BERFIKIR KREATIF Pertemuan IV
TOPI HITAM Topi hitam adalah cara berfikir yang penuh kehati-hatian, terkadang berasumsi negatif (suudzon), tapi penting sebagai landasan untuk bersikap kritis.
MENGAPA PENTING MENJADI KRITIS? Mengikuti fitrah dari fikiran (manusia) itu sendiri, yaitu menggugat dan mempertanyakan. Binatang mungkin punya fikiran, tapi kemampuan fikiran binatang tidak sampai ke menggugat dan mempertanyakan. Mengritik berarti juga mengambil jarak. Dengan mengritik, kita dapat menjalani sesuatu dengan kesadaran yang lebih penuh. Mengritik adalah membuat sesuatu bergerak maju, berkembang, dan berdialektika.
MENGRITIK = BAGIAN DARI FITRAH FIKIRAN Lawan dari menggugat, adalah mempercayai. Kata filsuf Soren Kierkegaard, iman (percaya) tidak mempunyai kaitan apapun dengan logika fikiran. Contoh: Orang yang percaya malaikat ada, adalah produk iman, bukan fikiran. Fikiran sejauh apapun tidak mungkin menjangkau keberadaan malaikat. Contoh (2): Dengan segenap akal fikiran kita, kita bisa mencuci piring hingga bersih. Namun pada akhirnya, kita tidak bisa tahu apakah piring sudah benar-benar bersih atau belum. Pada akhirnya, “iman” kitalah yang mengatakan bahwa piring sudah bersih (kecuali mau mengecek dengan mikroskop setiap selesai satu piring).
MENGRITIK = MENGAMBIL JARAK Mengritik berarti melihat sesuatu dari puncak ketinggian. Jika kita bisa melihat sesuatu dari jarak yang jauh, kita bisa memetakan persoalan-persoalan secara lebih jernih daripada hanya bergumul di daratan. Mengritik membantu kita untuk menjalani hidup secara lebih sadar. Misal, ketika kita sadar bahwa menjadi mahasiswa adalah salah satu fase dari sekian banyak fase dalam hidup, maka kita tidak akan terlalu kecewa ketika gagal, dan tidak terlalu gembira ketika berhasil. Semua pada porsinya karena kita sadar bahwa menjadi mahasiswa adalah bagian kecil dari hidup.
MENGRITIK = BERDIALEKTIKA Stres menyebabkan kinerja turun (tesis) -> Stres menyebabkan kinerja naik (antitesis / kritik) -> Stres tinggi menyebabkan kinerja turun, stres rendah menyebabkan kinerja naik (sintesis) Musik barok dikritik musik romantik; musik klasik dikritik musik jazz; musik heavy metal dikritik trash metal; musik trash metal dikritik black metal; musik metal dikritik grunge; seni realisme dikritik surealisme; seni impresionisme dikritik pos-impresionisme. Filsafat rasionalisme dikritik empirisme; Filsafat idealisme dikritik eksistensialisme; filsafat modernisme dikritik posmodernisme.
MENGRITIK = BERDIALEKTIKA Positivisme dikritik postpositivisme; positivisme dan postpositivisme dikritik konstruktivisme; positivisme, postpositivisme, konstruktivisme, dikritik critical theory. Orangtua mendidik anak dengan caranya sendiri yang merupakan gabungan dari pengetahuan dia, dengan pengetahuan yang diperoleh dari orangtuanya dulu. Tapi mungkin tidak semua yang diberikan dari orangtuanya dulu, diberikan semua pada anaknya. Ada yang dikritiknya sebagai kurang baik, dan dimodifikasi dulu, sebelum diteruskan pada anaknya. DAN SETERUSNYA, DAN SETERUSNYA!
PLUS MINUS TOPI HITAM Plus : Minus: Menjaga kualitas. Dengan banyaknya kritikus, akan berkurang karya seni, penelitian, gaya hidup, kebudayaan, teknologi (dan lain-lain) yang rendah, jelek, dan merugikan. Minus: Bisa kehilangan pegangan hidup karena segala sesuatu dikritik. Tidak menghasilkan karya apapun karena takut kena kritiknya sendiri.
PADA DASARNYA, TIADA KONSEP APAPUN YANG BISA LEPAS DARI KRITIK
TUGAS KELOMPOK Ajukan kritik kalian terhadap konsep-konsep berikut ini: Teknologi Sekolah Citizen journalism Snap Chat / Path / Instagram Netflix Nikita Mirzani
ATURAN DALAM KRITIK Harus menguasai secara mendasar mengenai konsep yang dimaksud, agar kritik tidak pincang. Misal: Kritik tentang sekolah akan lebih tajam jika dilakukan oleh mereka yang sekolah, daripada mereka yang tidak sekolah. Tapi orang yang tidak sekolah pun bisa melakukan kritik terhadap sekolah, asal mereka sudah mempelajari secara mendasar tentang apa itu sekolah. Kritik sebaiknya bertujuan membangun dialektika, bukan untuk menjatuhkan.
ATURAN DALAM KRITIK (2) Kritik harus mempertimbangkan ethos (kredibilitas), pathos (empati), dan logos (argumen). Contoh ethos: Akan lebih didengar kritik tentang sekolah, dari mereka yang rajin sekolah, daripada yang kerap membolos dan bernilai jelek. Contoh pathos: Kritik yang menyakiti perasaan orang lain mungkin tidak akan mengubah apapun, sehingga ada baiknya kritik disampaikan dengan santun. Contoh logos: Tidak mungkin menyampaikan kritik dengan data-data fiktif dan argumen yang cacat. Semuanya harus masuk akal.
APA YANG TERPENTING DALAM HIDUP INI APA YANG TERPENTING DALAM HIDUP INI? KRITISISME, KRITISISME, KRITISISME - Ong Hok Ham (Sejarawan Indonesia)