HEMODIALISIS TIM : GENITOURIA
hemodialisis
Dialyzer PASIEN Air PAM Pompa Dialisat MESIN Venous ke pembuangan pressure monitor Air trap and air detector air detector clamp Heparin pump Dialyzer inflow Blood pump Arterial PASIEN
Gagal Ginjal Akut (GGA) penurunan fungsi ginjal yang terjadi mendadak terutama penurunan fungsi ekskresi GGA prerenal GGA renal GGA postrenal
Etiologi GGA prerenal penurunan perfusi ginjal - shock - payah jantung - perdarahan akut - GE akut GGA renal kerusakan parenkim ginjal - glomerulonefritis akut - pielonefritis akut - nefritis interstitialis (Weil disease) GGA postrenal adanya obstruksi aliran urin - batu ginjal / saluran kemih - hipertrofi prostat - tumor abdomen
Gejala GGA Klinis : penurunan produkasi urin < 400 cc/24 jam mual, muntah, sesak nafas Oedem koma Lab : peningkatan ureum / BUN darah peningkatan kreatinin darah asidosis metabolik hiperkalemi
Gagal Ginjal Kronik penurunan fungsi ginjal yang kronik, menetap, progresif Etiologi glomerulonefritis kronik pielonefritis kronik nefropati obstruktif nefropati diabetik nefrosklerosis (usia lanjut, hipertensi)
Gejala GGK Klinis mual, muntah, lemah Oedem Anemis hipertensi Lab penurunan kadar Hb peningkatan ureum / BUN darah peningkatan kreatinin darah asidosis metabolik hiperkalemi
Kegawatan ginjal asidosis metabolik hiperkalemi edema paru akut sindrom uremia berat Bisa terjadi pada GGA maupun GGK
Hemodialisis (HD) arti arfiah hemo = darah dialisis = memisahkan / membersihkan pengertian membersihkan darah dari sisa-sisa metabolisme yang tertimbun akibat menurunnya fungsi ginjal menggantikan fungsi ginjal (terutama fungsi ekskresi) untuk sementara waktu atau untuk selamanya bukan menyembuhkan penyakit ginjalnya
Sejarah - Graham (Scotlandia) 1805 – 1869 membran semipermiabel - Abel (USA) 1916 hemodialisis pada anjing - George Hass 1924 ginjal buatan dari selophan - Koeff 1944 HD sebagai terapi standar Indonesia - 1972 RS Cipto Mangunkusumo (Jkt) - 1976 RS Dr Soetomo (Sby) - 1980 Medan Bandung Semarang - 1986 Denpasar - 1990 – Sekarang Hampir setiap propinsi / kota besar di Indonesia
Menurut prosedur hemodialisis emergensi (gawat darurat) hemodialisis preparative (persiapan) hemodialisis reguler (kronik)
Hemodialisis emergensi Indikasi kegawatan ginjal asidosis metabolik hiperkalemi edema paru akut sindrom uremia berat keracunan akut (alkohol, jengkol, obat)
Asidosis metabolik Tertimbunnya metabolit yang bersifat asam akibat terganggunya ekskresi oleh ginjal Gejala klinis : sesak nafas shock Koma Laboratoris penurunan Ph darah (< 7,35) penurunan kadar HCO3- < 22 meq/lt base exes < 2 meq/lt
Indikasi hemodialisis Ph darah < 7,2 HCO3 – <18 penurunan kesadaran
Hiperkalemi peningkatan kadar Kalium > 5,5 meq/lt merupakan keadaan gawat-darurat mengakibatkan aritmia jantung yang fatal indikasi HD, kadar K > 6,5 meq/lt
Edema paru akut sesak nafas batuk dengan dahak berdarah sianosis ronkhi basah kasar pada seluruh lapangan paru Ro : infiltrat difus di lapangan paru Indikasi untuk HD
Sindrom uremia berat mual, muntah hebat kejang-kejang koma Indikasi untuk HD
Hemodialisis preparative Mempersiapkan operasi bagi penderita yang mengalami gagal ginjal (mis, operasi batu ginjal, tumor, dll) Operasi laik dikerjakan bila : kadar ureum < 100 mg/dl, kadar kreatinin < 7 mg/dl kadar kalium < 5,5 meq/lt
Hemodialisis reguler (kronik) Pengertian HD yang dikerjakan berkesinambungan, seumur hidup pdrt terapi konservatif tidak menolong Indikasi fungsi ginjal yang sangat sedikit (< 10%) ditandai dengan klirens kreatinin < 10 cc/mnt Bukan menyembuhkan penyakit ginjalnya Bila kondisi memungkinkan, dilakukan cangkok ginjal
Ringkasan Kegawatan ginjal bisa dalam bentuk : asidosis metabolik hiperkalemi edema paru akut sindrom uremia berat Bisa terjadi pada GGA maupun GGK Pada indikasi-indikasi tertentu dilakukan HD HD hanya sebagai terapi pengganti tidak menyembuhkan penyakit ginjalnya Penyembuhan dilakukan dengan terapi thd penyakit dasarnya atau cangkok ginjal