Bab v jembatan dc.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Elektronika Dasar (Minggu 3)
Advertisements

Hukum-Hukum Rangkaian
HUKUM-HUKUM RANGKAIAN
ELEKTRONIKA ANALOG Bab 2 BIAS DC FET Pertemuan 5 – Pertemuan 7
BAB V HAMBATAN EKIVALEN RANGKAIAN SEDERHANA
ARUS SEARAH (DC) (Arus dan Tegangan Listrik)
Pengukuran hambatan rendah dan tinggi secara akurat dan presisi
RANGKAIAN LISTRIK I WEEK 2.
Power System.
Analisis Rangkaian Listrik Hukum, Kaidah, Teorema Rangkaian
Impedansi Karakteristik
RANGKAIAN HAMBATAN Rangkaian hambatan listrik yang dapat dipecahkan berdasarkan hukum Ohm dan hukum I Kirchhoff. 1. Rangkaian seri 2. Rangkaian paralel.
Pemberian bias pada rangkaian BJT
Pengantar Analisis Rangkaian
Tutorial #1. Hukum Kirchhoff simpul super 1A 55 10  55 Penerapan Hukum Kirchhoff Tentukan tegangan dan arus di resistor.
Teknik Rangkaian Listrik
METODE SUBSTITUSI JEMBATAN WHEATSTONE
Pengantar Analisis Rangkaian
Hubungan Arus Tegangan pada Induktor
Rangkaian RC tanpa sumber
Rangkaian RL tanpa sumber
Pemberian Bias MOSFET.
Penurunan Teorema Thevenin Pengantar Analisis Rangkaian.
Pengantar Analisis Rangkaian
Induktor Seri dan Paralel
23. Rangkaian dengan Resistor dan Kapasitor
Pengantar Rangkaian Transistor
Alat Ukur dan Pengukuran

Instrumen Jembatan Pendahuluan Rangkaian-rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengukuran nilai-nilai komponen: resistans, induktans, kapasitans,
Teorema Thevenin dan Norton RANGKAIAN SETARA. Rangkaian Setara Berfungsi: Membantu dalam menganalisis rangkaian listrik yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Bab vi pengukuran impedansi
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH
Bab Iv rangkaian potensiometer

Oleh : Ikhwannul Kholis, ST., M.T. Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
KONSEP DASAR RANGKAIAN LISTRIK (Hukum-hukum dalam Rangkaian Listrik)
Analisis Arus Bolak - Balik
Oleh : Danny Kurnianto, ST.,M.Eng ST3 Telkom Purwokerto
Ohmmeter DC Cukup banyak meter-resistans (Ohmmeter) saat ini yg digital, tetapi prinsip dasar dr Ohmmeter mekanis amat berharga untuk dipelajari. Ohmmeter.
Bab IV Hukum Faraday dan Arus Induksi
Bab iii meter arus bolak-balik
LANJUTAN BAB 6.
KARAKTERISTIK KOMPONEN RANGKAIAN LISTRIK
RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH
Bab 5. Teorema Rangkaian oleh : M. Ramdhani.
Tri Raahjoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM
PENGUKURAN dan KESALAHAN
ANALISIS RANGKAIAN Analisis Node Analisis Mesh atau Arus Loop
Bab 5. Pembagi Arus dan Tegangan DC
DASAR-DASAR KELISTRIKAN Pertemuan 2
Bab 5. Teorema Rangkaian oleh : M. Ramdhani.
Tranduser dan Sensor “Sensor Signal Conditioning”
Analisis Node Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchoff I (KCL=Kirchoff Current Law atau Hukum Arus Kirchoff = HAK ) dimana jumlah arus yang masuk dan.
Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM
Rangkaian Seri, dan Paralel
PENGUKURAN TAHANAN.
Pengkondisi Sinyal (1).
Rangkaian Arus Searah PTE1207 Abdillah, S.Si, MIT
Week 2 KARAKTERISTIK KOMPONEN RANGKAIAN LISTRIK
TEOREMA THEVENIN & NORTON
Voltmeter dc.
Pengukuran hambatan rendah dan tinggi secara akurat dan presisi
Bab 27 Rangkaian Arus Searah
Contoh Analisis Simpul dan Mesh Diperluas
ELEKTRONIKA 1 Teknik Elektro-UNIKOM
Analisis Rangkaian Listrik dan Elektronika
PENGUKURAN PENGUKURAN LISTRIK DAN MAGNIT Teknik Elektro Universitas jendral Achmad Yani.
Kegiatan Belajar 1. Menganalisis rangkaian listrik AC dan DC dengan menerapkan hukum-hukum rangkaian listrik dan elektronika.
TEOREMA JARINGAN KELOMPOK Teorema Superposisi 2. Teorema Thevenin 3. Teorema Norton TEOREMA JARINGAN.
Transcript presentasi:

Bab v jembatan dc

Rangkaian jembatan, yang dikategorikan sebagai alat ukur jenis pembanding, secara luas digunakan untuk mengukur resistansi, induktansi dan kapasitansi. Rangkaian jebatan beroperasi dangan prinsip penunjukkan nol. Penunjukkannya tidak tergantung pada kalibrasi dari peralatan penunjuk atau beberapa karakteristiknya. Derajat ketelitian yang sangat tinggi dapat dicapai dengan menggunakan system jembatan. Rangkaian jembatan juga sering digunakan dalam rangkaian control.

5.1 jembatan wheatstone Jembatan Wheatstone ditemukan oleh Christie pada tahun 1833 tetapi jarang digunakan. Pada tahun 1847 Sir Charles Wheatstone, yang namanya dipakai pada rangkaian ini, diakui sebagai ahli yang memungkinkan alat tersebut untuk mengukur resistansi dengan sangat akurat. Alat ini masih merupakan alat yang akurat serta dapat diandalkan, dan banyak digunakan pada industry. Akurasi 0,1 % dapat dicapai dengan jembatan Wheatstone berlainan dengan ohmmeter yang memiliki kesalahan 3 sampai 5 % untuk pengukuran resistansi.

Rangkaian Jembatan Wheatstone Gambar 5.1 Rangkaian Jembatan Wheatstone

Dalam penggunaan jembatan untuk menentukan harga sebuah resistor yang tidak diketahui, katakanlah R4 salah satu resistor yang divariasi (diubah-ubah sampai arus yang melalui detector G turun sampai nol. Jembatan kemudian dalam kondisi seimbang, dimana tegangan R3 sama dengan tegangan jatuh pada R4 dengan demikian dapat dinyatakan bahwa: Juga, pada keadaan seimbang tegangan jatuh pada R1 dan R2 juga sama dengan demikian:

Substitusi I1 pada I3 dan I2 pada I4 membuat persamaan (5.1) menjadi: Selama tidak ada arus yang mengalir pada Galvanometer G maka jembatan dalam keadaan seimbang, sehingga: dan Substitusi I1 pada I3 dan I2 pada I4 membuat persamaan (5.1) menjadi: yang dapat dituliskan kembali menjadi:

5.2 Sensitivitas jembatan wheatstone Sensitivitas S dapat dinyatakan dengan satuan: Penyimpangan totalnya adalah : dimana: S = Sensitivitas I = arus (A)

Tegangan Ekuivalen Thevenin Tegangan ekuivalen thevenin diperoleh dengan memindahkan galvanometer dari rangkaian jembatan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.2 dan menghitung tegangan “open circuit” antara terminal a dan b. Gambar 5.2 Rangkaian Ekuivalen Thevenin

Penerapan persamaan pembagi tegangan dapat menunjukkan tegangan pada titik a yaitu: Tegangan pada titik b yaitu: Tegangan ekuivalen thevenin yaitu:

Rangkaian ekuivalen thevenin untuk jembatan Wheatstone tak seimbang Resistansi ekuivalen thevenin dari rangkaian pada gambar dibawah dihitung sebagai R1//R3 dan R2//R4 atau Gambar 5.3 Rangkaian ekuivalen thevenin untuk jembatan Wheatstone tak seimbang

Contoh 5.1 Solusi:

Solusi :