEL PREAURIKULER MIKROTIA PERIKONTRITIS
HEMATOMA merah PSEUODO OTHEMATOMA DD : Warna kulit = NORMAL Pseudoothematoma Punksi = – Darah Hematoma –SerousPseudoothematoma CAULIFLOWER
Kelainan LIANG telinga 1 Kongenital Atresia 2 Cerumen 3 Otitis eksterna Virus Herpes Rampsay Hunt Syndrome Bakteri Otitis ekt sirkumskripta Otitis ekt difusa Otitis ekt maligna Jamur Otomikosis 4 Korpus alienum
- Lunak Kapas lidi, irigasi dgn air hangat Keras Ekstraksi dgn haak . . . bila sulit . . lunakkan dulu (dg tetesi dgn Carbolgliserin 10 %) irigasi dg air hangat MIRINGITIS BULOSA
Otitis EKSTERNA Sirkumskripta Difusa Otitis Ekt Maligna ⅓ bag luar batas jelas abses difolikel rambut = furunkel, nyeri utk buka mulut dd Mastoiditis Difusa ⅔ bag dalam, Lesi luas batas tak jelas Otitis Ekt Maligna DM, nekrotik tulang –osteomielitis osteitis nyeri hebat malam Gran di batas pars mebranaseus-oseus
Klinis Infeksi jamur pd meatus eksternus Etiologi Aspergillus niger OTOMIKOSIS Infeksi jamur pd meatus eksternus Etiologi Aspergillus niger Kandida albicans Predisposisi faktor - hilangnya serumen - humiditas tinggi - udara panas - trauma lokal - Tetes antibiotk lama Klinis subyektif - Gatal & nyeri telinga Obyektif - Adanya debris yang berisi hifae : hitam Aspergiles N putih Candida Albic Terapi - Oortoilet dengan sol Burowi - Lokal anti jamur clotrimazole miconazole - Analgesik
BENDA ASING Benda Hidup: klaper, nyamuk, semut, lalat 2.Benda Mati: - Organik : kacang, kedelai, daun - An-Organik : batu, cotton bud, mainan, dll Ekstraksi benda asing dapat dilakukan dengan alat pengait kecil atau berlubang. Benda asing berupa biji2an→dikeluarkan dg cara spoeling Serangga dimatikan dg minyak goreng,gliserin atau air → ditunggu mati → dikeluarkan dg cara spoeling (jk kecil) atau ekstraksi dg haak / pinset (bl besar) Benda asing organik higroskopis mudah mengembang bila terkena cairan, oleh karenanya benda asing higrosopis dihindari agar tidak terkena cairan. Eritema atau ekskoriasi di Tx dg AB tetes + tampon KORPUS ALIENUM
HERPES ZOSTER OTIKUS (Herpes Genikulatum) Klinis Subyektif Sinonim: Ramsay Hunt synd (Herpes Genikulatum) Adalah infeksi virus varicela zoster pada ganglion genikulatum dan ganglion saraf vestibulo kohlearis Virus varicela tetap tinggal dalam saraf walau penyakit yang sembuh Faktor resiko Usia lanjut Imuno defisiensi Hindari kontak pada Bayi Wanita hamil Klinis Subyektif Nyeri hebat diwajah, m a e Sulit menutup mata Pendengaran menurun Tinitus Vertigo Obyektif VESIKEL multile pada daun telinga, meatus eksternus Muka mencong karena paralise fasialis Tes pendengaran Tuli persepsi
Terapi - Anti virus Acyclovir 800mg 4-5x/hr selama 4-5 hr - Kortikosteroid prednison 60mg 4 hr, tapering selama 2 minggu - Analgesik kuat tramadol 3x 50mg - Diazepam untuk menghilangkan vertigo Prevensi vaksinasi usia 12-18 bulan vaksi varicela usia 60 th vaksin varicela zoster
Kelainan telinga TENGAH 1 O M S A 2 O M S K 3 Otitis media efusa 4 otitis media tbc 5 Otosklerosis
LOKASI JENIS KETULIAN konduksi sensoneural Cerumen OME Kokhlear Retrokokhlear Atresia MAE OMSA / K -Presbiakusis Otosklerosis -NIHL
OMSA Std I ( Std kataralis) Ax: Otalgi ± ,grebeg2/tinitus, pendengaran <, Gejala ISPA Otoskopi : MT retraksi Timpanometri : Tek < Tp C TX : - Dekongestan, AB, Simtomatik Std II ( Std Supurasi ) Ax: Otalgi >, Pendengaran <, Gejala ISPA Otoskopi: MT Bombans, Timpamometri: cairan=Tp B Tx: Parasentesis, AB, Simtomatik Std III ( Std Perforasi ) Ax: Otore , pendengaran <, gejala ISPA < Otoskopi : mukopParasentesis ( bila ada pulsasi ), AB, Simtomatik Std IV ( Std Resolusi ) Ax: pendengarann < , semua gejala hilang Otoskopi : MT perforasi kering. Terapi : Edukasi tt kebersihan telinga Pus pd mae, MT perforasi, pulsasi ± Tx: Toilet telinga, edukasi
OMSA anak > sering ok Tuba lbh datar, lbh pendek, dan anak lebih banyak posisi tidur
OMSK OMSK tipe aman ( safe, benigna ) Keluhan : 1. Otore terus menerus / kumat2 an bbrp bulan Pendengaran ↓ Gej ke 3 Otoskopi : Mukopus pd mae MT perforasi sentral, mukosa menebal, gran (-), polip (-), kolesteatoma (-) Pem penunjang : Audiogram X foto kepala posisi Schuller ( mastoid sklerotik) Terapi : Antibiotika , cari faktor penyebab obati Bila kering miringoplasti. Bila tak sembuh Mastoidektomi rongga tertutup
OMSK tipe bahaya ( dangerous , maligna ) Keluhan : 1 Otore terus menerus / kumat2 an, 2 Pendengaran < bb bln (3) gej KOMPLIKASI ( sefalgi=mastoiditis, abses retro- aurikuler, parese N VII, vertigo) Otoskopi :- Mukopus mae. - MT perforasi atik , marginal , sentral total. - Mukosa gran (+), Polip (+) , Kolesteatoma (+) Pem penunjang : - Audiogram - X foto kepala posisi Schuller tampak rongga ( berisi kolesteatoma). Terapi : - Mastoidektomi rongga terbuka. - Terapi komplikasi note: OMSK 2gej (otore + pend ↓ , gej ke3 adl komplikasi)
KOMPLIKASI OMSK ABSES RETROAURIKULER Gej OMSK + abses di retroauruker TX : • Insisi • Op mastoidektomi tipe “dinding runtuh” LABIRINITIS (Difusa / Sirkumskripta = Fistula Labirin) Gej OMSK + vertigo + Fistula sign test (+) Tx: Mastoidektomi dd runtuh + tutup fistel dgg fasia PARALISIS FASIALIS (N VII) Gej omsk + Wajah asimetri Tx : Operasi dekompresi kanalis fasialis MASTOIDITIS Gej OMSK + Otalgi / nyeri telinga hebat Pem Radiologis = Rongga MENINGITIS Gej OMSK + Kejang2 Tx: Ab, Mastoidektomi, Op bedah syaraf
Labirinitis Keluhan : OMSK Maligna + Vertigo Etiologi :OMSK tipe maligna menjalar ke labirin Otoskopi : spt pada OMSK tipe maligna Pem penunjang : – X foto Schuller , audiogram. – Fistula sign test Terapi : - Mastoidektomi rongga terbuka. - Fistel pd labirin ditutup dg fasia. - Simtomatik ( anti vertigo )
OME(efusa ) /S(serosa, skretoria ) Keluhan : -Pendengaran <, spt ada cairan - suara sendiri terasa lebih nyaring, pada telinga yang sakit (diplacusis binauralis), Otoskopi : - MT retraksi (tak perforasi) -kavum timpani ada cairan AIR BUBle Pem penunjang : - Audiogram Tuli koduksi -Timpanogram datar (Tp B) Tx: -Bila ada cairan parasentesis -pasang Gromet -Tx penyebab (alergi, adenoid >,sinusitis)
otosklerosis Otosstapes, stapes menjadi kaku dan tidak dapat menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik. klerosis kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di daerah kaki Memb timpani normal, tuba normal, riwayat peny telinga atau trauma kepala (‒) Diagnosis: audiometri nada murni dan pemeriksaan impedance. (As) ± terlihat gambaran membrana timpani yang kemerahan ok tdpt pelebaran pembuluh darah promontium (Schwarte's sign). Pasien merasa pendengaran terdengar lebih baik dalam ruangan bising (Paracusis Willisii).
TIMPANOMETRI/ IMPENDANCE Tipe A: Tekanan udara di telinga tengah normal. (ada 3 variasi A, AD, AS) A: bentuk grafik normal AD : Puncak lebih tinggi diskontinuitas rangkaian tulang pendengran AS : Puncak lebih pendek kekakuan rangkaian tulang pendengaran (otosklerosis) Tipe B Tidak didapatkan puncak/ flat, ada cairan di telinga tengah atau perforasi memb timpani Tipe C : ada puncaknya namun bergeser ke kiri menunjukkan adanya tekanan negatif disfungsi tuba Eustachius
PRESBIAKUSIS Batasan: ketulian yang disebabkan oleh proses ketuaan Terjadi pada usia 60-80 th, dpt mulai 40 th (prekok) Kriteria diagnosis: - Pendengaran ↓ , sulit berkomunikasi, penderita dpt mendengar percakapan tetapi tidak mengerti apa yg didengar, depresif, telinga berdenging, bila mendengar suara keras telinga sakit (rekruitmen) - Pemeriksaan otoskopi tak ditemukan kelainan - Audiogram nada murni: tuli persepsi bilateral, simetris, Di frekwensi frek tinggi > 1000Hz Diagnosis deferensial: * Trauma Akustik * Penyakit Meniere * Otosklerosis stadium lanjut
Bening Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) Istilah : Benign : tak serius atau progresif. Paroxysmal : berulang mendadak ada periode bebas gejala. Akut: serangan mendadak intensitas makin berkurang, tak ada periode bebas gejala. Kronis: serangan lama, intensitas tetap. Positional : pencetus serangan o k perubahan posisi Vertigo mendadak yang berat dan singkat yg didahului perubahan posisi tertentu. Etiologi: Trauma kapitis (tersering) Otokonia ke kupula/kanalis s s TERAPI : Sebagian sembuh spontan Terapi mekanik CRT (Canalith Reposition Tx) kembalikan otolit dari kanalis s s ke vestiblm : – Fibrasi dg fibrator – Parasat Epley / parasat Semont Rehabilitasi (Latihan Brand Daroff) Simptomatik
Sindroma Meniere Sindroma tdd : Vertigo, Tinitus, Pendengaran ↓ (kumat-kumatan) tuli persepsi pd freq rendah, Rasa penuh, bergemuruh Etiologi /Patologi : hidrops endolimfatik - endolimfa di telinga dlm: sekresi ↑ dan ekskresi ↓ shg tjd peregangan dan peningkatan tekanan Pem: Otoskopi : tak ada kelainan, Test GLISERIN (+) Terapi : - Simtomatik ( antivertigo ) - Diuretik, diet rendah garam
END SLIDE
Kata kunci …………. ANAMNESA PEMERIKSAAN Otitis ekt Korek telinga sakit telinga Sirkumskripta ⅓ bag luar – batas jelas Difusa ⅓ bag dalam, batas tak jelas Otitis Ekt Maligna-DM, nyeri malam Otitis media akuta Keluhan ISPA keluhan telinga (ba pa pi badan sakit + tel sakit, grebek2, pendengaran ↙) Memb timpani retraksi Memb timpani bombans Memb timpani perforasi Erisipelas Seluruh daun telinga merah meradang Perikondritis KHAS Lobulus Tidak Ikut BEBAS Meradang,
Key word Otitis ekst Omsa Bersihkan telinga sakit Batas jelas Bts tak jelas DM, nyreri malam, gran di perbatasan pars oseus-memb Keluhan ISPA keluhan tel Retraksi Bombans Perforasi , sekret mukoid/molor 1Kel cairan lama + 2pend ↙ Per central, gran -, kholest – Per total, atik, gran +, kholest + (+) Gejala / keluhan ke 3 Otitis ekst Sirkumskripta Difusa Maligna Omsa Stad retaksi Stad bombans Stag perforasi OMSK Tipe Benigna Tipe Maligna Komplikasi
OMSK -> vertigo Usia ≥ 70 th, mendengar tapi tak jelas, audogr SNHL ka=ki Perforasi multipel, sekret busuk Pend↙ bbrp bulan, rasa spt ada air, mt perforasi (-),retraksi, air fluid level + Perjalanan -> vertigo (Vertigo-tinitus-pend↙) audiogram SNHL frek rendah Vertigo tiap kpl berubah ke posisi ttt Bekerja di tmpt bising -> pend↙± tinitus Pengobatan lama -> pend↙± tinitus Tinitus obyk nada rendah ↔detak cor Aurikuler benjol lunak fluktuasi warna merah, punksi ->drh Aurikuler benjol lunak fluktuasi warna normal, punksi jernih Sejak Kecil / Sejak Lahir Labirinitis Presbiakusis OMK Tbc OM Efusa Motion sickness Meniere disease BPPV Noise Induce HL Obat Ototoksik Kausa vaskuler Hematoma Pseudo othematoma Kongenital
KASUS 1 Seorang sales rokok yang tiap hari harus berkendara motor, setelah kehujanan menderita influensa 3 hari, sehari terakhir ini telinga kanan terasa sakit dan seperti buntu. Setelah disuruh menelan ludah sambil menutup hidung dan mulut tak dirasakan sesuatu dikedua telinganya. Apa diagnosa penderita ini saat ini? rinitis akuta oklusi tuba eustchius (T E tertutup) omsk stad I (kataral) / stad II (supurasi)
Babaimana membedakan stad I atau stad II ? otoskopi (pemeriksaan telinga) Stad I mt retraksi Stad II mt bombans Apa tanda2 retraksi ? mem timpani terhisap kedalam pros brevis lbh menonjol man malei lbh datar dan lbh pendek
Bagaimana patofisiologinya kead tsb? tuba Eustachius tertutup tek kav timpani negatif dst Pd kondisi tsb apabila dilakukan tes tuba dg timpanometri apa yg didapatkan? tipe C (tekanan di kav timpani negatif)
Bagaiman jenis ketulian pend ini? tuli konduksi Seberapa parahkah (derajat) ketulian pend ini? tuli ringan Kalau pend ini anda lakukan tes bisik berapa meter pendengaranya ? 3 meter Kemudian bagaimana hasil pemeriksaan garpu tala ? Batas bawah ↑ Batas atas Normal Rinne kanan (-) Weber lateralisasi kekanan Schwabah kanan memanjang
KASUS 2 Seorang ibu mengantar anaknya, perempuan usia 18 th ke Puskesmas dg keluhan kepala berputar selama seminggu. Dari anamnesa lbh lanjut pend ini pendengarannya menurun dan sejak kecil telinga kiri keluar air kumat-kumatan. Pd pemeriksaan otoskopi didapatkan perforasi dibagian atas mem timpani dan didapatkan kholesteatoma. Apa diagnosa lengkap pend ini ? Oitis media supuratif kronis dektra tipe maligna
Apa penyulit (komplikasi) yg sdh terjadi ? Labirinitis / fistula labirin Tes untuk mengetahui adanya fistula ? Fistula sign test Pem penunjang ? Audiometri Tuli campuran foto Mastoid posisi Schuller Tampak rongga (destruksi tulang ok Kholest)
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan telinga kanan terasa tertutup. Keluhan ini disertai pendengaran berkurang secara tiba-tiba setelah berenang. Pasien diketahui mengkorek telinga dengan lidi kapas (cotton bud) namun keluhan menjadi semakin berat. Keluhan tersebut tidak disertai nyeri telinga maupun keluar cairan. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Otitis media supuratif akut B. Perforasi membran timpani C. Otitis eksterna difusa D.Serumen obturan E. Benda asing telinga
Kena air cerumen mengembang Air masuk tak bisa keluar terhalang cerumen Dg cotton bud cerumen terdorong serta lbh mampat kedalam
2. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun diantar ibunya berobat ke dokter umum dengan keluhan tidur mengorok sejak usia 3 tahun. Pasien sering didapati dengan mulut terbuka dan sering menderita pilek dan batuk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan telinga kanan didapatkan membran timpani intak, sedikit bombans, tidak hiperemi sedangkan telinga kiri dalam batas normal. Tidak didapatkan sekret pada meatus akustikus eksternus. Pemeriksaan fenomena palatum mole kesan negatif pada kedua sisi. Pemeriksaan tenggorok didapatkan post nasal drip, mukosa faring sedikit hiperemi. Bagaimanakah kemungkinan tes garpu tala penderita di atas?
A. Tes Rinne kanan postif B. Tes Weber lateralisasi ke kanan C A. Tes Rinne kanan postif B. Tes Weber lateralisasi ke kanan C. Tes Weber lateralisasi kekiri D. Tes Scwabach kiri memanjang E. Tes batas atas menurun
A. Tes Rinne kanan postif B. Tes Weber lateralisasi ke kanan C. Tes Weber lateralisasi kekiri D. Tes Scwabach kiri memanjang E. Tes batas atas menurun
4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pusing berputar yang muncul mendadak sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai mual dan muntah, berkeringat. Keluhan berlangsung ± 30 menit. Pasien juga merasa pendengaran menurun, telinga kiri berdenging dan rasa penuh di telinga. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. Apakah diagnose pada pasien tersebut ? Meniere disease Bagaimana patofisiologi kelainan tersebut?
A. Hidrops endolimfatik B. Fistula perilimfatik C. Otokonia yang jatuh ke kanalis semisirkularis D. Degenerasi kinosilia E. Kupula yang membengkak
A. Hidrops endolimfatik B. Fistula perilimfatik C. Otokonia yang jatuh ke kanalis semisirkularis D. Degenerasi kinosilia E. Kupula yang membengkak
Normal Hidrop endolimfatik
7. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan telinga kiri gatal dan nyeri hebat terutama malam hari sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat diabetes diderita sejak 4 tahun yang lalu Pada pemeriksaan telinga didapat sekret purulen dan jaringan granulasi di sambungan pars osseus dan pars kartilagenus. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini?
A. Otitis eksterna difusa akut B. Otitis eksterna sirkumskripta C. Otitis eksterna maligna D. Otitis media akut stadium 3 E. Otitis eksterna
A. Otitis eksterna difusa akut B. Otitis eksterna sirkumskripta C. Otitis eksterna maligna D. Otitis media akut stadium 3 E. Otitis eksterna
8. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya berobat ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada kedua telinga. Keluhan dirasakan sejak 1 hari yang lalu disertai demam dan anak menjadi rewel. Pasien diketahui menderita batuk pilek sejak 1 minggu ini. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan membran timpani intak dengan warna kemerahan. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Perikondritis B. Miringitis bulosa C. Otitis eksterna difusa D. Herpes Zoster Oticus E. Otitis media supuratif akut
10. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan pendengaran berkurang. Keluhan ini dirasakan sudah lama namun tidak jelas mulai kapan. Pasien merasa sulit menangkap pembicaraan orang lain terlebih ditempat yang ramai dan bila berbicara selalu lebih keras. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan membran timpani intak dan tidak didapatkan tanda radang. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Presbiakusis B. Otosklerosis C. Meniere disease D. Neuroma akustik E. Noise induce hearing loss
A. Presbiakusis B. Otosklerosis C. Meniere disease D. Neuroma akustik E. Noise induce hearing loss
11. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri telinga hebat sebelah kanan sejak semalam terlebih kalau membuka mulut atau mengunyah. Pada pemeriksaan telinga kanan didapatkan meatus akustikus eksternus udem dg batas jelas, disertai nyeri tekan tragus, tidak didapatkan sekret sama sekali, membran timpani intak dan refleks cahaya normal. Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
A. Otitis eksterna difusa kronik kanan B. Otitis eksterna difusa akut kanan C. Otitis eksterna sirkumskripta kanan D. Otitis media akut kanan stadium 2 E. Otitis ekterna kanan maligna
A. Otitis eksterna difusa kronik kanan B. Otitis eksterna difusa akut kanan C. Otitis eksterna sirkumskripta kanan D. Otitis media akut kanan stadium 2 E. Otitis ekterna kanan maligna
13. Seorang laki-laki berusia 17 tahun lulusan SMA datang ke puskesmas untuk periksa kesehatan kerena 2 minggu lagi harus menjalani tes kesehatan untuk pendidikan Taruna AAL. Pada anamnesis pasien mengatakan sering mengalami keluar cairan dari telinga kanan terutama bila flu, tetapi beberapa hari kemudian sembuh. Kambuh terakhir sebulan yang lalu. Pendengaran sedikit menurun. Pada pemeriksaan ditemukan perforasi membran timpani kanan tipe sentral. Tidak ada sekret, tak ada granulasi, tak ada kholesteatoma. Apakah diagnosis pasien tersebut yang paling mungkin?
A. OMSK tipe benigna B. OMSK tipe maligna C. Otitis media akut berulang D. Otitis media serosa E. Otitis media akut dalam penyembuhan
A. OMSK tipe benigna B. OMSK tipe maligna C. Otitis media akut berulang D. Otitis media serosa E. Otitis media akut dalam penyembuhan
14. Seorang anak berusia 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan telinga kiri keluar cairan. Keluhan terjadi sejak kecil dan kumat-kumatan. Dalam dua minggu ini kambuh disertai nyeri dibelakang telinga dan pendengarannya terganggu. Pada pemeriksaan telinga kiri didapatkan sekret mukopurulen dan perforasi subtotal pada membran timpani dengan mukosa yg menebal. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini? Otitis media supuratif kronik tipe maligna
17. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan terdapat lubang di depan telinga kiri. Lubang ini diketahui sejak kecil namun akhir-akhir ini sering keluar cairan kental kadang berbau. Pasien diketahui pernah mengalami bengkak disekitar lubang itu 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan lubang berukuran 1 mm, bila ditekan keluar cairan sedikit, tanpa tanda radang Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Tragus asesorius kiri B. Abses preauricula kiri C A. Tragus asesorius kiri B. Abses preauricula kiri C. Fistel preaurikula kiri D. Mikrotia aurikula kiri E. Perikondritis aurikula kiri
A. Tragus asesorius kiri B. Abses preauricula kiri C. Fistel preaurikula kiri D. Mikrotia aurikula kiri E. Perikondritis aurikula kiri
Interpretasi Audiogram Pendengaran normal Suatu kondisi dimana tidak ada gangguan pendengaran, yang dapat dilihat dari : Hasil AC : dalam batas normal (0-20 dB) Hasil BC : dalam batas normal (0-20 dB)
Interpretasi Audiogram Gangguan dengar konduktif / Tuli konduksi/ CHL Gangguan dengar konduktif ditandai dengan adanya air-bone gap (AB-gap) Hasil BC : normal (0-20dB) Hasil AC : tidak normal >20dB Hal ini menggambarkan bahwa ada kelainan pada telinga bagian luar sampai tengah.
Interpretasi Audiogram Gangguan dengar saraf / Sensorineural Hearing Loss /SNHL. AC dan BC terlihat pada ambang yang SAMA /hampir sama (tidak ada AIR-BONE gap) yang menunjukkan adanya gangguan pada telinga dalam. Hasil AC & BC : pada moderate sampai severe HL, terlihat lebih menurun pada frekuensi tinggi.
Interpretasi Audiogram Gangguan dengar campur / Mixed Hearing Loss / MHL AC dan BC tidak normal dan ada AB-gap, kemungkinan kerusakan pada telinga luar, tengah maupun dalam.
Audiogram pada tuli saraf Presbiakusis pend menurun kanan & kiri pd level yg sama
Audiogram pada tuli saraf Meniere Disease tuli persepsi pada frekwensi rendah (frek tinggi lebih mendengar)