MATERIAL REQUIREMENT PLANNING MODUL 12 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING A.Pendahuluan 1 Material Requirement Planning (MRP) 1.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu teknik atau prosedur yang sangat sistematis untuk mengelola persediaan dalam suatu proses manufaktur, dimana terjadi tahapan proses yang hirarkis, yaitu bahan mentah diproses menjadi komponen sub-assembling dan seterusnya hingga menjadi produk akhir. Jadi suatu item dibagi ke dalam beberapa level yang saling bergantung. Tujuan MRP adalah merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat, baik berupa pembatalan pesanan, pemesanan ulang, atau penjadwalan ulang, sehingga diperoleh pegangan untuk melakukan pembelian atau produksi. Dengan demikian ada 4 hal yang dapat dilakukan oleh MRP yaitu : 1.Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat, kapan pekerjaan harus selesai atau material harus tersedia agar jadwal induk produksi (MPS) terpenuhi. 2.Menentukan kebutuhan minimal setiap item melalui sistem penjadwalan. 3.Menentukan pelaksanaan perencanaan pemesanan (planned order released), kapan pemesanan atau pembatalan harus dilakukan. 4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas jadwal yang sudah direncanakan, berdasarkan pada kapasitas yang ada. Asumsi yang diperlukan untuk mengoperasikan MRP, antara lain : 1. Tersedia data file yang terintegrasi yang berisi data status persediaan dan data tentang struktur produk (harus teliti, lengkap dan up to date). 2. Lead time untuk semua item diketahui atau diperkirakan. Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id ‘12 1
Lead Time : Safety Stock : Periods 1 2 3 4 5 N Gross Requirement 1.1.4 OUTPUT MATERIAL REQUIREMENT PLANNING 1. Memberikan catatan tentang pesanan yang harus dilakukan/direncanakan, baik dari pabrik maupun dari supplier. 2. Memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang 3. Memberikan indikasi untuk pembatalan atas pesanan 4. Memberikan informasi tentang keadan persediaan. 1.1.5 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING APPROACH 1.1.6 FORMAT MRP QUESTION BASIS RESULT What to order Master schedule Bill of material Gross Requirement How much to order Inventory balances Schedule Receipt Order Rules Net Requirement When to order Lead time Due dates Item : Order Quantity : Lead Time : Safety Stock : Periods 1 2 3 4 5 N Gross Requirement Scheduled Receipts Projected Available Balance ‘12 Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3
DIAGRAM MODEL LOT SIZING Model Lot Sizing dibagi dalam 2 bagian: 1. Lot sizing statis Model ini digunakan untuk permintaan yang bersifat tetap/konstan selama waktu perencanaan. 2. Lot sizing dinamis Model ini digunakan untuk permintaan yang selalu berubah-ubah selama waktu perencanaan. 1.1.8 Economic Order Quantity (EOQ) Model ini merupakan model yang paling banyak digunakan dan model paling dasar dari semua model persediaan dan diperkenalkan oleh Harris pada tahun 1915. Model ini juga dikenal sebagai model Wilson. Rumus yang digunakan: Dimana: Q* = jumlah pesanan ekonomis K(Q*) = total biaya rata-rata tahunan c D A i h = biaya produksi per unit ($/unit) = permintaan per unit per satuan waktu = biaya pemesanan ($/order) = total biaya penyimpanan tahunan (%/tahun) = ic = total biaya penyimpanan tahunan ($/Unit/tahun) Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id ‘12 5